Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Strategi Kepala Madrasah Dalam Mewujudkan Madrasah Unggulan Di MIN 3 Simpang Tiga Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Muhammad Yusuf Ahmad; Devi Arisanti; Ridoan Nasution
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan Vol. 14 No. 2 (2017): Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.975 KB) | DOI: 10.25299/al-hikmah:jaip.2017.vol14(2).1026

Abstract

Kepala Madrasah memiliki peran yang kuat dalam mengkoordinasikan, menggerakkan dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia di Madrasah. Kepala madrasah dikatakan sebagai pemimpin yang efektif bilamana kepala sekolah mampu menjalankan proses kepemimpinannya yang mendorong, mempengaruhi dan mengarahkan kegiatan dan tingkah laku kelompoknya. Inisiatif dan kreatifitas kepala madrasah yang mengarah kepada kemajuan madrasah. Berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan, beberapa penyebab sekolah dasar menjadi tidak bermutu antara lain: karena tidak ada standar input (siswa) sehingga kemampuan dan karakteristk siswa sangat beragam, sistem guru kelas berdampak pada menurunnya kinerja guru, kurikulum pada beberapa mata pelajaran masih dianggap terlalu luas, sehingga memberatkan bagi siswa untuk mempelajarinya dan masih adanya guru yang kurang aktif dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Kepala Madrasah dalam mewujudkan Madrasah Unggulan di MIN 3 Simpang Tiga Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru. Tempat penelitian ini di MIN 3 Simpang Tiga Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru. Populasi dalam penelitian ini adalah satu orang kepala sekolah. Subjek penelitian ini adalah Kepala MIN 3 Simpang Tiga Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru. Pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan informasi, melalui wawancara maupun observasi langsung. Setelah dilaksanakan penelitian dan data yang terkumpul dan dianalisa, strategi yang dibuat oleh kepala sekolah yaitu, peningkatan kemampuan mengajar guru, optimalisasi penggunaan media dan sarana pendidikan, pelaksanaan suvervisi secara rutin, menjalin kerjasama dengan masyarakat dan penerapan disiplin yang ketat yang senatiasa dilaksanakan.
Guru Profesional Menurut Imam Al-Ghazali dan Buya Hamka Muhammad Yusuf Ahmad; Balo Siregar
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan Vol. 12 No. 1 (2015): Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.006 KB) | DOI: 10.25299/jaip.2015.vol12(1).1446

Abstract

Salah satu solusi dari permasalahan yang ada pada pendidikan di Indonesia adalah menjadikan para guru sebagai seseorang yang profesional yang memiliki kompetensi di bidangnya. Penelitian ini mengangkat topik tentang guru profesional menurut Imam al-Ghazali dan Buya Hamka (Studi Komparatif). Kedua tokoh ini adalah tokoh yang hidup pada masa dan negeri yang berbeda, bahkan menganut aliran pemahaman yang berbeda pula. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana guru profesional menurut Imam al-Ghazali dan Buya Hamka, dan bagaimanakah perbandingan guru profesional menurut Imam al-Ghazali dan Buya Hamka. Penelitian yang dilakukan ini adalah termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan library research. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis kritis, sumber data primernya adalah karya-karya Imam al-Ghazali dan Buya Hamka yang berhubungan dengan guru profesional dan data sekundernya adalah karya-karya yang serupa yang mempunyai tema sama. Analisis pada penelitian ini menggunakan cara content analysis atau analisa isi yaitu pengolahan data dengan cara pemilahan tersendiri berkaitan dengan pembahasan dari beberapa gagasan atau pemikiran para tokoh pendidikan yang kemudian dideskripsikan, dibahas dan dikritik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru profesional menurut Imam al-Ghazali dan Buya Hamka memiliki persamaan dan ada perbedaan:Diantara persamaan pendapat mereka adalah bahwa guru menjadi teladan bagi peserta didik, memiliki prinsip dan kasih sayang dll. Sedangkan perbedaan pendapat mereka yaitu menurut Buya Hamka guru harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat sedangkan Imam al-Ghazali tidak memiliki pemikiran itu jadi penulis anggap berbeda dll.
Hubungan Materi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Kecerdasan Emosional Siswa Muhammad Yusuf Ahmad; Siti Nurjannah
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan Vol. 13 No. 1 (2016): Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.416 KB) | DOI: 10.25299/al-hikmah:jaip.2016.vol13(1).1509

