Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Sinteza

Pengaruh Infusa Buah Asam Londo (Pithecellobium dulce) terhadap Reaksi Antinyeri Mencit Diinduksi Asam Asetat Fatin Bariatul Ula; Puspawan Hariadi; Tri Puspita Yuliana
Sinteza Vol. 2 No. 2 (2022): August
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.982 KB) | DOI: 10.29408/sinteza.v2i2.6874

Abstract

Nyeri merupakan suatu permasalahan yang sering terjadi dikalangan masyarakat, nyeri merupakan perasaan sensoris dan emosional yang tidak nyaman, berhubungan dengan adanya kerusakan jaringan, sehingga dapat melindungi tubuh dari keadaan berbahaya. Buah asam londo memiliki senyawa flavonoid yang mampu memberikan efek penurunan rasa nyeri (antinyeri). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian infusa buah asam londo (pithecellobium dulce) terhadap reaksi anti nyeri pada mencit (mus muscullus) yang diinduksikan asam asetat. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen pre-pos test metode peneliian yang digunakan yakni uji geliat (writhing test). Penelitian ini terdiri dari kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan empat kelompok perlakuan infusa buah asam londo dengan konsentrasi (10%, 20%, 30%, 40%). Berdasarkan hasil uji analisis one-way ANOVA, menyatakan terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif, perlakuan 10%dan 20% dengan kontrol positif dan sedangkan perlakuan 30% dan perlakuan 40% tdak berbeda bermakna dengan kelompok kontrol positif dengan nilai p<0,05. Kesimpulan dari penelitian ini pada kelompok kontrol positf (asetosal) dengan kelompok perlakuan memilki efek yang sama dalam mengurangi rasa nyeri pada mencit. 
Kombinasi Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica L.) dengan Obat Anti Diabetik Oral (ADO) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Mencit Laeli Aminatul Hamidah; Arief Rafsanjani; Puspawan Hariadi
Sinteza Vol. 2 No. 1 (2022): February
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.3 KB) | DOI: 10.29408/sinteza.v2i1.4398

Abstract

ABSTRAKDiabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai dengan konsentrasi glukosa yang tinggi di dalam darah. Pederita diabetes perlu mengkonsumsi obat untuk mengontrol konsentrasi glukosa yang tinggi dalam darah. Selain mengggunakan terapi tunggal, penggunaan terapi kombinasi juga sering diterapkan oleh penderita diabetes untuk mengatur keseimbangan glukosa darah dalam tubuh, baik terapi kombinasi dari dua obat sintetis ataupun kombinasi sintetis dan obat herbal. Masyarakat percaya bahwa kombinasi obat herbal dan obat sintetis lebih baik dari pada menggunakan salah satu diantaranya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kombinasi ekstrak daun pegagan (Centella asiatica L.) dengan obat anti diabetik oral dapat memberikan efek yang lebih baik dibandingkan pemberian tunggalnya dalam menurunkan kadar glukosa darah sewaktu pada mencit. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan desain pre-test and post-test with control group menggunakan hewan uji mencit sebanyak 36 ekor yang dibagi menjadi 12 kelompok. Evaluasi pengukuran kadar glukosa darah untuk setiap kelompok mencit dilakukan sebanyak empat kali, yakni sebelum induksi aloksan (T0), setelah induksi aloksan(T1), hari ke 7(T7) dan hari ke 14 (T14) setelah pemberian bahan uji. Data dianalisis secara statistik menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) dengan metode uji One way anova dan uji Tukey HSD. Hasil analisis menunujukkan bahwa pemberian ADO (metformin tunggal, glibenklamid tunggal), tiga variasi ekstrak pegagan tunggal (EEP D1, EEP D2, EEP D3) ataupun kombinasi antara keduanya (KMP D1, KMP D2, KMP D3, KGP D1, KGP D2, KGP D3) mampu memberikan penurunan kadar glukosa darah sewaktu pada mencit (p=0.00). Dapat disimpulkan bhwa dari hasil uji tukey kelompok uji kombinasi ekstrak etanol daun pegagan+Metformin (KMP) dan Kombinasi ekstrak etanol daun pegagan+Glibenklamid (KGP) menunjukkan efek yang yang tidak lebih baik atau sebanding dengan kelompok uji tunggal masing-masing dalam menurunkan kadar glukosa darah sewaktu pada mencit (p>0.05).
Formulasi Sediaan Masker Gel Peel-Off Kombinasi Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) dan Cangkang Telur sebagai Anti Jerawat (Propionibacterium acnes) Tri Puspita Yuliana; Rudy Harjo Kusumo; Puspawan Hariadi
Sinteza Vol. 3 No. 1 (2023): February
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.087 KB) | DOI: 10.29408/sinteza.v3i1.7585

