Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Kejadian Miopia Pada Anak Usia Sekolah (4-17 Tahun) Di Poli Mata Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya Nadia Nisaussholihah; R.A. Hani Faradis; Andi Roesbiantoro; David Sajid Muhammad; Hotimah Masdan Salim
Jurnal Kesehatan Islam : Islamic Health Journal Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Islam : Islamic Health Journal
Publisher : Publikasi oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jki.v9i2.8872

Abstract

Pendahuluan: Kelainan refraksi merupakan gangguan penglihatan terbanyak diseluruh dunia, diantara kelainan refraksi tersebut yang paling sering dijumpai adalah miopia. Miopia dapat disebabkan oleh faktor genetik maupun faktor lingkungan, salah satunya dengan melakukan aktivitas melihat dekat seperti menggunakan gadget. Penggunaan gadget dimasa sekarang ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Setidaknya 30 juta anak-anak dan remaja di Indonesia menggunakan media digital sebagai pilihan utama saluran komunikasi yang mereka gunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk Menganalisis adanya pengaruh penggunaan gadget meliputi posisi, jarak, lama penggunaan, dan pencahayaan ruang terhadap kejadian miopia pada anak usia sekolah (4-17 tahun). Metode Pelaksanaan: Penelitian yang dilakukan bersifat survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien anak usia sekolah (4-17 tahun) di Poli Mata Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya yang bersedia dilakukan penelitian dengan jumlah sampel 31 orang. Sampel diambil secara purposive sampling dengan teknik pengambilan data menggunakan kuesioner dan rekam medis responden. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik ordinal. Hasil dan Pembahasan: Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar menggunakan posisi duduk (61,3 %), menggunakan jarak ≥30 cm (54,8 %), dengan durasi selama ≥2 jam (54,8 %), dan menggunakan pencahayaan ruang yang redup (51,6 %). Sebagian besar responden memiliki visus miopia ringan (54,8 %). Berdasarkan analisis uji regresi logistik ordinal ada pengaruh jarak saat menggunakan gadget terhadap kejadian miopia (p=0,049). Tidak terdapat pengaruh posisi tubuh, lama penggunaan, dan pencahanyaan ruang saat menggunakan gadget terhadap kejadian miopia yang signifikan secara statistik (p=0,339; p=0,239; p=0,301). Kesimpulan: Hanya variabel jarak yang memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap kejadian miopia, sedangan untuk variabel posisi tubuh, lama penggunaan, dan pencahayaan ruang tidak memiliki pengaruh yang signifikan.
Kampanye Dalam Rangka Hari Kesehatan Telinga dan Penfengaran Nasional Guna Meningkatkan Awareness Pada Masyarakat Terhadap Pemeriksaan Pendengaran Sejak Dini Andi Roesbiantoro; Budhi Setianto; Difran Nobel Bistara; Lono Wijayanti; Akas Yekti Pulih Asih
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i2.4659

Abstract

ABSTRAK World Health Organization (WHO)  menjelaskan  466 Juta Orang mengalami gangguan pendengaran, Salah satu dampak gangguan pendengaran selain pada fungsi telinga, juga berdampak pada sosial, emosional dan ekonomi, karena tidak jarang orang yang memiliki gangguan pendengaran mendapat perlakukan kurang baik dari orang sekitar. Hari pendengaran sedunia yang di peringati pada Tanggal 03 Maret, merupakan salah satu wadah yang perlu dilestarikan untuk meningkatkan kesadaran terkait fungsi pendengaran. Kegiatan yang di lakukan dalam meningkatkatkan kesadaran tersebut adalah dengan melakukan kampanye dengan berbagai media baik off line dan online, dari kegiatan ini diharapkan masyarakat  lebih peduli terhadap kesehatan telinga. WHO telah menyiapkan platform media untuk memperingati  Hari pendengaran  Dunia dengan berbagai  materi menarik yang setiap tahunnya berganti, kegiatan ini penting untuk dilestarikan dan di peringati untuk membangun kesadaran masyarakatu untuk menjaga kesehatan telinga dan mencegah gangguan pendengaran secak dini Kata kunci: Kampanye,  Hari Pendengaran, Kesehatan Telinga  ABSTRACT Quoted from data submitted by the World Health Organization (WHO), it was found that 466 million people experienced hearing loss. less good than people around. World hearing day which is commemorated on March 3, is one of the places that need to be preserved to raise awareness regarding hearing function. Activities carried out in increasing awareness are by conducting campaigns with various media both off line and online, from this activity it is hoped that the public will be more concerned about ear health. WHO has prepared a media platform to commemorate World Hearing Day with a variety of interesting materials that change every year, this activity is important to be preserved and to be commemorated to build public awareness to maintain ear health and prevent early hearing loss. Keywords: Campaign, Hearing Day, Ear Health