Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

KEANEKARAGAMAN EPIFIT BERKAYU PADA HUTAN BEKAS TEBANGAN DI HUTAN PENELITIAN MALINAU (MRF) – CIFOR Sujalu, Akas Pinaringan; Pulihasih, Akas Yekti
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 8, No 3 (2011): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan pada hutan bekas tebangan seluas 12 hektar di Hutan Penelitian Malinau (MRF-CIFOR) Kampung Seturan Kecamatan Long Loreh Kabupaten Malinau dengan tujuan untuk mengindentifikasi keanekaragaman epifit berkayu dan pohon inangnya. Di hutan bekas tebangan ditemukan sembilan spesies epifit berkayu yang hidup pada 112 pohon inang atau rata-rata 1,2 individu/pohon inang. Jenis Hoya sp. dari suku Asplepidaceae merupakan epifit yang terbanyak ditemukan pada tajuk dan batang.
PEMANFAATAN LIMBAH PADAT DAN CAIR TAPIOKA SEBAGAI BAHAN BAKU PLASTIK MUDAH TERURAI (BIODEGRADABLE) Edza Aria Wikurendra; Akas Yekti Pulih Asih
TEKNOLOGI MEDIS DAN JURNAL KESEHATAN UMUM Vol 4 No 1 (2020): Medical Technology and Public Health Journal March 2020
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mtphj.v4i1.1164

Abstract

Penelitian ini memanfaatkan limbah padat tapioka yang didapatkan dari sisa produksi UD. HH yang berada di wilayah Kecamatan Pesantren Kota Kediri untuk dijadikan plastik yang mudah terurai (Biodegradable) atau bioplastik. Proses pembuatan bioplastik dilakukan dengan dilanjutkan mencampurkan natrium asetat (PA) ke dalam larutan asam asetat (PA). Pemanasan bahan (limbah tapioka yaitu ampas, cair dan pati tapioka sebagai kontrol) dengan pelarut kemudian dikeringkan. dengan persentase 100% , 50% : 50%, 100% ,50% : 50%. Atau sama sebanding dengan 7,5gr : 0gr, 3,25gr : 3,25gr, 0gr : 7,5gr, 3,25gr : 3,25gr. Bioplastik yang dihasilkan diuji dengan uji mekanik berupa uji tarik dan uji elongasi, Uji gugus Fungsi dengan FTIR dan Uji Biodegradibilitas. Dari hasil pengujian dilihat treatment mana yang paling baik hasilnya maka sampel tersebut dapat digunakan sebagai bahan penelitian pembuatan bioplastik. Plastik yang dihasilkan dari limbah tapioka (cair dan padat) maupun yang divariasi dengan tapioka didapatkan hasil dengan kuat tarik 2,78-4,41 Mpa dan elongasi 8,27-14,27%. Hasil pengujian FTIR pada semua sampel menunjukkan adanya sebagai gugus fungsi O- H,C-H,C=O,C-O,=C-H sebagai gugus penanda telah terbentuk bioplastik.. Limbah padat tapioka dengan campuran tapioka lebih cepat mengalami degradasi dengan persentase degradibilitas sebesar 29,99% dibandingkan dengan plastik dari bahan lain masing-masing sebesar 0,26 % (sampel 3), 21,19% (sampel 2) dan 14,61% (sampel 1).
Analisis Perilaku Masyarakat dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue Rochmawati, Elva Apriliya Adella; Asih, Akas Yekti Pulih; Syafiuddin, Achmad
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 20, No 6 (2021): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.20.6.416-422

