Petani dalam mengolah lahan membutuhkan pestisida untuk memberantas hama dan gulma. Namun disisi lain pestisida dapat membahayakan kesehatan diri petani, konsumen serta lingkungan. Petani umumnya selalu terpapar dengan bahan kimia berupa pestisida yang dapat menyebabkan penyakit kulit akibat dari paparan pestisida tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kesehatan pada petani akibat paparan pestisida di desa Tampo, kecamatan Anggeraja, kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 126 orang. Pengukuran data menggunakan wawancara dan observasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat, bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara lama kerja (p=0,371) dan masa kerja (p=0,0942) dengan penyakit kulit pada petani bawang merah di desa Tampo. Serta pada variabel lain yang memiliki hubungan signifikan antara penggunaan APD (p=0,037), dan kebersihan perorangan (p=0,030) dengan penyakit kulit pada petani bawang merah desa Tampo, kecamatan Anggeraja, kabupaten Enrekang.Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara lama kerja dan masa kerja dengan penyakit kulit akibat paparan pestisida. Ada hubungan antara penggunaan APD dan kebersihan perorangan dengan penyakit kulit. Diharapkan para petani untuk menggunakan APD yang lengkap dan menjaga kebersihan perorangan saat/setelah kontak dengan pestisida. Kata kunci : Petani, Penyakit Kulit, Pestisida