Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Rehospitalisasi Pasien Gagal Jantung Kongestif Suci Khasanah; Amin Susanto; Rudiati
Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian Vol. 17 No. 2 (2020): Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26576/profesi.v17i2.24

Abstract

Congestive Heart Failure (CHF) merupakan penyakit progresif, yang karenanya dapat menyebabkan rehospitalisasi. Penelitian bertujuan menganalisis faktor yang berhubungan dengan kejadian rehospitalisasi pasien CHF di Rumah Sakit Islam Banjarnegara. Desain penelitian korelasional. Pengumpulan data dengan MMAS-8 untuk kepatuhan minum obat, DSR-SCB untuk kepatuhan diet rendah garam dan study dokumetasi rekam medik untuk mengetahui riwayat hipertensi, usia, jenis keamin, tingkat pendidikan, derajat CHF, dan komorbid. Populasi seluruh pasien CHF yang sedang dirawat. Besar sampel 30 responden yang diambil dengan teknik concecutive sampling. Hasil penelitian dengan uji korelasi Somers’d : hubungan riwayat hipertensi, kepatuhan minum obat, kepatuhan diet rendah garam dengan rehospitalisasi didapatkan hasil masing-masing ρ value : 0.032 r -0.200; ρ value : 0.032 r -0.200; ρ value : 0.021 r -0.25. Hubungan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, derajat CHF dan komorbid, didapatkan hasil masing-masing ρ value : 0.803 r -0.042; ρ value : 0.273 r -0.01; ρ value : 0.490 r -0.080; ρ value : 0.524 r -0.058; ρ value : 0.934 r 0.012; ρ value : 0.165 r -0.42; Kesimpulan ada hubungan antara riwayat hipertensi, kepatuhan minum obat, dan kepatuhan diet rendah garam terhadap kejadian rehospitalisasi di RSI Banjarnegara.
MANAGEMEN NYERI UNTUK MENGATASI MASALAH NYERI AKUT POST OPERASI PADA PENDERITA BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA Farah Nuri Azizah; Amin Susanto; Asmat Burhan
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 10: Oktober 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Benign Postat Hyperlasia (BPH) is the use of the prostate gland that is benign only in men, usually in middle or old age. The incidence of benign prostatic hyperplasia (BPH) in Indonesia has placed BPH as the number two cause of urinary tract stones. This paper uses a descriptive case study in the form of a nursing care case study which includes assessment, nursing diagnosis, nursing plan, nursing implementation, and nursing evaluation. Data collection techniques were carried out by interview, observation, and documentation. The results of the case study Mr. A with postoperative TURP obtained one nursing diagnosis, namely acute pain. After nursing actions, the patient shows a change in condition for the better, namely the client can adapt to postoperative pain. conclusion of the case study on Mr. A with acute postoperative pain TURP is a problem resolved according to the goals and expected outcome criteria.
Pengaruh Senam Hipertensi terhadap Penurunan Tekanan Darah di Desa Panerusan Kulon Wilayah Kerja Puskesmas Susukan 2 Kabupaten Banjarnegara Edi Sulistianto; Ikit Netra Wirakhmi; Amin Susanto
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.388 KB)

Abstract

Prevalensi hipertensi secara global sebesar 22%, prevalensi hipertensi di Indonesia tahun 2018 adalah 34.1%, Jika hipertensi tidak terdeteksi secara dini dan mendapat pengelolaan yang baik maka beresiko untuk menjadi penyakit stroke ataupun penyakit jantung koroner yang bisa mengakibatkan kematian. Selain itu hipertensi juga merupakan komorbid bagi penderita Covid 19. Berkaitan dengan edukasi perubahan gaya hidup maka salah satu upayanya adalah membiasakan aktivitas fisik, Ada berbagai metode nonfarmakologis untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi diantaranya adalah senam hipertensi. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui pengaruh senam hipertensi terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi . Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian Quantitatif dengan jenis penelitian pre eksperimen. Rancangan penelitian adalah one group pre test post test design, Sampel sejumlah 37 pasien. Istrumen penelitian dengan tekhnik total sampling.Instrumen penelitian menggunakan standar operasional prosedur senam hipertensi dan lembar observasi hasil pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan senam hipertensi. Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif dan komparatif menggunkan uji wilcoxon rank test. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sebelum senam hipertensi, pasien hipertensi rata-rata memiliki tekanan darah sistole 174.32 mmHg. dan diastole 94.59 mmHg. Sesudah senam hipertensi, pasien hipertensi rata-rata memiliki tekana darah sistole 148.38 dan diastole 83.78 mmHg. Ada pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di Desa Panerusan Kulon Wilayah Kerja Puskesmas Susukan 2 Kabupaten Banjarnegara (p: 0,000). Kesimpulannya adalah ada pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Asuhan Keperawatan Gangguan Integritas Jaringan pada Ny.S dengan Diabetes Melitus di Ruang Edelweis RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Zulfa Amalia Winaz; Amin Susanto; Ikit Netra Wirakhmi
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.464 KB)

