Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Hubungan Obesitas dengan Kejadian Hipertensi pada Perempuan Minangkabau Naufal Jihad Alfalah; Dita Hasni; Budi Yulhasfi Febrianto; Nilas warlem
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 15 No. 4 (2022): February
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v15i4.823

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi pada perempuan etnis Minangkabau. Penelitian case control ini dilaksanakan di Puskesmas Anak Air Kota Padang dan mengikutsertakan 40 orang perempuan etnis Minangkabau dengan hipertensi dan 40 orang tanpa hipertensi. Subjek diikutsertakan setelah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian dan menandatangani inform concent. Hasil penelitian yaitu perempuan etnis Minangkabau yang mengalami obesitas dengan kejadian hipertensi sebanyak 29 orang (85,3%) dan yang tidak mengalami hipertensi sebanyak 5 orang (14,70%). Sedangkan untuk perempuan etnis Minangkabau yang tidak obesitas mengalami kejadian hipertensi sebanyak 11 orang (23,1%) dan yang tidak mengalami hipertensi sebanyak 35 orang (76,1%). Terdapat hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi pada perempuan etnis Minangkabau, hal ini didasarkan pada perolehan p value sebesar 0,000. Kesimpulan yaitu status obesitas memiliki hubungan dengan kejadian hipertensi pada perempuan etnis Minangkabau. Perempuan etnis Minangkabau yang mengalami kejadian hipertensi rata-rata IMT sebesar 32,82 Kg/m2
The Effectiveness of Using Aloe Vera Facial Soap and Aloe Gel on the Degree of Acne Vulgaris in Students of SMA Negeri 2 Bayang Putri Bunga Anggreno Setiawan; Ade Teti Vani; Budi Yulhasfi Febrianto; Vina Tri Septiana
Jurnal EduHealth Vol. 11 No. 1 (2020): September, Jurnal EduHealth
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.083 KB) | DOI: 10.54209/jurnaleduhealth.v11i1.151

Abstract

Acne vulgaris is an inflammatory skin condition caused by polysebaceous units that occurs in adolescents and young adults characterized by comedones, papules, pustules, and nodules. Records of the Indonesian cosmetic dermatology study group showed 60% of acne vulgaris sufferers in 2006 and 80% in 2007. Accur acne vulgaris 80 to 100% in young adults, namely 14-17 years in women, and 16-19 years in men. One of the plants that are useful as facial wash aloe vera. Aloe vera as an ingredient in making soap, is not only able to kill bacteria, but also can smooth the skin.Objective: to find the effectiveness application aloe vera facial wash and aloe vera gel between the degree of acne vulgaris in student at SMA Negeri 2 Bayang. Methods: The scope of this research includes pharmacology and dermatology. Located of this research will be at SMA Negeri 2 Bayang Pesisir Selatan. The time of the research was carried out in April 2021. This type of research is a form of experiment pre-test and post-test control group design. The target population in this research were students of SMA Negeri 2 Bayang Pesisir Selatan who suffered from acne vulgaris on the facial skin. Data analysis using paired sample t test and independent t test. Result: most students are 17 years old 8 people (40%), the most gender are women as many as 18 people (90%), there is a effectiveness between the use of aloe vera facial wash and aloe vera gel with the degree of acne vulgaris in students at SMA Negeri 2 Bayang. (P = 0.000) and there is a effectiveness between the use of aloe vera facial wash and the degree of acne vulgaris in students at SMA Negeri 2 Bayang. (P=0.040). Conclusion: there is a the effectiveness application aloe vera facial wash and aloe vera gel between the degree of acne vulgaris in students at SMA Negeri 2 Bayang.
RADIOLOGICAL FEATURES OF LUNG ABSCESS Vina Tri Septiana; Budi Yulhasfi Febrianto; Rahmi Afifi; Gurmeet Singh
Jurnal EduHealth Vol. 11 No. 2 (2021): March, Jurnal EduHealth
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1208.705 KB) | DOI: 10.54209/jurnaleduhealth.v11i2.152

Abstract

Lung abscess is still a significant cause of morbidity and mortality. The worldwide mortality rate ranges from 15% to 20%. Radiologically, lung abscesses appear as single or multiple cavities that can mimic many other pulmonary pathological processes which pose a challenge for radiologists to understand this disease. Failure in early diagnosis and treatment can lead to a poor prognosis. Radiological examinations such as conventional radiography, computed tomography (CT) scan, ultrasonography (US and magnetic resonance imaging are available in establishing the diagnosis of lung abscess where CT scan has the best diagnostic performance. The use of appropriate radiological modalities is expected to help rule out many other differential diagnoses, so that an accurate diagnosis can be made.
The Effectiveness of 80% Kefir Gel Against The Overview The Number of Fibroblasts in Healing Cuts Mice (Mus Musculus) Dessy Abdullah; Budi Yulhasfi Febrianto; Nadia Purnama Dewi; Ade Teti Vani; Fitria Chairal Ulfah
Jurnal Kesehatan Prima Vol 16, No 1 (2022): FEBRUARY
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkp.v16i1.748

