Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Predicting Tanjung Piai Coastline Changes Using Digital Shoreline Analysis System Method: Impact of Indonesia's Maritime Security Tomi Aris; Desi Albert Mamahit; Abdul Rivai Ras; Ari Widodo
Applied Information System and Management (AISM) Vol 5, No 1 (2022): Applied Information System and Management (AISM)
Publisher : Depart. of Information Systems, FST, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/aism.v5i1.24863

Abstract

Tanjung Piai, Malaysia Coastline changes are caused by abrasion and accretion processes triggered by intensive human activities in coastal areas. A coastline change will bring the potential for conflict and security threats to maritime countries, such as Indonesia. Monitoring shoreline changes is essential for studying coastal dynamics, protecting the coastal environment, and developing the coastal environment. This study aims to determine the changes of Tanjung Piai, Malaysia Coastline with Digital Shoreline Analysis System method and the effect on Indonesia's maritime security. The type of data used in this research is secondary data. This study shows that the Coastline changes along the West Coast of Tanjung Piai, Malaysia tend to be significant from year to year. Prediction the coastline that directly faced the Malacca Strait will experience accretion, while it will experience abrasion in the east. The highest accretion on transect 2, namely Sungai Permas Kechil of 19m/year with a distance of 600 meters. It was found that the influence of changes in the coastline of Tanjung Piai, Malaysia, on maritime security was seen from four aspects, namely aspects of sea power, marine safety, blue economy, and human security
Pancasila Sebagai Landasan Pertahanan Negara di Era Globalisasi Prima Aris Wardhani; Abdul Rivai Ras; Yusnaldi Yusnaldi; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.062 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2573

Abstract

AbstrakDampak globalisasi bukan hanya berpengaruh pada pesatnya kemajuan teknologi tetapi juga berpengaruh secara sosial budaya, ekonomi, politik, pertahanan, dan lain-lain. Di tengah arus globalisasi yang berlangsung sangat kuat, Indonesia sebagai suatu negara hendaknya semakin memperkuat jati diri dan pertahanan. Hal ini utamanya untuk menghindari dampak-dampak negatif yang masuk dan memungkinkan untuk mempengaruhi pondasi bangsa Indonesia. Peran Pancasila sangat penting pada Era Globalisasi. Pancasila sebagai ideologi dasar yang memuat etika dan nilai-nilai luhur bangsa diharapkan dapat menjadi pandangan hidup dan landasan yang menyatukan. Pada konsep pertahanan dan keamanan nasional, nilai-nilai Pancasila merupakan bagian penting dalam sistem pertahanan negara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti yang berperan sebagai human instrument. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, maka dalam menganalisis dan memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mencari teori dari berbagai sumber kepustakaan seperti buku, jurnal, artikel atau media lainnya. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu era globalisasi dapat mengubah berbagai aspek kehidupan beserta nilai di dalamnya. Adanya nilai-nilai Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan tertinggi dalam norma positif di Indonesia. Pada konsep pertahanan dan keamanan nasional, nilai-nilai Pancasila merupakan bagian penting dalam sistem pertahanan negara. Pancasila merupakan titik tolak pertahanan negara untuk menjamin keutuhan dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.Kata kunci: Pancasila, Pertahanan Negara, Globalisasi AbstractThe impact of globalization not only affects the rapid progress of technology but also affects socio-culturally, economically, politically, defense, and others. In the midst of a very strong current of globalization, Indonesia as a country should further strengthen its identity and defense. This is mainly to avoid negative impacts that enter and allow them to affect the foundation of the Indonesian nation. The role of Pancasila is very important in the Era of Globalization. Pancasila as the basic ideology that contains ethics and noble values of the nation is expected to be a view of life and a unifying foundation. In the concept of national defense and security, the values of Pancasila are an important part of the national defense system. This study uses descriptive qualitative research methods. The instrument in this study is the researcher who acts as a human instrument. Through a descriptive qualitative approach, in analyzing and obtaining conclusions, it is done by looking for theories from various library sources such as books, journals, articles or other media. The conclusion in this study is that the era of globalization can change various aspects of life and the values in it. The Pancasila values in the preamble of the 1945 Constitution have the highest position in positive norms in Indonesia. In the concept of national defense and security, the values of Pancasila are an important part of the national defense system. Pancasila is the starting point for national defense to ensure the integrity and upholding of the Unitary State of the Republic of Indonesia.Keywords: Pancasila, National Defense, Globalization
Upaya Mahasiswa Dalam Mewujudkan Bela Negara Pada Sektor Keamanan Maritim Aini Nahdlia Puspita; Widodo Widodo; Abdul Rivai Ras; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.162 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2663

