Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

GAMBARAN HIGIENE SANITASI DENGAN KANDUNGAN BAKTERIOLOGIS PADA PERALATAN MAKAN ANGKRINGAN DI KABUPATEN BARRU haderiah, haderiah; Indrajayani, Indrajayani
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i1.975

Abstract

Sanitasi yang tidak memadai dan praktek kebersihan yang buruk pada daerah-daerah perkotaan khususnya pada angkringan, menjadi salah satu penyebab adanya kuman pada peralatan makan yang digunakan sehingga dapat menyebabkan berbagai bahaya seperti penyakit.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan higiene sanitasi dengan kandungan bakteriologis pada peralatan makan di angkringan Kabupaten Barru. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian diperoleh bahwa pada variabel higiene personal dari 6 pedagang, 2 pedagang (33%) memenuhi syarat dan 4 pedagang (67%) tidak memenuhi syarat. Pada variabel perilaku penjamah 2 pedagang (33%) berprilaku baik, dan 4 pedagang (67%) berprilaku buruk. Selain itu pada variabel proses pencucian peralatan makan terdapat 1 pedagang (17%) memenuhi syarat, dan 5 pedagang (83%) tidak memenuhi syarat.  Hasil pengukuran kandungan bakteriologis pada peralatan makan dari 18 sampel (100%) alat makan tidak memenuhi syarat kesehatan.Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu kondisi higiene sanitasi dengan kandungan bakteriologis pada peralatan makan angkringan di Kabupaten Barru tidak memenuhi syarat kesehatan. Adapun saran untuk para pedagang hendaknya lebih memperhatikan higiene dan sanitasi peralatan guna meminimalisir kontaminasi bakteri pada peralatan makan.Kata kunci : higiene sanitasi, peralatan makan, bakteriologis.
Behavior of Hospital Health Workers and the Use of Personal Protective Equipment to Prevent Nosocomial Infections Muhamma Ikbal Arif; Haderiah Haderiah; Sulasmi Sulasmi; La Taha; Ain Khaer
Health Notions Vol 6, No 4 (2022): April
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/hn60405

Abstract

One of the unexpected occurrences of activities in the hospital is nosocomial infection. Therefore, it takes attention from all hospital health workers regarding the behavior of the use of qualified Personal Protective Equipment (PPE) to protect themselves from the infection. The purpose of the study was to find out the relationship between the behavior of hospital health workers and the use of PPE to prevent nosocomial infections in Thalia Irham Hospital Kab. Gowa. This research was an analytic observational study with a cross sectional research design. A sample of 70 hospital health workers was determined based on the Lemesow formula, where sampling was carried out using a simple random sampling method. Data analysis was processed by Chi-square statistical test. The results of the analysis of the three variables studied had a significant relationship between knowledge (p-value = 0.000), attitude (p-value = 0.033), action (p-value = 0.027) and the use of PPE in preventing nosocomial infections. As conclusion, there is a relationship between the behavior of hospital health workers and the use of PPE in preventing nosocomial infections. Keywords: behavior; hospital health workers; nosocomial infection; personal protective equipment
Meminimalisir Kadar Detergen Dengan Penambahan Koagulan dan Filtrasi Media Saring pada Limbah Kamar Mandi Haderiah Haderiah; Novi Utami Dewi
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 1 No 1 (2015): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.961 KB)

Abstract

Detergent is a mixture of various materials, which are used to help cleanup and made from ingredients derived petroleum. Detergent products are now used by almost all the residents for variouspurposes such as washing clothes and furniture as well as other cleaning materials.Chemical oxygen Demand (COD) is the amount of oxygen needed to oxidize the organic substances present in the water sample or the amount of oxygen is needed to oxidize organic substancesinto CO2 and H2O. Figures COD is a measure for water pollution by organic substances that can naturally oksidasikan through microbiological processes, and result in reduced dissolved oxygen in thewater.The purpose of this study was to determine efficiency of coagulation and filtration media using sand and zeolite in the lower levels of detergent and COD in wastewater bathroom.This study isan experimental study, namely to determine the efficiency of coagulation and filtration media usingsand and zeolite in the lower levels of detergent and COD in the waste water showers.The results showed that the levels of detergent effluent treatment bath after the coagulationand filtration processes to decrease the levels of detergent = 99.89%, COD = 75.43%.From these results it is suggested that the waste from the bathroom processed before it is disposed ke lingkungan. With the hope of effluent produced can reduce levels of pollutants or can meetthe standard of effluent quality standards for household activities in accordance South Sulawesi Governor Decree No. 69 in 2010.Keywords : Detergent, COD, Coagulation, Sand, and Zeolite
tudi Kualitas Bakteriologis Peralatan Makan Pada Rumah Makan di Kota Makassar Haderiah Haderiah; Sulasmi Sulasmi; Novi Novi
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 1 No 2 (2015): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.879 KB)