Abstract

  Several sources cause skin tissue damage. Kefir probiotics, made from fermented cow's milk, are believed to remove scars during use. Kefir involves a series of immune processes, acute and chronic inflammatory processes, cell division cell migration, chemotaxis, and various differentiations. This research determines the histopathological fibroblast cells in the wound healings in mice (Mus musculus) given 80% kefir probiotic. The method of research was the posttest-only control group experimental design. Mus musculus aged eight weeks with a bodyweight of 18-40 grams were taken in two groups randomly with 32 Mice. The result is that fibroblasts in the negative control group had a smaller mean of 10,25 compared to the mean number of fibroblast cells in the 80% Kefir group, which was 25,18. Thus, it was proven that the effectiveness of Kefir probiotics of wound healing in mice (Mus musculus) was given 80% kefir probiotic (p=0,000 <0.05).  There is an effect of kefir probiotic on the healing of cuts in mice based on the calculation of the number of fibroblast cells.  
Kualitas Hidup Pasien Pasca Operasi di RSI Siti Rahmah Padang Dita Hasni; Kurnia Fajar; Khomeini Khomeini; Budi Yulhasfi Febrianto
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 12, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik12110

Abstract

 The World Health Organization (WHO) states that there is an increase in the number of operations, of course this will affect the quality of life of patients. This study aims to determine the quality of life of postoperative patients at RSI Siti Rahmah Padang in 2019. This descriptive study involved 40 patients who visited the Surgery and Pediatric Clinic of RSI Siti Rahmah. This study was limited to variables of gender, age, quality of life, diagnosis and length of patient care. Data were collected through interviews and medical records. Quality of life assessment using a 36-Item Short Form Survey (SF-36) questionnaire. As many as 60% of the patients were women, the mean age was 49.60, there were 35% of patients diagnosed with colonic Ca, the median length of treatment for patients was 3 days, and 82.5% of patients had a quality of life in the good category. It was further concluded that the majority of patients had a good postoperative quality of life.Keywords: quality of life; postoperatively; 6-item short form survey (SF36)ABSTRAK World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa terdapat peningkatan jumlah tindakan operasi, tentu saja hal ini akan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup pasien pasca operasi di RSI Siti Rahmah Padang pada tahun 2019. Penelitian deskriptif ini melibatkan 40 pasien yang berkunjung di Poliklinik Bedah dan Anak RSI Siti Rahmah. Penelitian ini dibatasi pada variabel jenis kelamin, usia, kualitas hidup, diagnosis dan lama perawatan pasien. Data dikumpulkan melalui wawancara dan rekam medik. Penilaian kualitas hidup menggunakan kuisioner 36-Item Short Form Survey (SF-36). Sebanyak 60% pasien adalah perempuan, rerata usia adalah 49,60, ada 35% pasien terdiagnosis Ca colon, median lama perawatan pasien adalah 3 hari, dan 82,5% pasien memiliki kualitas hidup dalam kategori baik. Selanjutnya disimpulkan bahwa mayoritas pasien memiliki kualitas hidup yang baik pasca operasi.Kata kunci: kualitas hidup; pasca operasi; 6-item short form survey (SF36)
Hubungan Intensitas Penggunaan Earphone Dengan Derajat Gangguan Pendengaran Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Mohd Erlanda Putra Negara; Irwan Triansyah; Dita Hasni; Budi Yulhasfi Febrianto
Scientific Journal Vol. 1 No. 3 (2022): SCIENA Volume I No 3, May 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.365 KB) | DOI: 10.56260/sciena.v1i3.49

