Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Hubungan Paritas, Riwayat Kehamilan Preeklampsia dan Asupan Kalsium dengan Kejadian Preeklampsia Berat Diah Andriani Kusumastuti; R Rusnoto; Siti Alfiah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.035 KB)

Abstract

Latar Belakang: Preeklampsia/eklampsia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal di Indonesia. Sampai sekarang penyakit preeklamsia/eklamsia masih merupakan masalah kebidanan yang belum dapat erpecahkan secara tuntas. Preeklampsia merupakan penyakit yang angka kejadiannya di setiap negara berbeda-beda. Tujuan : Mengetahui hubungan paritas, riwayat kehamilan,dan asupan kalsium dengan kejadian pre eklampsia berat di UPT Puskesmas Jepang. Metode: Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua ibu hamil yang melakukan ANC di Puskesmas Jepang Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus pada bulan Agustus 2017 sebanyak 30 ibu hamil.Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC di Puskesmas Jepang Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus pada bulan Agustus 2017 sebanyak 30 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian Mayoritas responden memiliki paritas multipara sebanyak 18 orang (60%), dan yang primipara sebanyak 12 orang (40%). Mayoritas responden memiliki riwayat tidak pernah pre eklampsia berat sebanyak 16 orang (53,3%) dan yang pernah pre eklampsia berat sebanyak 14 orang (46,7%). Mayoritas responden memiliki asupan kalsium cukup sebanyak 18 orang (60%) dan yang asupan kalsium tidak cukup sebanyak 12 orang (40%). Mayoritas responden tidak pre eklampsia berat sebanyak 18 orang (60%) dan yang pre eklampsia berat sebanyak 12 orang (40%). Ada hubungan paritas dengan kejadian pre eklampsia berat di upt puskesmas jepang (p value = 0,001). Ada hubungan riwayat kehamilan dengan kejadian pre eklampsia berat di upt puskesmas jepang (p value = 0,001). Ada hubungan asupan kalsium dengan kejadian pre eklampsia berat di upt puskesmas jepang (p value = 0,009). Berdasarkan analisis regresi faktor yang paling berpengaruh dengan kejadian pre eklampsia berat adalah asupan kalsium (koefisien = 0,477). Kesimpulan : ada hubungan paritas, riwayat kehamilan dan asupan kalsium dengan kejadian pre eklampsia berat di UPT Puskesmas Jepang.
Hubungan Pelayanan Keperawatan dan Komunikasi Terapeutik dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus R Rusnoto; Noor Cholifah; Yanti Kusmiyati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.096 KB)

