Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MAKNA KULTURAL DALAM LEKSIKON PERHIASAN PENGANTIN SUNDA PRIANGAN: KAJIAN ETNOLINGUISTIK Elda Mnemonica Rosadi; Retty Isnendes; Mahmud Fasya
KLAUSA (Kajian Linguistik, Pembelajaran Bahasa, dan Sastra) Vol 5 No 02 (2021): KLAUSA Vol 05 No 02 (2021)
Publisher : Ma Chung Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.367 KB) | DOI: 10.33479/klausa.v5i02.432

Abstract

Pernikahan adat Sunda khususnya di daerah Priangan memiliki perhiasan pengantin Sunda yang kaya akan makna kultural Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna leksikal dan makna kultural dalam perhiasan pengantin putri Sunda Priangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dekriptif dengan pendekatan etnolinguistik. Data penelitian ini berupa ekspresi verbal dan non-verbal yang ada dalam perhiasan pengantin putri Sunda Priangan. Sumber penelitian ini berasal dari informan pemilik usaha rias pengantin dan perias pengantin di daerah Garut dan Bandung.Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian Terdapat 13 data verbal yang dijadikan sebagai sumber data dalam leksikal perhiasan pengantin Sunda, Adapun secara kultural tradisi ini dapat terlihat dari salah satu aspek spiritual yaitu menjadi sebua harapan dan doa dari para leluhur dan masyarakat Sunda Kata kunci : makna kultural, leksikon, etnolinguistik, perhiasan, sunda, priangan.
VARIABEL SOSIAL SEBAGAI PENENTU PENGGUNAAN MAKIAN DALAM BAHASA INDONESIA Mahmud Fasya; Euis Nicky Marnianti Suhendar
Linguistik Indonesia Vol 31, No 1 (2013): Linguistik Indonesia
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.064 KB) | DOI: 10.26499/li.v31i1.5

Abstract

This study was driven by the phenomenon of the use of swear words that has increasingly been practiced in Indonesian. It was aimed to describe the influence of social classes, gender, and the age of the speakers on the use of swear words. The findings revealed that the sociolinguistic variables, which include (1) social classes, consisting of educational level and type of work, (2) sex, and (3) age of the speakers, profoundly influenced the use of swear words in Indonesian, both in the use of linguistic forms and their references. Thus, the use of swear words in Indonesian can indicate the characteristics and background of the speakers.
RAGAM BENTUK TUTURAN DAN KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TRADISI MELENGKAN PADA UPACARA PERNIKAHAN ADAT GAYO Dwi Qatrunnada; Retty Isnendes; Mahmud Fasya
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 1 No. 9 (2022): Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : Program Studi Akuntansi IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suku Gayo melaksanakan sistem perkawinan sesuai dengan syariat Islam. Suku Gayo sendiri merupakan suku yang seutuhnya memeluk agama Islam, maka sistem perkawinannya pun sesuai dengan agama Islam. Pernikahan adalah hal yang sangat hakiki di dalam agama dan kehidupan. Oleh karena itu, diharapkan keputusan untuk menikahkan anak harus dengan penuh pertimbangan, supaya pernikahan dapat abadi sekaligus sebagai perintah agama, serta menjadi pahala bagi orang-orang yang melaksanakannya. Melengkan atau pidato adat berfungsi untuk menyampaikan sesuatu yang berupa pesan, pertanyaan, jawaban, penerimaan, dan permintaan pada acara sinte murip dan sinte mate. Melengkan disampaikan oleh dua orang secara bergantian pada posisi berdiri. Melengkan berbentuk puisi dan mempunyai irama tersendiri. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian etnografi, etnografi adalah suatu kebudayaan yang mempelajari kebudayaan lain. Data utama penelitian ini bersumber dari kegiatan observasi terhadap acara pernikahan adat Suku Gayo. Data yang diambil peneliti berupa rekaman video dan audio di dalam sebuah acara pernikahan adat Suku Gayo. Setelah direkam, data kemudian di transkripsikan dalam bentuk tulisan dan kemudian di analisis berdasarkan teori kesantunan PTSR oleh Aziz. Dengan memahami ragam bentuk dan kesantunan berbahasa dalam acara adat pernikahan Suku Gayo ini juga dapat menambah pemahaman terhadap ragam bentuk tindak tutur yang digunakan serta mengetahui secara lanjut terhadap kesantunan Bahasa yang digunakan di dalam masyarakat suku tersebut.
Vitalitas Bahasa Ibu di Ruang Virtual: Studi Sosiolinguistik tentang Pemertahanan Bahasa Sunda di Kanal Youtube Fiksi NFN Rahmawati; Mahmud Fasya; Undang Sudana
SUAR BETANG Vol 17, No 2 (2022): December 2022
Publisher : Balai Bahasa Kalimantan Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/surbet.v17i2.437

