Wizar Putri Mellaratna
Departmen Dermatologi Dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Lentera

PENEGAKAN DIAGNOSIS KUSTA SECARA DINI UNTUK PENCEGAHAN KECACATAN YANG DITIMBULKAN Wizar Putri Mellaratna
Lentera : Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Vol 6 No 2 (2022): LENTERA, MEI 2022
Publisher : LPPM Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kusta atau yang biasa dikenal dengan lepra atau Morbus Hansen merupakan penyakit menular menahun yang diakibatkan oleh Mycobacteriumleprae. Kuman ini menyerang terutama pada kulit dan saraf perifer yang apabila tidak ditangani dengan segera dapat menimbulkan masalah yang kompleks. Penyakit kusta umumnya dijumpai di negara berkembang karena berhubungan tingkat Pendidikan dan sosioekonomi yang masih rendah. Klasifikasi kusta menurut WHO yaitu tipe pausi basiler (PB) dan tipe multibasiler (MB). Diagnosis kusta dapat tegak bila ditemukan paling sedikit satu tanda kardinal (cardinalsign) yaitu ada bercak putih yang mati rasa, terdapatnya penebalan saraf dab ditemukannya kuman BTA positif. Rekomendasi WHO untuk multidrug therapy (MDT) tipe multibasiler yaitu rifampicin 600 mg/bulan, dapson 100 mg/hari, dan klofazimin 300 mg/bulan yang diikuti dengan 50 mg/hari di rumah. Pemberian diberikan dalam jangka waktu 12 bulan. Sedangkan rekomendasi WHO untuk MDT tipe pausi basiler yaitu rifampicin 600 mg/bulan dan dapson 100 mg/hari. Penyakit kusta merupakan penyakit kronik yang menjadi masalah kesehatan yang serius bagi masyarakat akibat resiko kecacatan yang dapat ditimbulkannya. Penegakan diagnosis dini pada penyakit kusta sangat penting untuk memberikan terapi sedini mungkin sehingga dapat mencegah kecacatan yang timbul
DERMATITIS KONTAK IRITAN PADA IBU RUMAH TANGGA: LAPORAN KASUS Wizar Putri Mellaratna; Chataya Syah Dhafa Siregar
Lentera : Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Vol 7 No 1 (2023): LENTERA, FEBRUARI 2023
Publisher : LPPM Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dermatitis kontak iritan (DKI) adalah peradangan pada kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons terhadap pengaruh faktor ekstrinsik dan/atau intrinsik langsung dengan tubuh. DKI dapat terjadi karena paparan bahan kimia yang menyebabkan kelainan berupa eritema multiforme (eritema, edema, papula, folikel, sisik, likenifikasi) dan pruritus. Dilaporkan kasus seorang wanita berusia 37 tahun, seorang ibu rumah tangga, didiagnosis sebagai DKI kronis. Pada pemeriksaan klinis, terdapat makula difus hiperpigmentasi multipel dengan bentuk tidak teratur, ukuran plak, likenifikasi, dan sisik putih pada kedua kaki. Kombinasi terapi topikal diberikan dexosimetasone 2,5% dan salep fusilex dua kali sehari. Cetrizin 2x10 mg per hari dan Metilprednisolone 8 mg 2 tablet pada pagi hari sebagai pengobatan sistemik. Komunikasi, informasi dan pendidikan diperlukan untuk mengobati DKI kronis.
IMPETIGO KRUSTOSA PADA ANAK USIA 18 BULAN Salsabilla Humaiya; Wizar Putri Mellaratna
Lentera : Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Vol 7 No 1 (2023): LENTERA, FEBRUARI 2023
Publisher : LPPM Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Impetigo adalah penyakit kulit superfisial yang disebabkan oleh infeksi piogenik oleh bakteri gram positif. Impetigo dibagi menjadi nonbulosa dan bulosa. Impetigo nonbulosa merupakan 70% kasus impetigo. Impetigo lebih sering terjadi pada usia anak-anak, tetapi dapat terjadi pada orang dewasa dari segala usia. Biasanya, impetigo nonbulosa muncul di wajah, dimulai sebagai papula eritematosa yang menjadi vesikel dan pustula yang pecah dan menyebabkan krusta berwarna madu pada dan menyebabkan dasar eritematosa. Diagnosis impetigo non bulosaberdasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan fisik. Impetigo non bulosa dapat diobati dengan antimikroba oral atau topikal dan dengan mengangkat krusta dengan membersihkannya. Prognosisnya baik dan dapat sembuh dengan atau tanpa bekas luka. Kata kunci : impetigo non bulosa, krusta, anak