Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Konseling Islam Perannya Bagi Pemilihan Pasangan dan Kesiapan Pernikahan Amalia, Rizqi Maulida; Ali Akbar, Muhammad Yudi
JURKAM: Jurnal Konseling Andi Matappa Volume 1 Nomor 2 Agustus 2017
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.238 KB) | DOI: 10.31100/jurkam.v1i2.58

Abstract

Pernikahan merupakan prose's ikatan keluarga baru menuju keluarga masarakat secara Luas. Fenomena yang terjadi saat ini adalah prosentase perceraian meningkat. Hal ini ber dampak pada kondisi sosial pada umumnya seperti kesehatan, pekerjaan dan anak. Pada penelitian ini ingin melihat bagaimana peran Konseling Islam bagi persiapan pernikahan dan Pemilihan Pasangan. Hasilnya menunjukkan bahwa Konseling Islam yang dilakukan pada peserta memberikan peran bagi pemahaman tentang pernikahan dan Pemilihan Pasangan secara Islami. Informan penelitian ini ialah pada mahasiwa Univ swasta di Jakarta.
Implementation of Family Social-Cultural Function: Introducing Local Culture Among Children 4-6 Years Old in The Village of Literacy, Jakarta Rohita, Rohita; Amalia, Rizqi Maulida; Jayanti, Asri
Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies Vol 10 No 1 (2021): June 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijeces.v10i1.43853

Abstract

Introducing local culture to the younger generation, which is carried out on children from an early age, is one way to protect Indonesian culture. It is not eroded by the times. This study aims to determine how parents introduce their local culture to children aged 4-6 years. The method is using qualitative. The research subject is determined using purposive sampling in which subjects are selected based on criteria families with children aged 4-6 years, living in RT 08 RW 08 and willing to become respondents. Based on criteria is obtained subject as many as 10 people. Data collection was carried out by an in-depth interview method using a questionnaire distributed to parents. This is done because physical and social distancing is still being applied. Data analysis was performed using the Miles and Huberman model, including data reduction, data display, and data verification. Presentation of data is by displaying tables, diagrams, and narratives to strengthen understanding. The results showed that parents introduced local culture to their children in the form of regional food, folk songs, and regional games using any media. Recommendations are given to the stakeholders that should improve the number of related local cultural reference books.
SINERGITAS PEMBERDAYAAN PONDOK PESANTREN Putra, Purnama; Huda, Nurul; Basri, Hasan; Alrasyid, M. Harun; Sardiana, Anna; Amalia, Rizqi Maulida; -, Puspita; -, Zulfison; Amalia, Alvien Nur; Qurnain, Dewi Savitri
DEVOSI Vol 1 No 2 (2020): Devosi Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/devosi.v1i2.2503

Abstract

The existence of pesantren in the midst of society has a very strategic meaning. Pesantren institutions that are rooted in the community, especially rural communities, are a separate force in arousing the enthusiasm and passion of the community for progress. One of the pesantren that has a long history of the Republic of Indonesia is pesantren Cijati Majalengka. Darul Falah Islamic Boarding School, Cijati. The Community Empowerment Program in Islamic Boarding Schools in terms of economic, social, psychological-counseling, religion, education and other aspects through community service cooperation between universities and partners is expected to provide optimal empowerment for the pesantren environment and the communities around the pesantren area. This service was carried out at the Darul Falah Islamic Boarding School which is located at Jl. K.H Mahfud No. 23 Kelurahan Cijati Kec / Kab. Majalengka with in-house training methods, in the form of socialization, training, and consultation. The conclusion of the community service carried out is the need for a holistic empowerment synergy to increase the potential of the pesantren.
Implementation of Family Social-Cultural Function: Introducing Local Culture Among Children 4-6 Years Old in The Village of Literacy, Jakarta Rohita, Rohita; Amalia, Rizqi Maulida; Jayanti, Asri
Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies Vol 10 No 1 (2021): June 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijeces.v10i1.43853