Abstract

Latar belakang: Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit DBD menjadi masalah kesehatan dikarenakan penyebarannya cepat, sehingga jumlah penderitanya cenderung meningkat dan dapat menyebabkan kematian. Menurut data dan informasi Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019, kasus DBD mengalami peningkatan sebesar 1,10% dari tahun 2018 ke tahun 2019. Penularan kasus DBD biasanya dipengaruhi oleh perilaku masyarakat, dan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk, sehingga dapat menyebabkan tersedianya tempat perkembangbiakan vektor DBD. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku masyarakat dan sanitasi lingkungan dengan kejadian penyakit DBD.Metode: Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tenggilis Mejoyo Kota Surabaya pada bulan Mei – Juli 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan case control. Besar sampel dalam penelitian ini yaitu 38 responden. Variabel independen penelitian yaitu perilaku menggantung pakaian kotor di dalam rumah, sanitasi lingkungan yang meliputi kondisi tempat penampungan air, sistem pengelolaan sampah rumah tangga, dan kondisi lingkungan rumah, sedangkan variabel dependen penelitian yaitu kejadian penyakit DBD. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Analisis data menggunakan uji Chi Square.  Hasil: Hasil analisis menggunakan uji Chi Square menunjukkan hubungan yang signifikan pada perilaku menggantung pakaian kotor di dalam rumah (p = 0,000), kondisi tempat penampungan air (p = 0,000), sistem pengelolaan sampah rumah tangga (p = 0,000), dan kondisi lingkungan rumah (p = 0,000) dengan kejadian penyakit DBD.Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku menggantung pakaian kotor di dalam rumah dan kondisi sanitasi lingkungan yang meliputi kondisi tempat penampungan air, sistem pengelolaan sampah rumah tangga, dan kondisi lingkungan rumah dengan kejadian penyakit DBD. Oleh karena itu, diharapkan peran masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan sekitar agar lingkungan menjadi sehat dan bersih guna mencegah terjadinya penyakit DBD.Kata kunci: Penyakit DBD; Perilaku Masyarakat; Sanitasi Lingkungan ABSTRACTTitle: Analysis of Community Behavior and Environmental Sanitation with the Incidence of Dengue Hemorrhagic FeverBackground: Dengue Hemorrhagic Fever is a disease transmitted by the Aedes aegypti mosquito. Dengue fever is a health problem because it spreads quickly, so the number of sufferers tends to increase and can cause death. According to data and information from the Indonesian Health Profile in 2019, dengue cases increased by 1.10% from 2018 to 2019. Transmission of dengue cases is usually influenced by community behavior and poor environmental sanitation conditions, which can lead to the availability of breeding sites for dengue vectors. This study aims to analyze community behavior and environmental sanitation with the incidence of DHFMethod: This research was conducted in Tenggilis Mejoyo Village, Surabaya City in May – July 2021. This research is a quantitative analytic study with a case control approach. The sample size in this study was 38 respondents. The independent variables of the study were the behavior of hanging dirty clothes in the house, environmental sanitation which included the condition of water reservoirs, household waste management systems, and home environmental conditions, while the dependent variable of the study was the incidence of dengue disease. The data used are secondary data and primary data. Data analysis using Chi Square test.Result: The results of the analysis using the Chi Square test showed a significant relationship to the behavior of hanging dirty clothes in the house (p = 0.000), the condition of the water reservoir (p = 0.000), the household waste management system (p = 0.000), and the condition of the home environment (p = 0.000). p = 0.000) with the incidence of DHF.Conclusion: There is a significant relationship between the behavior of hanging dirty clothes in the house and environmental sanitation conditions which include the condition of water reservoirs, household waste management systems, and home environmental conditions with the incidence of dengue disease. Therefore, it is expected that the role of the community is to always maintain the surrounding environment so that the environment becomes healthy and clean in order to prevent the occurrence of dengue disease.Keywords: Community Behavior; Dengue Hemorrhagic Fever; Environmental Sanitation
Penerapan Hygiene Sanitasi Makanan pada Pedagang Kaki Lima Hadi, Bella Rose Indira; Asih, Akas Yekti Pulih; Syafiuddin, Achmad
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 20, No 6 (2021): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.20.6.451-462

