Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Efikasi Diri Dengan Kualitas Hidup Pada Pasien Dengan Luka Kaki Diabetik : Studi Korelasi Usman; Cau Kim Jiu; Wuriani; Kharisma Pratama; Tisa Gusmiah; Yenni Lukita; Jaka Pradika; Gusti Jhoni Putra; Sukarni
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v11i2.176

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Angka kejadian diabetes mellitus selalu mengalami peningkatan secara dramatis setiap tahunnya. Salah satu komplikasi yang dapat dialami oleh pasien DM adalah Luka Kaki Diabetik. Angka harapan hidup pasien Luka Kaki Diabetik yang diamputasi adalah 16%. Berbagai resiko lain yang dapat dialami adalah penurunan kualitas hidup bahkan kematian. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien luka kaki diabetik adalah efikasi diri. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan kualitas hidup pasien dengan Luka Kaki Diabetik. Metode: Kuantitatif Korelasional dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 62 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Intstrumen yang digunakan adalah kuesioner efikasi diri dan kualitas hidup. Analisis yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil: Hasil peneltian menunjukkan bahwa jumlah penderita pasien Luka Kaki Diabetik lebih banyak dialami oleh perempuan dan berusia sekitar 45-59 tahun. 51% pasien Luka Kaki Diabetik memiliki efikasi diri yang baik dan 54% memiliki kualitas hidup yang baik. Ada hubungan secara statistic antara efikasi diri dengan kualitas hidup pasien dengan luka kaki diabetik dengan p value 0.002. Kesimpulan : semakin baik efikasi diri maka semakin baik juga kualitas hidup pasien dengan luka kaki diabetik
SOSIALISASI PENERAPAN STREACHING KAKI PADA PASIEN DIABETES MILITUS GUNA MENCEGAH INJURY DI DESA SUNGAI AMBANGAH KALIMANTAN BARAT Wuriani Wuriani; Dinarwulan Puspita; Usman Usman; Cau Kim Jiu; Kharisma P; Gusti Jhoni P; Wening Cory; Rahmawati Rahmawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v5i1.2071

Abstract

Diabetes.adalah penyakit yang ditandai dengan kelebihan gula darah.dalam tubuh, yang menyebabkan peningkatan gula darah karena kekurangan insulin. Ulkus kaki diabetik. merupakan penyakit yang berhubungan. dengan komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler.. Salah satu pencegahan cedera kaki adalah dengan melakukan senam kaki atau streaching, dan masyarakat umumnya belum mengetahui hal ini. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan di di Puskesmas Pembantu Desa Sungai Ambangah, ada 126 penderita Diabetes Militus, yang tidak mendapatkan informasi tentang streaching pada kaki. Penilaian dilakukan dengan pre test dan dilanjutkan. post test, didapatkan hasil kegiatan ini dengan hasil pre tes 92% belum mengetahui stretching pada kaki  dan post test 100 % mengerti dan mampu melaksanakan streaching pada kaki. Keyword: Streaching, Diabetes Militus, Diabetic Foot Ulcer
Pelatihan Penanganan Choking Pada Anak Asuh di Panti Asuhan Tunas Melati Pontianak Hartono Hartono; Indri Erwhani; Cau Kim Jiu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 4 No. 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v4i2.1467

