Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Struktur Komunitas Ikan Padang Lamun Di Perairan Pantai Wael Teluk Kotania Kabupaten Seram Bagian Barat Husain Latuconsina; Madehusen Sangadji; La Sarfan
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6 (2013): Publikasi Edisi Spesial
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.0.24-32

Abstract

Padang lamun merupakan ekosistem laut yang memiliki produktivitas primer tinggi sehingga berperan penting bagi komunitas ikan untuk mencari makan, areal pembesaran maupun alur ruaya antar habitat terdekat. Penelitian ini dilakukan di perairan pantai Wael-Teluk Kotania, Seram Bagian Barat. Data komunitas ikan dikoleksi dengan menggunakan Jaring Insang Dasar (Bottom Gillnet) dengan ukuran mata jaring 1,5 inchi yang diletakkan sejajar garis pantai pada hamparan padang lamun. Pengamatan dilakukan sebanyak 10 kali (masing-masing 5 kali mewakili siang dan malam hari) yang dilakukan selama pasang bergerak surut. Ikan yang tertangkap berjumlah 290 individu dari 44 spesies 28 famili. Struktur komunitas ikan berfluktuasi pada siang dan malam hari. Hasil penelitian juga menemukan keragaman dan komposisi jenis sangat komunitas ikan padang lamun dipengaruhi kehadiran ikan-ikan yang berasal dari ekosistem mangrove dan terumbu karang.
Komposisi dan Kepadatan Zooplankton di Teluk Ambon Dalam Anita Padang; Juferlin Adriaanzs; Madehusen Sangadji
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.9.1.39-46

Abstract

Zooplankton merupakan plankton hewani yang penting dalam rantai makanan di perairan. Keberadaan zooplankton  mempengaruhi kesuburan perairan tersebut. Teluk Ambon secara geomorfologi terbagi atas dua bagian yaitu Teluk Ambon Dalam (TAD) dan Teluk Ambon Luar (TAL).  Pesisir Teluk Ambon saat ini telah menjadi pusat kegiatan perekonomian dan pembangunan. Konsekuensinya muncul berbagai dampak yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kualitas perairan, sehingga tujuan penelitian ini adalah mengetahui komposisi dan kepadatan zooplankton di perairan Teluk Ambon Dalam. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni  2012 terdiri atas 7 stasiun (Passo, Latta, Nania, Waiheru, Poka, Halong dan Galala). Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 2 kali dengan kedalaman 10 m setiap stasiun. Identifikasi sampel dilakukan pada Laboratorium  Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI Ambon. Hasil penelitian ditemukan zooplankton sebanyak 30 jenis holoplakton yang digolongkan dalam 4 phylum yaitu Chaetognatha, Arthropoda, Coelenterata dan Protochordata dan 13 jenis meroplankton yang terdiri dari Molusca, Echinodermata, Annelida dan Larva Ikan.  Komposisi zooplankton tertinggi yaitu Arthropoda dengan nilai rata-rata 55% pada bulan Mei dan 72% pada bulan Juni. Kepadatan zooplankton tertinggi bulan Mei ditemukan pada stasiun Latta (31.878 ind/m3) dan terendah pada stasiun Halong (20.196 ind/m3), dan bulan Juni kepadatan tertinggi pada stasiun Latta (33.516 ind/m3 ) danterendah pada stasiun Halong (14.364 ind/m3).
Pemeliharaan teripang pasir (Holothuria scabra) di kurungan tancap Anita Padang; Erika Lukman; Madehusen Sangadji; Rochman Subiyanto
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.9.2.11-18

Abstract

Budidaya perikanan adalah usaha pemeliharaan dan pengembangbiakan ikan atau organisme air lainnya di darat maupun di laut. Budidaya teripang pasir (Holothuria scabra) merupakan salah satu kegiatan budidaya perikanan guna memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Kegiatan budidaya  teripang pasir dapat dilakukan di alam, yaitu di kurungan tancap atau pen-culture, sehingga dapat memanfaatkan pakan diatom bentik yang tersedia secara alami. Diatom bentik dapat dirangsang pertumbuhannya dengan pemberian kotoran ayam dan daun lamun Enhalus acroides. Penelitian ini bertujuan mengetahui laju pertumbuhan dan tingkat kelulusan hidup teripang pasir yang dipelihara di kurungan tancap. Penelitian dilakukan pada perairan pantai Desa Hunut pada bulan April-September 2015. Hasil penelitian mendapatkan laju pertumbuhan teripang pasir sebesar 0,14% dengan tingkat kelulusan hidup sebesar 92,86%. Parameter lingkungan meliputi suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut, nitrit, amoniak dan fosfat mendukung pertumbuhan teripang pasir, sedangkan nitrat termasuk rendah sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan diatom bentik sebagai makanan teripang pasir.
Hubungan panjang-bobot dan faktor kondisi ikan momar putih (Decapterus macrosoma Bleeker, 1851) di Perairan Pantai Selatan Pulau Haruku, Maluku Tengah Madehusen Sangadji
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.9.2.24-29