Abstract

Latar belakang : Hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat yang dilaksanakan di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus, hasil survei Indeks Kepuasan Masyarakat, sebesar 78,42% di bawah target 90% dengan pelayanan komunikasi sebesar 58,76% yang jauh di bawah target 85%, sedangkan pelayanan keperawatan memiliki indek kepuasan masyarakat sebesar 88,7% masih di bawah target 90%. Hasil observasi yang dilakukan pada 10 orang perawat, didapatkan 4 orang perawat yang melakukan komunikasi terapeutik dengan baik dan 6 orang perawat sudah melakukan komunikasi terapeutik, namun hanya sekedar kebiasaan atau rutinitas sehari-hari yang belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dari pasien. Hasil wawancara dilakukan pada 10 orang pasien, 4 orang pasien mengatakan komunikasi yang disampaikan oleh perawat sudah sangat baik dan dapat dimengerti, perawat ramah menyampaikan informasi, menyampaikan salam sebelum dan sesudah berkomunikasi dan pasien mengatakan puas, 2 pasien mengatakan komunikasi yang disampaikan perawat kurang baik banyak informasi yang tidak dipahami oleh pasien dan masih banyak bahasa yang tidak dimengerti tapi perawat sopan, ramah dan memberikan salam sebelum dan sesudah tindakan dan pasien mengatakan kurang puas dengan komunikasi terapeutik perawat. 4 pasien mengatakan perawat berkomunikasi kurang baik, tidak menyampaikan salam sebelum dan sesudah berkomunikasi dan mengatakan kurang puas komunikasi antara perawat dan pasien. Tujuan : untuk mengetahui hubungan pelayanan keperawatan dan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien rawat inap di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus. Metode : penelitian analitik korelasional menggunakan pendekatan waktu cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 69 orang yang diambil dengan teknik proportionate simple random sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabelitasnya. Uji statistik yang digunakan adalah Spearman Rho. Hasil : Pelayanan keperawatan, sebagian besar dinyatakan baik (71%), komunikasi terapeutik, sebagian besar dinyatakan baik (55,1%) dan kepuasan pasien, sebagian besar dinyatakan puas (60,9%). Hipotesis menunjukkan Ha diterima dan Ho ditolak menurut hasil uji Spearman Rho untuk pelayanan keperawatan diperoleh p value = 0,002 < α = 0,05 dan  (Rho) = 0,613 dan untuk komunikasi terapeutik diperoleh p value = 0,000 < α = 0,05 dan  (Rho) = 0,649. Kesimpulan : Ada hubungan pelayanan keperawatan dan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien rawat inap di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus.
Hubungan Dukungan Manajemen Keperawatan Dengan Mutu Pelayanan Patient Safety Di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus Irma Febri Mustika; Yuni Martutik; R Rusnoto; S Supardi
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.385 KB)

Abstract

Latar Belakang: Mutu pelayanan rumah sakit sebagai hasil dari sebuah sistem pelayanan dipengaruhi oleh komponen struktur dan proses yang terjadi dalam organisasi rumah sakit tersebut. Keselamatan pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah sakit, dengan maksud mendorong perbaikan mutu dalam keselamatan pasien. Aspek keselamatan pasien dilakukan dengan dukungan manajemen keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan manajemen keperawatan dengan mutu pelayanan patient safety di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus. Metode: Jenis penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data secara kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus. Teknik sampling dengan Proportional Random Sampling, besar sampel 136 responden. Analisis data dengan Rank Spearman. Hasil: Analisa data Rank Spearman mendapatkan nilai p 0.000. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan dukungan manajemen keperawatan dengan mutu pelayanan patient safety di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus dengan arah hubungan positif dan kekuatan hubungan sangat kuat.
Hubungan Pola Asuh dan Stimulasi Orang Tua dengan Perkembangan Anak pada Usia 3-5 Tahun di Desa Karangrowo Demak Edita Pusparatri; R Rusnoto; Y Yulisetyaningrum; Ratih Dewi Ratna Sari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.004 KB)

Abstract

Latar Belakang : Usia 3 sampai 5 tahun merupakan tahun-tahun awal untuk perkembangan anak. Pada periode tersebut, memberikan pola asuh dan stimulasi yang tepat bagi anak sangat dibutuhkan sebagai persiapan mereka untuk menghadapi kegiatan formal yang akan dijalaninya. Dengan pola asuh yang baik dan stimulasi yang tepat dan terarah diharapkan anak akan lebih aktif, terampil, meningkatnya IQ dan terhindar dari penyimpangan perilaku sosial maupun motorik yaitu anak akan menjadi malu pada temantemannya (Chamidah, 2009). Tujuan : Untuk mengetahui Hubungan Pola Asuh dan Stimulasi Orang Tua dengan Perkembangan Anak pada usia 3-5 Tahun di Desa Karangrowo, Kabupaten Demak Metode : Penelitian analitik korelasi dengan metode pendekatan Cross Sectional, sampel yang digunakan sebanyak 77 responden dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria dimasukkan menjadi sample dan analisa data dengan Chi-Square. Hasil Penelitian : Terdapat Hubungan yang signifikan antara Pola Asuh dan Stimulasi Orang Tua dengan Perkembangan Anak pada usia 3-5 Tahun di Desa Karangrowo, Kabupaten Demak dengan nilai p sebesar 0.02. Kesimpulan : Ada Pola Asuh dan Stimulasi Orang Tua dengan Perkembangan Anak pada usia 3-5 Tahun di Desa Karangrowo, Kabupaten Demak.
Social Interaction With Students Class V And VI In Elementary School Kebonsawahan 01 Juwana Nanda Fitri Nurchayati; Ika Dwi Putranti; R Rusnoto; S Sukesih
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.003 KB)

