Suryawan Asfar
Halu Oleo University

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Fasies Batuan Metamorf Daerah Wumbubangka, Kecamatan Rarowatu Utara, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara hasria hasria; Suryawan Asfar; Adriyansyah Adriyansyah; Masri Masri; Muliddin Muliddin; Arisona Arisona; Al Firman; Ali Okto; Laode M Golok Jaya
Jurnal Geomine Vol 9, No 1 (2021): Edisi April 2021
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v9i1.896

Abstract

Daerah penelitian terletak di daerah Wumbubangka, Kecamatan Rarowatu Utara, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara.Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi jenis batuan metamorf dan fasies metamorfisme yang terdapat di daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari studi pustaka, pengambilan sampel di lapangan,  analisis labroratorium serta interpretasi data.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa litologi daerah penelitian umumnya terdiri dari sekis mukovit dan marmer. Sekis muskovit  memiliki tekstur berupa lepidoblastik, struktur schistose, sedangkan marmer memiliki tekstur sisa dan struktur non foliasi. Adapun komposisi  mineralnya terdiri dari kalsit, klorit, kuarsa, muskovit, biotit, glukofan dan mineral opak. Adapunfasies metamorfime batuan metamorf di daerah penelitianadalah fasies sekis hijau yang dicirikan dengan kehadiran mineral muskovit, klorit, biotit, kalsit dan kuarsa.Fasies sekis hijau ini diinterpretasikan terbentuk pada temperatur 300°C-500°C.
ANALISIS TINGKAT PELAPUKAN BATUAN ULTRABASA DI DESA WAWOHINE, KECAMATAN AMONGGEDO MENGGUNAKAN METODE SUSEPTIBILITAS MAGNETIK - Ernayanti; - Jahidin; Suryawan Asfar
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 2, No 03 (2020): Edisi Desember JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakWilayah Konawe merupakan bagian dari sabuk ofiolit Lengan Tenggara Sulawesi. Analisis tingkat pelapukan batuan ultrabasa menggunakan metode suseptibilitas magnetik telah dilakukan di Desa Wawohine, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat pelapukan batuan ultrabasa pada daerah penelitian berdasarkan nilai suseptibilitas magnetiknya. Penelitian ini dilakukan pada 3 stasiun, dengan jumlah 5 handsample yang kemudian dipreparasi hingga diperoleh 84 spesimen. Spesimen tersebut kemudian diukur suseptibilitas magnetiknya menggunakan Bartington MS2 suseptibilitimeter dan sensor MS2B, kemudian diolah menggunakan Microsoft office excel. Hasil penelitian menunjukkan nilai suseptibilitas magnetik berkisar antara 54,9  10-5 SI sampai 930,6  10-5 SI . Mineral magnetik yang terkandung pada sampel berdasarkan nilai suseptibilitas magnetik dan diperkuat dari hasil analisis XRD dan XRF adalah hematite (αFe2O3), ilmenite (FeTiO3), dan goethite (FeOOH). Sampel batuan ulltrabasa pada daerah penelitian mengalami tingkat pelapukan lanjutan, ditandai dengan hadirnya mineral magnetik tersebut. Sehingga pada Desa Wawohine, Kecamatan Amonggedo, Konawe termasuk dalam tingkat pelapukan lanjutan.Kata kunci: pelapukan, batuan ultrabasa, desa wawohine, metode suseptibiltas magnetik
Pendugaan Struktur Bawah Permukaan Daerah Buton Utara Provinsi Sulawesi Tenggara Berdasarkan Data Anomali Grvitasi Lokal Citra Satelit GGMplus Asniar Asniar; Jamhir Safani; Suryawan Asfar
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 2, No 01 (2020): Edisi April JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

