Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Teknik Mesin

PENGARUH PENGGUNAAN SIMULASI MACH 3 TURN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN CNC (COMPUTER NUMERICALLY CONTROLLED) KELAS XII TEKNIK PEMESINAN DI SMK NEGERI 2 SURABAYA Wijatmiko, Fengki; Utama, Firman Yasa
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 6, No 03 (2018): JPTM, Volume 06 Nomor 03 Tahun 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya media yang digunakan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran CNC (Computer Numerically Controlled). Berdasarkan kompetensi dasar (KD) yang tertera pada silabus, siswa dituntut untuk mampu membuat program pada mesin bubut CNC. Berdasarkan nilai ulangan harian, masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM (Kriteria Kelulusan Minimal). Oleh sebab itu, kami menggunakan media simulasi Mach 3 Turn untuk mengetahui seberapa besar peningkatan nilai hasil belajar dan adakah hubungan antara penggunaan media simulasi terhadap hasil belajar. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen yaitu True Experimental Design dengan bentuk Pretest-Posttest Control Group Design yang terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu pre-test, post-test dan angket respon siswa. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dianalisis, terdapat pengaruh positif antara penggunaan simulasi Mach 3 Turn terhadap hasil belajar siswa. Peningkatan nilai hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik jika dibandingkan kelompok kontrol dengan rata-rata pre-test kelompok eksperimen ?56.482? dan hasil post-test ?82.778?, sedangkan rata- rata pre-test kelompok kontrol ?54.375? dan hasil post-test ?70?. Nilai N-GAIN kelompok eksperimen lebih besar dari nilai N-Gain kelompok kontrol (0.604 > 0.343). Respon siswa terhadap penggunaan simulasi Mach 3 Turn dalam proses pembelajaran sebesar 77 %. Kata Kunci : CNC, Simulasi Mach 3 Turn, Hasil Belajar Siswa, Respon siswa.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) MENGGUNAKAN APLIKASI MACH3 TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN CNC KELAS XII TEKNIK PEMESINAN DI SMKN 1 JETIS MOJOKERTO EKA ARISMA, NIKO; YASA UTAMA, FIRMAN
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 6, No 03 (2018): JPTM, Volume 06 Nomor 03 Tahun 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi dan hasil belajar siswa kelas XII Jurusan Teknik Pemesinan di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto. dengan diterapkannya model pembelajaran TPS (Think pair Share) menggunakan aplikasi mach3 diharapkan mampu membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.Peserta didik yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 12 teknik pemesinan yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian Pre-Experimental Design yaitu dengan menggunakan satu kelas yang dijadikan kelas eksperimen dengan memberikan pretest sebelum adanya treatment dan memberikan posttest setelah diberikan treatment.Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran TPS menggunakan aplikasi mach3 terhadap motivasi belajar siswa digunakan analisis regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana dapat diketahui bahwa pembelajaran menggunakan model tersebut mempengarui sebesar 54,1% motivasi belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dikategorikan sedang dengan perolehan nilai N-gain sebesar 0,5324. Dan aktivitas belajar siswa dikategorikan aktif, hal tersebut dapat diketahui dari nilai prosentase aktivitas belajar siswa berdasarkan observasi sebesar 67,5%. Kata Kunci: Model Pembelajaran, Mach 3 , Motivasi, Hasil Belajar Siswa.
