Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMODELAN 2D CEKUNGAN SAMPARA KABUPATEN KONAWE SULAWESI TENGGARA DARI DATA ANOMALI MEDAN GRAVITASI CITRA GGMPLUS Tian Aprilia Aksa Mahadi; Jamhir Safani; Al Rubaiyn
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 2, No 03 (2020): Edisi Desember JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Data gravitasi citra satelit yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data gravitasi citra GGMplus ( Global Gravity Model Plus ), karena GGMplus mempunyai kelebihan dalam hal resolusi yaitu ~200 meter dibandingkan dengan satelit gravitasi lain untuk mengetahui pola anomali gravitasi yang ada pada daerah Sampara Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Data yang digunakan  berupa data gravity disturbance yang berupa data free air anomaly yang kemudian dilakukan koreksi Bouguer serta koreksi terrain untuk mendapatkan anomali Bouguer lengkap. Kemudian dilakukan proyeksi kebidang datar dengan menggunakan deret Taylor, kontinuasi ke atas dan pemodelan. Hasil anomali bouguer dan residu memiliki trens yang sama yaitu berupa pegunungan disepanjang lajur utara sampai selatan. Dari hasil pemodelan yang dilakukan, model penampang 2D yang didapat disetiap lintasan berbeda-beda, dimana untuk lintasan A-A’ terdapat 5 lapisan yang terdiri dari Formasi Mekongga, Formasi Pompangeo, Kompleks Ultrabasa, Formasi Alangga dan Aluvium. Sedangkan untuk Lintasan B-B’,terdapat 5 lapisan yang terdiri dari Formasi Mekongga, Kompleks Ultramafik, Formasi Langkowala, Formasi Alangga dan Aluvium. Densitas yang didapat yaitu 1.9 gram/cm3 untuk formasi Aluvium,2.27  gram/cm3 untuk formasi Alangga, 2.27 gram/cm3 untuk formasi Langkowala, 2.46 gram/cm3 untuk formasi Ultramafik, 2.35 gram/cm3 untuk komplek Pompangeo dan 2.46 gram/cm3 untuk formasi Mekongga.Kata kunci: Citra Satelit, Cekungan Sampara, Anomali Gravitasi, Pemodelan.
Pengembangan Algoritma Genetika Untuk Inversi Data Gravitasi Al Rubaiyn; Jamhir Safani; La Hamimu
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 1, No 01 (2019): Edisi April JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inversi data gravitasi untuk interpretasi 2D struktur bawah permukaan merupakan proses penting dalam pemodelan anomali medan gravitasi. Metode algoritma genetika (AG) telah dikembangkan untuk inversi data gravitasi. Teknik optimasi ini memadukan konsep genetika biologi dengan fungsi optimasi yang bertujuan untuk memaksimumkan fungsi fitness melalui proses evolusi buatan. Pengujian akurasi metode ini dilakukan dengan menggunakan medan gravitasi sintetik dari dua model. Hasil inversi menunjukan model inversi sesuai dengan model sintetik dengan nilai kesalahan rata-rata untuk solusi terbaik dibawah 9,62 x10-4. Untuk inversi dengan panjang string 1 bit mampu memodelkan anomali homogen benda/struktur bawah permukaan. Anomali dengan densitas bervariasi mampu dimodelkan dengan sangat akurat melalui inversi algoritma genetika untuk  panjang string 8 bit
Pendugaan Struktur Bawah Permukaan Daerah Buton Utara Provinsi Sulawesi Tenggara Berdasarkan Data Anomali Grvitasi Lokal Citra Satelit GGMplus Asniar Asniar; Jamhir Safani; Suryawan Asfar
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 2, No 01 (2020): Edisi April JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

It has now expanded data measuring the gravitational field of high-resolution satellite imagery and the spacing between the measurement point ~220 meters namely gravity satellite imagery GGMplus ( Global Gravity Model plus ). GGMplus provides gravity data that covers the entire continent including the coastal zone, so it is better in determining subsurface structures. Research using GGMplus satellite imagery, has been carried out in North Buton, Southeast Sulawesi Province find out anomaly distribution patterns and subsurface structure modeling. The data used in the form of gravity disturbance data which is free air anomaly data, and then only needs to be corrected Bouguer and Terrain Correction to get a complete Bouguer anomaly. Then a flat plane projection is carried out, upward continuation and modeling. The results of Bouguer anomaly resulting from upward continuation show anomaly distribution patterns from north northwest to southeast. This is relatively the same as the direction of the structure in the study area. Based on the results of modeling on the local anomaly in the A-A'trajectory, it is suspected that the smoothness of the Doole formation with a density value of 2.7-2.9 gr/m3in the southeast east direction and a large enough rock body that causes anomaly in that direction is relatively very high. Whereas on the B-B trajectory it was found that a fault was a descending fault in the north-northeast where the Ogena formation with a density of 2.0 -2.55 gr/cm3 wasraised to a depth of ±100 meters and then was crushed by the Tobelo formation with a density value of 1.96-2.2 gr/m3.