Abstract

Diabetes Melitus merupakan kondisi kronis yang terjadi pada tubuh karena tidak mampu menghasilkan atau tidak mampu memproduksi banyak hormon insulin atau kurangnya efektifitas insulin. Berdasarkan survey data yang didapat dari RSUD dr. R. Goeteng Tareonadibrata Purbalingga tahun 2020 meningkat menjadi 527 kasus. Masalah yang sering timbul pada penderita Diabetes Melitus adalah ulkus diabetikum atau gangren yang beresiko pengalami infeksi sehingga terjadinya gangguan integritas jaringan. Tujuan Penelitian ini adalah mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada klien Diabetes Melitus yang mengalami gangguan integritas jaringan. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik, serta studi dokumentasi. Hasil studi kasus yang dilakukan menunjukan bahwa pasien mengalami gangguan integritas jaringan berhubungan dengan neuropati perifer ditandai dengan adanya nyeri luka, kerusakan jaringan/lapisan kulit, kemerahan pada luka, terdapat nanah, hematoma serta gula darah sewaktu (GDS) 295 mg/dL. Tindakan yang dilakukan adalah perawatan luka dan perawatan integritas kulit. Kesimpulan yang didapat yaitu implementasi asuhan keperawatan pada pasien serta keluarga pasien untuk mengajarkan cara perawatan luka setiap sehari sekali agar mempercepat penyembuhan luka diabetes melitus.
Perbedaan Kurma dan Minuman Jahe terhadap Penurunan Tekanan Darah Tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Serayu Larangan Kabupaten Purbalingga Siti Suciati Nur Khasanah; Tophan Heri Wibowo; Amin Susanto
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.147 KB)

Abstract

Bahan-bahan alami yang mengandung campuran flavonoid seperti kurma dan jahe, senyawa flavonoid menghambat pergerakan angiotensin-converting enzyme (ACE) yang menyebabkan pembentukan angiotensin II dari angiotensin I berkurang sehingga menyebabkan vasodilatasi, kemudian, pada saat itu terjadi penuruna tekana darah. Teknik dalam uji penelitian ini adalah Quasy experiment dengan jenis pre-test dan post-test design. Hasil dari tinjauan ini menunjukkan bahwa hasil tes Wilcoxon memperoleh p-value sistolik pada kelompok intervensi dengan kurma memiliki nilai p-value p <0,05 dan tekanan darah diastolik memiliki nilai p-value > 0,05, maka, pada saat itu Ha diakui, yang berarti terdapat pengaruh dan perbedaan yang besar pada penurunan tekanan darah penderita hipertensi dalam kelompok mediasi yang menggunakan kurma. Dari hasil tinjauan, dijelaskan bahwa nilai dari tindakan intervesi dengan minuman jahe adalah p-value <0,05 untuk denyut sistolik dan diastolik. Sehingga diduga jahe dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi, maka pada titik tersebut Ha diakui, yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan kontras terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi pada kelompok mediasi yang menggunakan jahe.
Asuhan Keperawatan Hambatan Mobilitas Fisik pada Ny. S dengan Stroke Non Hemoragik di Ruang Anggrek RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Nur Khotimah; Rahmaya Nova Handayani; Amin Susanto
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.558 KB)

Abstract

Stroke adalah penyakit atau gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf (defisit neurologis) akibat terhambatnya aliran darah ke otak. Stroke non hemoragik terjadi karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah ke otak. Hambatan mobilitas fisik merupakan keadaan seseorang tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan (aktivitas). Berdasarkan survey data yang didapat dari RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga pada tahun 2020 ada 450 kasus stroke non hemoragik Masalah yang sering timbul pada penderita stroke adalah defisit motorik, hemiparesis, disatria. Tujuan studi kasus ini untuk mendeskripsikan pelaksanaan asuhan keperawatan hambatan mobilitas fisik dengan stroke non hemoragik. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.Asuhan keperawatan mengambil satu kasus dengan menggunakan format sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hasil studi kasus yang dilakukan menunjukan bahwa pasien stroke non hemoragik dengan hambatan mobilitas fisik memiliki gejala defisit motorik, Hemiparesis, Disatria dan mual muntah. Tindakan yang dilakukan pada pasien hambatan mobilitas fisik menggunakan Terapi Latihan: Mobilitas sendi.
Efektivitas Kompres Hangat terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak Demam di Rumah Sakit Islam Banjarnegara Swasti Jamalina Ratnasari; Etika Dewi Cahyaningrum; Amin Susanto
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.865 KB)

Abstract

Demam dapat dihubungkan dengan infeksi yang dapat berupa infeksi lokal atau sistemik. Demam harus ditangani dengan benar karena terdapat beberapa dampak negatif pada anak. Terapi kompres hangat merupakan terapi non farmakologis untuk menurunkan demam anak. Penelitian bertujuan mengetahui efektivitas terapi kompres hangat terhadap penurunan demam pada anak usia di RSI Banjarnegara. Metode penelitian menggunakan rancangan penelitian quasy experiment dengan pendekatan pre-test post-test design. Tehnik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan terapi kompres hangat efektiv terhadap penurunan demam pada anak di RSI Banjarnegara dengan p value 0,161. Oleh karena itu, terapi kompres hangat merupakan terapi non farmakologis yang efektif untuk menurunkan demam pada anak di RSI Banjarnegara.
Hubungan Usia Ibu dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Operasi Sectio Caesarea Pertama Kali di RSUD dr. Soedarso Kalimantan Barat Alwi Alwi; Amin Susanto; Madyo Maryoto
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.599 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1067

