Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Widyanatya: Jurnal Pendidikan Agama dan Seni

SOUVENIR BAGI WISATAWAN BALI I Putu Gede Padma Sumardiana; Ni Luh Putu Trisdyani
WIDYANATYA Vol 2 No 01 (2020): WIDYANATYA
Publisher : UNHI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyanatya.v2i01.624

Abstract

Era globalisasi saat ini telah melahirkan industri baru yaitu berupa industri pariwisata yang telah menggeser nilai-nilai tradisional budaya agraris masyarakat menjadi sekedar hasil produksi berupa jasa dan barang. Dengan merebaknya industri pariwisata ini, oleh-oleh memiliki prospek tinggi dalam memberikan keuntungan berupa materi bagi masyarakat pariwisata dan menjadikan industri ini sebagai pendapatan terfavorit, karena kedatangan setiap wisatawan yang berkunjung ke sebuah tempat wisata, tentu menginginkan kenang-kenangan untuk dibawa ke Negara mereka masing-masing dan di sinilah peranan penting dari keberadaan souvenir sebagai salah satu komoditi pariwisata selain pertunjukan dan alam.
SENI LUKIS WAYANG KOPANG PERSPEKTIF PENDIDIKAN SENI RUPA HINDU I Kadek Sumadiyasa; I Wayan Arissusila; I Putu Gede Padma Sumardiana; Ni Luh Putu Trisdyani
WIDYANATYA Vol 3 No 1 (2021): Widyanatya: Jurnal Pendidikan Agama dan Seni 
Publisher : UNHI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyanatya.v3i1.1687

Abstract

Kopang Puppet Art Painting in Kopang Workshop Kerambitan Village Tabanan Regecy is a work of fine art education and Hindu ornament which is very unique that was inherited traditionally. It is uniquely researched with title Kopang Puppet Art Painting Perspective of Hindu Fine Art Education. With problem, 1) How are the form, function and values of Fine Art education and Hindu Ornaments in it. The result of research analysis found about how is the form of Kopang puppet art painting in Kerambitan village Tabanan that is the form of puppets for Human, God and Goddesses, animal, giant, etc. In the form of tall and big/Landung which consist of 3 parts such as Main (Head of puppet), Madya/Body of the puppet, Nista/Foot of the puppet), With Flat Symmetrical Balanced Composition Arrangement, Simple Dark Color. Materials and tools; canvas, brush, pencil, Ornaments; simple. Process; sketch, ngorten, coloring, nyawi, decorating. The function of Kopang puppet art painting; Religion as Srada Bakti, Culture as classic fine art preservation, Education as character education of Hindu fine art, as well as functioned as identity. The educational values of fine art and Hindu ornaments in Kopang puppet art painting; Educational, sincerity, creativity, unity values.
SENI LUKIS DALAM KACAMATA ILMU SOSIOLOGI I Putu Gede Padma Sumardiana; Ni Luh Putu Trisdyani; Ni Wayan Yuni Astuti
WIDYANATYA Vol 3 No 2 (2021): Widyanatya: Jurnal Pendidikan Agama dan Seni 
Publisher : UNHI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyanatya.v3i2.2121

