Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

ANALISIS DISTRIBUSI KECEPATAN PADA SALURAN TERBUKA (STUDY KASUS : SUNGAI PELAT, DESA PELAT) Oken Bagus Prismayuda; Ady Purnama; Didin Najimuddin
Jurnal Sainteka Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Sainteka
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.678 KB) | DOI: 10.58406/sainteka.v1i1.285

Abstract

Sungai pelat yang berada di Desa Pelat mempunyai potensi sumber air yang cukup untuk dimanfaatkan sebagai air baku maupun untuk air irigasi masyarakat setempat. Untuk memaksimalkan potensi tersebut, maka perlu dilakukan studi lapangan terhadap besarnya potensi debit dan distribusi kecepatan sungai pelat agar nantinya bisa dimaksimalkan pemanfaatannya. Penelitian ini merupakan Pengukuran lapangan terhadap kecepatan aliran dengan menggunakan metode Pelampung, dimana metode apung (floating method) dilakukan dengan cara menempatkan benda yang tidak dapat tenggelam di permukaan aliran sungai untuk jarak tertentu dan mencatat waktu yang diperlukan oleh benda apung tersebut bergerak dari satu titik pengamatan ke titik pengamatan lain yang telah ditentukan. Pengukuran dilakukan oleh 3 (tiga) orang yang masing- masing bertugas sebagai pelepas pengapung di titik awal, pengamat di titik akhir lintasan dan pencatat waktu perjalanan alat pengapung dari awal sampai titik akhir. Jarak antara dua titik pengamatan yang ditentukan 10 m. Hasil dari pengukurran lapangan terhadap kecepatan aliran di Sungai Pelat, Kecamatan Unter Iwis, didapat kecepatan rata-rata aliran, V rata-rata = 0,81 m/detik dengan luas penampang rata, A = 0,749 m2. Dari hasil pengukuran terhadap luas penampang sungai dan kecepatan aliran pada sungai, lalu di analisis debit aliran sehingga didapatkan hasil analisis debit aliran, Q = 0,365 m3/detik. Secara umum, analisis distribusi kecepatan hasil pengukuran lapangan mulai dari penampang sungai 1 hingga 3 menunjukkan bahwa trend distribusi kecepatan minimum terjadi didekat dasar dan bertambah besar kearah permukaan aliran. Sedangkan kecepatan aliran pada penampang kedua sisi sungai lebih rendah dibandingkan kecepatan aliran pada penampang tengah sungai. Hal ini dipengaruhi oleh kekasaran di dasar saluran dan permukaan dinding saluran.
ANALISIS KEKUATAN MATERIAL PRA PEMBAKARAN DAN PASCA PEMBAKARAN MENGGUNAKAN CAMPURAN TANAH DAN SEMEN DENGAN ALAT PEMADATAN Zulfahmi Zulfahmi; Didin Najimuddin; Ady Purnama
Jurnal Sainteka Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Sainteka
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.303 KB) | DOI: 10.58406/sainteka.v1i1.291

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan material campuran tanah dan semen saat pra pembakaran serta pasca pembakaran. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan cara pengambilan langsung sampel tanah yang berada di (kebun jambu) Wilayah Desa Poto. Pelaksanaan pengujian dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Sumbawa. Adapun pengujian yang dilakukan diantaranya pengujian sifat fisik tanah, uji kadar air, uji berat jenis, uji batas Atterbeng, uji berat volume, dan uji analisa saringan. Selain itu dalam penelitian ini ada dua prosedur yang akan dilakukan. Pertama, dari data hasil pengujian pemadatan tanah pada sampel tanah asli yang berupa grafik hubungan berat volume kering dan kadar air digunakan untuk mendapatkan nilai kadar air kondidi optimum untuk campuran sampel tanah asli dengan semen. Kedua, melakukan pencampuran dan pencetakan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kekuatan campuran tanah dan semen pra pembakaran menghasilkan 12,00 Mpa dari rata-rata kuat tekan. Hal ini menunjukan bahwa paving block masuk dalam mutu D yang digunakan untuk taman dan lainnya, serta tidak bisa digunakan untuk jalan, parkiran dan pejalan kaki. Kekuatan campuran tanah dan semen pasca pembakaran menghasilkan 12,44 Mpa dari rata-rata kuat tekan. Hal ini menunjukan bahwa paving block masuk dalam mutu D yang digunakan untuk taman dan lainnya, serta tidak bisa digunakan untuk jalan, parkiran dan pejalan kaki.
ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN TANAH PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN BERINGIN SILA KECAMATAN UTAN Rianti Safitri; Zulkarnaen; Ady Purnama
Jurnal Sainteka Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Sainteka
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.429 KB) | DOI: 10.58406/sainteka.v2i1.333

