Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Penguatan Daya Tahan Ekonomi Rumah Tangga Pelaku Industri Batubata Rakyat Melalui Usaha Budidaya Jamur Tiram Ardi Novra; Jul Andayani; Indra Sulaksana
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 3 No. 2 (2019): June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.147 KB) | DOI: 10.24903/jam.v3i2.497

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi rumah tangga pelaku industri kecil dan menengah (IKM) batubata pada umumnya adalah frekuensi penerimaan yang tidak stabil dan cenderung dengan frekuensi waktu cukup panjang. Proses produksi batubata mulai dari penggalian tanah sampai siap jual membutuhkan waktu relatif cukup lama dan bahkan bulanan. Tujuan utama kegiatan adalah memperkuat daya tahan ekonomi rumah tangga pelaku IKM Batubata melalui diversifikasi usaha budidaya Jamur Tiram. Kegiatan menggunakan Pendekatan Partisipatif (Participatory Rural Appraisal) dengan Sistem Modal Bergulir Internal (Internal Revolving Capital System). Program penguatan daya tahan ekonomi rumah tangga pelaku IKM Batubata ini masih pada tahap pengenalan sehingga ruang lingkup kegiatan untuk sementara masih terbatas aspek budidaya. Pengembangan lanjutan pada masa akan datang akan mengarah ke sektor hulu (pembuatan baglot sebagai input primer dan sektor hilir berupa industri pengolahan hasil pasca panen. Program lanjutan pada masing-masing kelompok sasaran akan menggunakan sumberdana lain dan sangat tergantung pada motivasi dan keberhasilan program budidaya jamur tiram. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui 4 (empat) tahapan yaitu tahapan persiapan, budidaya dan perguliran modal kelompok serta pelaporan. Berdasarkan evaluasi terhadap hasil kegiatan dengan berbagai kendala teknis dan non-teknis yang dihadapi selama proses pelaksanaan, maka dapat disimpulkan bahwa program pengabdian kepada masyarakat ini belum memberikan hasil optimal bagi penguatan ekonomi rumah tangga dan usaha kelompok pengrajin batubata rakyat. Meskipun demikian, model pengembangan kumbung diatas kolam bekas galian (KBG) telah mampu menarik motivasi rumah tangga untuk memanfaatkan KBG mereka. Program ini telah menjadi embryo dan layak untuk ditindaklanjuti melalui program lainnya baik dalam bentuk riset (peneltiian) maupun pemberdayaan masyarakat.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TANI DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN MELALUI PENGEMBANGAN PADI ORGANIK BERBASIS TRICHOLIMTAN DENGAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN KOTO BARU Evita Evita; Trias Novita; Jul Andayani
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.856 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v1i2.4289

