Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peran Orang Tua dalam Mengedukasi Anak untuk Mencuci Tangan sebagai Upaya Pencegahan Covid-19 di Desa Lingsar Wilayah Kerja Puskesmas Lingsar Indah Wasliah; Heny Marlina Riskawaty; Elsa Karuniati; Syamdarniati Syamdarniati
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 9 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.213 KB) | DOI: 10.37824/jkqh.v9i2.2021.261

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Data WHO menunjukkan jumlah angka Covid-19 di dunia sampai dengan tanggal 1 Desember 2020, dilaporkan total kasus konfirmasi 63.584.430. Sedangkan di Indonesia melaporkan kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 543.975 terkonfirmasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam mengedukasi anak untuk mencuci tangan sebagai upaya pencegahan Covid-19. Metode penelitian dan jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan deskriptif analitik dengan metode cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 144 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan nonprobability sampling menggunakan tehnik purposive sampling dan penentuaan besar sampling dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang sudah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Data dianalisis dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dalam bentuk persentase dengan hasil penelitian ini menunjukan peran orang tua dengan kategori berperan aktif sebanyak 139 orang (96,5%), sedangkan muntuk yang berperan kurang aktif sebanyak 5 orang (3,5%). Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan hampir seluruh orang tua sudah berperan aktif dalam menjelaskan dan membimbing anak dalam mencuci tangan sebagai upaya pencegahan Covid-19. Harapannya kepada para orang tua untuk selalu mengingatkan dan membimbing anak untuk mencuci tangan setelah beraktivitas di luar rumah maupun di dalam rumah, serta menyediakan fasilitas untuk mencuci tangan.
PENYULUHAN KESEHATAN: IDENTIFIKASI RESIKO DIABETES MELITUS PADA REMAJA DI SMA 8 KOTA MATARAM NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2022 Heny Marlina Riskawaty
Jurnal LENTERA Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal LENTERA
Publisher : Stikes Yarsi Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.53 KB) | DOI: 10.57267/lentera.v2i1.172

Abstract

Diabetes mellitus ( dm ) is disease characterized by the hiperglikemia and impaired metabolism of carbohydrates , fat , and protein linked by deprivation in absolute terms or relatively from work and or secretion of insulin .Is a symptom of diabetes mellitus is polidipsia , polyuria , polifagia , weight loss , and not only is diabetes mellitus at adult age , but also occurs with early adolescence .The purpose is to identifys: knowledge teenagers about diabetes mellitus .The time it takes the implementation is up to 1 week .The teenagers were respondents participate in finish this up , and bmi (body mass index) teidentifikasi normal and good knowledge teenagers .Can be expected in the local community health partnership with senior high school to more intensive counseling about preventing diabetes mellitus in adolescents .
PENYULUHAN KESEHATAN DIABETES MELLITUS DAN IDENTIFIKASI RESIKO DIABETIK FOOT ULCER DI DUSUN BON JERUK WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPENAN TAHUN 2022 Heny Marlina Riskawaty; Baik heny Rispawaty; Zaenal Arifin
Jurnal LENTERA Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal LENTERA
Publisher : Stikes Yarsi Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.583 KB) | DOI: 10.57267/lentera.v2i2.206

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) is a disease characterized by the occurrence of hyperglycemiaand disturbances of carbohydrate, fat, and protein metabolism associated with absoluteor relative deficiency of insulin action and/or secretion. Symptoms that people withDiabetes Mellitus complain about are polydipsia, polyuria, polyphagia, weight loss, andtingling. Diabetic foot ulcers are chronic complications arising from uncontrolledhyperglycemia, one of which is complications in the form of vascular disorders, chroniccomplications of diabetes mellitus in the form of open sores on the feet which can beaccompanied by local tissue death.The purpose of community service: is to identify theknowledge of the elderly about diabetes mellitus and identify the risk of developingdiabetic foot ulcers. The time required from preparation to implementation is 2 weeks.Respondents: All elderly people with a diagnosis of Diabetes Mellitus as many as 30people, participated in this activity until it was completed. The results identifiedknowledge of the elderly in a good category and from 30 elderly people 23 people wereidentified as having a risk of developing Diabetic foot ulcers. It is hoped that thePuskesmas can provide education about diet, physical activity and the use ofappropriate footwear to prevent the occurrence of Diabetic foot ulcers
Hubungan tingkat Pengetahuan Keluarga Terhadap Perawatan Di Rumah Pada Penderita Thalasemia RSUD Provinsi NTB Heny Marlina Riskawaty; Indah Wasliah; Nurul Ifmi Ramadani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1532