Abstract

Latar Belakang: Anak dilahirkan belum bersifat sosial. Untuk mencapai kematangan sosial, anak harus belajar tentang cara-cara menyesuaikan diri dengan orang lain. Kemampuan ini diperoleh anak melalui berbagai kesempatan atau pengalaman bergaul dengan orang-orang di lingkungannya, baik orangtua, saudara, teman sebay. Perkembangan sosial pada anak-anak sekolah dasar ditandai dengan adanya perluasan hubungan, disamping dengan keluarga dia mulai membentuk ikatan baru dengan teman sebaya (peer grup). Tujuan: Untuk mengetahui Interaksi Sosial pada siswa di SD Negeri Kebonsawahan 01 Juwana Tahun 2021. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelatif dengan metode pendekatan waktu cross sectional. Adapun teknik pengumpulan sampel yang digunakan adalah metode total sampling jumlah populasi sebanyak 70 dan sampel sebanyak 70 responden. Analisa bivariat menggunakan uji spearman rho dan instrument yang digunakan adalah lembar kuesioner. Hasil: Interaksi Sosial pada siswa kelas 5 dan 6 di SD Negeri Kebonsawahan 01 Juwana tahun 2021, dari 70 responden, 16 responden (22,9%) mempunyai interaksi sosial baik, 25 responden (35,7%) mempunyai interaksi sosial cukup, sedangkan 29 responden (41,4%) mempunyai interaksi sosial kurang. Kesimpulan: Interaksi Sosial pada siswa kelas 5 dan 6 di SD Negeri Kebonsawahan 01 Juwana tahun 2021, dari 70 responden didapatkan 29 responden (41,4%) mempunyai interaksi sosial kurang.
Gadget Level Dependence Of Children Age 3-6 Years Invillage Cranggang Dawe Kudus Vera Zulfi Nofita Sari; Annisa Yulianingrum; R Rusnoto; Heny Siswanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.842 KB)

Abstract

Latar Belakang: Penggunaan gadget tidak hanya digunakan oleh orang dewasa atau anak remaja saja, namun sudah mulai digunakan pada kalangan umur anak-anak khususnya anak prasekolah yang pada umumnya baru berusia 3-6 tahun. Dalam hal ini, kecanggihan teknologi yang menarik pada gadget menyebabkan anak-anak usia prasekolah sudah mampu untuk menggunakan gadget sendiri. Hal ini perlahan dapat mengubah norma, dan tingkah laku anak sehingga tidak sadar penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan anak mengalami ketergantungan pada gadget Tujuan: Untuk mengetahui Tingkat Ketergantungan Gadget pada Anak Usia 3-6 Tahun di Desa Cranggang Dawe Kudus Tahun 2020. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian analitik korelasi. Metode pendekatan cross sectional. Adapun teknik pengumpulan sampel yang digunakan adalah metode Stratified Random Sampling jumlah populasi orang tua anak usia 3-6 tahun sebanyak 80 dan sampel sebanyak 67 responden. Analisa bivariat menggunakan uji spearman rho dan instrument yang digunakan adalah lembar kuesioner. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 67 responden yang mempunyai frekuensi tingkat ketergantungan gadget pada anak usia 3-6 tahun menunjukkan tidak ketergantungan gadget sebanyak 41 orang (61,2%), ketergantungan ringan sebanyak 21 orang (31,3%) dan ketergantungan sedang sebanyak 5 orang (7,5%). Kesimpulan: Tingkat ketergantungan gadget dari 67 responen terhadap anak usia 3-6 tahun sebagian besar tidak mengalami ketergantungan gadget dengan frekuensi 41 responden (61,2%).
The Of Breast Milk Inmothers In Currency Post Sectio Caesaria Getas Pejaten Village, Kudus District Diana Lestari; R Rusnoto; Sri Karyati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.806 KB)