Abstract

Latar belakang: Pengolahan makanan tanpa memperhatikan kebersihan makanan dapat menimbulkan sumber penyakit pada makanan akibat kontaminasi. Sekitar 600 juta orang terkena penyakit bawaan makanan setiap tahun. Amerika Serikat sekitar 550 kasus, sedangkan Afrika dan Asia tingkat kematian akibat penyakit bawaan makanan sebesar 60%. Tahun 2017 sebanyak 3.428 anak meninggal akibat diare bawaan makanan oleh pedagang serta Dinas kesehatan Kota Probolinggo kejadian diare sebanyak 9.141 kasus. Sehingga penelitian ini bertujuan dalam upaya pencegahan terjadinya penyakit bawaan makanan.Metode: Penelitian ini menggunakan literature review tradisional dengan database yang berasal dari google schoolar dan portal garuda. Kata kunci dalam penelusuran hygiene sanitasi makanan pedagang dan hygiene sanitasi makanan ditemukan sebanyak 34 artikel yang sesuai dengan melalui 3 tahap screening.Hasil: Hasil menunjukan bahwa terdapat 16 provinsi yang belum diteliti terkait hygiene sanitasi makanan pada pedagang kaki lima. Kepatuhan terhadap beberapa parameter hygiene sanitasi makanan belum dilakukan secara baik oleh pedagang kaki lima disebabkan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki dan tidak mengikuti pembinaan hygiene sanitasi makanan. Kegiatan pembinaan memberikan pre-test, post-test serta observasi langsung tetapi tidak ada yang menunjukan perubahan pada pedagang kaki lima. Beberapa negara seperti Negara Vietnam dapat dijadikan sebagai contoh untuk diterapkan hygiene sanitasi makanan pedagang oleh pedagang kaki lima di Indonesia.Simpulan: Simpulan penelitian ini membuktikan bahwa hygiene sanitasi makanan pada pedagang kaki lima belum diterapkan sesuai dengan aturan yang ada sehingga pemahaman hygiene sanitasi makanan perlu ditingkatkan melalui kegiatan pembinaan.Kata kunci: Hygiene; Pedagang Kaki Lima; SanitasiABSTRACT Title: Application of Food Sanitation Hygiene to Street VendorsBackground: Food processing without paying attention to food hygiene can lead to sources of disease food due to contamination. Around 20 million cases of food poisoning each year are due to low food safety in Indonesia. According to BPOM in 2017, 5,293 people were exposed and 2,041 people were sick, 3 died. In 2018, 2,409 outbreaks were treated, 2,880 outpatients and 121 people died. Most researchers discuss the sanitation hygiene of restaurants and canteens, there are still few discuss the sanitation hygiene street vendors.Method: Study uses a traditional literature review from Google Schoolar and Garuda portal. Keywords in the search for food sanitation hygiene traders, food sanitation hygiene and street vendor hygiene sanitation were found to be 34 articles through screening stage.Result: Results that compliance with food sanitation hygiene parameters has not been carried out properly by street vendors due to the limited knowledge have and do not follow food sanitation hygiene guidance. Coaching activity provided pre-test, post-test and observation but there was no change. Country of Vietnam can be used as an example implementing food hygiene sanitation for street vendors in Indonesia.Conclusion: Food sanitation hygiene parameters  not implemented by street vendors do not personal hygiene, food and environment. Lack of knowledge possessed by street vendors  due to the absence coaching activities carried. There regulations Minister Health the Republic Indonesia Number 942 2003 and  Minister Health the Republic Indonesia Number 23 of 1978. Selected countries are developed countries such as, Taiwan, Vietnam, Philippines, South Africa compared Indonesia.Keywords: Hygiene; Street Vendors; Sanitation
Literature Review: Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Penyakit Kulit Pekerja Pengangkut Sampah di TPA Rokhiya, Naily Aniqotur; Asih, Akas Yekti Pulih; Setianto, Budhi
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 20, No 6 (2021): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.20.6.443-450

