Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)

Edukasi Pencegahan Anemia Remaja dengan Komplementer Ramuan Kurma dan Jeruk Nipis Reni Merta Kusuma; Lily Yulaikhah; Budi Rahayu
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 3 No 2 (2021): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v3i2.594

Abstract

ABSTRAK Masalah anemia merupakan salah satu masalah kesehatan perempuan. Seorang perempuan yang sudah matur organ reproduksinya akan mengalami menstruasi. Anemia adalah kondisi ditemukannya penurunan kadar hemoglobin dan hitungan eritrosit serta hematokrit di bawah normal. Penurunan kadar hemoglobin ini menunjukkan perempuan yang masih mengalami menstruasi membutuhan asupan zat besi. Remaja perempuan membutuhkan zat besi untuk menghindari anemia. Zat besi tidak hanya berupa tablet kimia, namun terdapat pula dalam ramuan komplementer campuran kurma dan jeruk nipis. Kurma dapat meningkatkan haemoglobin dan jeruk nipis dapat membantu mengoptimalkan penyerapan zat besi ke dalam tubuh. Kedua kombinasi diharapkan dapat dijadikan komplementer untuk mencegah anemia. Masalah tersebut dijadikan dasar melakukan pengabdian kepada masyarakat. Masyarakat yang berpotensi mengalami anemia adalah remaja putri. Tim pengabdi memberikan informasi dan pendidikan kesehatan kepada remaja putri dengan topik tentang anemia, menstruasi, dan komplementer kurma jeruk nipis. Sasaran adalah remaja putri. Tim pengabdi memberikan Pendidikan Kesehatan secara online/ tidak melakukan tatap muka pada masa pandemi ini. Tim pengabdi menggunakan aplikasi WhatsApp karena banyak masyarakat yang memakai aplikasi tersebut. Penggunaan aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah remaja mengakses pengetahuan ini. Kegiatan ini menggunakan rancangan deskritif yang menggambarkan kegiatan dan pengetahuan peserta. Peserta berjumlah 24 orang. Sebanyak 29,2% peserta memiliki pengetahuan tidak baik terkait dengan topik dan 70,8% berpengetahuan baik. Skor rata-rata peserta menjawab benar sebesar 80,4% dari pertanyaan tentang menstruasi dan 75% dari pertanyaan anemia dan komplementer kurma jeruk nipis. Selama pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, peserta aktif bertanya dalam diskusi dan menyatakan 87,5% menyatakan puas dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.
Yoga Untuk Meningkatkan Kesehatan Reproduksi Remaja Dwi Yulinda; Nur Rahmawati Sholihah; Alfie Ardiana Sari; Budi Rahayu
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 5 No 1 (2023): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v5i1.854

Abstract

Kesehatan reproduksi remaja merupakan hal yang sangat penting karena disanalah letak kualitas generasi yang akan datang. Keadaan sehat bukan hanya secara fisik, mental dan sosial, tetapi juga tidak adanya penyakit, gangguan yang berkaitan dengan sistem reproduksinya baik fungsi maupun proses dari reproduksi itu sendiri. Pembatasan aktivitas selama masa pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan pada diri remaja. Selama masa pandemi aktivitas yang terbatas membuat remaja tidak banyak melakukan kegiatan diluar ruangan, selain itu proses pembelajaran selama pandemic yang masih daring membuat remaja malas untuk bergerak. Kurangnya pengetahuan tentang gerak tubuh dan gizi seimbang pada remaja dapat memengaruhi status gizi yang akan berdampak pada kemampuan kognitif dan kesehatan fisik termasuk kesehatan reproduksi. Latihan fisik dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental dengan meningkatkan kekuatan dan stamina, membantu membangun tulang dan otot yang sehat, membantu berat badan, mengurangi tingkat kecemasan dan stress, serta meningktkan kepercayaan diri. Latihan fisik yang dilakukan secara reguler minimal selama 30 menit sampai dengan usia lanjut dapat meminimalisir risiko obesitas, diabetes melitus, penyakit jantung dan kanker. Kegiatan ini dilaksanakan pada remaja masjid Al Muharom Brajan Bantul sebagai salah satu mitra kerjasama Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Hasil pengabdian ini yaitu seluruhnya merupakan remaja awal, setelah mengikuti yoga tekanan darah dan nadi dalam keadaan normal, terjadi peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi.
Pengaruh Pemberian Informasi Terhadap Pengetahuan Masyarkat Dusun Turi Tentang TOGA Nofran Putra Pratama; Kurnia Rahayu Purnomo Sari; Budi Rahayu
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 5 No 2 (2023): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v5i2.968

Abstract

I Peningkatan pembangunan kesehatan menjadi prioritas utama sebagai tolak ukur kemajuan suatu negara. Apoteker adalah salah satu agen tenaga kesehatan yang memiliki peran dalam pembangunan kesehatan, salah satunya dengan melakukan edukasi-edukasi kepada masyarakat seperti pengenalan khasiat bahan alam dalam pengobatan yang dikemas dalam bentuk Tanaman Obat Keluarga atau TOGA yang disertai dengan swamedikasi. TOGA dapat menjadi alternatif pengobatan keluarga yang aman karena bahan yang berasal dari alam. Obat yang berasal dari bahan alam dianggap memiliki efek samping yang lebih kecil, mudah diolah dan dikonsumsi untuk terapi alternatif pada penyakit-penyakit tertentu. Penggunaan TOGA akan lebih baik jika masyarakat juga paham terkait swamedikasi sehingga keberhasilan pengobatan akan semakin tinggi. Banyakanya manfaat dari TOGA berbanding terbalik dengan realita yang ada terutama di Dusun Turi, warga disana banyak yang tidak mengetahui TOGA dan hanya sebagian yang mengetahui tetapi tidak paham bagaimana penggunaanya. Tujuan dari kegiatan ini yaitu memberikan informasi mengenai khasiat dari berbagai jenis TOGA dan cara pengelolaannya TOGA menjadi sehingga menjadi TOGA dengan kualitas yang baik serta mewujudkan masyarakat sehat di Dusun Turi dengan mensinergiskan pengetahuan tentang TOGA dan swamedikasi. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini antara lain ceramah, praktik, dan diskusi tanya jawab. Langkah-langkah kegiatan ini melalui beberapa tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi pelaporan. Dari kegiatan tersebut didapat indikator capaian yaitu pemahaman masyarakat mengenai khasiat dari berbagai jenis TOGA dan cara pengelolaannya TOGA. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berjalan dengan baik terbukti dengan banyaknya peserta yang aktif bertanya mengenai materi yang disampaikan. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan peserta mengenai TOGA dari 71,43% menjadi 92,86%.