Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA SEKOLAH (10-12) DENGAN PERILAKU BULLYING DI SD TENARU DUSUN TENARU DESA DAREK KECAMATAN PRAYA BARAT DAYA KABUPATEN LOMBOK TENGAH Muksin Muksin; Indah Wasliah; Winda Nurmayani
Elisabeth Health Jurnal Vol 4 No 1 (2019): Vol 4 No 1 (2019) : Elisabeth Health Jurnal
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/ehj.v4i1.259

Abstract

Bullying behavior is often seen in the environment of the school, but this behavior is often regarded as a matter of course that less attention from the public. Research Indonesia from 2011 to August 2014 there were 369 complaints related to the issue of which 25% are in the field of education. KPAI mention that 87.6% of children said they had experienced violence in the school environment in many forms in which 29.9% of the violence carried out by teachers, 42.1% carried by classmates, and 28% is done by a friend of another class. This study aims to determine the relationship of parents' parenting school-age children (10-12) with bullying behavior in elementary Tenaru Hamlet Village TenaruDarek Southwestern Praya District of Central Lombok. Goals : This research used analytic observational research with cross sectional design with a sample size in this study were 53 children taken from class IV, V, and VI were in elementary school Tenaru, research carried out on 31 May - 4 June 2016. Methode : The type of research used in this study was analytic observational research with a cross sectional study design. Where the type of research emphasizes the time of measurement / observation of independent and dependent variable data only once at a time. The population in this study were all students in elementary school age (SD) from class IV to VI as many as 56 people, with a sample size of as many as 56 people. Result : Data collection tools in this study were questionnaires and data analysis using statistical test Chi Sguare the significance level of p≤ 0.05. Based on the results obtained penelitiaan p-value = 0.003 ≤ 0.5 means there singnifikan relationship between parenting parents with bullying behavior. Conculsion : It is advisable for parents can know the signs of bullying behavior in children and for other research could develop this research by using other methods.
HUBUNGAN PERAN KELUARGA DALAM MERAWAT LANSIA DENGAN KEJADIAN OSTEOATRITIS DI DUSUN AIK NYET NARMADA KABUPATEN LOMBOK BARAT Syamdarniati Syamdarniati; Indah Wasliah; Heri Bahtiar
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol. 15 No. 4 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia yang mengalami osteoathritis mempunyai dampak social ekonomi yang besar, baik di Negara maju maupun di Negara berkembang. Diperkirakan satu sampai dua juta orang lanjut usia di Indonesia mengalami kecacatan karena Osteoathritis (potter & perry,2013). Nyeri yang dirasakan pada daerah persendian dan tidak dapat penanganan dengan baik akan mempengaruhi kenyamanan tubuh dan akan berdampak pada penurunan aktivitas (imobilisasi) Peran keluarga sangat penting dan keluarga perlu mengetahui bagaimana untuk mengatasi nyeri persendian dalam merawat Lansia yang dapat di lakukan dengan cara terapi fisik dan dapat dilakukan terapi kompres air hangat pada bagian area yang terkena nyeri,kompres tersebut dapat memberikan efek fisiologi dengan meningkatkan relaksasi otot pergerakan sendi ( Rifham,2012). Metode:. Desain penelitian bersifat Observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross setional dengan tehnik sampling simple random sampling dengan jumlah responden 69 orang. Hasil: Uji Chi-Square test dengan taraf kesalahan (α)= 0,05 diperoleh Hasil uji korelasi spearman rank di dapatkan p-value = 0,01 jadi p-value < 0.05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada Hubungan Peran Keluarga dengan Kejadian Osteoathritis pada Lansia. Nilai korelasi spearman rank sebesar 0,385 menunjukan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi lemah. Kesimpulan; Peran Keluarga dalam merawat lansia di Dusun Aik Nyet Desa Buwun Sejati Kecamatan Narmada sebagian besar memiliki peran keluarga sedang.. dengan Kejadian Osteoathritis sebagian besar membaik.
Hubungan Durasi dan Intensitas Penggunaan Gadget dengan Perkembangan Personal Sosial Anak Usia Prasekolah (3-5 Tahun) di TK Cendikia Desa Lingsar Tahun 2019 Khairul Putriana; Eka Adithia Pratiwi; Indah Wasliah
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 7 No. 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.734 KB) | DOI: 10.37824/jkqh.v7i2.2019.112