Abstract

Koto Baru merupakan salah satu kecamatan di Kota Sungai Penuh dengan mata pencaharian utama penduduknya adalah bertani. Tanaman utama yang diusahakan adalah tanaman pangan yaitu padi sawah. Luas lahan persawahan yang dimiliki adalah sekitar 90 ha dari luas wilayahnya sebesar 115 ha. Petani di wilayah ini dominan mengusahakan tanaman padi sawah yang dibudidayakan secara tradisional dengan sistem yang turun temurun dari petani terdahulu. Pelaksanaan budidayanya masih menggunakan pupuk sintetis dan pengendalian hama penyakit masih menggunakan pestisida sintetis yang berbahan kimia. Sistem budidaya secara tradisional ini mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya dalam pemeliharaan yaitu tahap penyiangan susah dilakukan karena lahan ditanam dengan tanpa membuat ruang untuk jalan bagi petani sehingga tanaman padi saat penyiangan banyak yang terpijak. Sistem tanam tradisional ini membuat cahaya matahari tidak optimal menembus sela tanaman karena kerapatan tanaman yang tinggi dengan tanpa ruang sela. Hal tersebut akan menyebabkan biaya produksi tinggi dengan hasil yang kurang optimal bila dibandingkan dengan sistem tanam yang lebih modren. Pemupukan dengan pupuk sintetis, kebutuhannya untuk padi sawah di wilayah ini sudah sangat tinggi karena sudah terjadinya kejenuhan dalam pemupukan. Selain itu pupuk sintetis sudah mulai langka dan harganya sudah cukup mahal. Penggunaan pestisida sintetis juga meningkat karena hama dan penyakit tanaman sudah resisten, sehingga menyebabkan produksi dan kualitas padi sawah menurun dan biaya produksi tinggi, akibatnya pendapatan petani menurun. Kegiatan KKN-PPM ini dilaksanakan di Desa Sri Menanti dan Desa Kampung Tengah Kecamatan Koto Baru. Program KKN-PPM ini dilakukan dengan metode partisifatif dan aksi pada kelompok masyarakat sasaran dengan melibatkan masyarakat setempat dan mahasiswa menjadi fasilitator. Metode yang dilakukan adalah pelatihan, demonstrasi, pembuatan demplot, praktek teknologi dan pendampingan. Program ini merupakan alih teknologi dan pendampingan oleh mahasiswa. Tujuan dan target yang dicapai dari kegiatan Program KKN-PPM ini adalah peningkatan produksi padi, efisiensi biaya, perbaikan sistem, peningkatan partisifasi masyarakat dan peningkatan swadana dan swadaya masyarakat.
INTENDED CHANGE MASYARAKAT PELAKU INTEGRASI TERNAK HULTIKULTURA DALAM PENANGGULANGAN BENCANA ASAP DI LAHAN GAMBUT KECAMATAN KUMPEH ULU Adriani Adriani; Jul Andayani; Hamzah Hamzah; Yunta Gombang Armando; Sri Novianti
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.744 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v1i2.4291

Abstract

Setiap tahun wilayah kumpeh selalu mengalami kebakaran hutan yang berdapak pada banyaknya asap yang ditimbulkan, ditambah lagi kebiasaan masyarakat dalam pengolah lahan pertanian dengan membakar dengan alasan lebih mudah, murah dan sisa pembakaran bisa menjadi pupuk. Namun sebagian besar wilayahnya terdiri atas lahan gambut yang mudah terbakar jika terjadi kemarau dan api sulit dikendalikan. Tentunya ini menjadi masalah sekaligus tantangan untuk bisa merubah pola pengolahan lahan yang selama ini dilakukan kearah yang lebih baik (Intended-Change). Survei pendahuluan, wawancara dengan masyarakat dan kelompok tani di Kumpeh Ulu bahwa kebiasaan masyarakat sudah turun temurun dilakukan yaitu membakar lahan 1-3 minggu dengan cara menunpuk tanaman semak yang sudah ditebas, kemudian ditutup tanah dibagian atasnya dan dibakar sampai semua sisa tanaman habis. Namun karena lahanya berupa gambut, maka tanah bagian atas juga merupakan bahan yang siap terbakar. Padahal selama proses pebakaran ini terjadi pencemaran udara karena tingginya kandungan asap, sulit mengendalikan api jika sudah melebar. Potensi yang sangat menunjang dalam proses pengolahan lahan yang ramah lingkungan adalah melakukan pengolahan limbah kotoran ternak dan limbah tanaman yang ada menjadi pupuk organik. Karena selama ini petani peternak tidak mengetahui pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk bahkan kotoran ternak yang ada dibuang begitu saja disekitar kandang yang juga mengakibatkan pencemaran udara dan air. Padahal jumlah ternak yang dimiliki kedua kelompok tani (sumber rezeki dan karya tani) tergolong banyak yaitu sapi 37 ekor dan kambing 66 ekor. Potensi kotoran dari ternak ini sekitar 851 kg per hari dalam bentuk basah dari sapi dan sebanyak ± 30 kg per hari dari kambing. Tentunya ini merupakan bahan baku yang bisa dimanfaatkan selain sisa atau limbah tanaman hultikutura yang ada. Kegiatan penyluhan dilakukan di rumah ketua kelompok sumber rezeki yang diikuti sebanyak 22 onggota kelompok tani. Materi yang diberikan pada kegiatan penyuluhan ada 3 yaitu karerateristik lahan gambut, proses pembuatan pupuk organik dari kotoran ternak dan hijauan serta materi dampak asap pembakaran terhadap kesehatan. Selain penyuluhan juga ada praktek pembuatan pupuk organik sebanyak 1 ton, dengan menggunakan 600 kg kotoran kambing, 400 kg rumput yang sudah dicacah, ditambah dengan 1 liter EM4, 5 kg dedak padi dan 2,5 kg urea. Semua bahan diaduk rata dan disimpan selama 21 hari dengan cara ditutup tarpal. Hasil evaluasi kegiatan pengabdian bahwa pupuk organik yang dihasilkan memperlihatkan bentuk fifik yang baik yaitu berwarna coklat sampai kehiataman, berbauk tanah dan bertektur gembur.
Penerapan Iptek Pada Kambing Perah di Desa Jati Emas Kabupaten Tanjung Jabung Barat Sri Novianti; Fatati Fatati; Jul Andayani; Suhessy Syarif; Heni Suryani
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021): Volume 5, Nomor 2, Agustus 2021
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.163 KB)

