Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Effect of Diabetes Condition on Topical Treatment of Binahong Leaf Fraction in Wound Healing Process Kintoko Kintoko; Hanifah Karimatulhajj; Trie Yuni Elfasyari; Ersi Arviana Ihsan; Teguh Adiyas Putra; Puspawan Hariadi; Citra Ariani; Nurkhasanah Nurkhasanah
Majalah Obat Tradisional Vol 22, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.835 KB) | DOI: 10.22146/tradmedj.27921

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease which is becoming the first number of health problem in Indonesia, based on the results of the Basic Health Research of Ministry of Health in 2013. One of the diabetes complications affected by high levels of blood glucose is diabetic ulcers wich 85% the number of cases was overed by amputation as the result of improper handling. Herbal treatments could be an alternative treatment of diabetic ulcers, one of them is binahong plant. The results of previous studies have shown the ability of ethanolic extract of binahong leaf in accelerating wound healing in diabetic rats. This study would be a continued study to test five kinds of binahong leaf fractions (FDB) with gradual solvent polarity in accelerating wound healing in diabetic ulcer. Wound healing parameters observed were percentage of wound healing from the wound diameter contraction. The test begins with ethanolic extract of binahong leaf fractionation to produce fractions of hexane (FHDB), chloroform (FKDB), ethyl acetate (FEADB), and ethanol (FEDB). Water fraction (FADB) was obtained from ethanolic leaf extract residues of binahong leaf extraction. Each fraction activity was tested topically twice daily on dorsal of test animals that created wounds using a punch biopsy 5 mm diameters. Grouping of test animals were divided into 13 groups with normal control group (non diabetes), negative control (diabetes + topical application of biocream®), positive control (diabetes + topical application of madecassol), and 10 diabetes groups with topical application of 5 kinds of binahong leaf fractions with each fractions consist of a concentrations of 5% and 10% with biocream® as a vehicle. Diabetic parameters measured include blood glucose levels (KGD) and weight lost percentage (PB%) in day 1 and 10 during a 10-day treatment. The results showed the influence of KGD in the condition of diabetes on wound healing rats diabetic ulcers which topically treated with binahong leaf fractions. FADB 10% has significant differences potention in wound healing process in diabetic rats macroscopically that accelerates wound contraction compared with negative and positive control groups (p<0,05).
FORMULASI GEL EKSTRAK KULIT BUAH RENGGAK (Amomum dealbatum Roxb) SEBAGAI SEDIAAN ANTI JERAWAT: GEL FORMULATION OF FRUIT PELL EXTRACT OF RENGGAK (Amomum dealbatum Roxb) AS ANTI ACNE PREPARATION Puspawan Hariadi; Muhlisun Azim; Tri Puspita Yuliana; Yuyun Febriani
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.602 KB) | DOI: 10.37874/ms.v7i1.296

Abstract

Tanaman renggak (Amomum dealbatum Roxb) merupakan tanaman lokal pulau Lombok yang masih belum banyak dimanfaatkan. Tanaman ini dilaporkan mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tannin dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk membuat gel dari ekstrak kulit buah renggak dan uji aktivitas terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Gel ekstrak kulit buah renggak dibuat dengan variasi konsentrasi 2% dan 4%, uji aktivitas bakteri menggunakan metode difusi agar dengan cara sumuran. Hasil penelitian menunjukan gel ekstrak kulit buah renggak dengan konsentrasi 2% memiliki pH 6, daya lekat 1,64, daya sebar 4,43 serta daya hambat bakteri 2,34 mm. Untuk konsentrasi 4% memiliki pH 6, daya lekat 1,57, daya sebar 4,36 serta daya hambat bakteri 3,20 mm. Gel ektrak kulit buah renggak memiliki zona hambat bakteri dengan kategori lemah, pH dan daya lekat sesuai parameter sediaan gel, sedangkan daya sebar tidak memenuhi persyaratan. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak semakin tinggi zona hambat yang dihasilkan.
Penyuluhan Pemanfaatan Sampah Sebagai Bahan Kosmetika Alami di Desa Rempung Kec. Pringgasela Abdul Rahim; Hartini Haritani; Wiwit Putra Nurmayanti; Ersi Arviana Ihsan; Puspawan Hariadi
Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 20, No 3 (2020): Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/sb.0660