Abstract

Latar Belakang : Hasil study pendahuluan yang dilakukan di Posyandu Getas Pejaten Kabupaten Kudus pada bulan september 2020 ada sebanyak 17 orang ibu yang melahirkan secara sectio caesaria pada bulan januari – september 2020 dan ada sekitar 16 orang ibu post sectio ceasaria yang mengalami masalah ASI nya susah keluar setelah melahirkan. Ibu ibu tersebut sempat bingung dan mereka memberikan bayinya susu formula terlebih dahulu karena ASI mereka keluar sedikit. Mereka meminta solusi kepada petugas posyandu agar ASI nya dapat keluar dengan lancar. Tujuan : Untuk mengetahui pijat laktasi terhadap kelancaran ASI pada ibu post sectio caesaria di desa Getas Pejaten Kabupaten Kudus. Metode : Metode yang digunakan metode quasi eksperimen dengan memakai rancangan one group pre and post test design. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 16 responden yang dipilih secara purposive sampling. Untuk menganalisis data menggunakan mann whitney. Hasil Penelitian : Berdasarkan uji analisa data antara efektivitas pijat laktasi dan breastfeeding father Terdapat pengaruh pijat laktasi terhadap kelancaran ASI pada ibu post sectio caesaria di Desa Getas Pejaten Kabupaten Kudus, dengan ρ value 0,008 dan Terdapat pengaruh pemberian breastfeeding father terhadap kelancaran ASI pada ibu post sectio caesaria di Desa Getas Pejaten Kabupaten Kudus, dengan ρ value 0,015 Kesimpulan : Hasil uji mann whitney didapatkan nilai p value 0,001 kurang dari 0,05 maka hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara penerapan pijat laktasi dan penerapan breastfeeding father terhadap kelancaran ASI pada ibu post sectio caesaria di desa Getas Pejaten Kabupaten Kudus.
Fine Motor Development in Preschool Age Children at Al Ikhlas Kindergarten Jetak Pucakwangi Pati Regency Rizka Amalia; Fara Pradania; R Rusnoto; Rizka Himawan
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.503 KB)

Abstract

Latar belakang : Perkembangan motorik halus merupakan perkembangan kontrol pergerakan badan melalui koordinasi aktivitas saraf pusat, saraf tepi dan otot. Perkembangan motorik halus merupakan salah satu aspek penting yang dilalui anak pada masa tumbuh kembangnya. Secara umum perkembangan motorik halus meliputi koordinasi mata dan tangan keterampilan ini membutuhkan kecermatan yang tinggi. Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik halus anak adalah faktor status pekerjaan dan tingkat pendidikan Ibu. Tujuan : Untuk mengetahui perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah di TK Al Ikhlas Jetak Pucakwangi Kabupaten Pati. Metode : Metode penelitian Kuantitatif Jenis penelitian Deskriptif Korelatif dengan pendekatan cross sectional. Peneliti menggunakan sampel acak stratifikasi dengan mengambil jumlah populasi sebanyak 54 responden. Analisa Bivariat menggunakan uji chi square dan instrument yang digunakan adalah tes DDST II. Hasil : Perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah di TK Al Ikhlas Jetak Pucakwangi kabupaten Pati, dari 54 responden sebagian responden memiliki perkembangan motorik halus normal sebanyak 41 (75,9%) dan perkembangan motorik halus suspeck (tidak normal) sebanyak 13 (24,1%). Kesimpulan : Perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah di TK Al Ikhlas Jetak Pucakwangi kabupaten Pati, dari 54 responden didapatkan perkembangan motorik halus normal sebanyak 41 (75,9%).
Hubungan Regulasi Emosi Dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi Program Studi Di S1 Keperawatan Tingkat 1 Di Universitas Muhmmadiyah Kudus Tahun 2020 R Rusnoto; Yayuk Mundriyastutik; Noor Cholifah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.891 KB)