Abstract

Jerawat (Acne Vulgaris) dan komedo merupakan penyakit kulit yang sering ditemui dan bukan merupakan jenis penyakit yang berbahaya. jerawat dapat mempengaruhi kepercayaan diri, timbul rasa cemas, bahkan depresi yang berujung menutup diri dari kegiatan dan lingkungan. Daun kelor mempunyai senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol, dan saponin yang berpotensi sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri sediaan masker gel Peel Off  kombinasi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam.) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan metode uji sumuran terhadap pertumbuhan bakteri P.acnes  menggunakan tiga reflikasi. kontrol positif Lea Gloria peel of mask, grup kontrol negatif sediaan masker gel peel of. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sediaan maskerp Peel off daun kelor (Moringa Oleifera L.)  kombinasi cangkang telur memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri p.acne. parameter uji organoleptis, uji pH, uji daya lekat serta uji daya sebar memenuhi setandar SNI.
Efektivitas Infusa Daun Jarak Kepyar (Ricinus communis L.) terhadap Kadar Kolesterol Total dan HDL Serum Darah Tikus Galur Wistar Rani Anggraini Hikmah; Puspawan Hariadi; Fitriwati Sovia
Sinteza Vol. 2 No. 1 (2022): February
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.569 KB) | DOI: 10.29408/sinteza.v2i1.4367

Abstract

Jarak  kepyar (Ricinus communis L.) adalah salah satu tanaman herbal yang mengandung flavonoid khususnya kuersetin, tanin, dan saponin dimana senyawa-senyawa ini dipercaya dapat memberikan efek antihiperlipidemia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas infusa dan untuk mendapatkan konsentrasi infusa daun jarak kepyar yang paling efektif sebagai antihiperlipidemia pada tikus galur wistar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian true exsperimental dengan rancangan pretest-postest kelompok. Hewan uji terbagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol positif (simvastatin), kontrol negatif dan perlakuan (infusa daun jarak kepyar) dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30%  dengan masing-masing kelompok sebanyak 5 ekor. Sebelum perlakuan hewan uji diberikan induksi kuning telur selama 25 hari kemudian diukur kadar kolesterol total, trigliserida, dan HDL. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah induksi kuning telur kemudian dilakukan kembali setelah infusa daun jarak kepyar diberikan. Parameter yang diukur adalah kadar kolesterol total, trigliserida dan HDL. Berdasarkan hasil pengukuran kadar setelah pemberian infusa daun jarak kepyar diperoleh hasil persentasi penurunan kolesterol total yaitu kontrol negatif (8.43%), kontrol positif (15.28%), konsentrasi 10% (10.23%), konsentrasi 20% (20.03%), dan kelompok konsentrasi 30% (27.13%) dan peningkatan  HDL yaitu kelompok kontrol negatif (1.23%), kontrol positif (9.23%), konsentrasi 10% (2.96%), konsentrasi 20% (7.85%), dan kelompok konsentrasi 30% (5.14%).  Konsentrasi 20% dan 30% memberikan penururunan kadar kolesterol total secara signifikan (p<0.05)  dan peningkatan kadar HDL secara signifikan (p<0.05) oleh kontrol 20% jika dibandingkan dengan kontrol negatif. Infusa daun jarak kepyar (Ricinus communis L.) konsentrasi 30% paling efektif menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida, sedangkan yang paling efektif untuk meningkatkan kadar HDL  adalah konsentrasi 20%.
Aktivitas Antioksidan Buah Sawo Manila (Manilkara zapota L) Sebagai Kandidat Produk Perawatan Kulit Muhlisun Azim; Dani Saputra; Puspawan Hariadi
Sinteza Vol. 2 No. 2 (2022): August
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.594 KB) | DOI: 10.29408/sinteza.v2i2.7662