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan panjang-bobot dan faktor kondisi ikan momar putih Decapterus macrosoma diperairan pantai Selatan Pulau Haruku. Pengambilan contoh ikan dilakukan sebanyak lima kali dengan jarak waktu dua minggu sekali pada bulan Mei-Juli 2016. Contoh ikan diperoleh dari hasil tangkapan nelayan mini purse seine yang didaratkan di Desa Oma. Analisis contoh dilakukan di Laboratorium Iktiologi, Universitas Darussalam Ambon. Jumlah ikan yang diperoleh sebanyak 669 ekor, terdiri atas 366 ekor ikan jantan dan 303 ekor ikan betina. Kisaran panjang total tubuh ikan jantan adalah 125-321 mm, dan ikan betina adalah 145-320 mm. Kisaran bobot tubuh adalah 15,083-301,719 g untuk jantan dan 24,665-294,363 g untuk betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik ikan jantan maupun ikan betina memilki tipe pertumbuhan Hiperalometrik atau alometrik positif, artinya pertambahan bobot tubuh ikan lebih cepat daripada pertambahan panjang tubuh. Nilai faktor kondisi ikan jantan relatif lebih besar bila dibandingkan dengan faktor kondisi ikan betina pada setiap kisaran panjang tubuh.
Nisbah Kelamin dan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad Ikan Lolosi Merah (Ptrocaesio tile Cuvier, 1830) di Perairan Pulau Pombo, Kab Maluku Tengah Madehusen Sangadji
JUSTE (Journal of Science and Technology) Vol. 2 No. 2 (2022): JUSTE
Publisher : LLDIKTI WIlayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1173.58 KB) | DOI: 10.51135/justevol2issue2page166-174

Abstract

Perairan  pulau Pombo merupakan bagian dari perairan selat Haruku, yang memiliki ekosistem terumbu karang yang merupakan habitat bagi ikan dan biota laut lainnya. Salah satu jenis ikan karang dari family Caesionidae yang hidup diperairan ini adalah ikan lolosi merah (Pterocaesio tile). Penangkapan ikan lolosi sebagai ikan konsumsi dengan berbagai ukuran baik yang sudah matang maupun belum matang gonad dapat berdampak terhadap kelestarian sumberdaya ikan lolosi di masa depan. Sejauh ini belum ada penelitian tentang pendugaan ukuran matang gonad sebagai salah satu indikasi untuk pengaturan alat tangkap (ukuran mesh size) yang selektif dan sebagai dasar dalam pengelolaan sumberdaya ikan lolosi  secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ukuran pertama kali matang gonad ikan lolosi merah di perairan pulau Pombo. Pengambilan Sampel ikan dilakukan 1 kali dalam sebulan selama dua bulan yaitu dari bulan Februari sampai Maret. Penangkapan ikan lolosi menggunakan jaring insang dasar ukuran mata jaring 1,75 inci. Semua contoh ikan lolosi  yang dikumpulkan diukur panjang total menggunakan mistar logam dan bobot tubuh individu menggunakan timbangan digital. Ukuran pertama kali ikan matang gonad dihitung menggunakan persamaan Spearman - Karber. Hasil penelitian pada ikan lolosi merah menunjukkan nisbah kelamin ikan lolosi merah jantan dan  betina seimbang (1 : 1), jumlah ikan lolosi merah jantan yang matang gonad lebih sedikit dibandingkan dengan ikan lolosi merah betina, ukuran  rata - rata pertama kali matang gonad pada  panjang tubuh 178,19 mm dengan kisaran panjang 172,92 – 183,61 mm pada ikan betina, dan panjang tubuh 200,74 mm  dengan kisaran panjang 196,07 – 205,52 mm pada ikan jantan.
Hubungan Panjang Bobot dan Faktor Kondisi Ikan Lolosi (Caesio caerulaureus Lacepede,1801) di Perairan Pulau Pombo, Maluku Tengah Madehusen Sangadji; Lutfi Pattiasina; Anita Padang; Yenni Sofyan
Jurnal Agrohut Vol 14 No 1 (2023): Agrohut
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Darussalam Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/agh.v14i1.213

Abstract

Ikan lolosi (Caesio caerulaureus) adalah salah satu spesies ikan karang yang bernilai ekonomis, yang banyak ditangkap oleh nelayan jaring insang dan dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi oleh masyarakat yang bermukim di Kecamatan Salahutu. Intensifnya penangkapan ikan Lolosi setiap tahun diperairan pulau Pombo, dihawatirkan akan menurunkan populasinya di alam dalam jangka panjang. Kondisi ini diperburuk dengan belum adanya upaya pengelolaan untuk pemanfaatan berkelanjutan. Minimnya informasi ilmiah tentang biologi populasi ikan lolosi, khususnya hubungan panjang - bobot dan faktor kondisi menyebabkan penelitian ini dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan panjang - bobot dan faktor kondisi dari ikan Lolosi diperairan pulau Pombo. Pengambilan sampel ikan dilakukan satu kali dalam sebulan yaitu dari bulan Februari sampai Maret 2019. Penangkapan ikan Lolosi menggunakan Jaring insang dasar ukuran mata jaring 1,75 inci. Semua sampel ikan lolosi yang dikumpulkan diukur panjang total menggunakan mistar logam dan bobot tubuh individu menggunakan timbangan digital. Selama penelitian dikumpulkan 109 ekor yang terdiri atas 64 ekor ikan jantan dan 45 ekor ikan betina. Hubungan panjang bobot adalah W=0.0000009L^3.489 untuk betina dan W=0.0000005L^3.5955 untuk jantan dan pola pertumbuhan ikan jantan dan betina allometric positif. Factor kondisi relative beragam 1,0606 – 1,0294. Ikan lolosi jantan dan betina mempunyai kondisi yang baik.