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan jenis alat berat yang digunakan dalam pekerjaan galian tanah pembangunanbendunganberinginsilaKecamatanUtan, danjenisalatberat yang menghasilkan waktu dan biaya terendah. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi analisis.Berdasarkan hasil penelitian bahwa jenis alat berat untuk pekerjaan galian tanah pada bagian kiri tubuh Bendung Beringin Sila di Kecamatan Utan menggunakan 6 unit Komatsu Pc. 200, 1 unit Cat 220 D, 1 Unit Hunday Pc. 200, dan 19 unit Dump truck dengan waktu pengerjaan hanya 74 hari lebih sedikit daripada waktu pekerjaan lapangan yaitu 75 hari. Sedangkan jumlah dan jenis alat berat pada pekerjaan galian tanah bagian kiri tubuh Bendung Beringin Sila di Kecamatan Utan dengan biaya terendah yaitu menggunakan 6 unit komatsu pc. 200, 1 unit Cat 220 D, 1 Unit Hunday Pc. 200, dan 19 unit Dump Truck dengan biaya sebesar Rp8.347.871.328 dengan efisien biaya sebesar Rp386.570.016 dari biaya pekerjaan lapangan.
PERBANDINGAN ANTARA KONSTRUKSI KAYU DENGAN BAJA SEBAGAI RANGKA ATAP Badaruddin; Ady Purnama; Andriansyah
Jurnal Sainteka Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Sainteka
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.17 KB) | DOI: 10.58406/sainteka.v2i1.335

Abstract

Permasalahan konstruksi rangka atap tergantung pada jenis bahan material yang digunakan. Material rangka atap yang banyak digunakan oleh masyarakat sampai sekarang adalah material kayu dan seiring dengan perkembangan zaman mulai digantikan dengan material baja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dimensi, berat dan biaya pengerjaan rangka atap mengunakan material kayu dengan baja agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya maupun untuk masyarakat luas dalam pemilihan material khususnya rangka atap. Dari hasil perhitungan terhadap bangunan 7 x 9 meter didapatkan dimensi batang kuda-kuda paling ekonomis untuk material kayu adalah 6 / 8 cm untuk batang atas, bawah dan vertikal tengah, sedangkan untuk batang vertikal samping menggunakan 2 kayu 4/10 cm. Untuk material baja menggunakan profil baja siku sama kaki 2L 35x35x4 mm untuk semua batang. Pada bangunan 10 x 15 meter didapatkan kuda-kuda kayu menggunakan kayu ukuran 8/10 cm untuk seluruh batang dan kuda-kuda baja menggunakan profil baja siku sama kaki 2L 40x40x4 mm untuk batang atas, 2L 35x35x4 mm untuk batang bawah dan vertikal, dan 2L 45x45x5 mm untuk batang diagonal. Dari hasil analisis diperoleh selisih persentase berat pada bangunan 7 x 9 meter sebesar 19,0 %, selisih persentase biaya pengerjaan sebesar 50,5%. Sedangkan pada bangunan 10 x 15 meter selisih berat konstruksi sebesar 12.5%, selisih persentase biaya pengerjaan sebesar 63,0% . Dari perbandingan diatas diperoleh bahwa rangka atap menggunakan material kayu lebih ringan dan lebih murah dibandingkan dengan material baja.
Analisa Potensi Air Hujan sebagai Alternatif Sumber Air Pertamanan Menggunakan Cistern pada Kampus Universitas Samawa Sumbawa Besar Ady Purnama; Pratiwi Dian Ilfiani; Komang Metty Trisna Negara; Burhanuddin
Jurnal Sainteka Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Sainteka
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.652 KB) | DOI: 10.58406/sainteka.v2i2.412