Abstract

Sekitar 5 hingga 10% anak diperkirakan mengalami keterlambatan perkembangan. Data angka kejadian keterlambatan perkembangan umum belum diketahui dengan pasti, namun diperkirakan sekitar 1-3% anak di bawah usia 5 tahun mengalami keterlambatan perkembangan umum (IDAI, 2013). Pengenalan atau penggunaan gadget sejak dini kepada anak akan berdampak terhadap perkembangan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan durasi dan intensitas penggunaan gadget dengan perkembangan mpersonal sosial anak usia 3-5 tahun di TK Cendikia Lingsar. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional, dan menggunakan DDST sebagai instrumen. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan jumlah sample 34 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang bermain gadget dengan intensitas penggunaan gadget > 3 kali/hari yaitu sebanyak 15 orang (43,1 %) dengan durasi sedang yaitu 40-60 menit yaitu sebanyak 15 orang (44,1 %). Hasil uji korelasi Chi-Square didapatkan p-value menunjukkan bahwa untuk intensitas penggunaan gadget (p = 0,032 ? = 0,005) dan untuk durasi penggunaan gadget (p = 0,004 ? = 0,005) maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara durasi dan intensitas penggunaan gadget dengan perkembangan personal sosial anak usia 3-5 tahun. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bagi orang tua untuk lebih selektif lagi dalam memberikan mainan kepada anak dan perlu adanya pengawasan serta ketegasan dalam memberikan batasan kepada anak dalam bermain gadget.
Peran Orang Tua dalam Mengedukasi Anak untuk Mencuci Tangan sebagai Upaya Pencegahan Covid-19 di Desa Lingsar Wilayah Kerja Puskesmas Lingsar Indah Wasliah; Heny Marlina Riskawaty; Elsa Karuniati; Syamdarniati Syamdarniati
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 9 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.213 KB) | DOI: 10.37824/jkqh.v9i2.2021.261

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Data WHO menunjukkan jumlah angka Covid-19 di dunia sampai dengan tanggal 1 Desember 2020, dilaporkan total kasus konfirmasi 63.584.430. Sedangkan di Indonesia melaporkan kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 543.975 terkonfirmasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam mengedukasi anak untuk mencuci tangan sebagai upaya pencegahan Covid-19. Metode penelitian dan jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan deskriptif analitik dengan metode cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 144 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan nonprobability sampling menggunakan tehnik purposive sampling dan penentuaan besar sampling dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang sudah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Data dianalisis dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dalam bentuk persentase dengan hasil penelitian ini menunjukan peran orang tua dengan kategori berperan aktif sebanyak 139 orang (96,5%), sedangkan muntuk yang berperan kurang aktif sebanyak 5 orang (3,5%). Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan hampir seluruh orang tua sudah berperan aktif dalam menjelaskan dan membimbing anak dalam mencuci tangan sebagai upaya pencegahan Covid-19. Harapannya kepada para orang tua untuk selalu mengingatkan dan membimbing anak untuk mencuci tangan setelah beraktivitas di luar rumah maupun di dalam rumah, serta menyediakan fasilitas untuk mencuci tangan.
Pengetahuan Remaja terhadap Perilaku Seksual Pranikah Pati Lestari; Eka Adithia Pratiwi; Indah Wasliah
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak Vol. 2 No. 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.61 KB) | DOI: 10.32584/jika.v0i0.360