PENGARUH PENGGUNAAN SIMULASI MACH 3 TURN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN CNC (COMPUTER NUMERICALLY CONTROLLED) KELAS XII TEKNIK PEMESINAN DI SMK NEGERI 2 SURABAYA WIJATMIKO, FENGKI; YASA UTAMA, FIRMAN
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 6, No 03 (2018): JPTM, Volume 06 Nomor 03 Tahun 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya media yang digunakan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran CNC (Computer Numerically Controlled). Berdasarkan kompetensi dasar (KD) yang tertera pada silabus, siswa dituntut untuk mampu membuat program pada mesin bubut CNC. Berdasarkan nilai ulangan harian, masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM (Kriteria Kelulusan Minimal). Oleh sebab itu, kami menggunakan media simulasi Mach 3 Turn untuk mengetahui seberapa besar peningkatan nilai hasil belajar dan adakah hubungan antara penggunaan media simulasi terhadap hasil belajar. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen yaitu True Experimental Design dengan bentuk Pretest-Posttest Control Group Design yang terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu pre-test, post-test dan angket respon siswa. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dianalisis, terdapat pengaruh positif antara penggunaan simulasi Mach 3 Turn terhadap hasil belajar siswa. Peningkatan nilai hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik jika dibandingkan kelompok kontrol dengan rata-rata pre-test kelompok eksperimen ?56.482? dan hasil post-test ?82.778?, sedangkan rata- rata pre-test kelompok kontrol ?54.375? dan hasil post-test ?70?. Nilai N-GAIN kelompok eksperimen lebih besar dari nilai N-Gain kelompok kontrol (0.604 > 0.343). Respon siswa terhadap penggunaan simulasi Mach 3 Turn dalam proses pembelajaran sebesar 77 %. Kata Kunci : CNC, Simulasi Mach 3 Turn, Hasil Belajar Siswa, Respon siswa.
PENGARUH DRYING PROCESS TERHADAP FINISHING TOP COAT PADA PENGECATAN KOMPONEN BODI KENDARAAN BERMOTOR BRAHMASETA HERMIANTO, KUSUMADETYA; YASA UTAMA, FIRMAN
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil akhir proses pengecatan bodi kendaraan bermotor ialah komponen atau bahan dasar cat, peralatan yang digunakan saat mengecat, teknik pengecatan, dan metode pengeringan. Jarak yang umum digunakan ialah 15-25 cm. Banyak bengkel pengecatan yang masih menggunakan metode pengeringan di luar ruangan dikarenakan keterbatasan alat dan lahan. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui pengaruh jarak penyemprotan terhadap hasil akhir pada finishing top coat dengan menggunakan berbagai macam metode pengeringan, dan mengetahui faktor ekonomis yang paling optimal dalam proses pengecatan dan hasil pengeringan pengecatan komponen bodi kendaraan bermotor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode eksperimen. Jarak penyemprotan yang digunakan dalam penelitian ini ialah 17, 19, dan 21 cm dan metode pengeringan yang digunakan ialah metode pengeringan oven menggunakan Micro Oven, metode pengeringan di dalam ruangan, dan metode pengeringan di luar ruangan. Pengecatan finishing top coat dilakukan menggunakan Paint Test Demonstrator agar jarak penyemprotan stabil. Pengukuran kekilapan dilakukan menggunakan glossmeter, dan pengukuran ketebalan dilakukan menggunakan thickness gauge. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini ialah kualitas hasil terbaik didapatkan menggunakan jarak penyemprotan 17 cm dengan metode pengeringan oven menggunakan Micro Oven yang menghasilkan tingkat kekilapan 92.29 GU dan ketebalannya 0.052 mm dengan permukaan yang baik dilihat dari hasil pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Metode pengeringan menggunakan Micro Oven memakan total biaya paling rendah yaitu Rp. 105.800,- dengan lama pengerjaan paling singkat yaitu 2 jam 35 menit. Kata kunci : Pengeringan, jarak penyemprotan cat, dan faktor ekonomis. Abstract Several factors affecting the end result of painting process of motor vehicle body are paint component or material, equipment used when painting, painting technique, and drying method. The commonly used spraying distance is 15-25 cm. Many painting workshops are still using outdoor drying methods due to limited tools and land. The purpose of this research is to know the effect of spraying distance to the final result on finishing top coat by using various drying method, and know the most economical factor in painting process and drying result of painting of motor vehicle body component. The method used in this research is the experimental method. The spraying distance used in this study was 17, 19, and 21 cm and the drying method used was oven drying method using Micro Oven, indoor drying method, and outdoor drying method. Top coat finishing painting is done using Paint Test Demonstrator for stable spraying distance. The gloss measurements were made using a glossmeter, and thickness measurements were made using a thickness gauge. The results obtained in this study is the best quality results obtained using 17 cm spraying distance by oven drying method using Micro Oven which produces 92.29 GU gloss level and thickness of 0.052 mm with good surface seen from observation by using microscope. The method of drying using Micro Oven takes the lowest total cost of Rp. 105800, - with the shortest working time of 2 hours 35 minutes. Keywords : Drying, paint spraying distance, and economical factors.
