Hiperglikemia dini hari pada penderita diabetes dapat disebabkan oleh fenomena fajar, atau efek Somogyi, atau kontrol glikemik yang buruk. Fenomena fajar terjadi ketika sekresi insulin endogen menurun atau ketika efek insulin eksogen diberikan kepada pasien sehari sebelum menghilang, seiring dengan peningkatan fisiologis hormon antagonis insulin. Ketika penderita diabetes makan terlalu larut malam, mengonsumsi alkohol atau menggunakan insulin terlalu larut, maka akan menyebabkan lonjakan kadar gula darah di pagi hari. Kondisi ini dikenal sebagai efek Somogyi dan disebabkan oleh aktivitas manusia itu sendiri. Efek Somogyi hadir dalam kasus jumlah insulin eksogen yang berlebihan. Fenomena fajar lebih umum daripada efek Somogyi. Metode penelitian ini menggunakan studi kasus yaitu untuk mengeksplorasi masalah Asuhan Keperawatan pada pasien diabetes mellitus di St Paul University Hospital Philipines. Data dikumpulkam dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan dokumentasi. Data yang didapatkan dianalisis dengan metode deskriptif, disusun diagnosa sampai evaluasi dengan menggunakan tiga pasien diabetes sebagai sampling. Untuk mendiagnosis dawn phenomenon ini, penting untuk perawat mengukur kadar glukosa plasma selama beberapa malam antara jam 3 pagi dan 5 pagi atau menggunakan sistem pemantauan glukosa berkelanjutan. Meskipun perawatannya berbeda, cara terbaik untuk mencegah fenomena fajar dan efek Somogyi adalah mengontrol diabetes secara optimal dengan terapi insulin. Diharapkan perawat, klien maupun keluarga bisa memantau kadar glukosa pasien secara periodik untuk mencegah terjadinya komplikasi pada diabetes. Keyword : Diabetic, Somogyi, Down Phenomenon Effect, case study