Abstract

Latar belakang: Kejadian penyakit kulit seringkali dialami oleh petugas pengangkut sampah. Didasari dengan perilaku personal hygiene yang tidak dilakukan secara baik oleh tiap petugas pengangkut sampah setelah melakukan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan personal hygiene dengan kejadian penyakit kulit pada pekerja pengangkut sampah di TPA.Metode: Metode yang digunakan dalam penulisan literature review ini adalah tradisional literature review. Sumber data yang digunakan berasal dari google scholar dan portal garuda dalam rentang waktu 2015-2020. Kata kunci yang digunakan yaitu “Personal Hygiene dengan penyakit kulit pekerja pengangut sampah di TPA”. Setelah dilakukan screening didapatkan sebanyak 12 artikel rujukan.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat aspek aspek personal hygiene yang memiliki hubungan dengan kejadian penyakit kulit yaitu kebersihan kulit, rambut, tangan, kaki, dan kuku. Secara umum juga menyebutkan bahwa personal hygiene memiliki hubungan dengan kejadian penyakit kulit.Simpulan: Simpulan literature review ini adalah perilaku Personal Hygiene yang buruk dapat menyebabkan kejadian penyakit kulit pada pekerja pengangkut sampah di TPA. Kejadian tersebut dapat mengganggu aktifitas pekerja pengangkut sampah dalam bekerja. Kejadian tersebut dapat dihindari dengan melakukan kegiatan Personal Hygiene dengan baik mulai dari perawatan rambut sampai dengan perawatan kulit.Kata kunci: Kejadian Penyakit Kulit; Pengangkut Sampah; Personal Hygiene ABSTRACTTitle: Literature Review: Association of Personal Hygiene with Incidence of Skin Diseases in Transporting Waste Workers in LandfillBackground: The incidence of skin diseases is often experienced by garbage collectors. Based on personal hygiene behavior that is not carried out properly by each garbage collector after doing work. This study aims to analyze the relationship of personal hygiene with the incidence of skin diseases in workers who transport waste at the TPA. Method: The method used in writing this literature review is a traditional literature review. The data sources used are from Google Scholar and the Garuda Portal in the 2015-2020 period. The keywords used are "Personal Hygiene with skin diseases of workers carrying waste at the TPA". After screening, 12 reference articles were obtained.Result: The results of this study indicate that there are aspects of personal hygiene that have a relationship with the incidence of skin diseases, namely the cleanliness of the skin, hair, hands, feet, and nails. In general, it is also stated that personal hygiene has a relationship with the incidence of skin diseases.Conclusion: The conclusion of this literature review is that poor Personal Hygiene behavior can cause skin diseases to occur in waste transport workers at the TPA. This incident can disrupt the activities of waste transport workers at work. This incident can be avoided by doing good Personal Hygiene activities, from hair care to skin care.Keywords: Skin Diseases; Garbage Collectors; Personal Hygiene
KEANEKARAGAMAN EPIFIT BERKAYU PADA HUTAN BEKAS TEBANGAN DI HUTAN PENELITIAN MALINAU (MRF) – CIFOR Akas Pinaringan Sujalu; Akas Yekti Pulihasih
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 8, No 3 (2011): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphka.2011.8.3.211-216

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada hutan bekas tebangan seluas 12 hektar di Hutan Penelitian Malinau (MRF-CIFOR) Kampung Seturan Kecamatan Long Loreh Kabupaten Malinau dengan tujuan untuk mengindentifikasi keanekaragaman epifit berkayu dan pohon inangnya. Di hutan bekas tebangan ditemukan sembilan spesies epifit berkayu yang hidup pada 112 pohon inang atau rata-rata 1,2 individu/pohon inang. Jenis Hoya sp. dari suku Asplepidaceae merupakan epifit yang terbanyak ditemukan pada tajuk dan batang.
Tingkat Pemahaman Ibu Pada Perawatan gigi anak Pada Komunitas Kelompok Mom and Me RS Islam Surabaya Evy Afiyah Syagran; Budhi Setianto; Agus Aan Adriansyah; Akas Yekti Pulih Asih; Difran Nobel Bistara; Nikmatus Sa'adah
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 3 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v4i3.818