Abstract

Kosmetika merupakan suatu bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik. Kosmetika bahan dasar sampah ini meliputi kosmetika pada wajah karena wajah merupakan bagian tubuh yang paling sering diperhatikan dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya, terutama bagi wanita. Tujuan utama Pengabdian ini yaitu membangun kesadaran serta menumbuhkan jiwa wirausaha masyarakat dalam pemanfaatan sampah buah sebagai kosmetika, sehaingga dapat meminimalisis sampah di masyarakat. Kelompok yang menjadi target utama pelaksanaan program pelatihan ini ialah warga Desa Rempung. Metode yang dilakukan berupa pemberian informasi (edukasi/penyuluhan) mengenai pemanfaatan sampah buah sebagai jamu kesehatan atau bahan baku kosmetika merupakan komponen kunci untuk meningkatkan pemahaman dan pemanfaatan herbal. Selain itu juga dapat meningkatkan nilai ekonomis nilai ekonomi tanaman herbal di kawasan tersebut. Berdasarkan hasil pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat dapat disimpulkan bahwa kegiatan penggunaan obat tradisonal dan pembuatan kosmetik alami berjalan dengan baik dan lancar. Hal ini diketahui dari tingkat kehadiran dan keaktifan para peserta. Para peserta yang hadir sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan dan aktif bertanya terkait penggunaan obat dan penanganannya dan membuat produk masker bayam yang akan menigkatkan perekonomian masyarakat.
Pengetahuan masyarakat dan pemanfaatan tanaman obat keluarga di desa toya aikmel utara Muhlisun Azim; Arief Rafsanjani; Tripuspita Yuliana; Puspawan Hariadi
Lentera Negeri Vol 2, No 1 (2021): Lentera Negeri
Publisher : Indonesian Institute For Counseling, Education and Therapy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (787.908 KB) | DOI: 10.29210/99330

Abstract

Family Medicinal Plants (TOGA) is an alternative in achieving GERMAS (Healthy Living Community Movement) as an effort to achieve traditional independent health. The success of the use of TOGA is strongly influenced by the level of public knowledge about the benefits of the type of medicinal plants which has been empirically investigated. The data obtained is qualitative data with descriptive approach analysis method. Data collection was carried out by conducting observations, interviews and technical training to the community in an effort to provide knowledge about TOGA and the creation of a TOGA demonstration plot. The results obtained from this activity are the emergence of public awareness of the use of home yard land for the manufacture of living pharmacies as an effort to achieve independent health and the emergence of public interest in the use of TOGA as a UMKM product in the form of packaged drink sachets as a pilot. The importance of public knowledge about TOGA is needed in supporting the success of achieving independent health and efforts to utilize local biological resources in initiating the manufacture of herbal plant-based UMKM products.
SKRINING EKSTRAK JAMUR ENDOFIT DARI TANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon L.) SEBAGAI KANDIDAT ANTIBAKTERI, ANTIJAMUR DAN ANTIOKSIDAN Muhlisun Azim; Puspawan Hariadi; Yuyun Febriani; Tri Puspita Yuliana
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Vol 19, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.733 KB) | DOI: 10.31942/jiffk.v19i1.6681

Abstract

Endophytic fungi are potential microorganisms in lead compounds investigation as research objects for antibacterial and antifungal drug candidates. These microorganisms are able to produce various secondary metabolites, moreover they can even be regulated according to the needs of researchers. This is an advantage of endophytic fungi with good adaptability response. This study aims to explore the antibacterial, antifungal and antioxidant activity of endophytic fungi from the branch of the Melinjo tree (Gnetum gnemon L.) by qualitative analysis. This study resulted in 13 potential endophytic fungi extracts to be explored further for their compounds. Based on the results of the TLC test of the fungal extracts with 10% vanillin in H2SO4 as a reagent, it showed that the dominant compounds were alkaloids and polyphenols. The antibacterial activity test of extracts of the endophytic fungi was carried out by the disc diffusion agar method against Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa bacteria, while antifungal agents were used for Candida albicans and Aspergillus clavatus.. Meanwhile, the qualitative test of antioxidants from fungal extracts using the DPPH spray reagent showed positive results of 8 fungal extracts. Screening of endophytic fungi from melinjo represented a source of endophytes potential as antibacterial, antifungal and antioxidant to be developed in exploration of secondary metabolites from natural products of microbial. 
Peran Kader Posyandu terhadap Tingkat Kunjungan Masyarakat Hartini Haritani; Puspawan Hariadi; Ewisa Oktresia; Fitriwati Sovia; Baiq Maylinda Gemantari
Jurnal Kesmas Asclepius Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Kesmas Asclepius
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jka.v4i2.4456

