Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Pengaruh pemberian Monosodium glutamat peroral terhadap gambaran histopatologi jantung pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar Mulyati Sri Sri Rahayu; Yuziani Yuziani; Cut Sidrah Nadira
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 21, No 1 (2021): Volume 21 Nomor 1 April 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jks.v21i1.20725

Abstract

Abstrak. Monosodium glutamat (MSG) diketahui mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Pemberian MSG dalam dosis tertentu dapat menyebabkan stres oksidatif yang berujung pada kerusakan seluler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian MSG peroral terhadap gambaran histopatologis jantung pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar. Penelitian ini merupakan true experimental laboratory dengan rancangan Post test control group design dengan sampel tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar yang dibagi dalam 4 kelompok. Sampel diberi larutan MSG dengan 3 dosis berbeda selama 21 hari. Organ jantung kemudian diambil, ditimbang dan dibuatkan preparat histologi dengan pewarnaan Hematoxilin-Eosin. Data persentase nekrosis sel dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan Mann-Whitney Post-Hoc Test. Hasil penelitian menunjukkan rerata persentase kerusakan histologi jantung pada  masing-masing kelompok K, P1, P2 dan P3 berturut-turut sebesar 10,27%, 15.93%, 23,91 % dan 27,68 %, dengan p value 0,000 untuk uji Kruskal Wallis dan p value 0,004 untuk Mann Whitney baik antara kelompok kontrol dengan kelompok P1, P2, maupun P3. Kesimpulan: pemberian MSG peroral pada ketiga kelompok perlakuan secara bermakna mempengaruhi tingkat kerusakan histologi jantung tikus putih (Rattus novegicus) jantan galur wistar. Kata kunci: Monosodium glutamat, stres oksidatif, berat jantung, histopatologi jantung, nekrosis jantung   Abstract. Monosodium glutamate (MSG) is known to have a considerable effect on health if excessively consumed. Administering MSG in certain doses can cause oxidative stress which leads to cellular damage. This study aims to determine the  MSG oral administration effect on the histopathological features of male white rats (Rattus norvegicus) Wistar strain’s heart. This research is a true experimental laboratory with a post-test control group design. The samples were divided into 4 groups and given MSG solution with 3 different doses for 21 days. The heart organs were then harvested, weighed and processed into histological preparations by Hematoxylin-Eosin staining. The percentage of cell necrosis data were analyzed using the Kruskal-Wallis test and followed by the Mann-Whitney Post-Hoc Test. The result showed that mean percentage of heart histological damage in each group K, P1, P2 and P3 were 10.27%, 15.93%, 23.91% and 27.68% respectively, with a p value of 0.000 for the Kruskal Wallis test and p value. 0.004 for Mann Whitney both between the control group and the P1, P2, and P3 groups. Conclusion: The administration of MSG orally to the three treatment groups of male white rats (Rattus novegicus) Wistar strain significantly affected the histological damage level of the heart. Keywords: Monosodium glutamate, oxydative stress, heart weight, cardiac histopathology, cardiac necrosis
PELATIHAN MANAJEMEN DATA MENGGUNAKAN SOFTWARE UNTUK DOSEN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH TAHUN 2020 Harvina Sawitri; Yuziani Yuziani
Jurnal Vokasi Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v5i1.2160

Abstract

Dosen, sebagai salah satu komponen penting dalam dunia pendidikan perguruan tinggi, membutuhkan sejumlah keterampilan yang termasuk dalam hard skills yang berguna bagi mereka dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karenanya dosen dituntut untuk memiliki kemampuan mengelola data (data management) yang umumnya diperoleh melalui training. Sejumlah training yang terkait dengan pengelolaan data diperlukan oleh dosen karena sangat berguna dalam berbagai aktivitas ilmiah seperti penelitian. Salah satu training yang dibutuhkan adalah keterampilan menggunakan teknologi komputer dengan menggunakan software atau aplikasi tertentu yang dapat menunjang aktivitas ilmiah dosen. Tujuan kegiatan manajemen data bagi dosen di lingkungan FK Unimal tahun 2020 ini adalah meningkatkan keterampilan dosen dalam mengelola data (data management) pada sejumlah kegiatan dalam tri dharma perguruan tinggi, mengetahui penggunaan sejumlah software dan aplikasi yang dapat menunjang aktivitas tri dharma perguruan tinggi dan membangun kemandirian dosen dalam aktivitas mengelola data seperti memasukkan (input) data, mengolah data, menganalisis data, dan presentasi data. Metode pelaksaan pelatihan menggunakan pendekatan antara lain orientasi dimana dosen diberikan informasi tentang manajemen data dan manajemen data statistic ( software atau aplikasi ), training mengajarkan manajemen data dan manajemen data statistic (software atau aplikasi) untuk mendapatkan kemampuan hard skill dan melakukan percobaan untuk penerapan manajemen data dan manajemen data statistic (software atau aplikasi) ke masing-masing dosen. Hasil dan luaran yang diperoleh adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan dosen dalam manajemen data dan penggunaan aplikasi yang mendukung terlaksananya tridharma perguruan tinggi, terbitnya berita di media massa online dan submitted artikel pada jurnal nasional tidak terakreditasi.
PROGRAM PEMBERDAYAAN DESA TANGGUH COVID-19 MELALUI PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DALAM MENGHADAPI NEW NORMAL PADA MASYARAKAT DESA UTEUNKOT-LHOKSEUMAWE Yuziani Yuziani; Mulyati Sri Rahayu
Jurnal Vokasi Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v6i1.2444