Abstract

Hasil survei Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Indonesia (BKKBN) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa lebih dari 60% remaja di Indonesia telah melakukan hubungan seks pranikah. Ada sekitar 53% wanita berusia 10-19 tahun melakukan hubungan seksual pada masa remaja sedangkan jumlah pria yang melakukan hubungan seksual lebih dari dua kali lipat daripada wanita. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi pengetahuan remaja terhadap perilaku seksual yang belum menikah di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tarano Sumbawa 2018. Metodologi: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional dengan jumlah sampel dalam Penelitian ini sekitar 79 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple random sampling. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kesimpulan: Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil uji statistik diperoleh nilai signifikansi 0,004 (p <0,05), dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak (ada hubungan bermakna pengetahuan remaja terhadap perilaku seksual yang belum menikah di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tarano Sumbawa 2018). Rekomendasi yang dapat diberikan adalah kepada pembaca adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang perilaku seksual yang belum menikah, guna mencegah perilaku seksual yang belum menikah.Kata Kunci: kekerasananak, usiasekolah, verbal abuse Kata kunci : pelecehan anak, usia sekolah, anak-anak, pelecehan verbalKnowledge on Adolescent Sexual Behavior Premarital AbstractThe survey results of the Indonesian Population and Family Planning Program (BKKBN) in 2013 showed that more than 60% of teenagers in Indonesia have had premarital sex. There are approximately 53% of women aged 10-19 years of sexual intercourse in adolescence while the number of men who have sexual intercourse more than doubled than women. This research aims to determine the correlation of adolescent knowledge toward unmarried sexual behavior in State Vocational High School 1 Tarano Sumbawa 2018. The research design used in this research is an observational analytic design with cross sectional research design with total samples in this research around 79 respondents. Technique of sampling used in this research is Simple random sampling. The instruments of data collection used in this research is questionnaire. Data analysis using Chi Square test. Result of statistical test obtained significance value of 0.004 (p <0.05), it can concluded that Ho is rejected (there is a meaningful correlation of adolescent knowledge toward unmarried sexual behavior in State Vocational High School 1 Tarano Sumbawa 2018). The recommendations can be given is to readers is provide of health education about unmarried sexualbehavior, in order to prevent the unmarried sexual behavior. Keyword: child abuse, school age, children, verbal abuse
The Effect Of Phototherapy (24 Hours) Towards Jaundice Degrees Of The Newborn In Hospital NICU West Nusa Tenggara Province Rosalia Selung; Indah Wasliah; Eka Adithya Pratiwi
Media Keperawatan Indonesia Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.063 KB) | DOI: 10.26714/mki.1.2.2018.11-19

Abstract

Background: Aximately 60% of normal birth infant become jaundiced in the first week of birth. The incidence of jaundice in the West Nusa Tenggara hospital in 3 years later (2012-2014) there were 1166 cases. Phototherapy of total serum bilirubin (TSB) increased. Clinical trials have validated the efficacy phototherapy in reducing excessive unconjugated hyperbilirubinemia, and its implementation has been drastically confine the use of exchange transfusion (Bhutani, 2011). Objective:The purpose of this study was to determine the degree of jaundice before and after phototherapy, as well as analyze the influence phototherapy before and after the degree of jaundice in the newborn. Method:This type of research is pre-experimental research design using the approach one group pre-test and post-test design. The study population was all jaundice infants who were treated at Hospital NICU  room in West Nusa Tenggara Provence in May 2016. The sample was 15 respondents with acsidental sampling techniques. The method of data analysis with descriptive percentage univariate and bivariate analysis with test of rank correlation test (spearman) obtained significance value p = 0.000 < 0.05 and spearman correlation coefficients obtained by value p = 0.025 which means there is a strong correlation between the influence of phototherapy (24 hours) the degree of jaundice in the newborn. Result: The results were obtained degree of jaundice before phototherapy is as many as 9 degree 4 respondents (60%) and as many as 6 degrees five respondents (40%). After 24 hours phototherapy all respondents decreased the degree of jaundice and most have some degreen of jaundice 3 of 10  respondents (66,7%) by 5 respondents (33,3%). Discussion:Recommendations can be given is a gift phototherapy to decrease the degree of jaundice.
Edukasi Penularan Covid 19 Pada Masyarakat Dengan Agregat Keluarga Balita Ispa di Kec. Praya Barat Kab. Lombok Tengah Baiq Nurainun Apriani Idris; Baiq Nurul Hidayati; Dian Istiana; Harlina Putri Rusianan; Ilham Ilham; Indah Wasliah; Irwan Hadi; Maelina Ariyanti; Sabi’ah Khairi; Supriyadi Supriyadi; Zaenal Arifin; Zulkahfi Zulkahfi
Intervensi Komunitas Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : ITB Ahmad Dahlan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32546/ik.v2i2.907