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah agar peserta pelatihan yang merupakan peternak kambing perah yang terdapat di desa Jati Emas dapat menerapkan manajemen pemeliharaan kambing perah yang baik, dapat membuat pakan komplit dan melakukan seleksi pejantan. Agar tujuan pemeliharaan kambing perah berupa penghasil susu dapat tercapai seiring dengan kebijakan pemerintah daerah yang akan menjadikan desa Jati Emas sebagai sentra penghasil susu kambing. Metode pelaksanaan berupa pendekatan partisipatif dengan melibatkan peternak yang tergabung dalam kelompok tani Makmur dan Suka Maju, perangkat desa Jati Emas dan dinas Ketahanan Pangan kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kegiatan pengabdian ini terdiri dari tiga tahap,yaitu persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan melihat hasil evaluasi terhadap kehadiran dan keaktifan peserta pelatihan dalam diskusi maupun dalam penerapan Iptek. Hasil yang diperoleh setelah mengikuti pelatihan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan peserta pelatihan terhadap manajemen pemeliharan kambing perah yang baik, mampu membuat pakan komplit untuk kambing perah dan dapat melakukan seleksi pejantan. Peningkatan pengetahuan ini diiringi dengan penerapannya pada usaha ternak kambing yang mereka jalani. Selanjutnya masih perlu dilakukan program pendampingan dalam upaya mewujudkan desa Jati Emas sebagai sentra penghasil susu kambing di kabupaten Tanjung Jabung Barat khususnya dan propinsi Jambi pada umumnya.
Penerapan Iptek Pada Kambing Perah di Desa Jati Emas Kabupaten Tanjung Jabung Barat Sri Novianti; Fatati Fatati; Jul Andayani; Suhessy Syarif; Heni Suryani
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2021): Volume 5, Issue 3, Desember 2021
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.015 KB)

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah agar peserta pelatihan yang merupakan peternak kambing perah yang terdapat di desa Jati Emas dapat menerapkan manajemen pemeliharaan kambing perah yang baik, dapat membuat pakan komplit dan melakukan seleksi pejantan. Agar tujuan pemeliharaan kambing perah berupa penghasil susu dapat tercapai seiring dengan kebijakan pemerintah daerah yang akan menjadikan desa Jati Emas sebagai sentra penghasil susu kambing. Metode pelaksanaan berupa pendekatan partisipatif dengan melibatkan peternak yang tergabung dalam kelompok tani Makmur dan Suka Maju, perangkat desa Jati Emas dan dinas Ketahanan Pangan kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kegiatan pengabdian ini terdiri dari tiga tahap,yaitu persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan melihat hasil evaluasi terhadap kehadiran dan keaktifan peserta pelatihan dalam diskusi maupun dalam penerapan Iptek. Hasil yang diperoleh setelah mengikuti pelatihan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan peserta pelatihan terhadap manajemen pemeliharan kambing perah yang baik, mampu membuat pakan komplit untuk kambing perah dan dapat melakukan seleksi pejantan. Peningkatan pengetahuan ini diiringi dengan penerapannya pada usaha ternak kambing yang mereka jalani. Selanjutnya masih perlu dilakukan program pendampingan dalam upaya mewujudkan desa Jati Emas sebagai sentra penghasil susu kambing di kabupaten Tanjung Jabung Barat khususnya dan propinsi Jambi pada umumnya.
Evaluasi Kecernaan In Vitro Bahan Kering, Bahan Organik dan Protein Kasar Penggunaan Kulit Buah Jagung Amoniasi dalam Ransum Ternak Sapi Jul Andayani
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 13 No. 5 (2010): Februari 2010
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.659 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v0i0.45