Abstract

Latar Belakang : Tersedak adalah kejadian dimana terdapat sumbatan pada jalan nafas oleh benda asing baik berupa makanan ataupun mainan yang menghalaingi aliran udara. Tersedak merupakan salah satu  kegawat daruratan yang bisa dicegah, tetapi pada kenyataannya sering kali terjadi baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Kemampuan mengenali tanda gejala serta kecepatan penanganan dapat menurun angka kematian akibat  choking / tersedak.The Office for National Statistic tahun 2017, menyatakan sepanjang tahun 2016 di Inggris terdapat 289 kasus kematian larena tersedak, dan angka tersebut naik  sebesar 17 % dari tahun sebelumnya, dan yang lebih mengejutkan lagi bahwa 91 % dari kasus terjadi pada kelompok umur 45 tahun, biasanya  banyak terjadi  kelompok usia anak-anak. Temuan lain yang terungkap adalah bahwa 85 persen dari kematian tersebut disebabkan oleh makanan. (detikhealth. 2017). Menurut Pusponegoro A.D, dkk., (2012).Penanaganan Choking atau tersedak terbagi atas 3 macam, yaitu meliputi back blow (tepukan punggung), abdominal thrust, (hentakan pada perut), disebut juga dengan manauver heimlich  dan chest thrust (hentakan pada dada)Sasaran Kegiatan : Sasaran dalam kegiatan ini adalah anak asuh di panti asuhan tunas melati PontianakWaktu Kegiatan : Kegiatan dilakukan pada  bulan September 2020 – Maret  2021 dimulai dengan melakukan izin kegiatan, survey lokasi dan persiapan perlengkapan. Selanjutnya kegiatan yang dilakukan antara lain melakukan penilaian kognitf setiap anak asuh peserta kegiatan , setelah itu melakukan pemberian materi dan demonstrasi penanganan choking  selanjutnya diakhir kegiatan kembali dilakukan pengukuran kognitif dan psikomotor pesertaEvaluasi : Kegiatan diikuti sebanyak 37 anak asuh. Peserta  antusias mengikuti pelatihan penanganan choking. Dari hasil yang dapat diukur pada saat kegiatan didapat peningkatan penegetahuan  dan psikomotor pada peserta tentang penanganan choking .
PEMERIKSAAN KESEHATAN ANAK DI PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH TUNAS MELATI KOTA PONTIANAK (Sebagai Upaya Sosialisasi Pencegahan Covid-19) Cau Kim Jiu; Hartono Hartono; Lince Amelia; Surtikanti Surtikanti; Tisa Gusmiah; Indriani Febriyanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 4 No. 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v4i2.1558

Abstract

Covid-19 dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, golongan, status sosial, ekonomi seseorang. Penyebaran Covid-19 yang terjadi secara masif mengakibatkan perubahan pada kehidupan anak panti. Perubahan kehidupan yang terjadi ini akan menimbulkan dampak secara psikologis maupun fisiologis pada perkembangan anak panti yang memasuki masa transisi dari anak-anak ke usia remaja.  Melihat resiko dampak yang akan muncul pada anak baik secara fisiologis maupun secara psikologis maka diperlukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui masalah kesehatan yang terjadi pada anak.Upaya yang dilakukan untuk mengatasi dampak Covid-19 bagi anak panti diantaranya melakukan pemeriksaan kesehatan, penyuluhan kesehatan dan konseling dengan sasaran anak-anak penghuni Panti Asuhan Muhammadiyah  Tunas Melati Kota Pontianak.Hasil dari kegiatan ini adalah tersosialisasinya upaya pencegahan Covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun pada air mengalir atau hand sanitizer serta diketahuinya status kesehatan dasar anak-anak penghuni panti asuhan seperti tekanan darah, suhu tubuh, nadi, dan pernafasan.  Sekitar 40 anak di Panti Asuhan Muhammadiyah Tunas Melati mengikuti kegiatan ini dengan tertib dan tetap melaksanakan protokol kesehatan selama kegiatan berlangsung dan akan selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penularan Covid-19.
Efikasi Diri Dengan Kualitas Hidup Pada Pasien Dengan Luka Kaki Diabetik : Studi Korelasi Usman; Cau Kim Jiu; Wuriani; Kharisma Pratama; Tisa Gusmiah; Yenni Lukita; Jaka Pradika; Gusti Jhoni Putra; Sukarni
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.373 KB) | DOI: 10.37413/jmakia.v11i2.176