Abstract

Kondisi dunia global saat ini, munculnya wabah pandemi COVID-19 yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronvirus 2 (SARS-CoV-2). WHO menyatakan adanya kegawat daruratan permasalahan kesehatan global berdasarkan jumlah kasus novel coronavirus SARS-CoV-2 (coronavirus disease 2019/ COVID-19) yang terus meningkat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Penyebaran Covid-19 yang terus meningkat ini membuat kita lebih memberikan perhatian terhadap kesehatan masyarakat. Kita juga semakin menyadari bahwa penting untuk melakukan pencegahan agar terhindar dari Covid-19. Diantaranya adalah dengan melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Masalah kesehatan yang sering dialami dilapangan untuk pembiasaan PHBS ini masing sangat kurang. Terutama mengingat sekarang ini kita masi berada pada kondisi lingkungan yang kurang sehat yakni berada pada masa pandemi Covid-19. Desa Uteunkot yang menjadi salah satu Desa binaan Univesitas Malikussaleh (Unimal) ini, dimana masyarakatnya belum menerapkan pola PHBS yang sesuai. Oleh karena itu, kami sebagai dosen Unimal akan melaksana pengabdian pada masyarakat merasa terpanggil untuk membiasakan pola hidup sehat pada masyarakat Desa Uteunkot ini. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan penyuluhan  bagi masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan tentang penyakit Covid-19 dan PHBS, menjelaskan cara mencuci tangan yang benar, menjelaskan pemanfaatan tempat cuci tangan, membuang sampah pada tempatnya serta pemilahan sampah yang dapat didaur ulang, pemanfaatan jamban yang tepat serta pengunaan air bersih dan melakukan pembagian tempat cuci tangan, sabun cuci tangan dan tempat sampah. Hasil yang telah dicapai melalui program kegiatan ini adalah edukasi pemaparan materi dilakukan didepan masyarakat desa uteunkot kota Lhokseumawe. Masyarakat dibekali dengan pengetahuan tentang penyakit covid dan PHBS. Berdasarkan analisis post test pada 40 kader menunjukkan ada perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Sosialisasi cara mencuci tangan yang benar, memakai masker dan pengelolaan sampah yang ekonomis. Pembekalan kader dan diakhir dengan penyerahan bahan/barang PHBS. Kesimpulan dari pengabdian ini bahwa melalui program pengabdian ini, pengetahuan kader dapat meningkat tentang PHBS dan pencegahan penyakit covid, keterampilan kader meningkat cara melakukan gerakan cuci tangan dan pengelolaan sampah yang benar, serta melaului program pengadian ini telah terbentuk tim .PHBS untuk desa tangguh covid-19.
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG KEBUTUHAN GIZI SEIMBANG DAN PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI PADA SANTRI DAYAH KEUMARAL AL-AZIZIYAH KABUPATEN ACEH UTARA Cut Khairunnisa; Yuziani Yuziani; Cut Sidrah Nadira
Jurnal Vokasi Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v5i2.2259

