Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PESANTREN LANSIA SEBAGAI UPAYA MEMINIMALKAN RISIKO PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI BALAI REHABILITASI SOSIAL LANSIA UNIT II PUCANG GADING SEMARANG Handayani, Tika; Maulida H, Mitsalina; Rachma, Nurullya
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia mengalami penurunan fungsi kognitif seiring dengan pertambahan usia. Penurunan fungsi kognitif pada lansia dapat dicegah dengan memaksimalkan daya kerja otak, salah satunya melalui peningkatan aktivitas spiritual. Aktivitas spiritual tersebut meliputi pelaksanaan aktivitas ibadah seperti membaca Al Qur’an, kajian, wisata ruhani, shalat sunnah, shalat wajib dan dzikir berjama’ah yang dilakukan secara rutin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aktivitas spiritual terhadap tingkat kognitif  lansia di Balai Rehabilitasi Sosial Mandiri Unit II Pucang Gading Semarang.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimental. Desainpenelitian ini adalah desain pre dan post. Penentuan sampel menggunakan tehnik consecutive sampling, dimana terdapat kriteria inklusi dan ekslusi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah The Short Portable Status Mental Quessionaire  (SPSMQ) untuk mengukur status kognitif dan kuisioner spiritual Khalil A Khavari untukmengukur frekuensi ibadah dan nilai spiritual pada lansia. Sampel penelitian berjumlah 30 orang dari 115 lansia dengan gangguan kognitif ringan hingga sedang.  Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama dua bulan, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh aktivitas spiritual terhadap fungsi kognitif pada lansia. Pada lansia perempuan, peningkatan fungsi kognitif mencapai 31,25 %  dan pada lansia laki-laki, peningkatan kognitif mencapai 60%.Kata kunci : Fungsi kognitif, Aktifitas Spiritual, Pesantren lansia
STUDI KASUS : PENGGUNAAN PEMBALUT HERBAL SEBAGAI ABSORBED PADA MODERN DRESSING Rachma, Nurullya; Andriany, Megah
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eksudat  luka kronis terdiri atas enzym-enzym yang berpotensi menghambat proses penyembuhan, memperluas luka dan menimbulkan nyeri. Fokus perawatan luka modern pada luka kronis adalah kemampuan perawatan pada manajemen eksudat (pus) secara efisien. Pembalut wanita herbal diproduksi dengan bio teknologi, yang dapat berfungsi sebagi antiseptik. Sehingga pembalut ini merupakan salah satu bentuk terapi non farmakologi untuk mengobati infeksi bakteri tersebut Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran tentang penggunaan pembalut herbal sebagai absorbend pada perawatan luka penderita diabetes mellitus. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus. Sampel berjumlah 3 responden dengan ulkus diabetes mellitus. Responden pembalutan luka dilakukan dengan kassa biasa ketika kunjungan pertama. Pada kunjungan berikutnya berat kassa ditimbang, dan pembalutan diganti menggunakan pembalut herbal. Hasil penelitian menunjukkan, pembalut herbal mampu menyerap eksudat lebih banyak, mempercepat proses penyembuhan luka, mengurangi peradangan, dan rasa nyeri.
Studi Komparatif : Tingkat Kesepian pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Panti Wening Wardoyo Ungaran dan Lansia yang Tinggal di Komunitas Wibowo, Iwan Sulistio; Rachma, Nurullya
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesepian merupakan perasaan dimana seseorang merasa terasing, tersisihkan, serta terpencil dari orang lain, dimana individu merasa ada ketidaksesuaian antara keinginan dan hasrat tentang hubungan sosial yang diharapkan dengan kenyataan hubungan baik secara kualitas maupun kuantitas. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbandingan tingkat kesepian pada lansia di unit rehabilitasi sosial (uresos) panti wening wardoyo ungaran dan lansia yang tinggal di komunitas kelurahan padangsari banyumanik. penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat komparatif. subyek penelitian adalah lansia berumur 60-90 tahun yang tidak memiliki pasangan hidup. sampel penelitian sebanyak 30 lansia di komunitas dan 56 di panti. pengambilan data menggunakan kuesioner ucla loneliness scale yang terdiri dari 20 pertanyaan. hasil analisis dengan menggunakan uji mann-whitney u diperoleh hasil p value (0,022) < α (0,05) sehingga ho ditolak dan ha diterima sehingga menunjukkan ada perbedaan tingkat kesepian pada lansia di komunitas dan panti werdha. peneliti menyarankan untuk dilakukan lagi penelitian serupa untuk lebih menggali factor-faktor terkait kesepian dan membandingkannya antara di komunitas dan panti werdha.
Hubungan Antara Pengetahuan Jumantik Tentang Demam Berdarah Dengue (Dbd) Dengan Kinerja Jumantik Ma’rifah, Septiana; Rachma, Nurullya
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue. Juru Pemantau Jentik (Jumantik) merupakan kader dari masyarakat yang dilatih oleh petugas kesehatan mengenai penyakit DBD. Jumantik biasanya berasal dari desa yang bersangkutan yang mempunyai kinerja yang baik serta pengetahuan yang lebih baik daripada masyarakat di wilayah tersebut. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang DBD dengan kinerja jumantik. Metode penelitian adalah crossectional dengan pendekatan kuantitatif dan studi deskriptif korelatif. Subyek penelitian ini adalah jumantik sejumlah 63 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2013 di Desa Ngesrep, Ngemplak, Boyolali. Data diperoleh melalui i responden (door to door) dan melalui pertemuan rutin jumantik menggunakan kuesioner pengetahuan jumantik tentang DBD dan kuesioner kinerja jumantik. Uji statistik menggunakan statistik deskriptif untuk menilai hubungan antara pengetahuan jumantik tentang DBD dengan kinerja jumantik. Hasil penelitian menunjukkan Jumantik yang memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 41 orang (65,08%) dan rendah sebanyak 22 orang (34,92%). Serta Jumantik yang memiliki kinerja tinggi sebanyak 35 orang (55,56%), dan rendah sebanyak 28 orang (44,44%). Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan jumantik tentang DBD dengan kinerja jumantik dengan p value 0,000. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dampak adanya Jumantik dalam pencegahan penyakit DBD.
Studi Komparatif : Tingkat Kesepian pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Panti Wening Wardoyo Ungaran dan Lansia yang Tinggal di Komunitas Wibowo, Iwan Sulistio; Rachma, Nurullya
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.512 KB)

