Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implementasi Mesin Pengiris Keripik Tempe Untuk Meningkatkan Produktivitas UKM Tempe Ibrohim Ibrohim; Made Pramono; Agung Prijo Budijono; Wahyu Dwi Kurniawan
Indonesian Journal of Engineering and Technology (INAJET) Vol. 2 No. 1 (2019): September 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/inajet.v2n1.p1-10

Abstract

Selama ini proses pengirisan keripik tempe masih menggunakan cara konvensional menggunakan pisau tangan. Hal ini mengakibatkan tidak efektifnya proses pengirisan batang tempe yang merupakan bahan dasar keripik tempe dengan durasi yang relatif lama yaitu ± 30 irisan/menit. Selain itu, irisan ± 10% -15% memiliki ketebalan yang bervariasi dan relatif tebal (3mm), yang menyebabkan keripik tempe menjadi renyah. Karena kendala dalam proses pemotongan tempe, UKM hanya bisa memproduksi 10kg/hari. Selain itu, karena proses pemotongan dilakukan secara manual, membutuhkan tenaga yang besar, waktu yang lama, tidak higienis dan rawan kecelakaan kerja. Untuk mengatasi kendala mitra, UKM mitra akan dibantu melalui perancangan mesin pengiris keripik tempe. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah perancangan, pembuatan, perakitan, pengujian mesin, serah terima mesin, pelatihan pengoperasian dan perawatan mesin, dan pemantauan berkala. Berdasarkan hasil implementasi di UKM produsen keripik tempe, mesin pengiris keripik tempe sangat membantu menyelesaikan masalah UKM produsen keripik tempe. Hal ini terlihat dari kepraktisan proses pengirisan yang membutuhkan waktu yang relatif cepat yaitu 60 potong/menit agar karyawan tidak mudah kelelahan. Hal ini juga meningkatkan kualitas keripik tempe, dimana ketebalan seragam keripik tempe adalah 2mm. Beberapa keunggulan tersebut berdampak pada kapasitas produksi yang meningkat dua kali lipat dari 10kg/hari menjadi 20kg/hari.
Sistem Penyiraman Tauge Menggunakan Sumber Tenaga Hybrid Angin Dan Matahari Rakhmad Agus Arrashid; Subuh Isnur Haryudo; Widi Aribowo; Ibrohim Ibrohim
Indonesian Journal of Engineering and Technology (INAJET) Vol. 2 No. 2 (2020): April 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/inajet.v2n2.p36-41

Abstract

Tauge atau orang awam biasa menyebutnya kecambah sangat mudah cara pembuatannya, Pekerjaan yang sangat susah dan menjadi persoalan adalah prosedur penyiramannya yang dilakukan petani tauge tiap 4 jam sekali untuk memperoleh hasil tauge yang berkualitas. Proses penyiraman dimulai ketika suhu tanaman kacang hijau mencapai 35 ËšC dan berhenti ketika suhu pada 30 C. Oleh karena itu, diperlukan alat yang dapat menyiram kecambah secara otomatis untuk menjaga suhu akurat pada suhu 30 C. Jadi, pada proyek akhir ini dibuat sebuah sistem penyiram tauge otomatis menggunakan mikrokontroler arduino uno sebagai pengendali motor pada saat penyiraman tauge. Selain itu, sumber energi matahari (Fotovoltaik) dan angin (Turbin angin) digunakan sebagi produksi listrik dari sumber energi alternatif pada sistem penyiram tauge. Namun, perubahan cuaca yang tidak menentu membuat turbin angin skalakecil yang terhubung ke jaringan dan sistem fotovoltaik tidak diragukan lagi akan mempengaruhi masalah kualitas daya. Dalam artikel ini pengukuran daya yang dihasilkan oleh sistem tenaga hybrid (tenaga angin dan tenaga matahri) untuk menentukan sejauh mana error yang dihasilkan antara perhitungan dengan hasil pengukuran. Variable pengukurannya adalah tegangan, arus, intensitas cahaya, dan kecepatan angin. Pengujian sistem tenaga hybrid yaitu tenaga matahari (fotovoltaik) mampu menghasilkan total daya rata-rata 18.19 watt dengan nilai error 7.1 %, sedangkan pada tenaga angin (turbin angin) mampu menghasilkan total tegangan rata-rata 32,5 V dengan arus 0,216A dan nilai error 37,8 pada percepatan angin rata-rata 3 meter/sekon.
PROTOTIPE PENSTABIL TEGANGAN PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO Darmaputra Catra Daksa; Achmad Imam Agung; Subuh Isnur Haryudo; Ibrohim Ibrohim
JURNAL TEKNIK ELEKTRO Vol 9 No 3 (2020): SEPTEMBER 2020
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jte.v9n3.p669-675

Abstract

Listrik merupakan Kebutuhan diera modern menjadi kebutuhan utama masyarakat. Dengan berkembangnya berbagai sektor teknologi mulai dari komunikasi, hiburan dan segala kebutuhan memasak yang memerlukan pasokan energi listrik. Electrical device tersebut menjadi kebutuhan masyarakat dan gaya hidup. Skripsi ini bertujuan untuk Menghasilkan prototipe PLTMH dengan output tegangan AC yang stabil dan mengetahui hasil pengujian dan analisis dari prototipe penstabil tegangan pada prototipe PLTMH. Dari pengujian alat didapat debit air sebesar 2,6 lt/s kemudian didapatkan kecepatan putaran turbin sebesar 1360 rpm. hasil output dari generator distabilkan menggunakan AVR diperoleh hasil sebesar 13,5 volt sehingga didapatkan hasil arus pengisian aki sebesar 0,05 A. output dari aki tersebut disalurkan ke inverter untuk mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC, dari hasil pengujian beban lampu pijar 209 V AC dengan nilai arus 0,17 A dan nilai daya 35,6 Watt. Kata Kunci: Energi Alternatif, PLTMH, AVR, Inverter Tegangan.
Berpikir Kritis Dan Kolaboratif Siswa SMK Ketintang Surabaya Pada Bidang Sensor dan Aktuator Farid Baskoro; I Gusti Putu Asto; Unit Three Kartini; Ibrohim Ibrohim
Abimanyu : Jornal of Community Engagement Vol 4 No 2 (2023): August 2023
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/abi.v4n2.p13-20

Abstract

This research is a Program community service (PKM) activity aimed at presenting an analysis of critical thinking and collaborative abilities among students of SMK Ketintang in the field of sensors and actuators. This PKM involves a trial of critical thinking skills through a series of multiple-choice questions related to sensors and actuators. Additionally, an evaluation of collaborative abilities is conducted using a questionnaire, where participants provide feedback on teamwork, contributions, and interactions within their respective groups. The results of this PKM show that the majority of students demonstrated good performance in interpretation, analysis, and evaluation, with positive percentages ranging from 57% to 66%. This indicates a strong ability to comprehend and analyze information related to sensors and actuators. Meanwhile, the evaluation of collaborative abilities showed positive responses from the participants, with high scores in teamwork, contributions, and interactions. These results indicate the existence of effective teamwork that can help students solve a problem. Keywords: Critical, Collaborative, Education