Abstract

Data dari Dinas Kesehatan Aceh tahun 2019 menyebutkan bahwa kasus gizi buruk pada anak di bawah usia lima tahun di Aceh cukup tinggi, yaitu mencapai angka 3.125 kasus. Sementara data dari Dinas Kesehatan Aceh Utara pada akhir tahun  2019, terdapat  543 anak berusia di bawah lima tahun (balita) mengalami gizi buruk. Beberapa penyebab terjadinya kasus gizi buruk adalah kurangnya asupan gizi ibu saat hamil, pengetahuan orangtua yang rendah, pola asuh yang salah, kondisi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan seperti sampah, sanitasi air dan jamban yang tidak sehat. Akar permasalahan timbulnya masalah gizi adalah tingginya angka kemiskinan di Aceh. Penanggulangan masalah gizi di Kabupaten Aceh Utara sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan dengan memberikan makanan tambahan kepada penderita gizi buruk dan memberikan edukasi kepada orang tua.  Namun masih banyak lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan non formal seperti Dayah Keumaral Al-Aziziyah atau Pesantren belum tersentuh edukasi tentang gizi. Sebagaimana diketahui bahwa periode usia anak pada tahap pendidikan dasar hingga menengah atas sedang mengalami masa pertumbuhan sehingga sangat membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk mencegah timbulnya gizi kurang maupun gizi buruk. Oleh karena itu, pada kesempatan ini telah dilakukan penyuluhan tentang pentingnya gizi seimbang dan pemberian makanan bergizi pada salah satu Dayah yang ada di Kabupaten Aceh Utara. Penyuluhan gizi ini dilakukan dengan metode ceramah dan pembagian modul kepada seluruh santri. Pada kegiatan pengabdian ini juga dilakukan pembagian makanan bergizi, berupa susu, snack dan buah, untuk memberikan contoh beberapa sumber zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk memenuhi kebutuhan gizi. Terdapat peningkatan pengetahuan santri tentang kebutuhan gizi seimbang pasca penyuluhan. Hal ini terlihat dari evaluasi yang dilakukan oleh tim pengabdi kepada seluruh santri pada akhir masa pengabdian.
PENYULUHAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH LANSIA MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 DI PANTI JOMPO ANNUR KOTA LHOKSEUMAWE Yuziani Yuziani; Mulyati Sri Rahayu
Jurnal Vokasi Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v5i1.2067

Abstract

Kondisi dunia global saat ini yaitu munculnya wabah pandemi COVID-19, Penyebaran Covid-19 yang terus meningkat ini membuat kita lebih memberikan perhatian terhadap kesehatan tubuh lansia. Kita juga semakin menyadari bahwa penting untuk melakukan pencegahan agar terhindar dari Covid-19. Diantaranya adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, menggunakan masker, physical  distancing, dan yang paling penting adalah menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh dengan baik. Sehingga tubuh menjadi lebih kuat dan tidak mudah terserang penyakit. Tanaman Obat Keluarga (TOGA) menjadi komoditas yang banyak dicari masyarakat pasca-merebaknya Covid-19. Tanaman-tanaman ini dipercaya berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas sebagai penangkal Covid-19. Tujuan pengabdian ini adalah melakukan penyuluhan pemamfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Untuk meningkatkan imunitas tubuh lansia menghadapi Pandemi Covid-19 di Panti Jompo Annur Kota Lhokseumawe dan menyediakan tanaman obat di panti. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan praktek lapangan. Target yang diharapkan adalah meningkatnya pengetahuan lansia tentang penyakit Covid-19, imunitas, TOGA dan adanya tanaman obat dipanti sehingga panti punya kesiapan menghadapi wabah Covid-19 ini. Hasil yang telah dicapai melalui program kegiatan ini adalah sesuai dengan target yang telah direncanakan sebelumnya yaitu: telah dilakukan membaca doa, aktivitas fisik ringan dan pemeriksaan kesehatan, pengetahuan Covid-19, pengetahuan Imunitas, pengetahuan TOGA, Penyediaan tanaman obat keluarga. Kesimpulan dari pengabdian ini bahwa dengan edukasi  lansia panti jompo An-Nur kota lhokseumawe dapat mencegah penularan covid-19 dengan menerapkan protocol kesehatan di lingkungan panti dan meningkatkan imun tubuhnya serta telah tersedianya tanaman obat keluarga di panti 
GENDER DAN KEBIASAAN MINUM KOPI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH TAHUN 2021 Harvina Sawitri; Yuziani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol. 16 No. 4 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedai kopi sekarang ini telah dijadikan sebagai tempat beraktivitas bagi mahasiswa, disinilah mahasiswa berinteraksi, bersosialisasi satu sama lain, mengerjakan tugas kuliah bahkan kuliah online selama masa pandemi. Perilaku konsumsi dipengaruhi oleh usia dan gender terutama pada perilakunya dalam mengkonsumsi kopi. Faktor gender berpengaruh terhadap kesukaan terhadap kopi, jenis kopi yang diminum dan frekuensi minum kopi setiap hari. Laki-laki muda dilaporkan minum lebih banyak kopi daripada perempuan muda. Namun minum kopi mempunyai dampak yang buruk bagi kesehatan khususnya bagi laki-laki yang mempunyai risiko lebih tinggi untuk terkena hipertensi dan PJK. Tujuan Penelitian ini adalah melihat hubungan gender dengan kebiasaan minum kopi pada mahasiswa. Metode penelitian Disain studi menggunakan disain potong lintang untuk menilai paparan dan dampak dalam satu waktu, uji yang digunakan adalah uji chi-square . Hasil penelitian terdapat 30% mahasiswa Program Studi Kedokteran yang minum kopi lebih dari tiga kali seminggu dan sebagian besar dari mereka adalah laki-laki. Kesimpulan Laki-laki dewasa muda mempunyai risiko untuk terkena hipertensi, PJK, gastritis dan insomnia karena kebiasaan minum kopi pada mereka.
POSYANDU LANSIA SEBAGAI ALTERNATIF PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN DI PANTI JOMPO DARUSSA’ADAH DAN AN-NUR DI KOTA LHOKSEUMAWE Mulyati Sri Rahayu; Meutia Maulina; Yuziani Yuziani
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 23, No 3 (2017): JULI - SEPTEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v23i3.7469