Abstract

Kesepian merupakan perasaan dimana seseorang merasa terasing, tersisihkan, serta terpencil dari orang lain, dimana individu merasa ada ketidaksesuaian antara keinginan dan hasrat tentang hubungan sosial yang diharapkan dengan kenyataan hubungan baik secara kualitas maupun kuantitas. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbandingan tingkat kesepian pada lansia di unit rehabilitasi sosial (uresos) panti wening wardoyo ungaran dan lansia yang tinggal di komunitas kelurahan padangsari banyumanik. penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat komparatif. subyek penelitian adalah lansia berumur 60-90 tahun yang tidak memiliki pasangan hidup. sampel penelitian sebanyak 30 lansia di komunitas dan 56 di panti. pengambilan data menggunakan kuesioner ucla loneliness scale yang terdiri dari 20 pertanyaan. hasil analisis dengan menggunakan uji mann-whitney u diperoleh hasil p value (0,022) < α (0,05) sehingga ho ditolak dan ha diterima sehingga menunjukkan ada perbedaan tingkat kesepian pada lansia di komunitas dan panti werdha. peneliti menyarankan untuk dilakukan lagi penelitian serupa untuk lebih menggali factor-faktor terkait kesepian dan membandingkannya antara di komunitas dan panti werdha.
PESANTREN LANSIA SEBAGAI UPAYA MEMINIMALKAN RISIKO PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI BALAI REHABILITASI SOSIAL LANSIA UNIT II PUCANG GADING SEMARANG Handayani, Tika; Maulida H, Mitsalina; Rachma, Nurullya
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.649 KB)