Abstract

This study aims to describe the role of posyandu cadres on the level of visits by the users. The method used in this study is descriptive qualitative with a program evaluation approach. The results obtained from this study are that the number of visits by pregnant women, toddlers, and the elderly has increased. However, a strategy is needed to increase the interest of young women to utilize posyandu so that they can increase the number of visits by adolescents. In conclusion, the role of Posyandu cadres dramatically contributes to the health needs of small communities, especially in villages. Keywords: Cadres, Posyandu, Healthy
Endophyte Extract From Nattle (Urtica dioica L.) Against Staphylococcus aureus and Escherichia coli Azim, Muhlisun; Novasari, Novasari; Hariadi, Puspawan; Febriani, Yuyun; Yuliana, Tri Puspita
ALKIMIA Vol 6 No 1 (2022): ALKIMIA
Publisher : SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY OF UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.189 KB) | DOI: 10.19109/alkimia.v6i1.11277

Abstract

Endophytes are microorganisms that colonize the plant host tissue. Endophytic colonies are able to produce secondary metabolites in accordance with their host plants, endophytes have been found in every plant species studied to date and are recognized as a source of new natural compounds that have the potential to be exploited in medicine. This study aims to isolate and obtain endophytic fungi and to test secondary metabolites that have the potential as antibacterial against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Plant samples were taken around the village of Mamben, Wanasaba. The research method used is experimental laboratory. This research was conducted by isolating and identifying endophytic fungi from nettle stems. Obtained a type of endophytic fungal strain using Potato Dextrose Agar (PDA) media. The production of secondary metabolites of endophytic fungi was obtained by fermentation method using brown rice for a month then macerated for 3 days using methanol solvent and tested for secondary metabolites and antibacterial activity. The endophytic fungal extract of nettle stem contains alkaloids and flavonoids and is able to inhibit the growth of Staphylococcus aureus bacteria with the highest concentration of 60% with an inhibition zone of 18 mm. whereas, the extract of nettle stem endophytic fungus on Escherichia coli has not an inhibition zone.
Pengaruh Infusa Buah Asam Londo (Pithecellobium dulce) terhadap Reaksi Antinyeri Mencit Diinduksi Asam Asetat Fatin Bariatul Ula; Puspawan Hariadi; Tri Puspita Yuliana
Sinteza Vol. 2 No. 2 (2022): August
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.982 KB) | DOI: 10.29408/sinteza.v2i2.6874

Abstract

Nyeri merupakan suatu permasalahan yang sering terjadi dikalangan masyarakat, nyeri merupakan perasaan sensoris dan emosional yang tidak nyaman, berhubungan dengan adanya kerusakan jaringan, sehingga dapat melindungi tubuh dari keadaan berbahaya. Buah asam londo memiliki senyawa flavonoid yang mampu memberikan efek penurunan rasa nyeri (antinyeri). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian infusa buah asam londo (pithecellobium dulce) terhadap reaksi anti nyeri pada mencit (mus muscullus) yang diinduksikan asam asetat. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen pre-pos test metode peneliian yang digunakan yakni uji geliat (writhing test). Penelitian ini terdiri dari kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan empat kelompok perlakuan infusa buah asam londo dengan konsentrasi (10%, 20%, 30%, 40%). Berdasarkan hasil uji analisis one-way ANOVA, menyatakan terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif, perlakuan 10%dan 20% dengan kontrol positif dan sedangkan perlakuan 30% dan perlakuan 40% tdak berbeda bermakna dengan kelompok kontrol positif dengan nilai p<0,05. Kesimpulan dari penelitian ini pada kelompok kontrol positf (asetosal) dengan kelompok perlakuan memilki efek yang sama dalam mengurangi rasa nyeri pada mencit. 
Kombinasi Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica L.) dengan Obat Anti Diabetik Oral (ADO) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Mencit Laeli Aminatul Hamidah; Arief Rafsanjani; Puspawan Hariadi
Sinteza Vol. 2 No. 1 (2022): February
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.3 KB) | DOI: 10.29408/sinteza.v2i1.4398