REKAYASA KOMPOSISI MIXING SOLVENT DAN VARNISH TERHADAP KUALITAS HASIL PENGECATAN MENGGUNAKAN GLOSS METER WAHYU ARDYANTO, MUSLICH; YASA UTAMA, FIRMAN
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Meningkatnya jumlah kendaraan dan kondisi jalan yang belum memadai menyebabkan terjadinya kemacetan dan kepadatan di jalan raya. Hal tersebut dapat memicu adanya berbagai kecelakaan, benturan, ataupun saling bersenggolan yang menyebabkan rusaknya cat kendaraan. Perbaikan pada cat sendiri biasanya dilakukan dengan cara mengecat kembali bagian yang mengalami kerusakan saja atau mengecat ulang seluruh bagian yang dilapisi oleh cat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas hasil pengecatan, dan berapa besar pengaruh penggunaan mixing solvent dan varnish terhadap kualitas hasil pengecatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Dalam penelitiaan ini solvent yang digunakan adalah Bintang A Spesial dan Autoglow Polyurethane (Pu). Sedangkan varnish yang di gunakan adalah Galaxy HS 2800 jenis Polyurethane (Pu). Komposisi mixing varnish dan solvent yang digunakan ialah 1:0,5, 1:0,8, 1:1. Pengujian daya kilap hasil pengecatan diukur mengunakan gloss meter dan ketebalan hasil pengecatan diukur menggunakan coating thickness gauge. Dari penelitian eksperimen ini didapatkan hasil terbaik dengan perbandingan 1:0,5 pada Varnish Galaxy HS 2800 dicampur dengan Solvent Bintang A Spesial didapatkan angka 92.06 GU. Akan tetapi spesimen ini memiliki ketebalan varnish yang rendah yaitu 0.014 mm. Sedangkan hasil kilap terendah didapatkan pada campuran varnish Galaxy HS 2800 dan solvent Autoglow PU dengan nilai kilap 90.5 GU. Akan tetapi spesimen ini memiliki tingkat ketebalan varnish tertinggi yaitu 0.030 mm. Pada kesesuaian warna yang mendekati nilai standart cat pabrik adalah solvent Autoglow PU pada perbandingan 1:0,8 dengan nilai kilap 91,56 GU, 0,124 mm ketebalan dan warna yang terbaik pada pengujian kesesuaian warna. Kata kunci: pengecatan, solvent, varnish, kualitas hasil pengecatan. Abstract The increasing number of vehicles and road conditions that have not been adequately led to congestion and overcrowding on the highways. It could trigger the presence of various accidents, collisions, or mutual-shoulder that caused damage to the vehicles Paint. Improvement on the paint itself is usually done by means of paint back the damaged parts or repainting the entire re coated by paint. The purpose of this research is to know the quality of the painting, and how much influence the use of mixing solvent and varnish to the quality of the results of the painting. This type of research is experimental. In this penelitiaan solvent used is A special and Autoglow Polyurethane (Pu). While the varnish used is Polyurethane type Galaxy HS 2800 (Pu). Mixing varnish composition and solvent used is 1:0.5, 1:0.8, 1:1. Testing the power of the painting measured results using glassy gloss meters and thickness of painting results measured using a coating thickness gauge. Experimental research of these obtained the best results by comparison 1:0.5 on Varnish Galaxy HS 2800 mixed with Solvent A Special Star numbers obtained 92.06 GU. However, this specimen has the thickness of the varnish is low i.e. 0.014 mm. Whereas the results obtained on the mix low gloss varnish Galaxy HS 2800 and solvent Autoglow PU gloss value of 90.5 GU. However, this specimen has the highest level of the thickness of the varnish that is 0.030 mm. On the suitability of the standard value that approximates the color of the paint factory is solvent Bintang A Spesial on comparison 1:0.8 with gloss value 91.56 GU, 0.124 mm thickness and color best on testing the suitability of color. Keywords: painting, solvent, varnish, the quality of the painting.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN CNC MILLING DENGAN PENGATURAN TITIK AWAL PAHAT PADA POSISI CENTER DI SMK NEGERI 5 SURABAYA DHIMAS WIDAYANTO, LUTHFI; YASA UTAMA, FIRMAN