Abstract

AbstrakIndonesia merupakan negara maritim dengan wilayah laut yang sangat luas sehingga dibutuhkan pertahanan negara yang kuat pada sektor maritim. Salah satu komponen bangsa Indonesia yang dapat mempertahankan kedaulatan NKRI adalah mahasiswa. Sebagai agent of change, mahasiswa diharapkan mampu berperan menjaga keutuhan NKRI, salah satunya dengan cara membela negara. Namun, pada kenyataannya nilai kesadaran bela negara mahasiswa masih rendah dan perlu diperbaiki. Mahasiswa masih mengedepankan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan bangsa dan negara. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya bela negara yang dapat dilakukan oleh mahasiswa pada sektor maritim. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mendeskripsikan fenomena melalui kata-kata. Selanjutnya, teknik pengambilan data berupa library research atau studi kepustakaan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, kontribusi seorang mahasiswa dalam upaya mewujudkan bela negara pada sektor maritim adalah menjadi kader bela negara, melakukan riset atau penelitian di sektor keamanan maritim, serta melakukan pengabdian di masyarakat.Kata kunci: Bela Negara, Pertahanan Negara, Keamanan Maritim. AbstractIndonesia is the biggest archipelagic state so that strong maritime security is needed for national defense. one of the components of the state that can defend the state are students. As agents of change, students are expected to be able to maintain the integrity of the Republic of Indonesia, one of which is defending the country or Indonesian independence. But in reality, the value of students' awareness of state defense is still low and needs to be improved. Students more concerned with personal interests than the interests of the nation and state. Therefore, this research aims to determine the national defense efforts of students in the maritime sector. This research uses a qualitative method that describes the phenomenon through words. Furthermore, the data collection technique used is library research or literature study. Based on the analysis, the contribution of a student in the effort to realize state defense in the maritime sector is to become a cadre of state defense, conducting research in the field of maritime security, and doing community dedication in maritime sector. Keywords: Indonesian Independence, National Defense, Maritime Security.
Bela Negara Dan Kaitannya Dengan Proses Pembentukan Karakter Bangsa Pada Aksi Demo Mahasiswa 11 April 2022 Grace Carolina; Abdul Rivai Ras; Purwanto Purwanto; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih; Panji Suwarno
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.728 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2971

Abstract

AbstrakMahasiswa menggelar aksi demonstrasi dibeberapa daerah di Indonesia pada 11 April 2022. Pada aksi demonstrasi tersebut, mahasiswa yang mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) datang dari kumpulan beberapa BEM Universitas. Para mahasiswa menyampaikan enam tuntutan, diantaranya penolakan penundaan Pemilihan Umum dan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden. Diantara kesibukan aksi demonstrasi yang terjadi, tidak sedikit mahasiswa dan masyarakat yang ikut serta dalam berdemo, tidak mencerminkan hal yang baik untuk dipandang, salah satunya adalah fenomena mahasiswa yang membawa slogan yang dianggap tidak sopan. Maka dari itu, Pendidikan Karakter Bangsa dan Bela Negara baik dikalangan mahasiswa pada lingkup perguruan tinggi maupun masyarakat harus diluruskan.Kata Kunci: Karakter Bangsa dan Bela Negara, Pendidikan Pancasila, Aksi Demonstrasi AbstractStudents held demonstrations in several regions in Indonesia on April 11, 2022. At the demonstration, students on behalf of the All-Indonesian Student Executive Board (BEM SI) came from a collection of several University BEMs. The students submitted six demands, including the rejection of the postponement of the General Election and the extension of the President's term of office. Among the busy demonstrations that occurred, not a few students and the public who took part in the demonstration did not reflect a good thing to look at, one of which was the phenomenon of students carrying slogans that were considered disrespectful. Therefore, National Character Education and State Defense, both among students at the university and in the community, must be straightened out.Action Keywords: National Character and State Defense, Pancasila Education, Demonstration
Maritime Culture Degradation of Indonesian Society in Social Practice of Seafaring Aini Nahdlia Puspita; Widodo Widodo; Abdul Rivai Ras; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2023): January 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v2i1.286