Abstract

 Rumah makan adalah suatu tempat umum dimana masyarakat dapat membeli makanan dan minuman yang dapat dimakan dan diminum untuk umum di tempat usahanya tersebut. Peralatan makan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam peningkatan kualitas peralatan makan, peralatan makan yang memenuhi syarat sanitasi tidak akan menjadi media penyebaran pen-yakit.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui studi kualitas bakteriologis peralatan makan melalui penentuan Angka Lempeng Total (ALT) dan Nilai Most Probale Number (MPN) Coliform. Penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan secara deskriptif. Dari hasil pemeriksaan kualitas bakteriologis peralatan makan dapat dilihat pada pagi hari dan sore hari pada piring didapatkan rata-rata pada rumah makan MR yaitu 1887 dan MJ 1207, pada sendok MR 185 dan MJ yaitu 2470, pada gelas MR yaitu 837 dan MJ 1624,Pada garpu MR yaitu 535 dan MJ 2032, pada mangkok MR yaitu 1035 dan MJ yaitu 557. Pada pemeriksaan MPN Coliform sebanyak 4/100 ml contoh air, sedangkan pada rumah makan MJ didapatkan sebanyak 14/100 ml contoh air.Kesimpulan bahwa kualitas bakteriologis peralatan makan dan air bersih pencucian pada rumah makan MR dan MJ kurang memenuhi syarat. Oleh karena itu disarankan pemilik rumah makan lebih memperhatikan atau melakukan pengawasan tentang cara pencucian peralatan makan.Kata Kunci : Kualitas Bakteriologis, Peralatan Makan
KEMAMPUAN LARUTAN KUBIS DALAM MENGAWETKAN IKAN haderiah haderiah; Ade Isfi Hayatul Ufa
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 17, No 2 (2017): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v17i2.845

Abstract

Limbah kubis yang umumnya sudah tidak dapat digunakan lagi ternyata bisa menjadi jalan keluar bagi masyarakat untuk dijadikan pengawet ikan, dibanding menggunakan bahan yang berbahaya untuk mengawetkan ikan, yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Pemanfaatan limbah kubis ini dalam proses fermentasi dapat menghasilkan bakteri asam laktat yang dapat menghambat proses pembusukan pada ikan karena bersifat membunuh bakteri pembusuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan larutan kubis dalam mengawetkan ikan. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen laboratorium yaitu untuk mengetahui kemampuan larutan kubis dalam mengawetkan ikan hasil penelitian diolah secara manual dan disajikan dalam bentuk tabel kemudian dinarasikan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai kemampuan larutan kubis dalam mengawetkan ikan dapat disimpulkan bahwa larutan kubis dengan lama fermentasi 3 hari mampu mengawetkan ikan yang sudah dibersihkan  selama 12 jam, dan mampu mengawetkan ikan yang tidak di bersihkan  selama 9 jam sedangkan larutan kubis dengan  lama fermentasi 6 hari mampu mengawetkan ikan yang sudah dibersihkan selama 12 jam dan mampu mengawetkan ikan yang tidak dibersihkan  selama 10 jam dan larutan kubis dengan lama fermentasi 9 hari mampu mengawetkan ikan yang sudah dibersihkan selama 8 jam dan mampu mengawetkan ikan yang tidak dibersihkan  selama 6 jam.Keyword: Fermentasi Limbah Kubis, Ikan
KUALITAS BAKTERIOLOGIS (MPN COLIFORM) PADA SUMBER MATA AIR DI DESA BUNTU AMPANG KEC. BAROKO KAB. ENREKANG haderiah haderiah; Futri Wahdaniyah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 1 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i1.734