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya media dan pemahaman siswa mengenai pemrograman CNC milling 3A pada pembahasan pengaturan titik awal pahatt pada posisi center dalam proses pembelajaran mata pelajaran CNC. Merujuk dari permasalahan tersebut peneliti membuat modul yaitu ?Modul Pembelajaran CNC Milling Dengan Pengaturan Titik Awal Pahat Pada Posisi Center Menggunakan Software Mach3? yang nantinya sebagai penunjang dalam proses pembelajaran sehingga membantu siswa secara individual mencapai tujuan belajar pada suatu proses pembelajaran. Modul pembelajaran yang akan diterapkan, nantinya dikembangkan menggunakan model pengembangan 4-D (four D model) yang terdiri dari 4 tahapan yaitu: (1) penetapan (Define), (2) perancangan (Design), (3) pengembangan (Develop), dan (4) penyebaran (Disseminate). Tahap pendefinisian meliputi analisis awal akhir, analisis siswa,analisis konsep, analisis tugas, dan spesifikasi tujuan pembelajaran. Tahap perancangan terdiri dari penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format, dan perancangan awal (desain awal). Pada tahap pengembangan terdiri dari validasi modul oleh dosen ahli, angket respon siswa, dan soal pretest postest untuk siswa. Sedangkan untuk penyebaran tidak dilakukan dikarenakan terbatasnya waktu penelitian. Hasil penelitian menunjukkan (1) persentase penilaian modul sangat layak digunakan (2) siswa menunjukkan respon positif terhadap modul yang dikembangkan (3) hasil belajar dari siswa mengalami peningkatan dengan kategori baik. Kata kunci: Modul CNC Milling, Software Mach3, Validasi Modul, Hasil Belajar Siswa, Respon Siswa. Abstract This research is based on the lack of media and students understanding of CNC milling 3A programming at the initial stage of the implementation of the central point in the learning process of CNC subjects. Referring from the problem the researcher make modules that is "CNC Milling Learning Module with Chisel Starting Point on Middle Position Using Mach3 Software" which then as a support in the learning process helps individuals to achieve the learning process. The learning module that will be implemented will then be developed using a 4-D development model (four-D models) consisting of 4 stages: (1) Define, (2) design (3), (3) development, and (4) distribution (Disseminate).The stage of defining the final initial completion, student analysis, concept analysis, task analysis, and specification of learning objectives. The design stage consists of the preparation of tests, media selection, format selection, and initial design (initial design). In the development stage consists of module validation by expert experts, student response questionnaires, and pretest posttest questions for students. Whereas for collection is not done because of the limited time for research.The results of this research indicats (1) developed module products are very feasible to use (2) students showed a positive response to the developed module (3) the learning outcomes of the improvement students with good category. Keywords: transmission module, 4 d learning (four D model), the results of the study
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN CNC MILLING MENGGUNAKAN SOFTWARE MACH3 PADA MATA PELAJARAN CNC DI SMK NEGERI 5 SURABAYA GUNTUR CHRISARDY, ELISA; YASA UTAMA, FIRMAN
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode penelitian ini mengacu pada pengembangan model 4-D yang memiliki empat tahap ialah Define (Pendefinisian), Design (Perencanaan), Develop (Pengembangan), Disseminate (Penyebaran), tetapi dalam penelitian pengembangan modul ini peneliti tidak menggunakan tahap Disseminate (Penyebaran). Subyek penelitian yaitu siswa Kelas XII TPm SMK Negeri 5 Surabaya yang mengikuti Mata Pelajaran CNC. Instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa lembar angket validasi modul. Hasil analisis data validasi dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakaan modul pembelajaran CNC Milling Menggunakan Software Mach3 yang dihasilkan. Hasil penelitian dengan dukungan software Mach3 menunjukkan skor validasi modul oleh dosen/pengajar kompetensi materi sebesar 