Abstract

Thalasemia merupakan salah satu penyakit genetik,pembawa sifat thalasemia dengan kelainan hemoglobin yang parah, dapat menimbulkan masalah fisik, psikologis,sosial dan perawatan yang lama bahkan seumur hidup. berpengaruh terhadap pengetahuan keluarga tentang perawatan anak dirumah.Tujuan untuk mengetahui pengetahuan keluarga terhadap perawatan anak thalasemia di rumah.Desain penelitian analitik korelasi dengan pendekatan crosectional,populasi 43 responden, sampel penelitian 43 keluarga dengan anak thalasemia yang rutin menjalani transfusi darah dengan tehnik pengambilan sampel total sampling . Hasil uji spearman rank dengan nilai korelasi .453 dengan niali p-value 0.004 artinya <0.05 Ha diterima, adanya hubungan antara tingkat pengetahuan keluarga terhadap perawatan di rumah pada pasien Thalasemia. Kesimpulan Keluarga bekerjasama dengan rumah sakit dalam meningkatkan pengetahuan perawatan pasien Thalasemia di rumah melalui berbagai sumber informasi yang disediakan agar dapat meningkatkan kesehatan secara mandiri. Saran Perawat perlu memberikan informasi kesehatan khususnya tentang perawatan thalasemia kepada keluarga yang merawat pasien Talasemia agar kualitas hidup anak Thalasemia dapat lebih baik.
AKTIVITAS FISIK UNTUK MENGURANGI NYERI AKIBAT RHEUMATOID ARTHRITIS PADA MASYARAKAT MONTONG BUWUH DESA MENINTING BATULAYAR LOMBOK BARAT Ernawati Ernawati; Hapipah Hapipah; Istianah Istianah; BaiqHeni Rispawati; Heny Marlina Riskawaty
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.19445

Abstract

ABSTRAKRheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit autoimun progresif dengan imflamasi kronik yang menyerang sistem muskuloskletal namun dapat melibatkan organ dan sistem tubuh secara keseluruhan, yang ditandai dengan pembengkakan, nyeri sendi serta destruksi jaringan synovial yang disertai gangguan pergerakan. Nyeri dapat disebabkan oleh peradangan mulai dari membrane sendi yang membatasi kemudian berubah menjadi pembekakan atau efusi pada rauang sendi dan kerusakan pada tulang. Nyeri yang diakibatkan rheumatoid arthritis akan mengakibatkan perubahan gaya hidup, aktivitas istirahat, dan pekerjaan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengurangi nyeri remathoid arthritis dengan kegiatan aktivitas fisik dan memberikan penyuluhan kesehatan tentang konsep rheumatoid arthritis meliputi pengertian, penyebab, tanda gejala, komplikasi, penatalaksaan dan bagaimana pencegahannya. Metode yang dilkukan dalam kegiatan ini adalah melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan terlebih dahulu pada penderita rheumatoid arthritis kemudian di lakukan kegiatan aktivitas fisik pada semua peserta. Sambutan dan semua peserta sangat antusias mengikuti kegiatan. Dengan kegiatan ini semua peserta kegiatan sebanyak 60 orang mengetahui dan memahami pengertian, penyebab, tanda gejala, komplikasi, penatalaksaan dan pencegahan penyakit remathoid arthritis dan menurunkan masalah nyeri yang sering di alami penderita remathoid arthritis Kata kunci: remathoid arthritis; penyuluhan kesehatan; aktivitas fisik ABSTRACTRheumatoid Arthritis (RA) is a progressive autoimmune disease with chronic inflammation that attacks the musculoskeletal system but can involve organs and body systems as a whole, which is characterized by swelling, joint pain and destruction of synovial tissue accompanied by movement disorders. Pain can be caused by inflammation starting from the joint membrane that limits it and then turning into swelling or effusion in the joint space and damage to the bones. Pain caused by rheumatoid arthritis will result in changes in lifestyle, rest activities and work. This community service activity aims to reduce rheumatoid arthritis pain through physical activity and provide health education about the concept of rheumatoid arthritis including the definition, causes, signs, symptoms, complications, management and how to prevent it. The method used in this activity is to carry out health education activities first for rheumatoid arthritis sufferers and then carry out physical activities for all participants. The welcome and all participants were very enthusiastic about participating in the activity. With this activity, all 60 activity participants know and understand the meaning, causes, signs, symptoms, complications, management and prevention of rheumatoid arthritis and reduce pain problems that are often experienced by rheumatoid arthritis sufferers. Key words: rheumatoid arthritis; health education; physical activity
Edukasi mobilisasi dini post operasi untuk mengurangi rasa nyeri dan mempercepat proses penyembuhan Hapipah Hapipah; Istianah Istianah; Ernawati Ernawati; Baik Heni Rispawati; Heny Marlina Riskawaty
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.22138

