Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengembangan Tanaman Sereh Wangi untuk Bioreklamasi Lahan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Muaro Jambi Mursalin Mursalin; Eva Achmad; Ardi Novra
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2020): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.6.3.206-212

Abstract

Degraded land due to brick industry, piling material, and coal mining activities are widely covered the area of Kebon IX Village, Sungai Gelam Subdistrict, Muaro Jambi District. This service activity was aimed at encouraging collective action by the village community of Kebun IX to apply citronella cultivation and processing technology in order to rehabilitate their land as well as develop productive economic businesses as a substitute for their old businesses that were not environmentally friendly. The method used was the combination of Participatory Rural Appraisal (PRA) and collective action model in promotion strategy and technology adoption. Through counseling, training and demonstration plots, four types of integrated businesses, including cultivation, processing and utilization of citronella by-product, have been successfully developed in Kebon IX Village. Citronella plants at aged 6‒8 months produced leaves at a price of IDR 500/kg and after 3 months can be harvested again. One clump of citronella plants can produce 1.5 kg at the first harvest and increase to 2.0 kg after the next harvest. One hectare of land can contain 1000‒1500 clumps of citronella plants. Citronella plant soil costs IDR 250,000/L, the residue of the distillation can be used as animal feed (IDR 150/kg) or used as trichocompost (IDR 1,200/kg). Trichocompost is also needed as organic fertilizer for the continuity of citronella cultivation. The integration of citronella plants cultivation and processing industry has a positive impact on land reclamation efforts as well as to empower the community's economy.
Penguatan usaha kelompok peternak pelaku integrasi sawit-sapi berbasis limbah di Kecamatan Mestong Ardi Novra; Adriani Adriani; Suparjo Suparjo; Nelson Nelson; Sri Novianti
Riau Journal of Empowerment Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.155 KB) | DOI: 10.31258/raje.2.2.43-54

Abstract

This strengthening waste-based palm oil-cattle integration groups business program is a continuation of the development program in the 2013. It is intended to accelerate and increase production capacity through process technology improvements. The results of the activity show that the group's integrated waste processing business has developed well according to the installed capacity of Biourine A Plus and In-site Trychocompose (ITC) production. The implementation of activities is broadly in line with the target. The achievement of ITC production has been 56% of installed capacity but seen from the production trend has shown the direction towards actual capacity use. The income of group business has a significant increase that almost double. The constraints faced are mainly caused by fluctuations in the supply of the main raw materials (liquid waste and solid cages) as the cattle population changes. Follow-up efforts are to encourage changes in business orientation into a dual purpose: to maintain the balance of composition between male and female livestock, and expansion of partnerships of raw material input with the aim of non-group cattle farmers.
Penguatan Daya Tahan Ekonomi Rumah Tangga Pelaku Industri Batubata Rakyat Melalui Usaha Budidaya Jamur Tiram Ardi Novra; Jul Andayani; Indra Sulaksana
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 3 No. 2 (2019): June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.147 KB) | DOI: 10.24903/jam.v3i2.497

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi rumah tangga pelaku industri kecil dan menengah (IKM) batubata pada umumnya adalah frekuensi penerimaan yang tidak stabil dan cenderung dengan frekuensi waktu cukup panjang. Proses produksi batubata mulai dari penggalian tanah sampai siap jual membutuhkan waktu relatif cukup lama dan bahkan bulanan. Tujuan utama kegiatan adalah memperkuat daya tahan ekonomi rumah tangga pelaku IKM Batubata melalui diversifikasi usaha budidaya Jamur Tiram. Kegiatan menggunakan Pendekatan Partisipatif (Participatory Rural Appraisal) dengan Sistem Modal Bergulir Internal (Internal Revolving Capital System). Program penguatan daya tahan ekonomi rumah tangga pelaku IKM Batubata ini masih pada tahap pengenalan sehingga ruang lingkup kegiatan untuk sementara masih terbatas aspek budidaya. Pengembangan lanjutan pada masa akan datang akan mengarah ke sektor hulu (pembuatan baglot sebagai input primer dan sektor hilir berupa industri pengolahan hasil pasca panen. Program lanjutan pada masing-masing kelompok sasaran akan menggunakan sumberdana lain dan sangat tergantung pada motivasi dan keberhasilan program budidaya jamur tiram. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui 4 (empat) tahapan yaitu tahapan persiapan, budidaya dan perguliran modal kelompok serta pelaporan. Berdasarkan evaluasi terhadap hasil kegiatan dengan berbagai kendala teknis dan non-teknis yang dihadapi selama proses pelaksanaan, maka dapat disimpulkan bahwa program pengabdian kepada masyarakat ini belum memberikan hasil optimal bagi penguatan ekonomi rumah tangga dan usaha kelompok pengrajin batubata rakyat. Meskipun demikian, model pengembangan kumbung diatas kolam bekas galian (KBG) telah mampu menarik motivasi rumah tangga untuk memanfaatkan KBG mereka. Program ini telah menjadi embryo dan layak untuk ditindaklanjuti melalui program lainnya baik dalam bentuk riset (peneltiian) maupun pemberdayaan masyarakat.
Pemulihan Ekonomi Rumah Tangga Perkebunan Sawit Rakyat Terkena Dampak Kebakaran Lahan dan Hutan Ardi Novra; Suparjo Suparjo; Abdul Latief; Suhessy Syarif
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 4 No. 1 (2020): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v4i1.511

