Diare pada balita merupakan kondisi yang harus mendapat perhatian karena bisa membawa pada keadaan yang buruk. Diare pada balita bisa disebabkan oleh berbagai hal salah satunya adalah sanitasi lingkungan yang tidak memadai. Kebaruan Penelitian ini karena menganalisis faktor sanitasi lingkungan yang meliputi sarana air bersih, sarana jamban, sarana pengelolaan sampah, dan Saluran pembuangan air limbah (SPAL) terhadap kejadian diare pada balita. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor sanitasi lingkungan sebagai determinan kejadian diare meliputi sarana air bersih, sarana jamban, sarana pengolahan sampah, dan SPAL. Metode penelitian digunakan case control, dengan perbandingan kasus dan kontrol 1:2 sehingga total sampel sebanyak 120 respoden. Telah dilakukan matching pada sampel meliputi jenis kelamin balita dan rentang usia pada 24-59 bulan. Data dianalisis menggunakan uji chi square pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi yang signifikan antara kejadian diare pada balita dengan ketersediaan sarana air bersih (P=0,000), sarana jamban (P=0,000), sarana pengolahan sampah (P=0,000), sarana SPAL (P=0,000). Disimpulkan bahwa sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko untuk kejadian diare pada balita dengan risiko lebih dari 5 kali dibandingkan kondisi sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan.