Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Analisis Debit Banjir Pada Perencanaan Saluran Drainase Daerah Padangsambian Kelod Ruas Jalan Gunung Salak Anak Agung Ratu Ritaka Wangsa
Jurnal Ilmiah Telsinas Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1840.955 KB) | DOI: 10.38043/telsinas.v4i1.2880

Abstract

ABSTRACT: The Padangsambian Kelod area is one of the densely populated areas. This causes changes in the land use function from rice fields to housing, which reduces water infiltration, causing surface runoff. So that the author needs to calculate the flood discharge and drainage planning in the area. The stages in calculating flood discharge to planning drainage channels include looking for stations that affect, namely Ngurah Rai Station, Sanglah Station, Ship Station, conducting existing drainage channels. After that, calculate the total rainfall and maximum rainfall, which means that the data will be used for further calculations such as the consistency test of the Double Mass Analysis method, calculating the regional average rainfall, testing the selection of distribution, calculating rainfall, design the Log Person Type III method, calculating Rain intensity (Talbot, Sherman, Ishiguro), Calculating distribution suitability test (Smirnov Kolmogorov), Calculating flood discharge analysis (Rational) to dimensional calculations. In the analysis of the flood discharge, the flood discharge plan for the 5 year return period is 0.049 (m3/s)> the existing flood discharge is 0.030 (m3/s) so it is necessary to plan drainage channels in the Padangsambian Kelod area.
Analisis Debit Banjir Pada Perencanaan Saluran Drainase Daerah Padangsambian Kelod Ruas Jalan Gunung Salak Anak Agung Ratu Ritaka Wangsa
Jurnal Ilmiah Telsinas Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1840.955 KB) | DOI: 10.38043/telsinas.v4i1.2880

Abstract

ABSTRACT: The Padangsambian Kelod area is one of the densely populated areas. This causes changes in the land use function from rice fields to housing, which reduces water infiltration, causing surface runoff. So that the author needs to calculate the flood discharge and drainage planning in the area. The stages in calculating flood discharge to planning drainage channels include looking for stations that affect, namely Ngurah Rai Station, Sanglah Station, Ship Station, conducting existing drainage channels. After that, calculate the total rainfall and maximum rainfall, which means that the data will be used for further calculations such as the consistency test of the Double Mass Analysis method, calculating the regional average rainfall, testing the selection of distribution, calculating rainfall, design the Log Person Type III method, calculating Rain intensity (Talbot, Sherman, Ishiguro), Calculating distribution suitability test (Smirnov Kolmogorov), Calculating flood discharge analysis (Rational) to dimensional calculations. In the analysis of the flood discharge, the flood discharge plan for the 5 year return period is 0.049 (m3/s)> the existing flood discharge is 0.030 (m3/s) so it is necessary to plan drainage channels in the Padangsambian Kelod area.
Analisis Kapasitas Saluran Pada Proyek Normalisasi Sungai di Desa Adat Peminge Banjar Sawangan Nusa Dua Bali Anak Agung Ratu Ritaka Wangsa; Ni Luh Made Ayu Mirayani Pradnyadari; Muhammad Avif Ramadhana
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 10 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.071 KB) | DOI: 10.36733/jikt.v10i2.3005

Abstract

Pembangunan infrastruktur telah mengalami kemajuan yang pesat, dalam suatu negara pembangunan infrastruktur dilaksanakan dengan tujuan mensejahterakan rakyat salah satunya mencakup pembangunan yang membantu masalah kemanusiaan maupun lingkungan pada negara tersebut. Salah satu bangungan infrastruktur yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat adalah bangunan air. Dalam penelitian ini penulis meneliti mengenai curah hujan di kawasan daerah aliran proyek normalisasi sungai dan meninjau desain penampang yang dibuat dalam kegiatan normalisasi sungai dan pengendalian banjir. Untuk mencapai hasil yang diinginkan dari tujuan penelitian ini penulis menganalisa data hidrologi, uji pemilihan distribusi serta menganalisis curah hujan rencana, analisis intensistas hujan serta debit banjir rencana. Dalam menganalisis data tersebut penulis penulis mengumpulakan data mengenai data curah hujan, data panjang sungai, data gambar saluran, data guna lahan, data pos hujan dan data luas DAS. Setelah mengumpulkan data tersebut penulis menganalisis distribusi frekuensi menggunakan Log Pearson Type III serta menguji kesesuaian distribusi frekuensi menggunakan uji Chi Kuadrat serta Uji smirnov Kolmagrov sehingga didapatkan mengenai koefisien pengaliran yang dapat menentukan intensitas curah hujan dan menggunakan perhitungan debit banjir rancangan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari hasil analisis data didapatkan dapat diketahui bahwa besarnya curah hujan rencana untuk perencanaan saluran drainase ini adalah R5 tahun = 134.57mm / jam serta besarya banjir rencana untuk perencanaan saluran drainase ini adalah Q rencana 5 Tahun A0-A1 = 21,09 m3 / dt dan A1-A2 = 38,53 m3/dt.
Analisis Debit Banjir Rancangan Pada Sistem Drainase Kota Bangli Ruas Jalan Brigjen I Gusti Ngurah Rai Selatan Lapangan Kapten Mudita - Patung Adipura Kabupaten Bangli Ida Bagus Suryatmaja; Anak Agung Ratu Ritaka Wangsa; I Made Nada; I Made Suardana
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.016 KB) | DOI: 10.36733/jikt.v11i1.3932

Abstract

Bali adalah salah satu Provinsi di Indonesia dengan Ibu Kotanya Denpasar secara geografis Provinsi Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Secara Administratif Provinsi Bali terdiri dari 8 Kabupaten dan 1 Kota Madya. Berdasarkan catatan Kabupaten Bangli dalam Angka tahun 2018 curah hujan rata- rata tahunan terendah yakni 900 milimeter serta paling tinggi 3.500 milimeter. Penyebaran curah hujan relatif tinggi (2.500-3.500 milimeter) meliputi bagian utara (lereng Gunung Batur) serta semakin rendah ke arah selatan wilayah. Curah hujan paling tinggi berlangsung bulan Desember– Maret serta terendah pada bulan Agustus. Dari keadaan iklim tersebut sehingga permasalahan utama yang terdapat di Kabupaten Bangli yaitu saluran Drainase kota. Kabupaten Bangli yang secara topografi terletak di wilayah dataran tinggi dengan permukaan yang relatif menanjak dan di beberapa lokasi terdapat daerah yang rendah. Kondisi ini tentu memerlukan perhatian khusus terutama dalam masalah perencanaan dan pengelolaan jaringan drainase sehingga kapasitas atau daya tampung dari jaringan drainase dapat secara optimal menyalurkan air sehingga tidak terjadi genangan. Untuk mencapai tingkatan kehidupan masyarakat yang nyaman dan sehat diperlukan suatu sistem infrastruktur perkotaan yang baik. Sebagai Kabupaten yang berkembang, Kabupaten Bangli masih mempunyai permasalahan pada salah satu infrastruktur kota yaitu sistem drainase perkotaannya. Masalah ini harus segera ditangani guna mencegah permasalahan pada infrastruktur lainnya. Masalah yang terjadi pada beberapa titik di pusat kota Bangli adalah genangan air. Dari hasil pengamatan secara langsung dilapangan terlihat pada lokasi penelitian adalah menurunnya kinerja dari saluran drainase akibat dari sedimentasi, vegetasi liar pada saluran, sampah yang terbawa aliran air (saat hujan) atau pun sampah yang dengan sengaja dibuang oleh masyarakat di badan saluran menyebabkan saluran-saluran menjadi tersumbat (penyempitan saluran) dan juga dimensi saluran yang tidak seragam akibat tidak adanya pembersihan dan pemeliharan secara berkala. Dengan mengacu pada masalah masalah yang terjadi pada sistem drainase Jalan Brigjen I Gusti Ngurah Rai ruas selatan Lapangan Kapten Mudita sampai dengan Patung Adipura Bangli inilah yang menarik penulis untuk melakukan Analisis terhadap kinerja sistem drainase di ruas Jalan Brigjen I Gusti Ngurah Rai ruas selatan Lapangan Kapten Mudita sampai dengan Patung Adipura Bangli.
Analisis Profil Muka Air Pada Saluran Drainase di Jalan Nagasari Penatih Denpasar Ida Bagus Suryatmaja; Anak Agung Ratu Ritaka Wangsa; Anak Agung Ketut Agung Yoga Semadi
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1218.669 KB) | DOI: 10.36733/jikt.v11i2.5428

Abstract

Kota Denpasar merupakan salah satu kota pariwisata yang menjadi unggulan daerah Bali. Pemerintah Kota Denpasar memberikan perhatian serius terhadap faktor-faktor yang akan mempengaruhi kunjungan wisata dalam mempertahankan dan menarik kunjungan wisatawan. Salah satu diantaranya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Selain beberapa dampak positif, perubahan penggunaan lahan juga dapat menimbulkan dampak negatif. Dampak negatif yang terjadi adalah menurunnya daya serap tanah dan meningkatnya limpasan permukaan sehingga menyebabkan adanya daerah rawan banjir dan pada akhirnya menimbulkan keluhan masyarakat di daerah tersebut. Faktor penyebab banjir pada saluran drainase di Denpasar adalah adanya sedimen dan sampah, sehingga menghalangi saluran dan air tidak dapat mengalir dengan lancar. Perubahan tata guna lahan menyebabkan berkurangnya daerah tangkapan air. Kapasitas saluran yang ada saat ini tidak mencukupi untuk menampung kelebihan drainase saat hujan. Maka, penulis mengambil penelitian kapasitas debit eksisting dan profil muka air saluran eksisting drainase di Jalan Nagasari Penatih Denpasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yaitu melakukan pengukuran dari pengamatan langsung dan perhitungan terkait evaluasi kapasitas debit saluran eksisting dan pemodelan profil muka air saluran dengan program HEC-RAS. Hasil pemodelan HEC-RAS untuk profil muka air dari seluruh titik saluran terjadi aliran superkritis pada ketinggian permukaan air di titik River Sta. 2 untuk Q2th yaitu 0,17 m yang nilainya lebih rendah dari kaki permukaan air yaitu 0,45 m. Kapasitas debit saluran eksisting hasilnya sebagian besar di titik saluran tidak terjadi banjir pada kala ulang 2 tahun, sedangkan kala ulang 5 dan 10 tahun mengakibatkan terjadinya banjir karena melebihi kapasitas debit saluran eksisting.
ANALISIS DEBIT BANJIR RANCANGAN UNTUK NORMALISASI SALURAN DRAINASE DAN DESAIN DINDING PENAHAN TANAH DI DAERAH SEKITAR SUNGAI EPHEMERAL ANAK AGUNG RATU RITAKA WANGSA; PUTU MIA DEVI PADILLA
GANEC SWARA Vol 17, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v17i1.401

Abstract

Rehabilitation of buildings around the area around the river is considered by the owner of the activity because during high rainfall it will cause flooding. Flooding will result in delays in the building rehabilitation process because river water overflows into the activity location. One of the areas around a river in Bali, namely Tukad Bangin located in Pecatu Badung, is an ephemeral river, namely a river whose water only exists during the rainy season and often floods due to abnormal drainage channels and the absence of retaining walls. In the environment around Tukad Bangin there are buildings which during the rainy season cause frequent flooding, so a plan for building rehabilitation is carried out by making drainage channels and senders, then the results of calculating the design flood discharge in the Tukad Bangin Pecatu Badung area are carried out. The method used in this study is a quantitative method, namely measuring from direct observation at Tukad Bangin and then calculating the design flood discharge for various return periods for planning the design of drainage channels and shores. The results of the design flood discharge analysis with Q1 year are 15.47 m3/sec, Q2 year is 49.74 m3/sec and Q5 year is 65.89 m3/sec. From the simulation results of the water surface profile, the extreme depth values for discharge at 2-year return period are 1.54 m, 5-year return periods are 1.80 m, 10-year return periods are 1.93 m, 25-year return periods are 2.06 m and a 50-year return period of 2.04 m, so that with the HEC-RAS modeling it can control the height of the flood protection embankment and the design of the planned drainage channels and canals can be carried out.
Analisis Hidrolika Pada Saluran Drainase Di Daerah Seminyak Kecamatan Kuta Kabupaten Badung Ida Bagus Suryatmaja; Anak Agung Ratu Ritaka Wangsa; I Made Purnayasa Wijaya
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 12 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jikt.v12i1.6583

Abstract

Sistem drainase berfungsi untuk mengalirkan air dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mencegah terjadinya genangan air yang dapat menyebabkan banjir atau merusak infrastruktur. Biasanya, sistem ini terdiri dari berbagai jenis saluran dan ditemukan di daerah perkotaan karena tanah yang padat dan permukaan yang keras. Namun, sistem drainase juga dapat digunakan di daerah pedesaan untuk mengalirkan air dari lahan pertanian atau perkebunan. Sistem drainase perkotaan terdiri dari saluran pembuangan primer yang mengarahkan air dari permukaan kota ke sungai atau laut, saluran pembuangan sekunder yang menghubungkan saluran primer dengan sistem drainase lokal, dan sistem pengaturan air yang mengontrol aliran air ke dalam sistem drainase. Namun, sistem drainase perkotaan memiliki masalah seperti banjir akibat curah hujan yang tinggi atau air tercemar dari limbah industri atau rumah tangga. Pemeliharaan dan pengawasan yang teratur diperlukan untuk memastikan bahwa sistem drainase berfungsi dengan baik dan tidak menimbulkan masalah bagi lingkungan dan masyarakat. Saluran drainase Jalan Kunti II di Seminyak menggunakan beton precast dan cenderung tidak bekerja dengan optimal, sehingga terjadi banjir dengan ketinggian mencapai 40cm saat hujan deras. Hal ini perlu mendapat perhatian dan penanganan dari masyarakat dan pemerintah daerah, karena sering terjadi banjir yang dapat menyebabkan kerugian pada irigasi dan rumah warga sekitar. Pada musim kemarau, sampah yang menyumbat saluran drainase menyebabkan aliran air tidak teratur dan terjadi genangan air. Hasil pemodelan HEC-RAS menunjukkan bahwa ketinggian muka air dan ketinggian di kaki permukaan air lebih tinggi dari kapasitas debit saluran eksisting, yang dapat menyebabkan banjir. Pada titik River Sta. 2, terjadi aliran superkritis karena ketinggian permukaan air aliran kritis lebih rendah dari ketinggian di kaki permukaan air. Meskipun kapasitas debit saluran eksisting masih mampu menangani aliran air pada titik hilir 800-100 m, namun pada titik 0-800 m ditemukan banjir pada kala ulang 2, 5, dan 10 tahun karena profil muka air melebihi kapasitas debit saluran eksisting. Oleh karena itu, diperlukan tindakan pengelolaan air yang lebih baik seperti meningkatkan kapasitas saluran atau membuat saluran pengalihan air untuk mengatasi potensi banjir di daerah tersebut.
ANALISIS PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (STUDI KASUS PEMBANGUNAN LAHAN PARKIR RUMAH SAKIT BANGLI MEDIKA CANTI) I PUTU YANA HERMAWAN; I GEDE NGURAH SUNATHA; ANAK AGUNG RATU RITAKA WANGSA; KADEK ANDY SADEWA
GANEC SWARA Vol 17, No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v17i2.467