Abstract

Kegiatan PPM bertujuan untuk pemulihan ekonomi rumah tangga sawit terkena dampak karhutla tahun 2015. Program PPM mampu memantik partisipasi pihak dunia usaha melalui program CSR yaitu PT. WKS berkontribusi dalam perbaikan jalan produksi dan berkomeitmen menyerap seluruh produk kompos, dan Bank Indonesia berkomitmen memberikan bantuan modal perluasan rumah kompos dan perbaikan kandang guna akselerasi target produksi. S esuai perjanjian kerjasama antara PMJ dan PT. WKS pada saat lounching perdana yaitu 200 ton/bulan dari capaian produksi 50-60 ton/bulan saat ini. Pemasok utama bahan baku limbah usaha pupuk kompos adalah rumah tangga peternak sapi setempat dan desa sekitar. Berdasarkan hasil kegiatan maka dapat disimpulkan bahwa program PPM mampu membangkitkan motivasi pemanfaatan limbah insitu, menjadi sumber pendapatan alternatif guna pemulihan ekonomi pasca karlahut, pemicu partisipasi pihak lain serta merupakan langkah awal menuju kesiapan rumah tangga menghadapi program peremajaan sawit.
Pemanfaatan Lingkungan Iklim Mikro Lahan Sela Perkebunan Sawit Tua untuk Pengembangan Usaha Berbasis Jamur Ardi Novra; Bagus Pramusintho; Indra Sulaksana; Abdul Latief; Suhessy Syarief
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 5 No. 02 (2021): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program peremajaan sawit rakyat (PSR) merupakan program untuk membantu perkebunan rakyat untuk memperbaharui tanaman kelapa sawit agar produktifitas dapat berkelanjutan dan mengurangi resiko pembukaan lahan baru secara ilegal. Lahan tanaman sawit tua (umur > 25 tahun) disamping memiliki produktivitas rendah juga dalam pemungutan TBS membutuhkan sumber daya lebih besar baik berupa tenaga maupun biaya. Kegiatan PPM bertujuan untuk memanfaatkan kondisi lingkungan mikro dibawah tegakan pohon kelapa sawit tua untuk budidaya jamur sebagai sumber pendapatan tambahan bagi rumah tangga. Kegiatan dilaksanakan selama 6 (enam) bulan dengan mitra Kelompok Tani Karya Trans Mandiri Dataran Kempas. Metode kegiatan menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) dimana proses pemberdayaan ditekankan pada keterlibatan sasaran pada keseluruhan kegiatan yang diimplementasikan melalui aksi kolektif (collective action). Hasil pelaksnaan kegiatan menunjukkan bahwa pengembangan usaha berbasis jamur disambut baik oleh rumah tangga sebagai sumber pendapatan alternatif dalam menghadapi kehilangan pendapatan selama proses peremajaan sawit rakyat. Pengembangan dilakukan secara terpadu dari sektor hulu (industri baglog), budidaya (kumbung jamur) sampai pada pengolahan hasil (pasca panen) dengan berbasis pada potensi sumberdaya lokal. Pengelolaan usaha dilakukan secara kolektif atas nama kelompok tetapi dalam operasionalnya langsung oleh rumah tangga dengan komposisi yang berimbang antara ketiga sektor yaitu beberapa kelompok usaha baglog, mayoritas disektor budidaya dan dilengkapi 1 atau 2 unit usaha pengolahan hasil. Berdasarkan hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa optimalisasi rantai nilai dalam pemberdayaan rumah tangga berbasis jamur diperlukan pendekatan terspesialisasi dan terpisah antara produksi baglog, budidaya jamur dan industri pengolahan.
AN Pengembangan Media Tumbuh (Baglog) Jamur Tiram Berbasis Sumberdaya Limbah Lokal Ardi Novra; Indra Sulaksana; Wiwaha Sumdjaja
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 6 No. 02 (2022): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v6i02.1334

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Desa Labortaorium Terpadu (PPM-DLT) dilaksanakan selama 4 (empat) bulan di Desa Dataran Kempas Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barar Provinsi Jambi. PPM-DLT dengan mitra kerjasama Kelompok Tani Karya Trans Mandri ini bertujuan untuk menindaklanjuti hasil aspirasi masyarakat pada kegiatan tahun sebelumnya untuk mendorong kemandirian desa dalam menjamin ketersediaan media tumbuh jamur (baglog) untuk mendukung bertumbuh kembangnya budidaya dan pengolahan hasil komoditas jamur tiram. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa program pengembangan agroindustri jamur tiram ramah lingkungan dan berbasis sumberdaya limbah lokal yang dilakukan secara bertahap berpotensi untuk menjadi solusi alternatif dalam mendorong kemandirian rumah tangga terkena dampak negatif program peremajaan sawit rakyat dalam menghadapi kehilangan pendapatan sementara. Pengintegrasian tiga komponen tatakelola rantai pasokan (Supply Chain Management) dalam agroindustri jamur, yaitu industri baglog (downstream supply chain), budidaya (internal supply chain) dan industri pengolahan hasil (upstream supply chain) akan memberikan rantai nilai (value chain) berupa peningkatan nilai tambah (value added) baik dari aspek finansial maupun penyediaan kesempatan kerja dan berusaha cukup signifikan.