Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendidikan Kesehatan: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah Dasar Yetty Septiani Mustar; Indra Himawan Susanto; Ananda Perwira Bakti
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2018): JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jisip.v2i2.359

Abstract

Sebagai institusi pendidikan, sekolah mempunyai peranan dan kedudukan strategis dalam upaya promosi kesehatan.Anak usia sekolah baik tingkat Pra Sekolah dan Sekolah Dasar merupakan suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Pada periode usia ini, didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas anak dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada peserta didik disekolah. Penelitian ini bertujuan untuk upgradingpendidikan kesehatan kepada murid SD N I Tandes Kidul guna meningkatkan pola hidup bersih dan sehat. Jenis penelitian yaitu quasi experimentaldengan (one group pre-post test design), dengan jumlah sampel sebanyak 31 orang murid kelas IV. Data dianalisis secara univariat dengan menggunakan aplikasi SPSS 19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi progress peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap PHBS sebelum dan setelah diberikan tindakan intervensi melalui pendidikan kesehatan kepada responden. Selanjutnya, mengacu dari belum optimalnya penatalaksanaan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan serta pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat yang merupakan program TRIAS pada SDN I Tandes Kidul, maka sangat disarankan agar pihak Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan saling bekerjasama untuk membuat kebijakan tentang pentingnya UKS dalam rangka meningkatkan PHBS dan memberikan pelatihan kepada guru yang juga sebagai pengelola UKS guna menciptakan generasi bangsa yang baik serta meningkatkan derajat kesehatan siswa, guru,  maupun lingkungan sekolah.
Pengaruh Pemberian Bee Pollen Terhadap Pemulihan Kadar Glukosa Setelah 1 Jam Latihan Submaksimal Firman Nur Wahyudi; Mokhamad Nur Bawono; Ratna Candra Dewi; Ananda Perwira Bakti
Bravo's : Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Vol 11, No 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/bravos.v11i2.3024

Abstract

Glukosa merupakan salah satu metabolisme dari karbohidrat. Glukosa sangat diperlukan atlet/olahragawan terutama untuk pemenuhan energi. Kebutuhan energi yang tinggi perlu asupan nutrisi yang cukup untuk membantu proses metabolisme glukosa dalam tubuh. Bee pollen dianggap mampu membantu metabolisme glukosa dalam tubuh karena memiliki kandungan glukosa ± 29,88%, sehingga proses pemulihan energi bisa lebih cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bee pollen terhadap pemulihan kadar glukosa setelah 1 jam latihan submaksimal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif metode quasi-experiment dengan desain pretest posttest control group design. Metode pengumpulan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 20 orang dimana 10 orang menjadi kelompok kontrol dan 10 orang menjadi kelompok eksperimen. Pemberian bee pollen dilakukan selama 10 hari setelah dilakukan pengukuran pretest kadar glukosa dan pada hari ke-11 dilakukan latihan submaksimal menggunakan ergocycle kurang lebih sampai 80-90% heart rate kemudian akan dilakukan pengukuran posttest kadar glukosa 5 menit dan 1 jam setelah latihan dengan menggunakan glucometer. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan tes dan pengukuran. Hasil penelitian menggunakan ANOVA Repeated Measures diperoleh nilai (p-value=0,016 < 0,05) terjadi pemulihan sebesar -0,05% atau kurang 0,05% mendekati waktu pretest pada kelompok eksperimen, sedangkan pada kelompok kontrol hanya terjadi pemulihan sebesar -3,84% atau kurang 3,84% mendekati waktu pretest (p-value=0,102 > 0,05) dari waktu pretest ke waktu posttest 1 jam setelah latihan submaksimal. Dapat disimpulkan bahwa pemberian bee pollen berpengaruh secara bermakna dapat memulihkan kadar glukosa setelah 1 jam latihan submaksimal, dimana pemulihan kelompok eksperimen lebih cepat dibanding kelompok kontrol
ANALISIS KONDISI FISIK ATLET BOLAVOLI DI CLUB SIDOARJO JAYA Zalsha Ayuadelia Efendi; Ananda Perwira Bakti; Soni Sulistyarto; Testa Adi Nugraha
Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olahraga (KEJAORA) Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Kejaora (Kesehatan Jasmani dan Olah Raga)
Publisher : Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/kejaora.v8i2.2806

Abstract

Kondisi fisik adalah suatu keadaan atau kemampuan fisik untuk melakukan aktivitas fisik. Permainan bolavoli sangat memerlukan pengecekan kondisi fisik karena melibatkan banyak koordinasi gerak seperti servis, passing, mapun smash. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi fisik atlet bolavoli Sidoarjo Jaya usia 10-12 tahun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional dimana dilakukan dalam satu waktu yang bertempat di GOR serba guna Sidoarjo. Sampel yang terlibat dalam penelitian berjumlah 20 anak dari 62 populasi anak. 20 anak tersebut terdiri dari 12 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Dengan pengambilan data menggunakan tes dan pengukuran meliputi: tes kecepatan (sprint 30 meter), tes kelincahan (t-test), tes kekuatan (push up dan sit up), tes tinggi lompatan (vertical jump), tes daya tahan kardiovaskular (MFT), dan tes antropometri (tinggi badan, berat badan, panjang lengan, dan panjang tungkai). Dengan hasil dimana atlet bolavoli Sidoarjo Jaya memiliki nilai sebagai berikut: 1) kecepatan putra (5.73 detik) putri (6 detik), 2) kelincahan putra (13,6 detik) putri (14.18 detik), 3) push up putra (20 kali) putri (21 kali), 4) sit up putra (20 kali) putri (17 kali), 5) vertical jump putra (29 cm) putri (29 cm), 6) MFT (Multi Fitness Test) putra (level 3 balikan 4 – level 5 balikan 1) putri (level 3 balikan 4 – level 5 balikan 1). Simpulan yang didapat bahwa atlet bolavoli di club Sidoarjo Jaya usia 10-12 tahun kondisi fisik yang didapat kategori “kurang”, sehingga perlu adanya pengembangan latihan kondisi fisik terutama pada kelincahan, kekuatan, vertical jump, dan daya tahan kardiovaskular.