Abstract

Usia termasuk kedalam fakor internal yang mempengaruhi kecemasan serta kehamilan. Seseorang yang mempunyai usia lebih muda akan lebih rentan mengalami gangguan kecemasan dari pada seseorang yang lebih tua. Begitu juga kehamilan pada usia yang terlalu muda dan tua termasuk dalam kriteria kehamilan risiko tinggi dimana keduanya berperan meningkatkan morbiditas dan mortalitas pada ibu maupun janin. Metode yang digunakan penulis dalam rancangan penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan desain potong lintang (cross sectional). Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden. Data diambil dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia ibu terhadap tingkat kecemasan pada pasien yang akan menjalani operasi sectio caesarea untuk yang pertama kali dengan nilai p menunjukkan angka sebesar 0,049 (p<0,05) dimana kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat hubungan antara usia ibu terhadap tingkat kecemasan pada pasien yang akan menjalani operasi sectio caesarea pertama kali di RSUD Dr. Soedarso Kalimantan Barat.
Gambaran Waktu Pulih Sadar Pasca General Anestesi di Rumah Sakit Jatiwinangun Purwokerto Farah Fildzah Rosadi; Martyarini Budi Setiawati; Amin Susanto
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.708 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1074

Abstract

Proses pulih sadar dari anestesi, kondisi pasien harus diawasi dinilai sebelum pasien bisa dipindahkan ke ruang perawatan. Faktor yang mempengaruhi pulih sadar adalah efek obat anestesi (premedikasi dan induksi), usia, berat badan (indek massa tubuh), jenis operasi, lama anestesi, status fisik dan gangguan asam basa/elektrolit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran waktu pulih sadar pasca general anestesi di Rumah Sakit Jatiwinangun Purwokerto. Metode penelitian kuantitatif dengan cross sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua pasien yang melakukan operasi dengan general anestesi di Rumah Sakit Jatiwinangun Purwokerto.Populasi berjumlah 76 pasien. Teknik sampling menggunakan Consecutive sampling sehingga jumlah sampel 43 pasien. Instrumen penelitian lembar observasi. Hasil penelitian sebagian besar pulih sadar cepat dengan usia antara 36 – 45 tahun (25,6%), berjenis kelamin perempuan (51,2%). lama operasi cepat (58,1%), IMT normal (72,1%), ASA 1 (60,5%). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah gambaran waktu pulih sadar pasca general anestesi sebagian besar mengalami waktu pulih sadar secara cepat (<15 menit) sebanyak 88,4% dengan aldert score minimal 8.
Hubungan Pengetahuan Tentang Informasi Pre Operasi dengan Kecemasan Pasien Pre Operasi di RS Emanuel Banjarnegara Yunita Dwi Adiningtyas; Amin Susanto; Dwi Novitasari; Yuliana Kristianti
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.424 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1087

Abstract

Operasi merupakan tata cara medis yang bersifat invasif, penyembuhan penyakit, traumatis, dan perubahan fisik yang bisa menimbulkan reaksi fisiologis maupun psikologis. Informed consent dibutuhkan pasien sebelum menjalani operasi. Riset dilakukan untuk memahami hubungan antara pengetahuan pasien dengan kecemasan pasien sebelum operasi di Rumah Sakit Emanuel Banjarnegara tahun 2022. Metode riset menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Kelompok yang diteliti yakni seluruh pasien yang akan di operasi. Jumlah sampel 168 pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi yaitu pasien yang akan di operasi, pasien dengan tindakan operasi elektif dengan Spinal Anestesi, General Anestesi, dan Local Anastesi, usia responden 18-60 tahun, serta untuk kriteria eksklusi yaitu responden yang mempunyai riwayat penyakit kronis, gangguan imunologi, atau gangguan jiwa. Metode pengambilan sampel dengan purposive sampling. Data di ambil memakai instrumen kuesioner pengetahuan dan kuesioner APAIS (Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale) dengan pengolahan data menggunakan spearman’s rho rank. Hasil univariat memperlihatkan gender laki-laki adalah 86 responden (51,2 %), Usia 46-60 tahun sebanyak 62 responden (36,9 %), Pendidikan SD sebanyak 61 responden (36,3 %), dan responden yang pernah menjalani operasi sebanyak 102 responden (60,7 %). Hasil uji analisis nilai signifikansi nilai p 0,000 dan Correlation Coefficient dengan nilai 0,692 hasil ini menandakan hubungan pengetahuan dengan kecemasan pada pasien pre operasi memiliki korelasi yang kuat. Oleh karena itu informasi pre operasi penting diberikan kepada pasien untuk mengurangi kecemasan sebelum menjalani operasi.