Abstract

An experiment was conducted to evaluate ammoniated corn husk  in vitro digestibility in  cattle  ration.   Measured  parameters  in  the  current  experiment were    in vitro  digestibility  of     dry matter, organic matter,  crude  protein.  This  study was  assigned  into  completely  randomized  design  (CRD) with  5  treatments  and  4  replications. The  treatments were  ; T0 =  70% Forage  (100%  grass +  0% ammoniation of  Corn husk) + 30 % Concentrate,  T1 = 70% Forage (75 % grass + 25% ammoniation of Corn husk) + 30 % Concentrate, T2 = 70% Forage (50% grass + 50% ammoniation of Corn husk) +  30 %  Concentrate,  T3  =  70%  Forage  (25%  grass  +  75%  ammoniation  of  Corn  husk)  +  30 % Concentrate, T4 = 70% Forage (0% grass + 100% ammoniation of Corn husk) + 30 % Concentrate.  Result of this study showed  that the treatments were  significantly (P<0,05) influence digestibility of dry matter, organic matter and crude protein. Increased level of   ammoniated corned corn husk made higher  in  vitro  digestibility  of  ration.    It  concluded  that  ammoniation  of    corn  husk  could    increase digestibility and th eammoniated  corn husk  may substitute forage in cattle ration.          
Kecernaan In Vitro Komponen Serat Ransum Ternak Sapi yang Menggunakan Kulit Buah Jagung Amoniasi Jul Andayani
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 12 No. 3 (2009): Agustus 2009
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.213 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v0i0.175

Abstract

An experiment was conducted to evaluate in vitro digestibility of  fiber components of the cattle ration containing ammoniated  corn husk.  Parameters measured in the present experiment were   Dry Matter (DM), Neutral Detergent Fiber (NDF) and Acid Detergent Fiber (ADF) in vitro digestibilities.  This  study  was  assigned  into  completely  randomized  design  (CRD)  with  5  treatments  and  4 replications. The treatments were ; T0 = 70% Forage (100% grass + 0% ammoniated Corn husk) + 30 % Concentrate,  T1 = 70% Forage (75 % grass + 25% ammoniated Corn husk) + 30 % Concentrate, T2 = 70% Forage (50% grass + 50% ammoniated Corn husk) + 30 % Concentrate, T3 = 70% Forage (25% grass  +  75%  ammoniated  Corn  husk)  +  30  %  Concentrate,  T4  =  70%  Forage  (0%  grass  +  100% ammoniated Corn husk) + 30 % Concentrate.   Results of this study showed that the treatments were significantly (P<0,05) influence of dry matter, NDF and ADF digestibilities.  Increasing percentage of  corn husk ammoniation in the ration increased in vitro digestibility. It is concluded that ammoniation with urea to corn husk could  increase digestibility and the ammoniated corn husk  ammoniation may substitude forage for cattle ration.          
Cernaan In Sacco Ransum Ternak Sapi yang Menggunakan Kulit Buah Jagung Amoniasi Jul Andayani
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 12 No. 1 (2009): Februari 2009
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.58 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v0i0.486