Abstract

Semakin besarnya kebutuhan air pada saat ini yang dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penduduk dan perubahan funsi lahan berdampak kepada berkurangnya penyerapan air tanah sehingga beralih menjadi air limpasan. Metode panen air hujan dengan menggunakan cistern merupakan salah satu upaya konservsi sumber air untuk memanfaatkan air limpasan yang begitu besar. Sehingga pemakaian sumber air dari PDAM dapat berkurang khusunya air untuk menyiram tanaman. Penelitian yang dilakukan dengan memanfaatkan potensi air hujan yang direncanakan ditampung menggunakan cistern melalui atap-atap gedung Universitas Samawa Sumbawa Besar dapat menjadi alternatif sumber air untuk penyiraman tanaman. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa potensi air hujan yang dapat dipanen dari atap gedung Universitas Samawa Sumbawa Besar adalah sebesar 124,929.03 m3/tahun, kapasitas cistern untuk menampung air hujan 9,552.00 liter yang desainnya bervariasi karena penempatannya dibagi menjadi 6 (enam) area, disamping itu penghematan yang terjadi adalah sebesar Rp. 15,073,312.50 pertahun.
ANALISIS PERBANDINGAN KUAT TEKAN CONCRETE BLOCK DENGAN PERVIOUS BLOCK PAVING Badaruddin; Ady Purnama; Heri
Jurnal Sainteka Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Sainteka
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.336 KB) | DOI: 10.58406/sainteka.v2i2.415

Abstract

Kebutuhan infrastruktur, baik sarana maupun prasarana, semakin meningkat di masyarakat seiring berkembangnya zaman demi memajukan kualitas hidup yang lebih baik. Infrastruktur tersebut bisa berupa sekolah, perumahan, taman hijau, dan sebagainya. Beberapa diantaranya memerlukan material, salah satunya paving block (bata beton) yang berfungsi untuk menutup permukaan tanah dan juga sebagai pengerasan jalan atau tanah. Maka dari itu untuk dapat menghasilkan paving block dengan daya kuat tekan dan daya serap air yang baik maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui: Berapa besar perbandingan kuat tekan concrete block dengan pervious block paving sesuai dengan SNI 03-0691-1996. berapa angka penyerapan air pada pervious block paving dan concrete block. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen.proses pembuatan paving block dilakukan dengan menggunakan alat mesin pres hidrolik dan penggetar. Pengujian paving block dilakukan pada umur 7 hari setelah proses pembuatan benda uji. Dari hasil pengujian kuat tekan concrete block tertinggi diperoleh kode K15 sebesar 4,46 Mpa sesuai dengan hasil. Hasil pengujian kuat tekan pervious block paving tertinggi diperoleh kode B13 sebesar 6,28 Mpa sesuai dengan hasil penelitian. Dengan rata-rata untuk uji kuat tekan concrete block sebesar 3,15 Mpa dan rata-rata uji kuat tekan pervious block paving sebesar 4,12 Mpa hasil pengujian daya serap air paving block diperoleh penyerapan rata-rata untuk concrete block sebesar 3,09 % dan penyerapan rata-rata untuk pervious block paving sebesar 3,77 % sesuai dengan hasil penelitian.
ANALISIS STRUKTUR PELAT LANTAI PADA GEDUNG AULA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SUMBAWA Ratih Nofita Dewi; Badaruddin; Pratiwi Dian Ilfiani; Ady Purnama
Jurnal Sainteka Vol. 2 No. 3 (2021): Jurnal Sainteka
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1041.838 KB) | DOI: 10.58406/sainteka.v2i3.681

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kondisi eksisting dengan perhitungan tulangan pelat lantaidanbesar lendutan pelat lantai. Penelitian dilakukanpada Gedung Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa Besar.Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer berupa data ukuran balok pelat lantai mencakup panjang pelat, lebar pelat, tebal pelat lantai, uji Hammer dan uji lendutan. Data sekunder berupa data spesifik bangunan, sumber/literaturedan peraturan. Perhitungan analisis pelat lantai di lakukan secara manual yang mengacu pada SNI 03-2847-2013. Kondisi eksisting gedung aula kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan diketahui dimensi pelat lantai yaitu 18 meter ukuran panjang pelat, 10,50 ukuran lebar pelat dan tinggi pelat 12cm. pada pelat lantai menggunakan mutu beton perencanaan f’c= 19,3Mpa, mutu beton lapangan f’c =13,85Mpa, dan mutu baja lapangan & perencanaan fy = 240Mpa.Kondisi eksisting yang direncanakan memiliki jarak tulangan Ø10-250mm. Sedangkan di tinjau dari hasil perhitungan, beban pelat lantai 8,46 KN/m² pada hasil dokumen perencanaan, 8,18 KN/m² pada hasil lapangan. Perhitungan momen berdasarkan tabel koefisien momen didapatkan hasil Mtx = -20,1398 KNm, Mlx = 13,3799 KNm, Mty = -24,1492 KNm, Mly = 8,81118 KNm. Penulangan yang digunakan untuk pelat lantai menggunakan perhitungan secara manual dengan tebal pelat yang dipakai 12cm dan mendapatkan hasil jarak tulangan Ø10-100 mm untuk Mlx dan Mtx, hasil jarak tulangan Ø10-150 mm untuk Mly dan Mty. Lendutan perencanaan 0,2213 cm dan lapangan 0,1988 cm di katakan OK karena total lendutan kurang dari lendutan ijin maksimum 1,25 mm, dan hasil uji lapangan tidak dikatakan OK karena lendutan total pada pelat nomor 2 = 1,77 cm, pelat nomor 4 = 2,41 cm, pelat nomor 5 = 1,77 cm lebih dari lendutan ijin maksimum 1,25 cm.
ANALISIS PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL KELURAHAN PEKAT: Studi kasus Lingkungan Perikanan dan Karya Bakti Dandy Dwi Anugerah; Ady Purnama; Eni Nuraini
Jurnal Sainteka Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Sainteka
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.89 KB) | DOI: 10.58406/sainteka.v3i1.701