Abstract

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara, Desa Buntu Ampang Kec. Baroko Kab. Enrekang merupakan salah satu daerah yang memanfaatkan mata air sebagai sumber air bersih bagi kehidupan sehari-hari. Tujuan dalam penelitian ini yaitu “untuk mendapatkan gambaran umum sumber mata air di Desa Buntu Ampang Kec. Baroko Kab. Enrekang”. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui kualitas MPN Coliform pada sumber mata air. Jumlah MPN Coliform pada  sumber mata air sebanyak > 2400/100 ml sampel,  Distribusi 1, 79 /100 ml sampel, Distribusi 1 terdekat > 2400/100 ml sampel, Distribusi 1 sedang > 2400/100 ml sampel, Distribusi 1 terjauh > 2400/100 ml sampel sedangkan untuk Distribusi ke 2 didapatkan hasil > 2400/100 ml sampel, Distribusi 2 terdekat >2400/100 ml sampel, Distribusi 2 sedang > 2400/100 ml sampel, Distribusi terjauh > 2400/100 ml sampel. Olah sebab itu hasil yang didapatkan untuk pemeriksaan MPN coliform tidak memenuhi syarat. Berdasarkan hasil penelitian MPN Coliform serta konstruksi sumber mata air, tidak memenuhi syarat kesehatan serta syarat konstruksi alternatif pemecahan masalah yang dapat diberikan adalah diolah terlebih dahulu sebelum dikomsumsi secara langsung, memperbaiki konstruksi bangunan dan memelihara sumber mata air. Keyword : Mata Air, MPN Coliform
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Di PT Semen Bosowa Maros Haderiah Haderiah; Bella Safira
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 2 (2020): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v2i20.1744

Abstract

              Kegiatan operasi yang dilakukan didalam industri semen sangat rawan terhadap kecelakaan kerja, kecelakaan yang terjadi disuatu perusahaan adalah kejadian yang tidak diinginkan. Oleh karena itu kecelakaan kerja semaksimal mungkin harus dihindari atau dicegah karena dapat mengakibatkan kematian, cacat tubuh serta kerugian material.              Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja di PT.Semen Bosowa Maros, jenis peneltian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling atau yang digunakan adalah cluster random sampling. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah pekerja yang bekerja pada bagian produksi yang berjumlah 109 orang dengan menggunakan rumus slovin.              Hasil penelitian didapatkan hasil pernah mengalami kecelakaan kerja sebanyak 52,30% dan tidak mengalami kecelakaan kerja sebanyak 47,70%. Hasil uji Chi-Square diperoleh data penyuluhan p = 0,001 < α = 0,05, ada hubungan antara penyuluhan dengan kejadian kecelakaan kerja, data pemeriksaan kesehatan p = 0,004 < α = 0,05, ada hubungan pemeriksaan kesehatan dengan kejadian kecelakaan kerja, dan data penggunaan APD p = 0,000 < α = 0,05, ada hubungan antara penggunaan APD dengan kejadian kecelakaan kerja.              Kurangnya perhatian dan antusias pekerja dalam mengikuti penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan dan kurangnya pemahaman pekerja terkait penggunaan APD yang baik dan benar sesuai risiko kerja. Sehingga disarankan agar melakukan pemantauan penyuluhan dan melakukan pemantauan pemeriksaan kesehatan pada pekerja PT Semen Bosowa Maros serta memberikan pemahaman kepada pekerja terkait penggunaan APD yang baik dan benar sesuai risiko kerja.              
KONDISI SANITASI KAPAL MOTOR (KM) DENGAN KEPADATAN KECOA (STUDI LITERATUR) haderiah haderiah; Fitriani Fitriani
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 21, No 1 (2021): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v21i1.2084