Abstract

Abstrak Penduduk lansia terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga dibutuhkan optimalisasi wahana pelayanan bagi kaum lansia seperti posyandu lansia (poslan). Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengatasi permasalahan program pelayanan kesehatan poslandi Panti Jompo Darussa’adah dan Panti Jompo An-Nur yang dinilai belum optimal. Selain program pelayanan poslan yang belum optimal, keterbatasan fasilitas kesehatan yang menunjang program tersebut juga masih menjadi kedala. Metode penyelesaian permasalahan dilakukan dengan membentuk kader poslan,sosialisasi poslan, pelatihan tentang tugas 5 meja (pemeriksaan fisik dan kemandirian lansia, pengisian KMS dan keterampilan laboratorium sederhana), praktek pelaksanaan poslan, penyediaan fasilitas alat kesehatan dan laboratorium sederhana serta melaksanakan kegiatan penunjang kesehatan lansia seperti senam lansia. Hasil kegiatan Iptek Bagi Masyarakat (IbM) yang dilaksanakan pada kedua mitra adalah tersedianya sistem pelayanan kesehatan 5 meja pada kedua poslan dan tersedianya kader lansia terlatih serta tersedianya sarana alat kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional, tersedianya laboratorium sederhana sebagai fasilitas yang digunakan untuk deteksi dini penyakit pada lansia. Kesimpulan dari kegiatan IbM  dapat meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dan terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan lansia.  Kata kunci: Posyandu Lansia, Panti Jompo, Pelayanan Kesehatan Lima Meja Abstract The elderly population continues to increase from year to year, so it is necessary to optimize the health care program for the elderly such as the elderly posyandu (poslan). The purpose of the project community service is to overcome the problem of health care program poslan at Panti Jompo Darussa'adah and Panti Jompo An-Nur which considered not optimal yet. In addition to the poslan service program that has not been optimal, the limited health facilities that support the program is also still a flame. The problem solving method is done by establishing poslan cadres, poslan socialization, training on 5 table tasks (physical examination and elderly independence, KMS completion and simple laboratory skills), simulation of poslan, provision of simple medical and laboratory facilities and carrying out elderly health support activities such as Elderly gymnastics. The results of the project community activities on both partners are the availability of a five-table health care system in both posyandu and the availability of trained elderly cadres as well as the availability of health-care equipment to perform physical and emotional mental health examination, the availability of simple laboratories as facilities used for early detection of disease in the elderly. The conclusion of the project community activities can increase the reach of elderly health service and formed health service in accordance with elderly needs so as to improve elderly health degree. Keywords: Elderly Posyandu, Nursing Home, FiveDesk Health Service.
Effects of Oral Administration of Monosodium Glutamate (MSG) on Obesity in Male Wistar Rats (Rattus Norvegicus) Mulyati Sri Rahayu; Sri Wahyuni; Yuziani
Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Vol. 5 No. 9 (2021): Bioscientia Medicina: Journal of Biomedicine & Translational Research
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/bsm.v5i9.355