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Angka kejadian diabetes mellitus selalu mengalami peningkatan secara dramatis setiap tahunnya. Salah satu komplikasi yang dapat dialami oleh pasien DM adalah Luka Kaki Diabetik. Angka harapan hidup pasien Luka Kaki Diabetik yang diamputasi adalah 16%. Berbagai resiko lain yang dapat dialami adalah penurunan kualitas hidup bahkan kematian. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien luka kaki diabetik adalah efikasi diri. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan kualitas hidup pasien dengan Luka Kaki Diabetik. Metode: Kuantitatif Korelasional dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 62 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Intstrumen yang digunakan adalah kuesioner efikasi diri dan kualitas hidup. Analisis yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil: Hasil peneltian menunjukkan bahwa jumlah penderita pasien Luka Kaki Diabetik lebih banyak dialami oleh perempuan dan berusia sekitar 45-59 tahun. 51% pasien Luka Kaki Diabetik memiliki efikasi diri yang baik dan 54% memiliki kualitas hidup yang baik. Ada hubungan secara statistic antara efikasi diri dengan kualitas hidup pasien dengan luka kaki diabetik dengan p value 0.002. Kesimpulan : semakin baik efikasi diri maka semakin baik juga kualitas hidup pasien dengan luka kaki diabetik
Hubungan Motivasi Keluarga Terhadap Tingkat Kemandirian Lansia Di Uptd Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat Tahun 2014 Cau Kim Jiu; Indah Dwi Rahayu; Ande Aliana
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 5 No 3 (2014): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.599 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v5i3.16

Abstract

Background: Problems population and health may occur due to aging population. One of the problems arising from the increase in the elderly population is the increase in the elderly dependency ratio. Maintaining independence in older adults who are already self-sufficient is very important that the elderly can take care of herself in meeting basic human needs such as in performing daily activities. Objectives: The purpose of this study was to determine the correlation of family motivation to the degree indepence of elderly. This study used quantitative research design used is analytic approach Cross Sectional with a sample of 341 elderly people in UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat. Sampling in this study using probability sampling the technique simple random sampling. Methods of data collection using questionnaire. Data analysis is performed using univariate and bivariate test spearman rank. Methods: The results of the study, based on analysis result obtained significant value (p = 0.530> p = 0.05) which indicates that there was not significant correlation between the degree of independence of family motivation elderly and Spearmen rank correlation value of r = 0.34 indicates that the direction of a positive correlation with the strength of the correlation is weak, while the result of age values obtained significancy (p = 0.001 <p = 0.05) which indicates that was significant correlation between the degree of independence of elderly age. Spearman correlation value of r = 0.173 shows that the direction of a positive correlation with the strength of the correlation is very weak. Results: for the significant (p value) indicates that there is a signigicant correlation between age and the level of independence of the elderly and (spearmen rank) correlation value indicate that the direction of the positive correlation with the strength of the correlation is very week. Conclusion: There is correlation between age and the level of independence of the elderly
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kesiapan Remaja Awal Dalam Menghadapi Menarche Di SD Pontianak Tenggara Tahun 2014 Lidia Hastuti; Yenni Lukita; Cau Kim Jiu; Diah Fauri Yani
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 5 No 2 (2014): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.265 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v5i2.24

Abstract

Latar Belakang: Kriteria yang paling sering digunakan adalah dimulainya menstruasi pertama (menarche), namun ketidaktahuan terhadap hal tersebut dapat membuat mereka hidup dalam kegelisahan dan ketakutan disertai dengan perasaan terkejut, cemas, bahkan keresahan. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan remaja awal dalam menghadapi menarchedi SD Pontianak Tenggara tahun 2014. Metode: Jenis data berbentuk kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 51 responden yang duduk dikelas VI SD Pontianak Tenggara tahun 2014 dengan teknik cluster samling. Teknik dan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner.Analisa data menggunakan uji chi-square dengan taraf signifikansi (α) 0,05 dan tingkat kepercayaan 95%. Hasil Penelitian: Tidak mendapat dukungan sosial ibu, yaitu 30 orang (58,8%) dengan p value 0,688, siswi yang tidak mendapat dukungan sosial dari teman sebayanya sebanyak 30 orang (58,8%) dengan p value 0,461, siswi dengan sikap tidak mendukung terhadap menarche 31 orang (60,8%) dan p value 0,493, sedangkan pengetahuan siswi dalam kategori baik lebih banyak, yaitu 33 orang (64,7%) dengan p value 0,285, siswi yang siap mengalami menarche pada usia >13 tahun sebanyak 42 orang (82,3%) dan p value 0,243, serta siswi yang telah siap menghadapi menarche diusianya sekarang hanya 25 orang (49%). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara dukungan sosial ibu, dukungan sosial teman sebaya, pengetahuan, sikap, dan usia dengan kesiapan remaja awal menghadapi menarche di SD Pontianak tenggara tahun 2014.
Gambaran Karakteristik Individu Penderita Dermatofitosis Di Poli Kilinik Penyakit Kulit Dan Kelamin Rsud Dr. Soedarso Pontianak Cau Kim Jiu; Wuriani Wuriani; Veronika Mansunomi
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2015): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.484 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v6i1.28