Abstract

Introducing local culture to the younger generation, which is carried out on children from an early age, is one way to protect Indonesian culture. It is not eroded by the times. This study aims to determine how parents introduce their local culture to children aged 4-6 years. The method is using qualitative. The research subject is determined using purposive sampling in which subjects are selected based on criteria families with children aged 4-6 years, living in RT 08 RW 08 and willing to become respondents. Based on criteria is obtained subject as many as 10 people. Data collection was carried out by an in-depth interview method using a questionnaire distributed to parents. This is done because physical and social distancing is still being applied. Data analysis was performed using the Miles and Huberman model, including data reduction, data display, and data verification. Presentation of data is by displaying tables, diagrams, and narratives to strengthen understanding. The results showed that parents introduced local culture to their children in the form of regional food, folk songs, and regional games using any media. Recommendations are given to the stakeholders that should improve the number of related local cultural reference books.
Konseling Islam Perannya Bagi Pemilihan Pasangan dan Kesiapan Pernikahan Rizqi Maulida Amalia; Muhammad Yudi Ali Akbar
JURKAM: Jurnal Konseling Andi Matappa Volume 1 Nomor 2 Agustus 2017
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/jurkam.v1i2.58

Abstract

Pernikahan merupakan prose's ikatan keluarga baru menuju keluarga masarakat secara Luas. Fenomena yang terjadi saat ini adalah prosentase perceraian meningkat. Hal ini ber dampak pada kondisi sosial pada umumnya seperti kesehatan, pekerjaan dan anak. Pada penelitian ini ingin melihat bagaimana peran Konseling Islam bagi persiapan pernikahan dan Pemilihan Pasangan. Hasilnya menunjukkan bahwa Konseling Islam yang dilakukan pada peserta memberikan peran bagi pemahaman tentang pernikahan dan Pemilihan Pasangan secara Islami. Informan penelitian ini ialah pada mahasiwa Univ swasta di Jakarta.
Ketahanan Keluarga dan Kontribusinya Bagi Penanggulangan Faktor Terjadinya Perceraian Rizqi Maulida Amalia; Muhammad Yudi Ali Akbar; Syariful Syariful
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.95 KB) | DOI: 10.36722/sh.v4i2.268

Abstract

Abstrak - Faktor ketidak harmonisan di dalam keluarga menjadi salah satu sebab terjadinya perceraian keluarga. Ketidak harmonisan keluarga ini disebabkan oleh adanya pergeseran nilai perkawinan. Pasangan suami istri kurang memahami esensi tujuan pernikahan dan berkeluarga yang menjadi salah satu nilai dalam ketahanan keluarga. Hal itu menyebabkan adanya ketidakcocokan, perselisihan, akhlak yang buruk, cemburu dan gangguan fihak luar serta adanya faktor ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini juga menggunakan data sekunder berupa data dari Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Hasil kajian nya ialah (1). Diperlukan pemahaman kepada masyarakat tentang ketahanan keluarga agar setiap individu pasangan memahami konsep dan tujuan berumah tangga. (2). Optimalisasi lembaga BP4 dalam menjembatani penyelesaian konflik rumah tangga. (3).     Penguatan sendi keluarga dari berbagai aspek baik ekonomi maupun sosial dan lainnya agar dapat meminimalisir tingkat perceraian. Kata Kunci – Ketahanan keluarga, faktor cerai, pernikahan Abstract - Factors of disharmony in the family became one of the causes of family divorce. This family harmony is caused by a shift in marital values. Married couples lack understanding of the essence of the purpose of marriage and family which became one of the values in family resilience. It causes discrepancies, disputes, bad morals, jealousy and external interference and economic factors. This research used qualitative method. This research also used secondary data in the form of data from South Jakarta Religious Court. The results of study are (1). understanding of family resilience is needed so that each individual couple understand the concept and purpose of marriage, (2). Optimization of BP4 institutions in mediator the settlement of domestic conflict. (3). Strengthening family bond in every aspect (economy, social, etc) to decrease the divorce rate.   Keywords - Family resilience, divorce facto, marriage
Hubungan Relijiusitas dengan Self Awareness Mahasiswa Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (Konseling) UAI M. Yudi Ali Akbar; Rizqi Maulida Amalia; Izzatul Fitriah
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 4, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.503 KB) | DOI: 10.36722/sh.v4i4.304