Abstract

Abstrak Pasien dengan tindakan operasi atau pembedahan mencapai angka peningkatan yang sangat signifikan tiap tahunnya. Masalah yang umum terjadi setelah operasi adalah pasien merasakan nyeri pada luka dan faktor lain yang membuat pasien tidak mau untuk bergerak lebih awal dan istirahat di tempat tidur. Kondisi ini akan menimbulkan berbagai dampak diantaranya dapat memperlambat proses penyembuhan paska operasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga terkait mobilisasi dini post operasi guna mengurangi rasa nyeri dan mempercepat proses penyembuhan. Metode yang digunakan pada kegiatan ini berupa penyuluhan kesehatan yang dilakukan dengan cara ceramah, diskusi dan demonstrasi mempraktekkan bebeberapa gerakan sederhana dengan menggunakan media LCD proyektor dan leaflet. Kegiatan ini dilakukan di ruang Flamboyan RSUD Praya Lombok Tengah pada tanggal 9 Agustus 2023 dengan sasaran kegiatan yaitu pasien paska bedah yang sedang menjalani perawatan dan keluarga pasien sebanyak 42 orang. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini didapatkan adanya peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan kesehatan sebelum dan sesudah penyampaian materi mobilisasi dini post operasi, yaitu sebagian besar pada kategori kurang yaitu 27 orang (64,3%) meningkat menjadi cukup 26 orang (61,9%). Kegiatan penyuluhan kesehatan diruang perawatan bisa dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemandirian pasien dan keluarga melakukan mobilisasi dini post operasi sehingga menurunkan tingkat ketergantungan pasien diruang perawatan.Kata kunci: edukasi; mobilisasi dini; post operasi. AbstractThe number of patients undergoing surgery is increasing every year. Common problems that arise after surgery are pain in the wound area and other things that make patients reluctant to move or rest in bed. This condition has many side effects, including delaying the recovery process after surgery. The community's mission is to increase awareness among patients and families about exercise early after surgery to reduce pain and speed recovery. The method used in this activity is health education through lectures, discussions and practical demonstrations of simple exercises using an LCD screen and posters. This activity was carried out in the Flamboyan room at Praya Hospital, Central Lombok on August 9 2023 with the target of the activity being post-surgical patients who were undergoing treatment and 42 patients' families. As a result of this community service, it was found that there was an increase in the knowledge of health education participants before and after the delivery of post-operative early mobilization material, namely the majority in the inadequate are 27 people (64.3%) to sufficient category 26 people (61.9%). Medical training in the treatment room can be carried out immediately to increase the awareness and independence of patients and their families through a rapid recovery after surgery to reduce the dependence of the patient on the treatment room.Keywords: education; early mobilization; post operation.