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa-senyawa yang dapat mencegah terbentuknya radikal bebas yang akan menyerang dinding sel. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada buah sawo manila (Manilkara zapota L). Senyawa antioksidan yang ditemukan pada buah sawo manila adalah senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin. Desain penelitian ini menggunakan desain eksperimental di laboratorium farmasi Universitas Hamzanwadi. Sampel diekstraksi dengan etanol 96%, dilanjutkan dengan proses fraksinasi menggunakan kolom kromatografi. Eluen yang digunakan pada proses fraksinasi yaitu etil asetat, etil asetat-metanol, dan metanol. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil pengujian  secara kualitatif menunjukkan semua sampel mengandung antioksidan karena terlihat warna kuning ketika disemprotkan DPPH pada plat KLT. Sedangkan hasil pengujian secara kuantitatif menunjukkan bahwa nilai IC50 fraksi I 46 ppm dengan kategori sangat kuat, nilai IC50 fraksi II 97 ppm dengan kategori kuat, nilai IC50 fraksi III 149 ppm dengan kategori sedang, dan nilai IC50 vitamin C 29 ppm dengan kategori sangat kuat. Kesimpulannya yaitu fraksi buah sawo manila (Manilkara zapota L) memiliki aktivitas antioksidan dengan kategori sangat kuat, kuat dan sedang.
Efek Sinergisme Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica L.) dengan Obat Antidiabetik Oral terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Puasa pada Mencit Amanda Khairurrizki; Arief Rafsanjani; Puspawan Hariadi
Sinteza Vol. 2 No. 1 (2022): February
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.586 KB) | DOI: 10.29408/sinteza.v2i1.4385

Abstract

Tanaman pegagan (Centella asiatica L.) mengandung senyawa triterpenoid dan flavonoid yang memiliki mekanisme penurunan kadar glukosa dalam darah dan aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sinergisme antara ekstrak daun pegagan dengan obat antidiabetik oral dalam menurunan kadar glukosa darah puasa pada mencit. Desain penelitian ini menggunakan pre dan post test control group design. Induksi hiperglikemia pada mencit menggunakan aloksan, pengujian pada mencit terbagi dalam 12 kelompok, diantaranya kontrol negatif, kontrol positif (metformin dan glibenklamid), dan kelompok perlakuan pertama (I,II,IIII), kedua (IV, V, VI), dan ketiga (VII, VIII, IX) yang diberikan ekstrak daun pegagan dengan 3 dosis yang berbeda, yaitu 56,7 mg/kgBB; 113,4 mg/kgBB; dan 170,1mg/kgBB. Pada kelompok perlakuan kedua, ekstrak daun pegagan dikombinasikan dengan metformin 1,75 mg/kgBB dan glibenklamid 0,0175 mg/kgBB pada kelompok perlakuan ketiga.  Data dianalisis menggunakan Oneway Anova dan uji lanjut LSD. Hasil analisis menunjukkan terdapat efek sinergisme pada kelompok perlakuan V (Ekstrak Daun Pegagan 113,4 mg/kgBB dengan metformin 1,75 mg/kgBB), dimana terdapat penurunan kadar glukosa darah puasa yang signifikan dibandingkan penurunan kadar ekstrak tunggal, yaitu 93 mg/dL dan 77,66 mg/dL. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kombinasi ekstrak etanol daun pegagan pada dosis 113,4 mg/kgBB dengan 1,75 mg/kgBB metformin merupakan dosis yang paling efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah puasa.
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Sabun Mandi Cair Ekstrak Kulit Buah Manggis (Gracinia mangostana L.) dan Uji Aktivitas terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Shakila Shakila; Puspawan Hariadi; Tri Puspita Yuliana
Sinteza Vol. 1 No. 2 (2021): August
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/sinteza.v1i2.5269