3.64, kompetensi bahasa sebesar 3.8 dan kompetensi desain sebesar 3.26 , di mana persentase tersebut jika diinterpretasikan pada Skala Likert, masuk dalam kriteria sangat layak. Hasil respon siswa diperoleh dengan presentase sebesar 92% dengan kriteria sangat baik. Hasil belajar tahap pertama sebelum menggunakan modul persentase nilai belum memenuhi kriteria dengan nilai rata-rata 63,91 pada tahap kedua setelah pembelajaran menggunakan modul mendapatkan nilai rata-rata 79,68 dan tahap ini mengalami peningkatan. Hal ini membuktikan terdapat peningkatan hasil belajar pada siswa kelas XII jurusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 5 Surabaya.Kata Kunci: Validasi Modul, Respon Siswa, Hasil Belajar Siswa
PENGEMBANGAN MODUL AJAR TEKNIK MERANCANG POKOK BAHASAN PERHITUNGAN DIAMETER POROS DAN BANTALANYA BERDASARKAN GAYA YANG BEKERJA IBRAHIM, MUHAMMAD; YASA UTAMA, FIRMAN
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada mata kuliah Teknik Merancang belum memiliki media pembelajaran praktis pada pembahasan perhitungan diameter poros dan pemilihan bantalannya mengaitkan dengan mesin teknologi tepat guna (TTG), dan kegiatan mengajar bersifat konvesional dan monoton, akibatnya semangat belajar rendah dan cepat bosan mempengaruhi hasil belajar peserta didik. dari permasalahan tersebut peneliti membuat media pembelajaran berupa modul berjudul?Perhitungan Diameter Poros dan Bantalanya berdasarkan Gaya Bekerja? sebagai penunjang agar proses pembelajaran lebih efektif, dan mampu meningkatkan hasil belajar mahasiswa secara individual untuk mencapai tujuan belajar pada mata kuliah teknik merancang, Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D (four D model) yang terdiri dari 4 tahapan yaitu: (1) penetapan (Define), (2) perancangan (Design), (3) pengembangan (Develop), dan (4) penyebaran (Disseminate). Subyek penilitian yaitu mahahsiswa D3 Teknik Mesin yang mengikuti mata kuliah Teknik Merancang. Instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data berupa lembar angket validasi modul. Analisa data validasi untuk mengetahui tingkat kelayakan modul pembelajaran yang dikembangkan. Hasil dari penelitian, telah berhasil dikembangkan modul pembelajaran Teknik Merancang dengan pembahasan perhitungan diameter poros dan pemilihan bantalan berdasarkan gaya bekerja yang sangat layak menggunakan pengembangan 4D Models sampai tahap Disseminate pada Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di UNY, respon mahasiswa setelah menggunakan modul pengembangan mendapatkan respon sangat baik, hasil belajar mahasiswa setelah menggunakan modul pengembangan mengalami peningkatan. Maka dapat disimpulkan bahwa modul ajar yang dikembangkan sangat layak dan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam perkuliahan Teknik Merancang. Kata kunci: Modul, Model Pengembangan 4-D, Validasi Modul, Respon Mahasiswa, dan Hasil Belajar Mahasiswa. Abstract In Designing Engineering courses do not yet have practical learning media in the discussion of calculation of shaft diameter and bearing selection associating with appropriate technology machines (TTG), and teaching activities are conventional and monotonous, resulting in low learning spirit and fast boredom affecting student learning outcomes. From these problems the researcher made the learning media in the form of a module entitled "Calculation of Axle Diameter and Bearing based on Working Style" as a support so that the learning process is more effective, and able to improve student learning outcomes individually to achieve learning goals in designing engineering subjects. 