Abstract

Indonesia since a long time ago has been known as a nation whose maritime is very strong, such as the activities or practices of seafaring which were carried out by the ancestors of the Indonesian nation. However, the current problem is the degradation of maritime culture in the social practices of seafaring. The purpose of this research is to find out the factors that cause Indonesian people not to go to sea and the degradation of maritime culture that occurs in Indonesian society in the social practices of seafaring. The method used in this study is a qualitative descriptive method with data sources derived from relevant books or journals. The results of this study, namely (1) the factors that cause people not to go to sea are due to unstable social economy for fisherman, climate change and erratic weather, fuel oil (BBM) which is difficult to obtain for ships, the use of technology that is still old technology, and the quota-based fisheries policy; and (2) the current degradation of maritime culture in Indonesian society is the transition from fisherman to other professions, such as farmers, foreign ship crews, and Indonesian migrant workers.
The Impact of Covid-19 Pandemic on Maritime Connectivity Prima Aris Wardhani; Abdul Rivai Ras; Yusnaldi Yusnaldi; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih
JETISH: Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 2, No 1 (2023): March 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetish.v2i1.343

Abstract

Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) is a large family of viruses that can cause a wide range of illnesses, from the common cold to catastrophic conditions such as MERS and SARS. From the beginning of its spread, all aspects of human life have been affected by the pandemic that has spread around the world, including the global economic downturn and decreased manufacturing capacity. In addition, this circumstance has a new impact on the dimensions of global sea trade. This study uses a descriptive qualitative research method. Through a descriptive qualitative approach, analyzing and obtaining conclusions is done by looking for theories from various sources of literature such as books, journals, articles or other media. The conclusions obtained from this study are Covid-19 has affected all forms of human activity, including trading activities by sea. The application of physical distancing on board merchant ships is one way to prevent the spread of Covid-19 during the voyage. After the Covid-19 pandemic, the trend of larger ship sizes and fewer ship companies has continued. The Covid-19 outbreak not only created a health emergency, but also shook the global economic sector. This has caused a sudden and dramatic reduction in global sea trade traffic and energy consumption.
KONSTRUKTIVISME SEBAGAI PENDEKATAN UNTUK MEMAHAMI POLITIK DUNIA Fatihah Rizkiyah; Endro Legowo; Abdul Rivai Ras; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 3 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i3.2023.1389-1395

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konstruktivisme sebagai  salah satu pendekatan dalam Hubungan Internasional yang berguna untuk memahami politik dunia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan studi Pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konstruktivisme telah menjadi pendekatan yang kokoh untuk memahami politik dunia. Konstruktivisme dalam hubungan internasional muncul pertama kali pada tahun 1980-an, muncul pada periode pasca Perang Dingin yang dapat menjelaskan akhir damai Perang Dingin dan memberikan pengembangan penjelasan yang lebih beragam bagi fenomena internasional kontemporer. Politik internasional atau politik dunia adalah hasil dari suatu konstruksi sosial, yakni agen dan struktur saling mempengaruhi menghasilkan perubahan sosial politik dan struktur ideasional sama pentingnya dengan struktur material adalah asumsi dasar konstruktivisme. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan konstruktivisme memperluas lingkup dan unit analisis studi hubungan internasional, konstruktivisme dalam memahami politik dunia memiliki kekuatan gagasan, norma dan nilai dalam membentuk politik dunia, bahwa anarki adalah hasil konstruksi negara bersifat konfliktual atau kooperasi tergantung pada negara pembuat keputusan.
Sea Power Indonesia Related to Geopolitics in The South China Sea and Geoeconomics in the North Natuna Sea Sloc & Slit Rahma Agun Aulal Muna; Abdul Rivai Ras; Rudiyanto; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih; Panji Suwarno
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4892