Abstract

Sanitasi kapal adalah segala usaha yang yang ditujukan terhadap faktor lingkungan di dalam kapal untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit guna mempertinggi derajat kesehatan, pemeriksaan sanitasi kapal bertujuan untuk meniadakan faktor risiko lingkungan serta memutuskan mata rantai penularan penyakit di atas kapal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sanitasi kapal serta mengukur kepadatan kecoa di atas kapal. Jenis penelitian ini adalah studi literatur dengan mencari jurnal dan hasil penelitian sebelumnya, kemudiaan ditelaah dan dianalisa sesuai dengan penelitian. Berdasarkan dari 5 jurnal studi penelitian yang ditelah dikaji menunjukkan adanya hubungan sanitasi kapal angkutan barang dengan kepadatan kecoa terutama pada ruang dapur dengan persentase 100%. Maka untuk semua baik Kantor Kesehatan Pelabuhan, Seluruh awak kapal dan masyarakat untuk selalu menjaga dan meningkatkan sanitasi pada seluruh ruangan di atas kapal dan melakukan pengawasan ketat terhadap adanya vektor kecoa diatas kapal. Kata Kunci : Sanitasi Kapal , Kepadatan Kecoa
AKTIVASI ZEOLIT DAN KARBON AKTIF DALAM MENURUNKAN KESADAHAN AIR DI KAMPUNG SAPIRIAKOTA MAKASSAR Sudarni Sudarni; haderiah haderiah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1459

Abstract

Air dengan kualitas buruk salah satunya disebabkan oleh pencemaran parameter kimia. Parameter kimia yang dimaksud yaitu kesadahan air. salah satu cara yang dapat digunakan adalah pengolahan air dengan cara sederhana, yaitu pengolahan secara filtrasi (penyaringan) dengan menggunakan media penyaringan zeolit, karbon aktif, dan kombinasi media zeolit -  karbon aktif.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas media  filtrasi zeolit dan karbon aktif dalam menurunkan kadar kesadahan pada air sumur gali. Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu dengan rancangan pretest-posttest with control group design dan dilakukan sebanyak tiga kali replikasi atau pengulangan. Data hasil penelitian dan pemeriksaan Laboratorium kemudian diolah dan dianalisis menggunakan uji statistik  one way anova.Hasil rata-rata kadar kesadahan (CaCO3) pada sumur gali sebelum pengolahan adalah 160,24 mg/l dan setelah pengolahan  dengan menggunakan media zeolit adalah 76,82 mg/l dengan efektivitas 52,05%, dengan menggunakan media karbon aktif adalah 74,86 mg/l dengan efektivitas 53,27%, pengolahan dengan menggunakan media kombinasi zeolit – karbon aktif adalah 109,75 mg/l dengan efektivitas 31,5%. Hasil uji statistik one way anova menunjukkan ada perbedaan yang signifikan untuk kadar kesadahan pada media filter yang digunakan dengan nilai sig. 0,00 < 0.05.Media filter zeolit dapat menurunkan kesadahan (CaCO3) lebih baik dari media karbon aktif dan media kombinasi dalam menurunkan kadar kesadahan (CaCO3). Bagi masyarakat, pengolahan air sederhana ini dapat diterapkan  pada lingkup rumah tangga dan bagi peneliti agar dapat melanjutkan penelitian tersebut dengan membuat variasi watku tinggal atau dengan ketebalan media yang digunakan.KeywordFiltrasi, Zeolit, Karbon Aktif, Kesadahan (CaCO3)
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI PT. SEMEN BOSOWA MAROS Dini Putri Wulandari; haderiah haderiah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 21, No 2 (2021): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v21i2.2366

Abstract

Kecelakaan kerja dapat berdampak secara langsung dan tidak langsung. Upaya pencegahan terjadinya kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan mengetahui faktor penyebab kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja di PT. Semen Bosowa Maros. Jenis penelitian ini adalah survei analitik, dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 130 dengan menggunakan rumus slovin. Teknik pengambilan sampel yaitu meode cluster sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan kejadian kecelakaan kerja dengan shift kerja (p=0,003), tidak ada hubungan kejadian kecelakaan kerja dengan masa kerja (p=0,614), dan ada hubungan kejadian kecelakaan kerja dengan beban kerja (p=0,002). Kesimpulan dari penelitian ini, ada hubungan kejadian kecelakaan kerja di PT. Semen Bosowa Maros dangan shift kerja dan beban kerja, serta tidak ada hubungan kejadian kecelakaan kerja di PT. Semen Bosowa Maros dengan masa kerja. Diharapkan kepada pihak perusahaan untuk menyediakan air minum di setiap unit produksi. Kata Kunci : Shift Kerja, Masa Kerja, Beban Kerja dan Kecelakaan Kerja