4-D development (four D models) which consists of 4 stages, namely: (1) determination (Define), (2) design (Design), (3) development (Develop), and (4) dissemination (Disseminate). The research subjects were D3 Mechanical Engineering students who took the Designing Engineering course. The research instrument was used to collect data in the form of module validation questionnaire sheets. Analysis of validation data to determine the feasibility level of the learning module developed. The results of the study have successfully developed the Designing Engineering learning module with discussion of shaft diameter calculation and bearing selection based on work styles that are very feasible using 4D Models development to Disseminate stage in the Journal of Technology and Vocational Education at UNY. good, student learning outcomes after using the development module have increased. Then it can be concluded that the teaching module developed is very feasible and can improve student learning outcomes in lectures on Designing Techniques. Keywords: Modules, 4-D Development Model, Module Validation, Student Response, and Student Learning Outcome
ANALISIS BEARING PADA POMPA SENTRIFUGAL DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) PT. SIER MENGGUNAKAN PROGRAM PREVENTIVE MAINTENANCE YANG TERENCANA ARDI KUSUMA, JUAN; YASA UTAMA, FIRMAN
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pompa Sentrifugal pada perusahaan ini berfungsi untuk menyalurkan limbah pabrik ke instalasi pengolahan air limbah agar kadar limbah berkurang. Salah satu komponen pompa sentrifugal pada instalasi pengolahan air limbah yang harus diperhatikan adalah bearing. Perawatannya selama ini menggunakan corrective maintenance yaitu ketika mesin mati atau alat mengalami kerusakan baru dilakukan perbaikan. Belum tersedianya penjadwalan preventive maintenance menyebabkan tidak diketahuinya faktor kerusakan yang terjadi pada bearing saat beroperasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara mengidentifikasi kerusakan bearing agar dapat meningkatkan performa pompa sentrifugal dan menentukan penjadwalan ­preventive maintenance. Metode pengujian ini menggunakan penelitian terapan (applied research). Hasil penelitian ini adalah identifikasi kerusakan pada pompa didapatkan nilai keandalan terendah yaitu 74,2% dan nilai amplitudonya sebesar 1,91 m/s2. Dimana batas minimum keandalan adalah 80% dan batas maksimum amplitudo 1,8 m/s2. Kondisi yang dialami bearing mengindikasikan mengalami kerusakan. Tindakan pengecekannya diperoleh dari suara yang ditimbulkan bearing dan pengujian getaran menggunakan vibration meter. Sehingga penjadwalan preventive maintenance dapat dilakukan mulai dari daily, weekly, monthly dan yearly sesuai hasil penelitian. Kata kunci: Bearing, Reliability, Amplitudo, Preventive Maintenance
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MACH 3 TURN PADA PEMROGRAMAN MESIN CNC BERDASARKAN DESAIN CAD DI SMK NEGERI 12 SURABAYA AHMAD SAPUTRA, FANDY; YASA UTAMA, FIRMAN
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersediaan sarana pembelajaran menjadi kendala dalam proses pembelajaran mesin CNC di SMK Negeri 12 Surabaya. Hal ini membuat siswa kesulitan dalam memahami materi ajar sehingga hasil belajar rendah. Pembelajaran mesin CNC yang masih menggunakan program CNC TU tidak relevan dengan kebutuhan di industri. Solusi bagi permasalahan tersebut adalah dengan memanfaatkan perangkat lunak berbasis komputer. Mach 3 Turn bisa menjadi media pembelajaran yang cocok dan relevan dengan kebutuhan di industri. Mach 3 Turn telah menerapkan program untuk mesin CNC PU. Mach 3 Turn dapat digunakan untuk mengaplikasikan program yang dibuat dalam bentuk tampilan yang interaktif dan menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap Mach 3 Turn dan hasil belajar siswa. Desain penelitian menggunakan One Group Pre-test Post-test Design. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner respon siswa dan tes. Hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai pretest sebesar 64,72 dan rata-rata nilai posttest tertulis sebesar 78,38 serta rata-rata nilai posttest Mach 3 Turn sebesar 76,90. Analisis data hasil uji t berpasangan diperoleh nilai t hitung -7,376 < -2,048 sehingga terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah menerapkan media Mach 3 Turn. Analisis respon siswa terhadap Mach 3 Turn sebesar 85,23%. Hasil ini menunjukkan bahwa respon siswa terhadap Mach 3 Turn sangat positif. Kata Kunci : Mach 3 Turn, pemrograman mesin CNC.