Abstract

Implementation of a construction project has a series of activities or jobs that are complex and interdependent on one another. Construction project development is carried out in several stages of work, one of which is making a work schedule. Work schedules are made to make it easier for each activity to be carried out sequentially and on time. In the implementation of the Parking Lot Construction Project at Bangli Medika Canti Hospital, there was a delay in weekly progress. To anticipate changes in implementation time, an acceleration of implementation time is carried out using the method of adding overtime hours. In this research, acceleration of implementation time was carried out using the method of adding overtime hours based on Microsoft Project. The data used in this study are in the form of a planned time schedule, realization time schedule, and weekly reports. The analysis was carried out to obtain the results of activities that can be accelerated and the project implementation time after being accelerated using the method of adding overtime hours. From the results of the analysis of the Microsoft Project, there are activities that can be accelerated, namely as many as 23 work items. After analyzing with the method of adding overtime hours on the implementation of the Parking Lot Development Project at Bangli Medika Canti Hospital, the project time was 122 days. This time is the same time at the initial planning. In the process of implementing the project, there was a delay in progress which resulted in a postponement of the project plan schedule to 129 days.
ANALISIS HIDROLOGI RANCANGAN MENGGUNAKAN METODE RASIONAL PADA SALURAN DRAINASE DI KELURAHAN SUMERTA KELOD KOTA DENPASAR ANAK AGUNG RATU RITAKA WANGSA; IDA BAGUS SURYATMAJA; A. A. MERI PUJA ANDINI
GANEC SWARA Vol 17, No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v17i2.463

Abstract

Tukad Kelandis is a tributary of the Tukad Ayung Watershed which is located downstream. In 2021 floods occurred in Tukad Kelandis resulting in one of the places affected by flooding, namely the Art Center area. So it is necessary to do research on the analysis of peak flood discharge on the Tukad Kelandis river using rational methods. Maximum runoff occurs when the rainfall is during the same time as the catchment area concentration time in the rational method. Based on the research results, the amount of planned flood discharge in the Tukad Kelandis watershed was obtained using the rational method for return periods of 2, 5, 10, 20, and 25 years, namely: Q2 Year = 273,890 m3/s, Q5 Year = 337,372 m3/s, Q10 Year = 373,194 m3/ s, Q20 Year = 399,610 m3/ s, Q25 Year = 413,406 m3/ s.
ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DI WILAYAH KECAMATAN KUTA DAN KUTA SELATAN KABUPATEN BADUNG I MADE SATYA GRAHA; ANAK AGUNG RATU RITAKA WANGSA
GANEC SWARA Vol 17, No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v17i2.465

Abstract

Water as the basis of life is very important for human life. Population growth is increasing the need for potable water in communities, especially in southern Badung County. The source of drinking water demand is managed by PDAM Tirta Mangutama Badung Regency. The problem is that in the two districts, all the communities that are not part of the PDAM do not have drinking water. Considering this, it is necessary to identify the needs of people who need water in the community, to have clean water and sanitation facilities for houses and hotels in Kuta and South Kuta in the next five years. of the lake estuary IPA. This study was conducted by evaluating the water treatment process to obtain clean water, analyzing the clean water requirements and analyzing the operating costs for the treatment of clean water. The analysis shows that household and hotel water needs will increase by ±10% by 2025. The clean water capacity of the Estuary DAM IPA is 500 liters/second, which is still sufficient for the needs drinking water for homes and hotels in Kuta. South Kuta District. Water treatment operating cost requirements (chemical costs and power plant costs) increased by ±7% by 2025