It has now expanded data measuring the gravitational field of high-resolution satellite imagery and the spacing between the measurement point ~220 meters namely gravity satellite imagery GGMplus ( Global Gravity Model plus ). GGMplus provides gravity data that covers the entire continent including the coastal zone, so it is better in determining subsurface structures. Research using GGMplus satellite imagery, has been carried out in North Buton, Southeast Sulawesi Province find out anomaly distribution patterns and subsurface structure modeling. The data used in the form of gravity disturbance data which is free air anomaly data, and then only needs to be corrected Bouguer and Terrain Correction to get a complete Bouguer anomaly. Then a flat plane projection is carried out, upward continuation and modeling. The results of Bouguer anomaly resulting from upward continuation show anomaly distribution patterns from north northwest to southeast. This is relatively the same as the direction of the structure in the study area. Based on the results of modeling on the local anomaly in the A-A'trajectory, it is suspected that the smoothness of the Doole formation with a density value of 2.7-2.9 gr/m3in the southeast east direction and a large enough rock body that causes anomaly in that direction is relatively very high. Whereas on the B-B trajectory it was found that a fault was a descending fault in the north-northeast where the Ogena formation with a density of 2.0 -2.55 gr/cm3 wasraised to a depth of ±100 meters and then was crushed by the Tobelo formation with a density value of 1.96-2.2 gr/m3.
IDENTIFIKASI LAPISAN AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DESA WAARA KECAMATAN LOHIA Ashri Al Mujaadilah Sadikin; - Jahidin; Suryawan Asfar
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 3, No 01 (2021): Edisi April JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Telah dilakukan Identifikasi lapisan air tanah menggunakan metode  resisitivitas konfigurasi schlumberger di Desa Waara Kecamatan Lohia Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menetukan struktur bawah permukaan berdasarkan nilai resistivitas dan menentukan potensi keberadaan air tanah. Penelitian ini menggunakan metode resisitivitas, metode ini sangat baik menggambarkan kondisi dibawah permukaan dan kemungkinan keterdapatan air tanah. Berdasarkan hasil pengukuran nilai resisitivitas yang diperoleh diset iap lintasan 32,49Ωm – 143,86Ωm untuk lapisan topsoil, 448,37Ωm – 3001Ωm untuk lapisan Batugamping, 21,80Ωm – 644,77Ωm Batugamping Pasiran, 10,79Ωm – 15,18Ωm untuk lapisan akuifer. Berdasarkan nilai resistivitas didapatkan lapisan air tanah setiap lintasan, kedalaman lapisan air tanah pada 4 lintasan berbeda – beda dimana pada lintasan 1 lapisan air tanah terdapat dikedalaman 35,15 – 64,49 m, pada lintasan 2 berada dikedalaman 111,15 – 165m, lintasan 3 berada dikedalaman 156,91 – 260,74 m, dan lintasan ke 4 berada dikedalaman 91,50 – 136 m.Kata kunci: Air Tanah, Metode Resistivitas, Konfigurasi Schlumberger
Karakteristik Batuan Ultrabasa Pada Kompleks Ofiolit Desa Paka Indah Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara Suryawan Asfar; Erick S
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 1, No 01 (2019): Edisi April JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batuan ultrabasa pada kompleks ofiolit di Lengan Tenggara Sulawesi memiliki sebaran yang cukup luas di wilayah Kabupaten Konawe Utara. Secara administratif terletak di Desa Paka Indah, Kecamatan Oheo Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara geografis terletak pada koordinat 122007’00”-122011’00” Bujur Timur (BT) dan 03021’00”-03024’00” Lintang Selatan (LS). Penelitian ini bertujuan menentukan karakteristik batuan ultrabasa, jenis magma serta lingkungan pembentuk batuan ultrabasa yang ada pada daerah penelitian. Penelitian ini dilakukan terhadap kesebalas (11) contoh batuan ultrabasa dari hasil kegiatan pengeboran kemudian dilakukan analisis mineralogi secara petrografi dan analisis geokimia menggunaan XRF (X-Ray Flouresence). Dari hasil analisis data penelitian didapatkan bahwa jenis batuan ultrabasa yang ada pada daerah penelitian terdiri dari dunit, serpentinite dan peridotit. berdasarkan data oksida utama batuan, batuan ultrabasa pada daerah Paka Indah memiliki jenis magma ultrabasa dengan SiO2 dan total alkali (K2O + Na2O) yang rendah, dengan seri magma bersifat thoellitic yang memiliki nilai total alkali (K2O + Na2O) yang rendah dan nilai MgO dan FeO yang tinggi. Batuan ultrabasa pada daerah penelitian terbentuk pada lingkungan tektonik pemekaran lantai samudera atau mid oceanic ridge basalt (MORB).