Abstract

Lansia mengalami penurunan fungsi kognitif seiring dengan pertambahan usia. Penurunan fungsi kognitif pada lansia dapat dicegah dengan memaksimalkan daya kerja otak, salah satunya melalui peningkatan aktivitas spiritual. Aktivitas spiritual tersebut meliputi pelaksanaan aktivitas ibadah seperti membaca Al Qur’an, kajian, wisata ruhani, shalat sunnah, shalat wajib dan dzikir berjama’ah yang dilakukan secara rutin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aktivitas spiritual terhadap tingkat kognitif  lansia di Balai Rehabilitasi Sosial Mandiri Unit II Pucang Gading Semarang.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimental. Desainpenelitian ini adalah desain pre dan post. Penentuan sampel menggunakan tehnik consecutive sampling, dimana terdapat kriteria inklusi dan ekslusi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah The Short Portable Status Mental Quessionaire  (SPSMQ) untuk mengukur status kognitif dan kuisioner spiritual Khalil A Khavari untukmengukur frekuensi ibadah dan nilai spiritual pada lansia. Sampel penelitian berjumlah 30 orang dari 115 lansia dengan gangguan kognitif ringan hingga sedang.  Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama dua bulan, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh aktivitas spiritual terhadap fungsi kognitif pada lansia. Pada lansia perempuan, peningkatan fungsi kognitif mencapai 31,25 %  dan pada lansia laki-laki, peningkatan kognitif mencapai 60%.Kata kunci : Fungsi kognitif, Aktifitas Spiritual, Pesantren lansia
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERAWATAN DIRI PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS PANDAK I Ferianto; Sakundarno Adi, Mateus; Rachma, Nurullya
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 8 No 1 (2019): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.022 KB) | DOI: 10.30989/mik.v8i1.257

Abstract

Background: Someone in middle adulthood has begun to experience changes leading to an aging process, so they are vulnerable to degenerative diseases. Diabetes mellitus is a degenerative disease which is still being a health problem in Indonesia. Problems and complications in people with DM can be minimized if the patient has sufficient knowledge and ability to carry out self-care. One effort that can be done is to provide health education about self-care to optimize metabolic control, prevent acute and chronic complications, optimize quality of life and able to carry out self-care behavior independently. Objective: The study aimed to determine the effect of health education on self-care activities in type 2 diabetes mellitus in Puskesmas Pandak I. Methods: This was a quasi-experimental study with a one group pretest-posttest study design. The samples used were 26 respondents. Data analysis technique used paired t-test with a significance level of p <0,05. Results: There is a significant enhancement in self-care activities. Statistical analysis using paired t-test found there were significant differences in the value of self-care activities between pre and post-education among type 2 diabetes mellitus diabetes (p <0,005). Conclusion: Health education can improve self-care activities for people with type 2 diabetes mellitus in Puskesmas Pandak I. Keywords : Health education, self-care, diabetes mellitus
SUPPORTIVE GROUP THERAPY: ALTERNATIF INTERVENSI PENATALAKSANAAN MASALAH PSIKOGERIATRI PADA LANSIA DENGAN PENYAKIT TIDAK MENULAR Widyastuti, Rita Hadi; Andriany, Megah; Ulliya, Sarah; Rachma, Nurullya; Hartati, Elis
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 7 No 3 (2020): September
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v7i3.1024