Abstract

Introduction: Monosodium glutamate (MSG) is one of the most widely employed food enhancers. Although the umami compound, controversy persists regarding the effects of MSG intake on body weight. Chronic MSG intake may result in excessive body weight gain and obesity. Consumption of MSG result in organ damage, cardiovascular disease, oxidative stress, and also risk factors for obesity. This study aims to determine the effect of oral MSG on obesity in adult male Wistar rats (Rattus norvegicus).Methods: This true experimental study used the post-test control group design. Twenty-four adult male Wistar rats were randomly divided into four groups: control (received distilled water), Group 1 (MSG 0.378 mg/gr BW), Group 2 (0.756 mg/gr BW) and Group 3 (1.512 mg/gr BW). The obesity parameter was obtained by the Lee index. Kruskal-Wallis test follows by Mann-Whitney test were used to compare the Lee index between groups.Results: Lee’s index mean for each group was 358.4%, 314.1%, 287.8%, and 320.9%, respectively. The Kruskal Wallis test showed a significant difference in the Lee index between groups (p = 0.043). A follow-up test using Mann-Whitney found a significant difference between group 2 and the control group (p = 0.043, p <0.05). The mean of Lee index of group 2 was 70.51% lower than the control group.Conclusion: This study concluded that Lee index was not increased in MSG-treated rats than in the control group after oral MSG intervention for 21 days.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN MASSAL FILARIASIS DI KECAMATAN BAKTIYA ACEH UTARA Yuziani Yuziani; Mulyati Sri Rahayu; Wizar Putri Mellaratna
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous Vol. 7 : No. 1 (Mei, 2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v7i1.4728

Abstract

Filariasis atau kaki gajah adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filarial, yang menimbukan pembengkakan pada tangan, kaki dan genital. Filariasis masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Aceh Utara, salah satunya di Kecamatan Baktiya menjadi angka kejadian tertinggi. Salah satu strategi pemberantasan filariasis yang dilakukan dengan memutuskan mata rantai penularan dengan Pemberian Obat Masal Pencegahan (POMP) filariasis. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang filariasis terhadap kepatuhan pengobatan massal filariasis di Kecamatan Baktiya Aceh Utara. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional, sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 256 sample dan analisis data menggunkan uji Chi-Square dan Uji Kolmogorov Smirnov sebagai alternatif lain untuk pemenuhan syarat. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan pengobatan massal filariasis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak didapatkan hubungan yang significan antara tingkat pengetahuan masyarakat di wilayah kecamatan Baktiya Aceh Utara terhadap kepatuhan pengobatan pencegahan massal filariasis yang telah dilaksanakan di wilayah tersebut.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP AYAH DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BALITA DI PUSKESMAS SAMUDERA TAHUN 2016 Cut Asmaul Husna; Yuziani Yuziani
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 3: No. 1 (Mei, 2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v3i1.450

Abstract

Imunisasi merupakan suatu upaya untuk mencapai Millenium Development Goals (MDGs) yang bertujuan menurunkan angka kesakitan dan kematian anak akibat penyakit infeksi. Eradikasi penyakit Infeksi dengan upaya preventif imunisasi telah menunjukkan keberhasilan, meskipun cakupan imunisasi dasar lengkap belum tercapai. Cakupan imunisasi pada tahun 2014 menurun dibandingkan tahun 2013, 2014 angka cakupan imunisasi menurun dibandingkan tahun 2013, Aceh termasuk urutan ke sembilan provinsi dengan urutan cakupan imunisasi terendah tahun 2014. Banyak hal yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar pada balita salah satunya adalah dukungan keluarga. Peran ayah sebagai kepala keluarga, selain berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, juga sebagai penentu pengambilan keputusan dalam sebuah keluarga, termasuk kaitannya dalam kesehatan anak, salah satunya dengan keikutsertaan anak dalam imunisasi. Pengetahuan dan sikap ayah perlu di teliti lebih lanjut dalam hubungannya dengan pemberian imunisasi dasar pada balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai hubungan pengetahuan dan sikap ayah terhadap pemberian imunisasi dasar pada balita di puskesmas Samudera, kabupaten Aceh Utara tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan metode cross sectional dengan tekhnik simple random Sampling. Hasil penelitian didapatkan responden memiliki pengetahuan baik tentang imunisasasi sebanyak 68,9% dan yang memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 31,1%. Respoden  yang memiliki sikap setuju tentang imunisasasi sebanyak 64,4% dan yang memiliki sikap tidak setuju sebanyak 35,6% serta responde yang mengimunisasi lengkap anaknya sebanyak 22,2% dan tidak lengkap sangat banyak 77,8%. Uji chi square dengan ρ= 0,019 < 0,05 didapatkan sebesar 32,3% responden berpengetahuan baik dan kelengkapan imunisasi lengkap serta nilai ρ= 0,008 < 0,05 responden yaitu sebesar 34,5% bersikap setuju dan kelengkapan imunisasi lengkap dan responden sebanyak 65,5% bersikap setuju dan imunisasi tidak lengkap. Kesimpulan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi dan terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan kelengkapan imunisasi.