Abstract

Abstrak - Penelitian ini hendak melihat hubungan antara relijiusitas dengan self awareness pada mahasiswa/i prodi BPI (konseling) UAI. Dimana self awareness merupakan kecerdasan pemahaman diri sesuai dengan situasi dan kondisi, yang memiliki faktor penunjang bagi penguatan self awareness. Keberagamaan seseorang menjadi faktor penentu bagi bagaimana bersikap, kepeduliaannya dan lainnya. Dalam ajaran agama mengajarkan untuk berperilaku terpuji baik bagi diri maupun sesama. Data pada penelitian ini dengan kuisioner skala relijiusitas dan self awarenes yang telah mengalami uji validitas dan reabilitas. Penelitian dengan sample 84 mahasiswa/i prodi BPI yang merupakan jumlah populasi aktif ini memberikan hasil bahwa adanya hubungan yang signifikan antara relijiusitas dengan self awareness dengan derajat yang lemah. Penelitian ini sebagai awalan dari penelitian berikutnya yang lebih mendalam baik dari sisi variabel maupun sample dan alat analisis.Abstract - This research aims to see the relation between religiosity with self awareness on student of  BPI (counseling) program. Where self awareness is the intelligence of self-understanding in accordance with the situation and conditions, which has a supporting factor for the strengthening of self awareness. One's religiousness becomes the decisive factor for how to behave, his or her care and others. In the teachings of religion teaches to behave well for both themselves and others. The quantitative ata in this study with religious scale  and self awareness  who have meet the validity and reliability test. The research with sample of 84 students of BPI study program which is the number of active population gives result that there is a significant relation between religiosity and self awareness with weak degree. This research is a prefix of subsequent research in more depth both in terms of variables and samples and analysis tools.Keywords - Religiosity, Self Awarenes, College Student
Rekonstruksi Dakwah Islam di Ranah Politik dan Kultural Abdullah Hakam Shah; Rizqi Maulida Amalia
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 8, No 6 (2021)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v8i6.23311

Abstract

In Indonesia, da'wah in the political and cultural spheres is compared to siblings who have not spoken to one another in a long time, contradicting one another and even bringing one another down. Reconstruction of da'wah in Indonesia's political and cultural realms is an extremely interesting subject that has the potential to constantly evolve and present new breakthroughs. Legislation and public policy issues require these individuals to engage in the political process, whereas social-social issues typically require a cultural approach. The purpose of this study is to determine whether it is true that Islamic da'wah in the political and cultural realms cannot coexist, particularly in the Indonesian context, and whether it is possible to create synergy – even convergence – between political and cultural da'wah, as well as what compromises must be made with mainstream circles. Today, political and cultural da'wah circles exist in Indonesia. By utilizing a literature-based approach that incorporates both theory and expert opinion. Additionally, it is analyzed by providing interpretations that are transformed into objects that can be interpreted in terms of space and time. The article concludes that, in contemporary Indonesia, the synergy between political and cultural da'wah must be directed toward resolving the nation's problems, such as poverty and ignorance eradication, upholding justice, and establishing a clean government. These efforts should be couched in a framework of noble morality, elegant strategy, and an approach that is both friendly and sympathetic.Keywords: Reconstruction; Islamic Education; Politics, Culture  AbstrakDakwah di ranah politik dan kultural di Indonesia digambarkan seolah-olah sebagai siblings yang sudah lama tidak saling menyapa, kontradiktif, bahkan saling menjatuhkan. Rekontruksi dakwah di ranah politik dan kultural di Indonesia merupakan topik yang sangat menarik dan memiliki potensi kuat untuk selalu berkembang serta menghadirkan terobosan baru. Persoalan perundang-undangan dan kebijakan-kebijakan publik mengharuskan umat ini untuk terlibat di arena politik, sementara persoalan sosial-kemasyarakatan cenderung menghajatkan pendekatan kultural. Penelitian ini hendak menjawab pertanyaan, benarkah dakwah Islam di ranah politik dan di ranah kultural tidak bisa dipertemukan, khususnya dalam konteks Indonesia dan mampukah menciptakan sinergi –bahkan konvergensi—antara dakwah politik dan dakwah kultural serta Apa saja kompromi-kompromi yang mesti ditempuh dari mainstream kalangan dakwah politik dan kalangan dakwah kultural yang ada di Indonesia sekarang. Dengan menggunakan pendekatan literatur yang mempertimbangkan teori serta pendapat para ahli. Selanjutnya dianalisis dengan cara memberikan interprestasi yang menjadi obyek untuk ditafsirkan dalam kontek ruang dan waktu. Artikel ini menemukan bahwa dalam konteks Indonesia kontemporer, sinergi antara dakwah politik dan dakwah kultural tersebut mesti diarahkan untuk menyelesaikan problematika bangsa seperti pengentasan kemiskinan dan kebodohan, penegakan keadilan, serta pembentukan pemerintahan yang bersih. Upaya-upaya ini hendaknya dikemas dalam bingkai moralitas yang luhur, strategi yang elegan, serta cara pendekatan yang ramah dan simpatik.Keywords: Rekonstruksi; Dakwah Islam; Politik, Kultural