Abstract

An experiment was conducted to evaluate an improvement of corn peel with  ammoniation  in sacco  digestibility in  cow  ration.  Measured parameters in the current experiment were, in sacco degradation of   dry matter, organic matter and crude protein. This study was assigned into completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 4 replications. The treatments were ; R0 = 70% Forage (100% grass + 0% Corn Peel) + 30 % Concentrate,  R1 = 70% Forage (75 % grass + 25% Corn Peel) + 30 % Concentrate, R2 = 70% Forage (50% grass + 50% Corn Peel) + 30 % Concentrate, R3 = 70%Forage (25% grass + 75% Corn Peel) + 30 % Concentrate, R4 = 70% Forage (0% grass + 100% Corn Peel) + 30 % Concentrate. Result of this study showed that the treatments were significantly (P<0,05) influence degradation of dry matter, organic matter and crude protein. The degradation after ammoniation significantly increased and were higher  than that  of  without  ammoniation.  It is concluded that ammoniation with urea of corn peel could  increase degradation and could be used asforage substitution in ration.            
Evaluasi Kecernaan In Sacco Beberapa Pakan Serat yang Berasal dari Limbah Pertanian dengan Amoniasi Jul Andayani
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 11 No. 2 (2008): Mei 2008
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.599 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v11i2.754

Abstract

The aim of this study was to evaluate the effect ammoniated feed from agriculture by products on the in  sacco  dry  matter,  organic  matter  and  crude  protein  digestibilities. This  study  was  assigned  into a completely  randomized  design  (CRD)  with  4  treatments  and  5  replications.  The  treatments  were different types of low quality fibre of agricultural by-products found in Jambi Province; A = ammoniated rice straw with 6 % of urea and 15 % of inoculated rumen digesta, B = ammoniated palm oil fibre with 6% of urea and 15 % of inoculated rumen digesta, C = ammoniated corn peel with 6 % of urea and 15 % of inoculated rumen digesta, D = ammoniated top cane with 6 % of urea and 15 % of inoculated rumen digesta.  Result  of  this  study  showed  that  the  treatments  were  significantly affect (P<0,05) on  the dry matter,  organic  matter  and  crude  protein  degradations.  Ammoniation  significantly  increased degradation  of  feed  compared  with those without  ammoniation. It  is  concluded  that  ammoniation  with urea and addition of rumen digesta increased fibre quality of agricultural by-products. Different of type of ammoniated feed resulted in the difference respond on the nutrient degradation.
Analisis Karakteristik Keberlanjutan Mentok Rimba (Cairina Scutulata) Di Taman Nasional Berbak JambiAnalisis Karakteristik Keberlanjutan Mentok Rimba (Cairina Scutulata) Di Taman Nasional Berbak Jambi Hutwan Syarufuddin; Jul Andayani; Sri Novianti; Fatati Fatati
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 19 No. 2 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.734 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v19i2.4507

Abstract

Penelitian dilaksanakan di habitat mentok rimba yang ada di Taman Nasional Berbak (TNB) Provinsi Jambi. Pelaksanaan penelitian selama 5 bulan dari bulan Juli sampai Nopember 2016. Habitat mentok rimba merupakan daerah rawa-rawa yang berdekatan dengan Desa Telago Limo dan Desa Sungai Rambut.Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis karakteristik habitat Mentok Rimba dan mengetahui binatang, tumbuhan yang menjadi sumber makanan Mentok Rimba di Kawasan Taman Nasional Berbak. Metode penelitian adalah survei dan eksperimen di lapangan serta di laboratorium Fakultas Peternakan. Pengamatan dilakukan terhadap aspek ekologi, ekonomi dan sosial budaya masyarakat sekitar TNB, karakteristik habitat mentok rimba yang berhubungan dengan keberlanjutan mentok rimba. Indeks keberlanjutan mentok rimba di TNB secara multidimensi sebesar 48,98 pada skala sustainabilitas 0 – 100, yang berarti termasuk ke dalam kategori kurang berkelanjutan. Kata kunci: Mentok Rimba, Habitat, TNB