Abstract

Coronavirus Disease 19 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau yang kini dinamakan SARS-CoV-2. Penambahan dan penyebaran kasus COVID-19 secara global berlangsung cukup cepat terutama pada anak-anak.tingginya angka kematian covid 19 pada balita di NTB disebabkan karena rendahnya pengetahuan keluarga dan masyarakat tentang penularan covid 19 terutama pada balita yang mempunyai Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah Meningkatkan pengetahuan Masyarakat terhadap penularan covid 19 terutama pada keluarga balita dengan inspeksi saluran pernapasan atas (ISPA).Metode Kegiatan yang dilakukan berupa Pengkajian Kasus Keluarga dengan balita ISPA di Kec Praya Barat. Melakukan Edukasi Penularan Covid 19 pada masyarakat terutama pada keluarga dengan balita ISPA. Mengajarkan cara cuti tangan, pengunaan masker dan menjaga jarak. Membiming menerpakan protokol kesehatan dan melakukan tindaklnjut ke kepala desa untuk menerapkan kegiatan tersebut. Hasil dari pengabdain didapatkan peningkatan kepatuhan protokol kesehatan pada masyarkat, peningkatan pemahaman keluarga dengan balita sehat tentang penularan covid 19 dan adanya tindak lanjut dengan pihak terkait dalam menindaklanjut hasil pengabdain kepada masyarakat yang telah dilakukan. Diharpakan peranserta tokoh agama, tokoh masyarakt dan remaja dalam peningkatan pemahaman masyarakat tentang penularan covid 19 terutama pada keluarga balita ISPA.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING DENGAN PELAKSANAAN TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI KELURAHAN KARANG PULE KOTA MATARAM. Indah Wasliah
Jurnal PRIMA Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v6i1.161

Abstract

Di Indonesia di perkirakan jumlah balita mencapai 30% dari 250 juta jiwa penduduk indonesia dan menurut survey kesehatan rumah tangga (SKRT) diperkirakan jumlah balita yang masih susah mengontrol BAB dan BAK di usia toddler sampai prasekolah mencapai 75 juta anak.Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang toilet training dengan pelaksanaan toilet training pada anak toddler (1-3 tahun) di kelurahan karang pule kota mataram tahun 2018. Desain penelitian ini menggunakan observational analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 112 responden yang diambil dengan tehnik simple random sampling dimana pengambilan sampel dengan acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu berada pada kategori tingkat pengetahuan kurangdan berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak (Ada hubungan signifikan antara pengetahuan ibu tentang toilet training dengan pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler 1-3 Tahun) dan analisa data menggunakan uji chi-square dimana hasil p-value= 0,004< =0.05). Saran yang tepat bagi ibu untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang toilet training sehingga pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler dapat tercapai.
Pendidikan Kesehatan pada Ibu Hamil dan Nifas tentang Asi Ekslusif untuk Meningkatkan Cakupan Asi Ekslusif Winda Nurmayani M; Syamdarniati Syamdarniati; Misroh Mulianingsih; Indah Wasliah; Sopian Halid
Jurnal Empathy Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2020): JURNAL EMPATHY PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jurnalempathy.v1i2.17