Abstract

This study aims to describe the level of loyalty, pride, and knowledge of YouTubers in the Sundanese language in the YouTube Fiksi channel. This study used a qualitative-quantitative descriptive approach. The data were in the form of YouTuber’s utterances obtained from the YouTube Fiksi channel. The findings of this study covered two aspects, namely the language attitude and vitality of Sundanese. First, the language attitude of the YouTuber showed positive attitudes characterized by (1) the attitudes of loyalty to Sundanese (75.7%), (2) attitudes of pride in Sundanese (8.7%), and (3) attitudes of awareness of Sundanese norms (15.7%). Second, the status of the vitality of the Sundanese on the YouTube Fiksi channel was safe. The use of the pattern dengan-, di-, and untuk- showed that Sundanese is intensely used by YouTuber to communicate with speech partners.AbstrakTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tingkat kesetiaan, kebanggaan, dan pengetahuan YouTuber terhadap bahasa Sunda dan vitalitas budaya Sunda di Kanal YouTube Fiksi. Metodologi deskriptif kualitatif-kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Tuturan YouTuber yang diambil dari kanal YouTube Fiksi dijadikan sebagai data penelitian ini. Ada dua temuan dalam penelitian ini, yaitu sikap bahasa dan vitalitas bahasa Sunda. Pertama, sikap berbahasa YouTuber dibedakan atas sikap positif yang dibuktikan oleh (1) sikap loyalitas terhadap bahasa Sunda sebesar 75,7%, (2) sikap bangga terhadap bahasa Sunda sebesar 8,7%, dan (3) kesadaran akan norma bahasa sunda sebesar 15,7%. Kedua, kanal YouTube Fiksi menunjukkan kondisi vitalitas bahasa Sunda aman. Pola dengan, di, dan untuk menunjukkan bahwa bahasa Sunda intens digunakan oleh YouTuber.
Xenoglosofilia: Ancaman Terhadap Pergeseran Bahasa Indonesia di Era Globalisasi Karina Diah Rahmawati; Yulianeta Yulianeta; Tri Indri Hardini; Dadang Sunendar; Mahmud Fasya
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 22, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpp.v22i2.48110

Abstract

Xenoglosofilia merupakan fenomena ketertarikan menggunakan bahasa asing secara berlebihan yang mengkhawatirkan keberadaan bahasa Indonesia di era globalisasi. Kecanggihan teknologi serta adanya budaya asing yang masuk ke negara Indonesia membawa dampak positif dan negatif bagi bahasa Indonesia. Hal tersebut menjadi latar belakang permasalahan penelitian ini, yaitu fenomena xenoglosofilia yang terjadi di kalangan remaja generasi Y dan Z di wilayah Bandung raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena xenoglosofilia secara menyeluruh dengan memperkenalkan fenomena ini kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Dengan pengetahuan tersebut, mereka diharapkan dapat menyikapi kesantunan berbahasa dan berbudaya, baik sebagai warga negara maupun warga dunia, di era globalisasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk fenomena xenoglosofilia yang terjadi pada kalangan remaja di wilayah Bandung raya. Hasil dari penelitian ini berupa wawancara secara tertulis melalui kuisioner dengan hasil data yang didapatkan sebanyak 104 reponden. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi penunjang ilmu, serta membuka wawasan lebih luas terkait bahasa di masyarakat khususnya kalangan generasi muda dalam menjaga bahasa dan negara.
INDONESIAN JURASSIC PARK’S KOMODO NATIONAL PARK PROJECT CONTROVERSY (A CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS OF TEMPO.CO’S ENVIRONMENTAL NEWS) Dini Gilang Sari; Mahmud Fasya
JOMANTARA Vol. 3 No. 1 (2023): Vol. 3 No. 1 January 2023
Publisher : Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jijac.v3i1.7195