Abstract

Lingkungan Perikanan dan Karya Bakti Merupakan daerah padat penduduk terutama Lingkungan karya bakti yang menjadi salah satu kawasan kumuh di Kelurahan pekat Sumbawa besar. Isu lingkungan seperti kondisi pengolahan air limbah dan sanitasi yang buruk pada kawasan ini mengakibatkan lingkungan yang kurang sehat. Perencanaan sanitasi yang tidak sesuai standar kerap terjadi pada daerah-daerah padat penduduk seperti Lingkungan Karya Bakti. Berdasarkan observasi menunjukkan bahwa jarak Septictank dan sumur air bersih warga ternyata ada yang kurang dari 5 m sehingga air sumur bisa saja terkontaminasi oleh air dari Septictank masyarakat yang mengandung zat dan mikroba berbahaya. Jika tidak cepat di atasi menjadi salah satu dampak yang sangat berbahaya terhadap lingkungan masyarakat maupun makhluk hidup lainnya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perencanaan dan besarnya anggaran biaya untuk pembangunan IPAL Komunal di Kelurahan Pekat Lingkungan Perikanan dan Karya Bakti khususnya. IPAL adalah bangunan yang digunakan untuk memproses air limbah buangan penduduk yang difungsikan secara komunal (digunakan oleh sejumlah rumah tangga) agar lebih aman pada saat dibuang ke lingkungan atau lebih sesuai dengan baku mutu lingkungan (Karyadi,2010). Baku mutu lingkungan di sesuaikan dengan syarat kandungan yang terdapat di dalam air limbah seperti chemical oxygen demand (COD), biochemical oxygen demand (BOD) dan total suspended solid (TSS). COD adalah jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat organik yang sulit terurai dengan menggunakan oksidator kimia. BOD adalah jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme untuk mengoksidasi bahan-bahan yang terlarut dalam air limbah. Sedangkan TSS adalah total limbah cair yang mempunyai kandungan zat tersuspensi tinggi tidak boleh dibuang langsung ke badan air. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan konsentrasi COD, BOD dan TSS secara umum penurunan konsentrasi air limbah untuk COD dari 353,43 mg/l menjadi 12,37 mg/l, BOD dari 615,01 mg/l menjadi 35,42 mg/l dan TSS dari 183 mg/l menjadi 1,85 mg/l dengan jumlah 10 bak kontrol, 1 bak equalizer, 1 Bak pengendap dan 6 kompartemen dengan diameter pipa inlet 110 mm dan sistem pipa penyaluran 100 mm. Dimensi panjang, lebar, dan ketinggian ABR yakni 12,9 meter, 2,6 meter, dan 2,6 meter. Bangunan instalasi pengolahan air limbah yang direncanakan dengan kapasitas pengolahan untuk 401 rumah dengan biaya total pembangunan sebesar Rp 158.595.000. Dengan adanya pengelolaan air limbah domestik ini, diharapkan pencemaran lingkungan dapat dikurangi dan taraf kesehatan masyarakat dapat meningkat.
ANALISIS PENGARUH GENANGAN AIR TERHADAP KERUSAKAN JALAN DI KELURAHAN UMA SIMA KECAMATAN SUMBAWA: Studi Kasus Jalan Tongkol Rahmad Ramdani; Zulkarnaen; Ady Purnama
Jurnal Sainteka Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Sainteka
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (988.726 KB) | DOI: 10.58406/sainteka.v3i1.702