Abstract

Background: Diseases caused by dermatophyte fungi group called "Dermatophytosis". Aims: The purpose of this study is to describe characteristics of individuals with dermatophytosis in Polyclinic Dermatology and Venereology Dr. Soedarso’s Hospital Pontianak. Methods: The samples in this study were 54 patients with a diagnosis of dermatophytosis. The independent variable in this study is composed of age, sex, occupation, education, socio economic status, marital status and personal hygiene. Results: Based on the results of the univariate analysis found that the characteristic age is the age category of respondents with elderly, gender characteristics of the respondents are male sex, characteristics of education is the education level of the respondents graduated from college, job characteristics is respondent with a job house wife, characteristics of marital status is the status of married respondents, characteristics of the social status of the respondents with higher socio economic status, and characteristics of personal hygiene are respondent already doing personal hygiene behaviors that are good enough. Conclusions: Effort do to prevent fungal skin infectionis to maintain the effectiveness of the practice of personal hygiene routineis by using soap bath at least twice a day, change clothes and hygiene items whose usein contact with skin.
Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Dismenorea Dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Dismenorea Pada Siswi Kelas Vii Di Smp Negeri 8 Pontianak Tenggara Tahun 2015 Wuriani Wuriani; Cau Kim Jiu; Istiqamah Istiqamah
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 6 No 3 (2015): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.674 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v6i3.36

Abstract

Latar Belakang: Angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di Amerika persentase kejadian dismenorea sekitar 60%, Swedia 72% dan di Indonesia 55%. Penelitian di Amerika Serikat menyebutkan bahwa dismenorea dialami oleh 30%-50% wanita usia reproduksi dan 10%-15% diantaranya kehilangan kesempatan kerja, mengganggu kegiatan belajar di sekolah dan kehidupan keluarga. Begitu pula angka kejadian dismenorea di Indonesia cukup tinggi,namun yang berobat ke pelayanan kesehatan sangatlah sedikit, yaitu hanya 1% - 2%. Di Indonesia sendiri sekitar 55% wanita usia produktif mengalami nyeri hebat saat haid atau dismenorea. Tujuan: Mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang dismenorea dengan tingkat kecemasan menghadapi dismenorea pada sisiwi kelas VII di SMP Negeri 8 Pontianak tenggara. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan kuisioner dengan Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional yang menggunakan metode deskriftif korelasional. Hasil penelitian: Uji Spearman Rank diperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,05) dengan nilai (r) artinya ada hubungan yang kuat tetapi berlawanan arah antara tingkat pengetahuan dengan tigkat kecemasan r = -0,705 (p < 0,05). Kesimpulan: Tingkat pengetahuan mempengaruhi tingkat kecemasan para siswi saat menghadapi dismenorea.
Hubungan Pengetahuan Keluarga Dengan Sikap Keluarga Dalam Penyajian Menu Makanan Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Pal 3 Pontianak Jul Pandi; Wuriani Wuriani; Cau Kim Jiu
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JKK)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.64 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v8i1.57

Abstract

Latar belakang: Penyakit hipertensi merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg yang terus-menerus dalam jangka waktu lama. Pengetahuan dan sikap yang baik seharusnya dimiliki oleh pasien karena pasien adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap terkontrolnya tekanan darah, sehingga akan terbentuk pengetahuan dengan sikap positif terhadap pasien hipertensi. Tujuan: Untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan keluarga dengan sikap keluarga dalam penyajian menu makanan pasien hipertensi di wilayah kerja puskesmas Pal 3 Pontianak. Metode penenelitian: Menggunakan rancangan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik insidental sampling dengan jumlah sampel 66 orang. Hasil penelitian: Menunjukan tidak ada hubungan antara pengetahuan keluarga dengan sikap keluarga (p value = 0,702 < 0,05). Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan keluarga dengan sikap keluarga dalam penyajian menu makanan pasien hipertensi tdiak ada hubungan.