Abstract

This paper explains (1) macrostructure, (2) microstructure, (3) social cognition, and (4) social context in the news discourse on the rejection of the Komodo National Park Jurassic Park Project in Labuan Bajo. His presentation is expected to be a means of education about the media's partiality towards reporting on environmental issues, especially about Komodo dragons and their supporting ecosystems. Research data in the form of news discourse were studied based on the critical discourse analysis procedure of Teun A. Van Dijk's model. Macrostructure analysis shows that Tempo.co tend to dare to raise popular issues that are sensitive to the government, especially about the rejection of the Komodo National Park Jurassic Park Project in Labuan Bajo as a topic of discourse. Analysis of the superstructure shows that in delivering news about the rejection of citizens, Tempo.co so straightforwardly highlight the negative side of the news. Tempo.co also displays the comments of the characters or sources as a whole. Microstructure analysis yields several conclusions regarding meaning, word selection, sentence usage, and rhetoric displayed in the Tempo.co. The language used by journalists in voicing their views on the rejection of the Komodo National Park Jurassic Park Project in Labuan Bajo is straightforward and wordless. Journalists conveyed their intentions and details explicitly, and even journalists deliberately quoted and used the word "illegitimate" to indicate that exploitation and extraction were forbidden acts. This further confirms the position of Tempo.co in favor of environmental issues even though the risks must be contrary to government policies. Analysis of social cognition shows that this news text does not support government discourse. Analysis of the social context shows that residents' rejection of the Komodo National Park Jurassic Park project in Labuan Bajo is based on community anxiety about the threat of extinction of Komodo dragons endemic animals on Flores Island.
Makna Ujaran Azmi Farahdiba Lestaluhu sebagai Fakta Ujaran Kebencian Ridwan Amsyah; Eri Kurniawan; Mahmud Fasya
Leksikon: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 1 No. 2 (2023): LEKSIKON: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, & Budaya
Publisher : UPT Publikasi dan Penerbitan Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna ujaran Azmi Farahdiba Yang menghina etnis Buton di Seluruh Indonesia. Penelitian merupakan penelitian deskripti kualitatif. Sedangkan data dalam penelitian ini adalah ujaran pada postingan facebook Azmi Farahdiba. Untuk mendapatkan data ujaran, peneliti memotret ujaran pada media sosial facebook milik Azmi. Data yang telah dipotret selanjutnya ditranskripsikan. Setelah data berhasil ditranskip, selanjutnya data dipilah berdasarkan kata, kalimat, dan faktor lain yang mengacu pada makna. Usai dipilah data kemudian dianalisis dengan kajian teori-teori makna. Hasil dari penelitian ini Ujaran Azmi Farahdiba mengandung makna semantik dan pragmatik. Dalam kajian semantik ujaran yang dikaji adalah frasa yang merupakan pengetahuan umum yang sama-sama diketahui antara penutur dan petutur. Dalam kajian pragmatik data dikaji dengan implikatur, ada dua data implikatur yang terdapat pada ujaran Azmi Farahdiba. Terakhir, ujaran Azmi Farahdiba merupakan bentuk kalimat ujaran kebencian dengan jenis penghinaan.