Abstract

Prevalensi lansia dengan penyakit Tidak Menular semakin meningkat. Kondisi tersebut menimbulkan dampak fisik maupun psikologis. Alternatif solusi yang dapat digunakan untuk mencegah masalah psikologis khususnya stres pada lansia dengan Penyakit Tidak Menular adalah Supportive Group Therapy. Terkait hal itu, program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan Supportive Group Therapy guna menurunkan tingkat stres pada lansia dan meningkatkan ketrampilan kader dalam penatalaksanaan masalah psikogeriatri. Metode yang digunakan dalam program ini meliputi pelatihan dengan metode ceramah dan praktik mendekteksi dini stres dan implementasi Supportive Group Therapy. Hasilnya menunjukkan bahwa 35 lansia dengan penurunan tingkat stres mengalami penurunan nilai Depression, Anxiety, Stress Scale (DASS-42). dan terjadi peningkatan ketrampilan kader dalam melakukan deteksi dini stres dan pelaksanaan Supportive group therapy. Supportive group therapy dapat menjadi alternatif intervensi dalam penatalaksanaan masalah psikogeriatri pada Lansia dengan Penyakit Tidak Menular.
Intervention in The Elderly Patients With Type 2 Diabetes Mellitus With Diabetic Foot Ulcer: A Systematic Review Anggraini, Ria; Agushyibana, Farid; Rachma, Nurullya
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 7 No 3 (2020): SEPTEMBER 2020
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v7i3.548

Abstract

The prevalence of people with diabetes mellitus (DM) has increased by 6.9% to 8.5% in 2018. DM type 2 is increasing for the elderly, such as peripheral neuropathy, nephropathy and diabetic neuropathy. Peripheral neuropathy increases the risk of increased diabetic foot ulcer (DFU). Intervention of appropriate diabetic foot ulcer intervention is needed to improve quality of life and reduce the incidence of amputations. The purpose of this study is to review the effective interventions to prevent and reduce the rate of DFU. This study was carried out by following the standard guidelines in making a systematic review of the "4th Center for Dissemination and Report Review and the Cochrane Collaboration Handbook". Obtained three databases used in searching for systematic review sources namely ScienceDirect, PubMed and Google Scholar, using the keywords Intervention for DFU. Four interventions used to reduce the rate of DFU and prevent DFU namely foot gymnastics, aerobics, ankle exercises that don't hold weights and foot care. The intervention is used in patients with diabetes, 40-80 years without mental illness, dementia, musculoskeletal, heart and kidney failure. Foot gymnastics, aerobics, non-cushioning ankle exercises and foot care can be implemented to reduce DFU.
PERMASALAHAN REMAJA YANG TINGGAL DI AREA LOKALISASI GAMBILANGU SEMARANG Puteh Noer Mahlawi; Nurullya Rachma
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2012: PROCEEDING SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN : Penggunaan Herbal Dalam Kesehatan Perempuan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.111 KB)

Abstract

Latar belakang. Remaja yang tinggal di area lokalisasi Gambilangu (GBL)terpapar dengan hal-hal negatif. Hal tersebut dapat mempengaruhi mereka untuk melakukan perilaku beresiko, yang berdampak negatif bagi perkembangan remaja.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang permasalahan remaja yang tinggal di area lokalisasi GBL.Metode. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif fenomenologis danmenggunakan indept-interview terhadap 6 partisipan. Langkah-langkah analisis berdasarkan tahapan Colaizzi.Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa muncul 3 tema mengenai masalah - masalah yang dihadapi remaja yang tinggal di GBL, yaitu masalah yang ditimbulkan dari anggapa orang awam, masalah yang ditimbulkan dari lokalisasi tempat tinggal dan masalah dengan sesama remaja di lingkungan Gambilangu.Masalah yang ditimbulkan dari anggapan orang awam adalah dianggap buruk oleh orang lain. Masalah yang ditimbulkan dari lokalisasi tempat tinggal adalah adanya karaoke, adanya Pemandu Karaoke (PK) dan Pekerja Seks Komersial (PSK) yang biasa menggoda, dan terganggu oleh ulah tamu yang datang ke lokalisasi.Sedangkan masalah dengan sesama remaja di lingkungan GBL adalahperkelahian, dianggap sombong oleh sesama remaja di GBL, dan diajak untuk melakukan hal negatif oleh remaja lain. Kesimpulan. Remaja yang tinggal di area lokalisasi Gambilangu Semarangmemang dihadapkan dengan masalah-masalah yang ditimbulkan dari lingkungan tempat tinggalnya. Perlu adanya menejemen diri yang adaptif dan support system yang supportif untuk mendukung koping adaptif bagi para remaja GBL tersebut agar tidak terjerumus pada hal negatif.