Abstract

AbstrakBerdasarkan data Riskesdas 2018, menunjukan 93% anak usia dini mengalami gigi berlubang. Beberapa penelitian menujukkan pentingnya pemahaman orang tua terhadap pengetahuan tentang perawatan gigi pada anak. Pengabdian masyaakat ini (1) Membuat leaflet terkait perawatan gigi anak sebagai bahan edukasi kepada masyarakat, (2) Menyelenggarakan kuliah Whatsup Grup (WAG) tentang perawatan gigi anak, (3) Membuat video edukasi terkait perawatan gigi anak sebagai bahan edukasi kepada masyarakat, (4) Melakukan edukasi melalui Youtube Chanel tentang perawatan gigi anak.dari pelaksanaan dapat disimpulkan Leaflet yang sudah dibuat sangat memberikan manfaat kepada semua pengunjung poli gigi RS Islam Surabaya meningkatkan pengetahuan para ibu untuk pentingnya menjaga kesehatan gigi anak. Kuliah WAG yang diadakan mampu meningkatkan pengetahuan ibu dan ayah peserta dengan kenaikan pengetahuan sebesar 23,71 %. Bagi ayah / ibu yang belum berkesempatan mengikuti kuliah WAG bisa berkesempatan untuk melihat youtube chanel RS Islam Surabaya dengan tema tingkat pemahaman ibu terhadap pemahaman perawatan kesehatan gigi anak.Kata Kunci: Kesehatan gigi anak, Whatsup Grup, Leaflet, Youtube ChanelAbstractBased on data from Riskesdas 93% of early childhood experience cavities. Several studies have shown the importance of parental understanding of knowledge about dental care in children. This community service (1) makes leaflets related to children's dental care as educational materials for the community, (2) organizes Whatsup Group (WAG) lectures on children's dental care, (3) makes educational videos related to children's dental care as educational materials for the community, ( 4) Conducting education through the Youtube Chanel about children's dental care. From the implementation, it can be concluded that the leaflets that have been made are very beneficial to all visitors to the dental clinic of the Surabaya Islamic Hospital, increasing the knowledge of mothers about the importance of maintaining children's dental health. The WAG lectures that were held were able to increase the knowledge of the participants' mothers and fathers with an increase in knowledge of 23.71%. For fathers/mothers who have not had the opportunity to attend WAG lectures, you can have the opportunity to watch the YouTube channel of the Surabaya Islamic Hospital with the theme of the level of mother's understanding of the understanding of children's dental health care.Key Word: Children's dental health, Whatsup Group, Leaflet, Youtube Chanel
ANALYSIS OF NURSE'S JOB SATISFACTION BASED ON INTERNAL SERVICE QUALITY MEASUREMENT Agus Aan Adriansyah; Budhi Setianto; Wiwik Afridah; Akas Yekti Pulih Asih; Stefanus Supriyanto; Venia Ilma Dwi Prastika; Amanatul Istifaiyah
Jurnal Riset Kesehatan Vol 9, No 2 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.143 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v9i2.6444

Abstract

Nurses who are considered by the hospital to be able to provide maximum health services to patients so that they can increase patient satisfaction. This research was conducted to analyze the job satisfaction of nurses based on Internal Service Quality in the inpatient installation of RSI A. Yani Surabaya. The study was conducted with an observational analytic design and cross-sectional approach. The study population was the nurses in the inpatient installation of RSI A. Yani Surabaya, a total of 104 nurses. The sample size was 78 nurses who were spread in each inpatient room of RSI A. Yani Surabaya. The method of sampling using simple random sampling. Data analysis was performed using binary logistic regression test. The results showed that 98.7% of nurses rated internal service quality as good and 64.1% of nurses said they were satisfied. Based on the statistical test, it was found that the value of p = 0.999 (more than 0.05), which means that internal service quality has no significant effect on job satisfaction of nurses. However, based on the aspect of internal service quality, the aspects of tools and reward and recognition can provide an almost significant effect on job satisfaction of nurses. Provision of tools has 9.23 times less risk of dissatisfying nurses than providing good tools. Likewise, giving rewards and recognition that was less likely to have a 3.34 times risk of making nurses dissatisfied compared to giving good recognition.
Implementasi Manajemen Lean di Unit Farmasi Rumah Sakit Islam Surabaya A. Yani Budhi Setianto; Agus Aan Adriansyah; Akas Yekti Pulih Asih
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 8, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmki.8.2.2020.81-87