Abstract

Background: The Indonesian government has targeted exclusive breastfeeding 80%, but exclusive breastfeeding is not widely done, although the benefits of exclusive breastfeeding are very many, especially for babies and mothers, but in fact many mothers do not give exclusive breastfeeding to their babies, and in the field many mothers stop giving Breast milk in her baby before the age of 2 years. The process of early breastfeeding does not always run smoothly, sometimes mothers and babies experience various obstacles that hinder or complicate the process of breastfeeding, especially if this is the first experience for primigravida mothers who are still young and have a low level of knowledge about breastfeeding that hinders the practice of breastfeeding, and usually her child is not yet 2 years old ASI has been discontinued (Dewanetal., 2002; Yanikkeremetal., 2009). The purpose of this community service is to educate pregnant and post-partum mothers how to properly care for breast and breastfeeding techniques in an effort to increase exclusive breastfeeding coverage. Methods: This community service method is carried out by means of counseling in delivering material then followed by demonstrations and Q&A sessions. Results: The results of this dedication appear to be still many pregnant women and postpartum mothers who do not know the benefits of exclusive breastfeeding, how to care for the breast and how to breastfeed the right baby techniques, after health promotion and demonstration it appears that pregnant women and postpartum mothers are serious in understanding every step demonstrated. . Conclusion: Based on the results of the service, it is hoped that this activity can increase the coverage of breastfeeding mothers so that they can provide exclusive breastfeeding to their babies.
DETEKSI DINI KEJADIAN ANEMIA PADA SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN DARUL HIKMAH TERONG TAWAH LOMBOK BARAT Ernawati Ernawati; Baiq Heni Rispawati; Dewi Nur sukma Purqoti; Indah Wasliah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.8765

Abstract

ABSTRAKAnemia gizi masih merupakan salah satu masalah kesehatan disamping masalah-masalah gizi yang lainnya di Indonesia, yaitu: kurang kalori protein, defisiensi vitamin A dan gondok endemic. Anemia gizi disebabkan oleh defisiensi zat besi, asam folat dan atau vitamin B12 yang kesemuanya berakar pada asupan yang tidak adekuat. Kekurangan besi pada remaja ditandai dengan gejala pucat, lemah, letih, lesu, sering pusing, mudah mengantuk dan menurunnya konsentrasi dalam belajar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melakukan deteksi dini kejadian anemia pada santriwati dan memberikan penyuluhan kesehatan tentang konsep anemia dan bagaimana pencegahannya. Metode yang dilkukan dalam kegiatan ini adalah melakukan kegiatan screening terlebih dahulu pada santriwati kemudian di lakukan pemeriksaan Hb pada santriwati dan terakhir dilakukan tindakan pendidikan kesehatan tentang pencegahan anemia (Hb) pada santriwati. Sambutan dan partisipasi para santriwati sangat antusias mengikuti kegiatan. Dengan kegiatan ini didapatkan dari 35 santriwati yang dilakukan pemeriksaan ditemukan 11 santriwati yang memiliki Hb kurang dari normal (Hb Normal:12 gr/dl) dan para santriwati mengetahui dan memahami tentang anemia dan pencegahan terjadinya anemia tersebut. Kata kunci: anemia; penyuluhan kesehatan; santriwati ABSTRACTNutritional anemia is still a health problem in addition to other nutritional problems, namely in Indonesia: lack of protein calories, vitamin A deficiency and endemic goiter. Nutritional anemia is caused by deficiency of iron, folic acid and or vitamin B12, all of which are rooted in inadequate intake. Iron deficiency in adolescents is characterized by symptoms of pale, weak, tired, lethargic, often dizzy, easily drowsy and decreased concentration in learning. This community service activity aims to carry out early detection of anemia in female students and provide health education about the concept of anemia and how to prevent it. The method used in this activity is to carry out screening activities first on female students, then carry out Hb checks on female students and finally carry out health education actions on the prevention of anemia (Hb) in female students. The welcome and participation of the students were very enthusiastic in participating in the activity. With this activity, it was found that from 35 female students who were examined, it was found that 11 female students had Hb less than normal (Hb Normal: 12 g/dl) and the female students knew and understood about anemia and the prevention of anemia. Keywords: anemia; health education; female students