Abstract

Infeksi merupakan salah satu jenis penyakit yang sering terjadi, terutama infeksi kulit. Salah satu bakteri yang dapat menyebabkan infeksi yaitu bakteri staphylococcus aureus. Kulit manggis (Gracinia mangostana L.) memiliki kandungan senyawa kimia flavonoid, saponin, tanin, dan alkaloid yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri.Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antibakteri sabun cair ekstrak kulit buah manggis (Gracinia mangostana L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan metode sumuran terhadap bakteri Staphylococcus aureus menggunakan tiga kelompok perlakuan. Kontrol positif sipofloxacin, kontrol negatif basis sabun, formulasi 1 (50%), formulasi 2 (60%), formulasi 3 (80%). Parameter yang diamati berupa uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji tinggi busa dan stabilitas busa dan viskositas. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sabun mandi cair ekstrak kulit buah manggis F1, F2 dan F3 memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Didapatkan kesimpulan bahwa F1, F2 dan F3 sabun mandi cair ekstrak kulit buah manggis dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan didapatkan uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji tinggi busa dan stabilitas busa dan viskositas memenuhi persyaratan sabun cair menurut SNI 06-4085-1996.
Pengaruh Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea indica L.) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Staphylococus epidermidis Penyebab Bau Badan Dia Isma Hariani; Puspawan Hariadi; Muhlisun Azim
Sinteza Vol. 1 No. 2 (2021): August
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/sinteza.v1i2.5270

Abstract

Bau badan merupakan masalah yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, salah satu penyebabnya adalah bakteri Staphylococus epidermidis. Salah satu tanaman yang diduga dapat mencegah bau badan adalah tanaman daun beluntas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji skrining fitokimia ekstrak daun beluntas dengan uji flavonoid, terpenoid, dan fenolik serta uji antibakteri terhadap bakteri Staphylococus epidermidis. Uji antibakteri menggunakan metode difusi agar tehnik sumuran menggunakan konsentrasi 40%, 80%, dan 100% dengan kontrol positif ciprofloxasin 50µg/ml dan kontrol negatif DMSO 10%. Hasil skrining menunjukkan ekstrak daun beluntas mengandung flavonoid, tanin, steroid, dan fenolik. Uji antibakteri menghasilkan diameter zona hambat yang terbentuk pada kelompok konsentrasi 40%, 80%, dan 100%, secara berurutan adalah 8,84 mm, 10,52 mm, dan 12,77 mm. Hasil uji statistik menggunakan uji One Way Annova didapatkan nilai signifikan p=0,000. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun beluntas mampu menghambat bakteri Staphylococus epidermidis dengan konsentrasi paling efektif yaitu konsentrasi 80% dan 100%.
Formulasi dan Evaluasi Krim Pelembab Kulit Ekstrak Mahkota Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) Rati Astuti Dewi Nopita; Ersi Arviana Ihsan; Puspawan Hariadi
Sinteza Vol. 2 No. 1 (2022): February
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/sinteza.v2i1.4391

Abstract

Bunga sepatu merupakan tanaman yang memiliki kandungan flavonoid yang  berfungsi sebagai antioksidan dan sebagai pelembab. Pelembab merupakan sediaan yang digunakan untuk memperbaiki kulit kering, sediaan ini dapat menurunkan Trans Evidermal Water Loss (TEWL) dengan membentuk lapisan lemak tipis di permukaan  kulit. Penelitian bertujuan untuk mengetahui formulasi dan evaluasi sifat fisik sedian krim ekstrak etanol mahkota bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) sebagai pelembab kulit. Metode yang digunakan pada penelitian ini eksperimental labolatorium. Evaluasi sifat fisik sediaan krim meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi sediaan krim ekstrak etanol mahkota bunga sepatu dari ketiga formula uji organoleptis pada F1 (semi padat, abu muda, kakao), F2 (semi padat, drak sea green, kakao), kontrol (semi padat, putih, kakao), uji homogenitas dari ketiga formula menunjukkan hasil yang homogen, uji pH pada ketiga formula F1 6,22, F2 6,23, kontrol 5,91, uji viskositas F1 318, F2 1138, kontrol 992, hasil uji daya sebar memiliki diameter pada F1 5,59 cm; F2 5,9 cm; kontrol 5,2 cm  dan uji daya lekat pada F1 2,72 detik; F2 278 detik; dan kontrol 2,65 detik. Hasil uji pelembab menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara formula 2 dengan kelompok kontrol negatif. Sediaan krim ekstrak mahkota bunga sepatu F2 dengan sebelum pengolesan 22,64 % pada hari ke 10 rata-rata 52, 48%.