Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Induksi Tetraploid Tunas Pucuk Jeruk Siam Simadu (Citrus nobilis Lour) Menggunakan Kolkisin secara In Vitro Fitri Yulianti; Agus Purwito; Ali Husni; Diny Dinarti
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 43 No. 1 (2015): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.427 KB) | DOI: 10.24831/jai.v43i1.9593

Abstract

Seedless fruit is one of the criteria (necessary) to improve the quality of Simadu tangerine. The most effective method to obtain seedless triploid cultivars is hybridisation between tetraploid and diploid parents. Simadu tangerine is a diploid plant. Tetraploid Simadu tangerine can be obtained with doubling chromosome using colchicines.The aim of this research was to obtain tetraploid Simadu tangerine shoot which would serve as parent to produced seedless Simadu tangerine. Shoot-tips of Simadu tangerine without leaves were treated with colchicines at four different concentrations (0, 0.1, 0.2, and 0.3%) for 3 hours. The results showed that the high concentration of 0.3% reduced survival rate. The colchicine treatments reduced growth of shoot-tip of Simadu Tangerine.The leaves of colchicines treated shoots were thicker than control. Leaves from control (0% colchicine) and 0.1% colchicine treated shoots had 8.67 and 18.25 chloroplast per pair of guard cells. Compared to those of control, leaves with 0.1% colchicine had lower stomatal density, and larger stomatal size. It appeared that 0.1% colchicine treatment resulted in tetraploid Simadu Tangerine Shoot.Keywords:chloroplasts, doubling chromosomes, stomatal size, stomatal density
PEMBIBITAN BAWANG PUTIH MENGGUNAKAN MEDIA AIR UNTUK HIDROPONIK Fitri Yulianti
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2022.v6i1.5528

Abstract

Upaya dalam memenuhi kebutuhan bibit bawang putih yang dapat digunakan untuk hidroponik dapat dilakukan dengan pembibitan bawang putih menggunakan media air. Metode ini sangat praktis sehingga mudah dilakukan, hemat biaya, dapat dilakukan di lahan sempit terutama untuk pertanian perkotaan, tidak kotor, serta dapat memanfaatkan botol plastik bekas hasil limbah perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari interval waktu pergantian media air pada pembibitan bawang putih. Umbi bawang putih yang digunakan adalah lumbu putih. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT). Perlakuan yang diberikan yaitu interval waktu pergantian media air (3 hari dan 6 hari). Kelompok ulangan yaitu lokasi penelitian (Desa Arahan Kidul, Desa Kalapagunung dan Desa Kepongpongan di Jawa Barat). Data dianalisis menggunakan uji t pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan interval pergantian media air tidak menghasilkan perbedaan yang signifikan untuk waktu berkecambah, persentase berkecambah, tinggi bibit, jumlah daun, panjang akar, jumlah akar, warna daun, warna akar dan kesehatan bibit pada pembibitan bawang putih. Perlakuan interval pergantian air selama 6 hari sekali lebih baik dilakukan dibandingkan dengan interval pergantian air selama 3 hari sekali karena tidak mempengaruhi penurunan pertumbuhan bibit bawang putih dan penggunaan air menjadi lebih efisien.
Pertumbuhan Caisim (Brassica juncea (L.) Czern.) pada Beberapa Konsentrasi Larutan Hidroponik Sistem NFT Adinda Nurul Huda Manurung; Fitri Yulianti
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pertanian Presisi Volume 1, Nomor 1, 2017
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Chinese mustard is one of the most important vegetables of the Brassica (Brassicaceae) genus with high consumption in the world. Mustards content of selected compounds, calcium, magnesium, potassium, sodium, vitamin C, carotene, and lutein. Mustard is one of the plants that can be cultivated on hydroponics. The NFT system is a type of hydroponic system that placing the plant on an oblique irrigation channel. The important thing in hydroponic fertilization was to ensure the concentration of nutrient solution that suits the plant and its life cycle. The purpose of this research was to determine the best consentration for the growth Chinese mustard on in NFT system. This research was conducted at F6 Campus Gunadarma University located at Depok (±115 m above sea level) from March to April 2017. The treatment was arranged in Completely Randomized Design with five replications. The treatment was concentration of hydroponic solution i.e. 1050 ppm, 1200 ppm and 1400 ppm. Treatment of  difference of nutrient solution concentration had no significant effect on plant height, number of leaf, root length, number of root and fresh harvest weight. The best concentration of nutrient solution in this study was 1050 ppm nutrition solution. The concentration of 1050 ppm is a better treatment than the 1200 ppm and 1400 ppm nutrient treatment because it is more efficient in the use of Vegemix A Hydrofarm and Vegemix B Hydrofarm solution.
Pengaruh Pertumbuhan Pakcoy (Brassica chinensis L.) terhadap Perlakuan Konsentrasi Larutan Hidroponik Sistem NFT Fitri Yulianti; Adinda Nurul Huda Manurung
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pertanian Presisi Volume 1, Nomor 1, 2017
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hydroponic is one of the future agricultural systems because it can becultivated in various places, whether in village, city, on open land or onapartment. NFT (Nutrient Film Technique) is a model of hydroponic cultivation by placing plant roots in a shallow water layer. Pak choi attracted by many people because pak choi rich in vitamin A, E, and K were beneficial for health. The purpose of this research was to know the effect of the growth of pak choi on the treatment of hydroponic nutrition solution concentration in NFT system. This research was conducted at F6 Campus Gunadarma University located at Depok from March to April 2017. The experiment design was arranged in Completely Randomized Design with one factor, that is the concentration of hydroponic solution (1050 ppm, 1200 ppm and 1400 ppm) with 5 replications. The Results were analyzed using analysis of variance (ANOVA) with 5% significant level. If it is significantly different, then further test was done by DMRT (Duncan’s Multiple Range Test). The results of this research indicated that the treatment of nutrient solution concentration did not affect the growth of pak choi such as plant height, number of leaves, root number, root length, weight per plant, crown weight per plant, root weight per plant, leaf surface area, leaf color and root color. The best treatment is 1050 ppm because with low concentrations of nutrient solution produced the same pak choi growth with other treatments
PERLAKUAN PERENDAMAN PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) PADA PERKECAMBAHAN BENIH BAYAM UNTUK BIBIT HIDROPONIK Ibrahim Abdullah Mukayis; Fitri Yulianti
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2022.v6i1.5956