Abstract

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun 2010, sebagian besar 68% perempuan di Indonesia berusia 10-59 tahun melaporkan haid teratur dan 13,7% mengalami masalah siklus haid yang tidak teratur dalam 1 tahun terakhir. Di Jawa Tengah, presentase perempuan berusia 10-59 tahun yang mengalami siklus menstruasi tidak teratur sebesar 13,1%. Alasan haid tidak teratur pada perempuan usia 10-59 tahun di Jawa Tengah adalah 0,3% karena sakit, 5% karena masalah penggunaan alat kontrasepsi KB, Karena menopause 3,2%, karena penyebab lain 3,9%, dan tidak mengetahui alasannya sebanyak 7,7%. Tujuan Mengetahui hubungan regulasi emosi dengan siklus menstruasi pada mahasiswi program studi S1 keperawatan tingkat 1 di Universitas Muhammadiyah Kudus tahun 2020. Metode: Jenis penelitian korelasi analitik. Metode pendekatan Cross Sectional, sampel sebanyak 67 responden dari 204 mahasiswi program studi S1 keperawatan tingkat 1 di Universitas Muhammadiyah Kudus dengan teknik nonprobability sampling, alat ukur kuesioner. Uji hubungan penelitian menggunakan Rank Spearman. Hasil Penelitian: Penelitian tentang hubungan hubungan regulasi emosi dengan siklus menstruasi pada mahasiswi program studi S1 keperawatan tingkat 1 di Universitas Muhammadiyah Kudus menunjukkan ada hubungan regulasi emosi dengan siklus menstruasi dengan p.value 0,000 < 0,05. Kesimpulan: Ada hubungan antara hubungan regulasi emosi dengan siklus menstruasi pada mahasiswi program studi S1 keperawatan tingkat 1 di Universitas Muhammadiyah Kudus tahun 2020.
The Relationship Of Pediculus Capitis In Santri Putri MA Manahijul Huda Pati Nabela Bintan Nafi'a; Chika Hika Chaterina; R Rusnoto; S Supardi
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.556 KB)

Abstract

Rambut yang sehat adalah ketika rambut tersebut bersih, berkilau, dan tidak kusut. Menyikat, menyisir, dan menyampo rambut merupakan cara yang higienis dalam perawatan rambut. Rambut yang tidak terawat akan ada beberapa penyakit yang sering muncul pada rambut dan kulit kepala diantaranya ketombe, kadas, kutu, rambut beruban, rambut bercabang, rontok, dan lain-lain. Tujuan: Untuk mengetahui Menganalisis hubungan frekuensi personal hygiene rambut dengan kejadian Pediculus Capitis pada santri putri MA Manahijul Huda Pati Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Metode pendekatan cross sectional. Adapun teknik pengumpulan sampel yang digunakan adalah metode Proportionate Stratified Random Sampling jumlah populasi di pondok sebanyak 83 dan sampel sebanyak 69 responden. Analisa bivariat menggunakan uji chi squer dan instrument yang digunakan adalah lembar kuesioner. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 83 responden yang menderita Pediculus Capitis kurang baik sebanyak 62 ( 95,4% ) dan responden yang menderita Pediculus Capitis dengan ststus baik hanya 3 ( 75,0% ). Kesimpulan: Pediculus Capitis dari 83 responen terhadap santri MA Manahijul Huda Pati sebagian besar melakukan kebersihan rambut yang cukup baik dengan frekuensi 3 responden (75,0%).