Abstract

Dampak era uncertainty ini membuat rumah sakit harus cepat dalam mengambil keputusan dan melakukan efisiensi diberbagai sumber pembiayaan. Saat ini, selisih biaya operasional dengan pendapatan di RSI Surabaya A. Yani hanya 15%-17%, sedangkan kebijakan direksi menginginkan selisih bisa mencapai 30%. Untuk mewujudkan hal tersebut, efisiensi harus dilakukan diberbagai sumber pembiayaan, salah satunya di unit farmasi. Salah satu metode memperbaiki proses efisiensi pelayanan adalah manajemen lean. Tujuan penelitian adalah melakukan implementasi manaje-men lean di unit farmasi RS Islam Surabaya A. Yani. Desain peneltiian adalah studi observasional dengan pendekatan exiperimental melalui 2 tahapan. Tahap pertama dilakukan identifikasi masalah, dan tahap kedua dilakukan implementasi manajemen lean per tahap pelayanan farmasi yakni perencanaan, pengadaan dan pembelian, penyimpanan, penyiapan dan distribusi dan pengembalian. Selanjutnya menyusun hasil monitoring dan evaluasi implement-tasi manajeman lean serta mengukur secara kuantitatif dan kualitatif hasil implementasi manajeman lean per tahap pelayanan. Hasil yang diperoleh adalah implementasi manajemen lean di unit farmasi RS Islam Surabaya A Yani dapat dilakukan mulai tahap perencanaan, pengadaan dan pembelian, penyimpanan, penyiapan serta distribusi dan pengem-balian. Saran yang diberikan adalah implementasi manajemen lean dapat dilakukan secara berkelanjutan dan diterapkan di unit lain serta diikuti dengan pembenahan SIMRS dalam menunjang proses efisiensi pelayanan, melakukan monitoring pelaksanaan perencanaan perbekalan, meningkatkan peran manaje-men dalam penyusunan kontrak, evaluasi kerjasama, evaluasi kepatuhan pelabelan, menghitung cost benefit peresepan elektronik, menerapkan resep elektronik, melakukan komunikasi mendalam dan terus menerus, meningkatkan peran Komite Medis dalam evaluasi dan peningkatan mutu clinical pathway serta  memberi motivasi staf dalam implementasi metode distribusi Unit Dose Dispensing
Hubungan Iklim Organisasi terhadap Intention to Leave Perawat di Rumah Sakit Islam Surabaya – A. Yani Budhi Setianto; Agus Aan Adriansyah; Akas Yekti Pulih Asih
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 9, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmki.9.2.2021.148-154

Abstract

Niat untuk pergi (Intention to leave) adalah niat karyawan untuk meninggalkan organisasi/ rencana karyawan untuk berniat keluar kerja dari pekerjaan yang sekarang dan berusaha menemukan pekerjaan lain dalam waktu dekat. Niat untuk pergi perawat menjadi tantangan yang serius terhadap efisien dan efektivitas pelayanan kesehatan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya Intention to leave pada perawat salah satunya adalah iklim organisasi. iklim organisasi mencerminkan kondisi internal suatu organisasi karena iklim hanya dapat dirasakan oleh anggota organisasi tersebut, dan iklim dapat menjadi sarana untuk mencari penyebab perilaku negatif yang muncul pada karyawan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh iklim organisasi terhadap intention to leave perawat Rumah Sakit Islam Surabaya – A. Yani. Jenis dan rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat analitik. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Islam Surabaya – A. Yani dengan mengambil subjek perawat sebanyak 70 perawat/orang. Data dikumpulkan dengan menyebar kuesioner dan data  yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) ver.16 dengan metode Chi Square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6 variabel iklim organisasi yang terdiri dari struktur, standar, tanggung jawab, penghargaan, dukungan, dan komitmen. Hanya variabel komitmen yang tidak berhubungan dengan intention to leave pada perawat di RSI A. Yani karena hasil uji statistik didapatkan nilai p 0.197 (>0,05), sedangkan 5 variabel lainnya didapatkan hasil terdapat hubungan antara 5 variabel tersebut dengan intention to leave pada perawat di RSI A.Yani