Abstract

Sociology is a social science which epistemologically sociology comes from the Latin, namely Socius which means friend, friend, while Logos means knowledge. As a science, sociology is a social knowledge that is composed of the results of scientific thought and can be critically controlled by other people or the public.Painting is a reflection of the state of the environment. When Indonesia was under colonialism, the New Art Movement (GSRB) appeared to undermine the Mooi Indie art building. The Mooi Indie concept was considered not to represent the situation of the oppressed, hungry, sad and depressed people at that time, instead depicting beautiful things (natural landscapes) and manipulating the situation. A paradigm to represent how painting has a close relationship with sociology.
PENGELOLAAN KARYA LUKIS DI MUSEUM LUKISAN SIDIK JARI I Putu Gede Padma Sumardiana; Ni Luh Putu Trisdyani
WIDYANATYA Vol 4 No 1 (2022): Widyanatya: Jurnal Pendidikan Agama dan Seni 
Publisher : UNHI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The importance of art management to manage artistic activities is often overlooked by art performers. The lack of attention of artists to art governance often leads to a lack of professional performance in managing works of art (painting). This phenomenon causes not many artists to be known in the community because of the lack of information about works of art (painting) or the studio where the artist creates his work.The maintenance of works at the Fingerprint museum to the cleanliness of the works is done personally. Of course, for the distribution of works and maintenance of works, the quality and quality are guaranteed because Ngurah Gede Pemecutan has so much experience when he was the head of a division in a foreign company. This experience has enabled him to manage this museum well and sustainably. ABSTRAK Pentingnya manajemen seni untuk mengelola kegiatan berkesenian seringkali diabaikan oleh pelaku seni. Kurangnya perhatian seniman terhadap tata kelola seni sering menyebabkan kurangnya kinerja professional dalam mengelola karya seni (lukis). Fenomena ini yang menyebabkan tidak banyak seniman yang dikenal di masyarakat karena kurangnya informasi mengenai karya seni (lukis) atau studio tempat seniman itu mewujudkan karyanya. Pemeliharaan karya di museum Sidik Jari sampai dengan kebersihan karya dikerjakan secara pribadi. Tentunya untuk pendistribusian karya dan perawatan karya terjamin mutu dan kualitasnya karena begitu banyaknya pengalaman yang dimiliki oleh Ngurah Gede Pemecutan ketika beliau menjabat sebagai kepala bagian di perusahaan asing. Pengalaman inilah yang membuat beliau dapat mengelola museum ini secara baik dan berkelanjutan.
FUNGSI GAMBAR KARTUN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA I Putu Gede Padma Sumardiana; Ni Luh Putu Trisdyani
WIDYANATYA Vol 4 No 2 (2022): Widyanatya: Jurnal Pendidikan Agama dan Seni 
Publisher : UNHI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kartun merupakan salah satu media yang sangat baik digunakan sebagai hiburan yang murah dikarnakan kartun dapat kita nikmati atau tonton secara gartis di televisi maupun maupun secara online (komputer), selain itu kartun juga dapat digunakan sebagai media “pembantu”, dalam artian untuk mempermudah penyampaian sesuatu kepada masyarakat seperti pada dunia pendidikan, politik dan seni karena sifat dari kartun notabene bersifat lucu dan bertendensi parodi. Terkait fungsi dari kartun pada kehidupan manusia dapat dispesifikasikan menjadi lima hal yaitu: Kartun sebagai media hiburan yang murah meriah, Sebagai media untuk bercerita, Media untuk berekspresi, Media pendidikan, Media pariwisata, Sebagai media propaganda. ABSTRACT Cartoons are one of the best media to use as cheap entertainment because cartoons can be enjoyed or watched for free on television or online (computers), besides that cartoons can also be used as "helper" media, in the sense of facilitating the delivery of something. to the public such as in the world of education, politics and the arts because the nature of cartoons is actually funny and has parody tendencies. Regarding the function of cartoons in human life, it can be specified into five things, namely: Cartoons as cheap entertainment media, As media for storytelling, Media for expression, Media for education, Media for tourism, As propaganda media.
KAJIAN BENTUK WAYANG KAYONAN GAYA BEBADUNGAN JERO DALANG MADE JAGRA DI DESA BONGKASA Ni Luh Putu Trisdyani; I Kadek Sumadiyasa; I Made Sastrawan
WIDYANATYA Vol 4 No 2 (2022): Widyanatya: Jurnal Pendidikan Agama dan Seni 
Publisher : UNHI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Wayang is one of Indonesia's cultural heritages that has been recognized by the world, namely UNESCO in 2003, proclaiming Indonesian wayang as a Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity. This research uses qualitative methods with interviews, observation and literature study. The purpose of this research is to identify the forms of the Bebadungan Styleof Kayonan Wayang Jero Dalang Made Jagra in Bongkasa Village. The theories used in this study include Aesthetic theory and Structural-Functional theory. a banana leaf that has a slender shape and extends upwards. In addition, in terms of the form of the Bebadungan Style of Kayonan Wayang Jero Dalang Made Jagra in Bongkasa Village, it is divided into three parts based on the Tri Loka concept. There are ornaments in the Bebadungan Style of Kayonan Wayang Jero Dalang Made Jagra in Bongkasa Village, namely Keketusan Ornaments, Corral Ornaments, and Pepatran Ornaments ABSTRAK Wayang merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh dunia yaitu UNESCO pada tahun 2003, memproklamirkan wayang Indonesia sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode wawancara, observasi dan studi pustaka. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengiidentifikasi bentuk pada Wayang Kayonan Gaya Bebadungan Jero Dalang Made Jagra di Desa Bongkasa.Teori yang digunakan pada penelitian ini antara lain teori Estetika dan teori Struktural – Fungsional Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wayang Kayonan Gaya Bebadungan Jero Dalang Made Jagra di Desa Bongkasa menggunakan sikut atau gaya yang unik yaitu menyerupai sehelai daun pisang yang memiliki bentuk ramping dan memanjang ke atas. Selain itu, dari segi bentuk Wayang Kayonan dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan konsep Tri Loka. Terdapat ornamen pada Wayang Kayonan Gaya Bebadungan di Desa Bongkasa yaitu Ornamen Keketusan, Ornamen Kekarangan, dan Ornamen Pepatran.
STRATEGI PEMBELAJARAN TARI MARGAPATI TERHADAP PESERTA DIDIK TUNADAKSA DI SLB D YPAC, DESA JIMBARAN, KECAMATAN KUTA SELATAN, KABUPATEN BADUNG I Made Sugiarta; Ni Luh Putu Trisdyani; Ni Kadek Hindari
WIDYANATYA Vol 5 No 1 (2023): WIDYANATYA: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA DAN SENI
Publisher : UNHI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pendidikan pada dasarnya merupakan hak dari seluruh lapisan masyarakat tanpa harus memandang ras, suku, agama, keadaan sosial, fisik maupun mental seseorang. Karena pendidikan menjadi hak dari seluruh masyarakat, maka dibentuklah SLB (Sekolah Luar Biasa) YPAC (Yayasan Pembinaan Anak Cacat) Bali untuk peserta didik berkebutuhan khusus, khususnya tunadaksa. Dalam proses pembelajaran dibutuhkan pendidik dan strategi pembelajaran yang tepat agar peserta didik dapat menerima pembelajaran dengan baik. Pendidik dituntut peka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, maupun sosial. Dalam perkembangan budaya di SLB D YPAC Bali diterapkan dalam pembelajaran tari Margapati. Kata Kunci : Pendidikan, Strategi Pembelajaran, Tari Margapati, Tunadaksa. ABSTRACT Education is basically the right of all levels of society regardless of race, ethnicity, religion, social, physical or mental condition of a person. Because education is the right of the whole community, the YPAC (School for the Development of Disabled Children) Bali SLB (School for Special Needs) was formed for students with special needs, especially the quadriplegic. In the learning process, educators and appropriate learning strategies are needed so that students can receive learning well. Educators are required to be sensitive to scientific, technological, cultural and social developments. In the development of culture at SLB D YPAC Bali it is applied in learning the Margapati dance. Keywords: Education, Learning Strategies, Margapati Dance, Physically Disabled.