Abstract

Penyebab ketidak nyamanan para pengguna jalan raya adalah terdapatnya kerusakan pada jalan, dan system drainase yang tidak berfungsi dengan baik. Sehingga menyebakan terjadinya genangan air dan bahkan dapat merusak konstruksi jalan. Permasalahan genangan air dapat terjadi di berbagai daerah terutama di daerah Kabupaten Sumbawa.Tepatnya di jalan tongkol Kelurahan Uma Sima sering kali terjadi kerusakan jalan akibat adanya genangan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh genangan air terhadap kerusakan jalan di Keluarahan Uma Sima Kecamatan Sumbawa. Adapun metode yang di lakukan untuk mengetahui dimensi kerusakan jalan adalah dengan metode binamarga, kemudian untuk menganalisis dimensi saluran di lakukan pengukuran langsung dilapangan dan mencatat setiap hasil pengukuran untuk di analisa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa Hasil dari analisa di dapatkan debit rencana saluran(Qr) = 4,55 m3/det sedangkan dari hasil survei di lapangan di dapat kapasitas saluran (Qs) = 0,896 m/s jadi saluran tersebut sudah mengalami penyempitan yang di sebab kan oleh sedimentasi sehingga menyebabkan perubahan kinerja pada saluran. Genangan air sangat berpengaruh terhadap kerusakan Jalan Tongkol dimana didapat persentase total kerusakan Jalan Tongkol akibat genangan air yaitu sebesar 72.72%. dan persentase kerusakan jalan pertahun sebesar 14.54%. Berdasarkan analisis tersebut maka perlu dilakukan perbaikan terlebih dahulu terhadap dreinasese hingga dapat mengatasi masalah genangan air yang menyebab kan terjadinyakerusakan di JalanTongkol.
ANALISIS MODEL GERAKAN ALIRAN AIR TERHADAP KERUSAKAN JALAN: (STUDI KASUS : JALAN SAMOTA KABUPATEN SUMBAWA PROVINSI NTB) Jannatun Na'im; Zulkarnaen Zulkarnaen; Ady Purnama
Jurnal Sainteka Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Sainteka
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/sainteka.v3i2.976

Abstract

Kondisi pembangunan infrastuktur Jalan Samota mengalami permasalahan dikarenakan kondisi jalan yang mengalami berbagai kerusakan pada struktur jalan akibat dari gerakan aliran air pada segmen jalan. Gerakan aliran air akan menyebabkan terjadinya kerusakan jalan seiring berjalannya waktu. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh gerakan aliran air terhadap kerusakan jalan berdasarkan tinjaun hidrologi dan hidrolika, serta mengetahui jenis kerusakan dan tingkat kerusakan jalan pada Jalan Samota akibat gerakan aliran air.Objek dalam penelitian adalah STA 006+000 – STA 008+050 pada Jalan Samota, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi gerakan aliran air pada tiap segmen jalan yang menyebabkan kerusakan konstruksi jalan berdasarkan jenis dan tingkat kerusakan perkerasan jalan. Lokasi Penelitian dibagi menjadi 3 segmen, yaitu segmen 1 berada pada STA 006+000 – STA 006+045, segmen 2 yaitu pada STA 007+100 – STA 007+150, dan segmen 3 yang berada pada STA 008+000 – STA 008+050. Selanjutnya, analisis data secara hidrologi menggunakan metode CH Thiessen yang dilanjutkan analisis hidraulika menggunakan metode Angka Reynold untuk menentukan jenis gerakan aliran air.Penelitian ini mendapatkan hasil debit saluran pada segmen 1 yaitu 0,397 m3/detik, segmen 2 yaitu 0,293 m3/detik, dan segmen 3 yaitu 0,24 m3/detik. Tiap segmen jalan yang mengalami gerakan aliran air berupa turbulen akan menyebabkan tingkat kerusakan jalan semakin tinggi. Pada segmen 1 didapat Angka Reynold sebesar 1518 sehingga terjadinya gerakan aliran air turbulen dengan tingkat kerusakan 21,85%. Pada segmen 2 didapat Angka Reynold sebesar 1312 menyebabkan gerakan aliran air turbulen dengan tingkat kerusakan 16,57%. Sedangkan pada segmen 3 didapat Angka Reynold sebesar 911 sehingga terjadinya gerakan aliran air transisi dengan tingkat kerusakan 9,71%. Pada setiap segmen jalan yang mengalami gerakan aliran air turbulen menyebabkan tingkat kerusakan jalan semakin tinggi. Akibat dari gerakan aliran air tersebut, ketiga segmen mengalami jenis kerusakan jalan berupa pelapukan dan butiran lepas.