Abstract

Alat pemutar musik yang tersambung melalui Earphone semakin digemari di kalangan mahasiswa untuk mendengarkan musik. Kebiasaan tersebut dapat memicu timbulnya gangguan pada pendengaran. Musik yang didengar melalui earphone dalam telinga memiliki intensitas bising lebih besar dari pada intensitas bising musik yang didengar tanpa menggunakan headset dengan volume yang sama karena jarak sumber suara lebih dekat. Untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan earphone dengan derajat gangguan pendengaran pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif kategorikal tidak berpasangan dengan pendekatan cross-sectional. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah dengan 42 sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase dan analisa bivariat menggunakan uji fisher exact test dan pengolahan data menggunakan komputerisasi program SPSS versi 16.0. Penggunaan earphone <8 jam dan penggunaan earphone >8 jam sama banyak pada mahasiswi yaitu 21 orang (50,0%), Hasil pemeriksaan audiometri kanan dan normal yaitu 41 orang (97,6%), derajat gangguan pendengaran terbanyak adalah normal yaitu 41 orang (97,6%) dan tidak terdapat hubungan penggunaan earphone dengan gangguan pendengaran pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah angkatan 2016 (p value = 0,500). Kesimpulan : tidak terdapat hubungan intensitas penggunaan earphone dengan derajat gangguan pendengaran secara statistik tapi terdapat responden yang mengalami tuli sensori neural ringan yang merupakan penngguna earphone ≥8 jam/minggu.
Karakteristik Labiopalatoskisis Pada Program Smile Train di RSU ‘Aisyiyah Padang Tahun 2018-2020 Gita Azkiya; Budi Yulhasfi Febrianto; Febianne Eldrian
In Proses
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.507 KB)

Abstract

Latar Belakang: Labiopalatoskisis atau biasa dikenal dengan bibir dan langit-langit sumbing merupakan kelainan kongenital yang paling sering ditemui, kelainan ini ditandai dengan adanya celah bibir dan langit-langit, celah yang terbentuk dapat mengenai bibir saja atau disebut dengan bibir sumbing dan dapat mengenai langit-langit saja atau disebut dengan langit-langit sumbing, diketahui beberapa faktor penyebab terjadinya labiopalatoskisis seperti ibu yang merokok dan mengkonsumsi alkohol selama kehamilan dan riwayat keluarga dapat menjadi faktor utama terjadinya labiopalatoskisis. Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik labiopalatoskisis pada program smile train di RSU ‘Aisyiyah padang tahun 2018-2020.  Metode: Penelitian ini mencakup bidang ilmu bedah dan pediatrik, dengan jenis  penelitian deskriptif kategorik dan teknik pengambilan sampel adalah total sampling dengan menggunakan data rekam medis sebanyak 143 sampel. Hasil: Hasil penelitian didapatkan jenis terbanyak ialah labiopalatoskisis 68 orang (48,6%) dengan arah defek unilateral 73 orang (51,0%), jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki 87 orang (57,3%), usia saat operasi terbanyak adalah terlambat palatoplasti 62 orang (43,4%), tindakan terbanyak adalah labioplasti 76 orang (53,1%), riwayat keluarga terbanyak adalah tidak ada riwayat keluarga 106 (74,11%), riwayat konsumsi alkohol tidak ditemukan pada penelitian, riwayat merokok terbanyak ialah ibu tanpa riwayat merokok 141 orang (98,6%), dan riwayat komplikasi pada ibu saat kehamilan terbanyak adalah ibu tanpa riwayat komplikasi 88 orang (61,5%). Kesimpulan: Jenis terbanyak adalah labiopalatoskisis dengan arah defek unilateral, jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki,usia saat operasi terbanyak adalah terlambat palatoplasti, tindakan terbanyak adalah labioplasti, dan yang terbanyak ditemukan adalah tidak ada riwayat keluarga,konsumsi alkohol dan rokok selama kehamilan, dan riwayat komplikasi saat kehamilan.
Ulkus kaki Diabetik: Sebuah Laporan Kasus Budi Yulhasfi Febrianto; Eko Perdana Putra; Aryaldi Zulkarnaini; Dita Hasni
Health and Medical Journal Vol 5, No 1 (2023): HEME January 2023
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v5i1.1266

Abstract

Ulkus kaki diabetik merupakan salah satu komplikasi dari penyakit diabetes mellitus yang paling ditakuti. Sangat penting bagi pasien diabetes untuk mendapatkan kontrol glukosa yang optimal dengan secara ketat mematuhi terapi pengobatan, diet dan olahraga untuk mengurangi komplikasi jangka panjang yang terkait dengan ketidakpatuhan terhadap rekomendasi pengobatan. Pada kasus ini, seorang Perempuan berusia delapan puluh tiga tahun, menderita Diabetes Melitus Tipe-II dan mengkonsumsi obat-obatan secara tidak teratur, kemudian dirawat dengan riwayat nekrosis jari kaki kanan kedua yang kemudian diamputasi. Kadar gula darah sewaktu bervariasi dari 70-210 mg/dl selama masa rawatan. Kurang nya adeherensi terhadap pengobatan diabetes akibat usia  dan lamanya menderita diabetes lebih dari 30 tahun merupakan penyebab  terjadinya komplikasi seperti diabetes ulkus kaki pada pasien kasus diabetes ini . Dokter berperan memberikan terapi pasien baik farmakoterapi ataupun non-farmakoterapi, juga mengedukasi pasien dan keluarga mengenai penyakitnya, pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan, pemantauan kadar glukosa darah yang tepat waktu, serta perawatan kaki dan luka yang tepat untuk mencegah keparahan penyakit.
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Perempuan Etnis Minangkabau di Kota PadangHubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Perempuan Etnis Minangkabau di Kota Padang Muhammad Reza Ramdhika; Wisda Widiastuti; Dita Hasni; Budi Yulhasfi Febrianto; Srinani Jelmila
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 19, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.19.1.91-97

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular, memiliki dua faktor risiko yaitu tidak dapat diubah salah satunya aktivitas fisik, etnis Minangkabau mempunyai kejadian terkena hipertensi 78,6% yang berkaitan dengan gaya hidup salah satunya kurangnya aktivitas fisik dengan penderita pada perempuan 36,9%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi pada perempuan etnis Minangkabau. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah semua perempuan etnis Minangkabau yang menderita hipertensi di Puskesmas Anak Air kota Padang dengan 52 sampel case dan 52 sampel control  menggunakan teknik purposive sampling. Analisa data univariat dan bivariat disajikan menggunakan software SPSS. Perempuan etnis Minangkabau dengan hipertensi mayoritas adalah yang tidak bekerja dan beraktivitas fisik ringan. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan hipertensi (p value = 0,076), namun terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan hipertensi (p value = 0,046) pada perempuan etnis Minangkabau. Bagi masyarakat terutama perempuan etnis Minangkabau yang mengalami hipertensi diharapkan dapat meningkatkan aktivitas fisik agar dapat mencegah komplikasi kardiovaskuler.
Hubungan Pola Konsumsi Lemak Dan Sodium Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Perempuan Etnis Minangkabau Fiola Salsabila Irwanto; Dita Hasni; Debbie Anggraini; Budi Yulhasfi Febrianto
Scientific Journal Vol. 2 No. 2 (2023): SCIENA Volume II No 2, Maret 2023
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v2i2.82

Abstract

Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola konsumsi lemak dan sodium terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi perempuan etnis Minangkabau. Metoda: Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dan menggunakan desain penelitian case control. Populasi dalam penelitian ini adalah perempuan etnis Minangkabau. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel diperoleh 59 kontrol dan 59 kasus. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan perempuan etnis Minangkabau yang mengkonsumsi lemak dengan kategori kurang yang mengalami kejadian hipertensi sebanyak 48 sampel (58.5%). Konsumsi lemak dengan kategori kurang yang tidak mengalami kejadian hipertensi sebanyak 34 sampel (41.5%). Konsumsi lemak dengan kategori cukup+lebih yang mengalami kejadian hipertensi sebanyak 11 sampel (30,6%). Konsumsi lemak dengan kategori cukup+lebih yang tidak mengalami kejadian hipertensi sebanyak 25 sampel (69.4%). Sedangkan untuk konsumsi sodium dengan kategori kurang yang mengalami kejadian hipertensi sebanyak 58 sampel (51.8%). Konsumsi asupan sodium dengan kategori kurang yang tidak mengalami kejadian hipertensi sebanyak 54 sampel (48.2%). Konsumsi sodium dengan kategori cukup+lebih yang mengalami kejadian hipertensi sebanyak 1 sampel (16.7%). Konsumsi sodium dengan kategori cukup+lebih yang tidak mengalami kejadian hipertensi sebanyak 5 sampel (83.3%).Hasil uji statistik diperoleh nilai p value dari hubungan konsumsi lemak dengan tekanan darah pada pasien hipertensi perempuan etnis Minangkabau sebesar 0,005. Kesimpulan: Artinya terdapat hubungan konsumsi lemak dengan tekanan darah pada pasien hipertensi perempuan etnis Minangkabau. Sedangkan hasil uji statistik untuk hubungan konsumsi sodium dengan tekanan darah pada pasien hipertensi perempuan etnis Minangkabau diperoleh nilai p value sebesar 0,999. Artinya tidak terdapat hubungan konsumsi asupan sodium dengan tekanan darah pada pasien hipertensi perempuan etnis Minangkabau.