Abstract

ABSTRAKDiabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai dengan konsentrasi glukosa yang tinggi di dalam darah. Pederita diabetes perlu mengkonsumsi obat untuk mengontrol konsentrasi glukosa yang tinggi dalam darah. Selain mengggunakan terapi tunggal, penggunaan terapi kombinasi juga sering diterapkan oleh penderita diabetes untuk mengatur keseimbangan glukosa darah dalam tubuh, baik terapi kombinasi dari dua obat sintetis ataupun kombinasi sintetis dan obat herbal. Masyarakat percaya bahwa kombinasi obat herbal dan obat sintetis lebih baik dari pada menggunakan salah satu diantaranya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kombinasi ekstrak daun pegagan (Centella asiatica L.) dengan obat anti diabetik oral dapat memberikan efek yang lebih baik dibandingkan pemberian tunggalnya dalam menurunkan kadar glukosa darah sewaktu pada mencit. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan desain pre-test and post-test with control group menggunakan hewan uji mencit sebanyak 36 ekor yang dibagi menjadi 12 kelompok. Evaluasi pengukuran kadar glukosa darah untuk setiap kelompok mencit dilakukan sebanyak empat kali, yakni sebelum induksi aloksan (T0), setelah induksi aloksan(T1), hari ke 7(T7) dan hari ke 14 (T14) setelah pemberian bahan uji. Data dianalisis secara statistik menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) dengan metode uji One way anova dan uji Tukey HSD. Hasil analisis menunujukkan bahwa pemberian ADO (metformin tunggal, glibenklamid tunggal), tiga variasi ekstrak pegagan tunggal (EEP D1, EEP D2, EEP D3) ataupun kombinasi antara keduanya (KMP D1, KMP D2, KMP D3, KGP D1, KGP D2, KGP D3) mampu memberikan penurunan kadar glukosa darah sewaktu pada mencit (p=0.00). Dapat disimpulkan bhwa dari hasil uji tukey kelompok uji kombinasi ekstrak etanol daun pegagan+Metformin (KMP) dan Kombinasi ekstrak etanol daun pegagan+Glibenklamid (KGP) menunjukkan efek yang yang tidak lebih baik atau sebanding dengan kelompok uji tunggal masing-masing dalam menurunkan kadar glukosa darah sewaktu pada mencit (p>0.05).
Formulasi Sediaan Masker Gel Peel-Off Kombinasi Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) dan Cangkang Telur sebagai Anti Jerawat (Propionibacterium acnes) Tri Puspita Yuliana; Rudy Harjo Kusumo; Puspawan Hariadi
Sinteza Vol. 3 No. 1 (2023): February
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.087 KB) | DOI: 10.29408/sinteza.v3i1.7585

Abstract

Jerawat (Acne Vulgaris) dan komedo merupakan penyakit kulit yang sering ditemui dan bukan merupakan jenis penyakit yang berbahaya. jerawat dapat mempengaruhi kepercayaan diri, timbul rasa cemas, bahkan depresi yang berujung menutup diri dari kegiatan dan lingkungan. Daun kelor mempunyai senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol, dan saponin yang berpotensi sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri sediaan masker gel Peel Off  kombinasi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam.) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan metode uji sumuran terhadap pertumbuhan bakteri P.acnes  menggunakan tiga reflikasi. kontrol positif Lea Gloria peel of mask, grup kontrol negatif sediaan masker gel peel of. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sediaan maskerp Peel off daun kelor (Moringa Oleifera L.)  kombinasi cangkang telur memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri p.acne. parameter uji organoleptis, uji pH, uji daya lekat serta uji daya sebar memenuhi setandar SNI.