Abstract

Abstract This article talks about Indonesia's sea power from a geopolitical perspective in the South China Sea and geoeconomics (Sea Lane of Trade/SLoT) as well as communication lines (Sea Lane of Communication/SLoC) in the North Natuna Sea. The theory used to analyze this journal is the concept of sea power. This article also dissects the wealth of natural resources as well as the strategic position of the country which needs to be utilized optimally for the national interest. The research method used is the descriptive qualitative method. The results of the analysis show that Indonesia has extraordinary natural resource potential for the future. Indonesia's strategic location must be fully utilized and security must be maintained. Keywords: Sea Power, Geopolitics, Geoeconomics, South China Sea, North Natuna Sea SLOC and SLIT
Kerja Sama Kepolisian antara Kepolisian Republik Indonesia Dengan Kepolisian Federal Australia Dalam Peningkatan Keamanan Maritim Tahun 2023 Muhamad Rizal Aria Sandy; Abdul Rivai Ras; Yusnaldi; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih; Panji Suwarno
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4991

Abstract

Abstrak Indonesia sebagai negara kepulauan dengan wilayah perairan yang lebih luas dari daratannya menjadi tantangan bagi pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia dalam mengatasi ancaman kejahatan yang berada di laut. Kemudahan akses untuk pelaku kejahatan masuk dan keluar dari sebuah wilayah kedaulatan negara menjadi sebuah masalah bagi keamanan negara. Batas maritim Australia yang berbatasan dengan wilayah Indonesia bagian selatan dengan garis batas maritim yang sangat panjang dapat menjadi ancaman kejahatan lintas negara bagi keamanan kedua negara tersebut. untuk itu, penelitian kali ini akan membahas peluang kerja sama antara Kepolisian Indonesia dan Kepolisian Australia dalam menangani dan meningkatkan keamanan maritim secara bersama-sama. Menggunakan konsep sistem politik yang dikeluarkan oleh David Easton untuk membahas background kerja sama antara kedua lembaga tersebut dan implementasi kerja sama yang akan dilakukan antara keduanya. Hasil dari penelitian ini adalah pada tahun 2023 antara Polri dan AFP telah menandatangani sebuah naskah perjanjian kerja sama keamanan dalam menangani kejahatan transnasional. Kerja sama keamanan antara Polri dan AFP berkaitan dengan kerja sama dalam menangani tindak kejahatan transnasional dan pengembangan kepasitas. Dengan naskah ini, diharapkan antara Polri dan AFP dapat bekerja sama dalam meningkatkan keamanan, terutama keamanan maritim secara bersama. Hal tersebut berkaitan dengan ancaman keamanan yang ada di laut dan merupakan kejahatan-kejahatan yang bersifat lintas batas karena kemudahan akses bagi pelaku-pelaku kejahatan dalam melakukan aksinya di perairan batas maritim antara Indonesia dan Australia. Dengan adanya perjanjian ini, diharapkan implementasi kerja sama dapat maksimal bagi kedua nya dalam meningkatkan keamanan perbatasan secara bersama-sama. Kata Kunci: Polri, Sistem Politik, Keamanan Maritim. Abstract Indonesia as an archipelago with a larger water area than its land is a challenge for the government and all Indonesian people in overcoming the threat of crime at sea. The ease of access for criminals to enter and exit a country's sovereign territory is a problem for state security. Australia's maritime boundary which borders the southern part of Indonesia with a very long maritime boundary line can pose a threat of transnational crime to the security of the two countries. This research will discuss opportunities for cooperation between the Indonesian Police and the Australian FFederal Police in handling and improving maritime security together. Using the concept of political system issued by David Easton to discuss the background of cooperation between the two parties and the implementation of cooperation that will be carried out between the two parties. The result of this research is in 2023 the Indonesian National Police (Polri) and the Australian Federal Police (AFP) have signed a security cooperation agreement in combating transnational crimes. The security cooperation between Polri and AFP relates to cooperation in combating transnational crimes and capacity building. With this new cooperation agreement, it is expected that Polri and AFP will work together to improve security, especially in maritime security. This is related to security threats that exist at the sea and these crimes are cross-border in nature due to the ease of access for criminals to carry out their actions in the maritime boundary waters between Indonesia and Australia. With this agreement, it is hoped that the implementation of cooperation can be maximized for both parties in improving border security together.Keyword: INP, Maritime Security, and Political system. Keywords: INP, Political System, Maritime Security.