Abstract

Kecerdasan emosional merupakan salah satu kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu dan merupakan salah satu kecerdasan yang dianggap penting. Dengan memiliki kecerdasan emosional, seseorang mampu memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, berempati dan berdoa. Selain itu, seseorang yang memiliki kecerdasan emosional juga akan mampu menjalani hidup hanya berorientasi pada kebutuhan, bukan keinginan. Pencerdasan emosional dilakukan menurut pencerdasan intelegensi dan pencerdasan spiritual. Pencerdasan spiritual dapat diperoleh melalui pendidikan Agama Islam. Selain itu, dalam materi pembelajaran pendidikan Agama Islam juga mengandung ajaran tentang kecerdasan emosional. Oleh karena itu, melalui penelitian ini, penulis meneliti hubungan materi pembelajaran pendidikan Agama Islam dengan kecerdasan emosional siswa kelas VII SMP PGRI Pekanbaru. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah penulis lakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara materi pembelajaran pendidikan Agama Islam dengan kecerdasan emosional siswa kelas VII SMP PGRI Pekanbaru.
Etika Pergaulan Islami Santri Madrasah Aliyah (MA) di Pesantren Jabal Nur Kecamatan Kandis Kabupaten Siak Muhammad Yusuf Ahmad; Syahraini Tambak; Mira Syafitri
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan Vol. 13 No. 2 (2016): Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.042 KB) | DOI: 10.25299/al-hikmah:jaip.2016.vol13(2).1524

Abstract

Islam telah mengatur etika pergaulan remaja, perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, dipelihara dan dilaksanakan oleh para remaja. Berdasarkan studi permasalahan di Pesantren Jabal Nur Kecamatan Kandis Kabupaten Siak di temukan beberapa gejala sebagai berikut: (1) Ada sebagian para santri/santriwati dalam proses pergaulan yang masih berbicara yang kurang sopan kepada teman sebaya; (2) Ada sebagian para santri/santriwati kurang menghormati guru, hal ini bisa dilihat ketika bertemu mereka tidak menegur atau menyapa guru yang dijumpainya; (3) Ada sebagian didalam pergaulan antara santri dan santriwati tidak menjaga pandangannya terhadap sesama lawan jenis, yang akibatnya akan membawa dampak menimbulkan nafsu; (4) Ada sebagian dalam pergaulan antara santri dan santriwati saling membenci dan iri yang mengakibatkan antara mereka saling bermusuhan. Untuk mengetahui situasi yang lebih jelas terkait etika pergaulan remaja pada para santri/santriwati di Pesantren Jabar Nur Kecamatan Kandis Kabupaten Siak, maka penulis melakukan penelitian terkait etika pergaulan ini. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif kuantitatif, penelitian ini berlokasi di Pesantren Jabal Nur Kecamatan Kandis Kabupaten Siak selama 4 bulan. Populasinya berjumlah 350 orang sedangkan sampelnya berjumlah 86 orang. Data primer yang dikumpulkan menggunakan angket, sedangkan data skunder berupa dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian. Teknik pengolahan data dengan melakukan editing, skoring, dan tabulating. Berdasarkan analisis data peneliti memperoleh hasil penelitian 84,35% berada pada rentang 81-100%. Ini menggambarkan bahwa etika pergaulan Islami santri Madrasah Aliyah (MA) Pesantren Jabal Nur Kecamatan Kandis Kabupaten Siak pada kategori “Baik”.
Hubungan Metode Sosiodrama dengan Akhlak Terpuji Siswa Madrasah Aliyah Hidayatullah Kabupaten Siak Najmi Hayati; Muhammad Yusuf Ahmad; Daryati Daryati
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan Vol. 14 No. 1 (2017): Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.874 KB) | DOI: 10.25299/al-hikmah:jaip.2017.vol14(1).1530

Abstract

Metode pembelajaran yang biasanya digunakan oleh kebanyakan guru yaitu metode diskusi, ceramah dan tanya jawab, dimana guru sebagai pusat informasi, sehingga siswa menjadi kurang aktif dan hanya sebagai penerima informasi. Metode sosiodrama adalah mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungan dengan masalah sosial. Metode sosiodrama yang dilakukan diharapkan dapat mengukir akhlak terpuji dalam diri melalui pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak terpuji yang terbentuk melalui metode sosiodrama yang diharapkan adalah akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap manusia, dan akhlak terhadap ibu bapak. Tujuan penelitian ini secara khusus adalah untuk mengetahui hubungan metode sosiodrama dengan akhlak terpuji siswa. Penelitian ini dilaksanakan dilaksanakan dikelas XI Madrasah Aliyah Hidayatullah Kecamatan Lubuk Dalam, Kabupaten Siak. Adapun tehnik pengumpulan data adalah angket yang disebar kepada 23 responden yang merupakan peserta didik Madrasah Aliyah Hidayatullah kelas XI IPA dan XI IPS. Adapun hasil penelitian tentang hubungan metode sosiodrama dengan akhlak terpuji siswa dapat dilihat dari analisis korelasi pearson moment diperoleh nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,023 < 0,05 maka hipotesis penelitian diterima. Artinya ada hubungan antara metode sosiodrama dengan akhlak terpuji siswa Madrasah Aliyah Hidayatullah. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara metode sosiodrama dengan akhlak terpuji siswa Madrasah Aliyah Hidayatullah Siak.
Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Penyesuaian Diri Mahasiswa Thailand Muhammad Yusuf Ahmad; Syahraini Tambak; Uswatun Hasanah
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan Vol. 15 No. 2 (2018): Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.705 KB) | DOI: 10.25299/al-hikmah:jaip.2018.vol15(2).2374

Abstract

Individual self-adjustment is needed for survival, because humans are social beings who cannot live without others. Self-adjustment is very necessary if someone moves from one place to another. Self-adjustment greatly encourages them to improve their standard of living, not only in the fields of Education but also Economics, Social, Culture, Religion and so on. Of course, in this case, it is inseparable from problems and difficulties in communication, Thai students who study at the faculty of Islamic religion in islamic university of Riau found difficulties to adjust, because of lacking of mastering Indonesian language, communicating, lacking mingling with Indonesians, tend to be quiet many times, and also often gather with fellow Thai students, then the problem formulation in this study iswhether there is an influence of intelligence Emotional towards Thai Student Adaptation. The purpose of this study was to find out the effect of Emotional Intelligence on Thai Student Adaptation. This study is a type of correlation research that aims to find out how much influence of emotional intelligence on the self-adjustment of Thai students. Sampling used is saturated sampling method which involve the entire population to be used as a research sample because the population was less than 100 people, namely 33 students.To collect data using questionnaires and documentation, data analysis techniques using simple linear regression analysis. Based on the results of data analysis in the ANOVA table, it can be concluded that the significant value is 0.926, which means that there is no significant influence between Emotional Intelligence and Thai Student Adaptation.
Madrasa teacher professionalism: Effects of gender and teaching experience in learning Syahraini Tambak; Muhammad Yusuf Ahmad; Amril Amril; Desi Sukenti; Hamzah Hamzah; St. Marwiyah
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 11, No 3: September 2022
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v11i3.22539

Abstract

Developing professional madrasa teachers are increasingly popular in the classroom, but of these teachers, mixed results (without clear reasons) are reported. This article addresses the impact of gender and teaching experience (duration) on developing professional madrasa teachers, using the two factors as references. Research with a questionnaire was conducted in 75 public and private Aliyah Madrasas, with data collected from 325 teachers. Data analysis is differentiated based on madrasa teachers’ type (public or private), gender, and teaching experience in the competencies assessed. Results showed that developing professional teachers’ proficiency is low and related to gender, that males perceive themselves more highly developed professionally than females, and that even teaching experience does not necessarily ensure development of professional competence and implementation in the classroom. The development of professional madrasa teachers with more than 30 years’ experience is less proficient than that of teachers with experience from 21–30, 10–20, and <10 years. However, the significant relationship between gender and professional development of madrasa teachers who have taught for more than 30 years is revealed: the development of male madrasa teachers who have taught for more than 30 years is less proficient than that of females. Reasons behind this difference must be examined and competencies differentiated to improve development of professional madrasa teachers’ professionalism.