Abstract

Kebutuhan bayam untuk konsumsi setiap harinya cukup tinggi. Namun, kegiatan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian yang terus terjadi mengakibatkan ketersediaan bayam menjadi berkurang. Hidroponik menjadi salah satu cara meningkatkan pertumbuhan dan produksi bayam karena dapat dilakukan di lahan yang sempit. PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) adalah mikroorganisme hayati yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh perendaman benih bayam dengan PGPR terhadap perkecambahan yang akan digunakan untuk bibit hidroponik. Penelitian ini dilakukan pada 16 Agustus - 20 September 2021 di PT. Kebun Sayuran Pagi yang berlokasi di Depok, Jawa Barat. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor yaitu waktu perendaman benih bayam dengan PGPR (tanpa perendaman, 5 menit, 15 menit, 25 menit). Pengamatan yang dilakukan yaitu waktu berkecambah, daya berkecambah, persentase kecambah normal, persentase kecambah abnormal, tinggi bibit, jumlah daun, warna daun, serangan hama dan penyakit serta waktu pindah tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perendaman benih bayam dengan PGPR menghasilkan daya berkecambah yang lebih tinggi daripada kontrol. Sedangkan waktu berkecambah, tinggi bibit, jumlah daun, warna daun, dan waktu pindah tanam tanaman tidak memberikan hasil yang lebih baik daripada kontrol. Perendaman benih bayam dengan PGPR meningkatkan daya tahan bibit terhadap serangan penyakit.
EFEKTIVITAS BEBERAPA METODE EKSTRAKSI TERHADAP MUTU BENIH DUA VARIETAS TOMAT DETERMINATE (Solanum lycopersicum Mill.) Ady Daryanto; Fitri Yulianti
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2019.v3i1.1971

Abstract

Tomat (Solanum lycopersicum Mill.) memiliki lendir  di dalam daging buah yang dapat menghambat proses perkecambahan benih. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknik ekstraksi yang tepat untuk menghasilkan benih tomat dengan mutu yang berkualitas. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium dan Green House F6 Kampus Universitas Gunadarma-Depok pada Oktober 2018 - Januari 2019. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan dua faktor yang diulang tiga kali. Faktor yang pertama adalah dua jenis varietas tomat (Tymoti dan Tantyna) dan faktor yang kedua adalah empat jenis metode ekstraksi benih (perendaman  kapur tohor (CaO) 10 g l-1  dan  tohor 15 g l-1 selama 20 menit serta fermentasi selama 12 jam dan 24 jam). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam atau uji F pada taraf nyata 5%. Bila terdapat pengaruh yang nyata terhadap perlakuaan maka dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ/Tukey) pada taraf nyata 5%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa karakteristik ukuran buah dan dimensi tomat varietas Tymoti dan Tantyna berbeda secara nyata. Faktor tunggal jenis varietas menyebabkan perbedaan dalam ukuran bobot 100 butir benih tomat, persentase kecepatan tumbuh benih, dan persentase indeks vigor benih. Sedangkan faktor tunggal metode ekstraksi tidak menyebabkan perbedaan yang signifikan terhadap mutu fisiologis benih dari dua varietas tomat sayur tipe determinate yang diujikan.
INDUKSI TUNAS UBI JALAR KUNING AKSESI ARNET SECARA IN VITRO DENGAN PEMBERIAN BAP Sulikah Sulikah; Fitri Yulianti; Tubagus Kiki Kawakibi Azmi
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 8, No 2 (2022): December 2022
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v8i2.6814

Abstract

Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas L.) sangat potensial dikembangan di Indonesia, karena memiliki keragaman plasma nutfah yang sangat tinggi. Namun, produksi ubi jalar semakin menurun dari tahun ke tahun dan diikuti penurunan luasan lahan produksi ubi jalar akibat cekaman biotik dan abiotik. Hal tersebut mengakibatkan hilangnya sumber genetik suatu spesies ubi jalar di lapangan. Tindakan pelestarian plasma nutfah penting dilakukan melalui konservasi tanaman secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh BAP (Benzyl Amino Purin) untuk induksi tunas ubi jalar kuning aksesi Arnet secara in vitro sebagai salah satu tahap konservasi plasma nutfah. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lanjut Agroteknologi Kampus F7 Universitas Gunadarma pada bulan Februari-Juli 2021. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan satu faktor perlakuan BAP yaitu 0 ppm, 0,5 ppm, 1,5 ppm, 2 ppm, dan 2,5 ppm. Variabel yang diamati adalah persentase eksplan terkontaminasi, persentase eksplan browning, persentase eksplan steril, waktu kemunculan tunas, jumlah akar, jumlah daun, dan tinggi tunas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan BAP berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tunas, jumlah daun, dan waktu muncul tunas namun tidak berbeda nyata pada pertumbuhan jumlah akar. Perlakuan BAP 2 ppm menghasilkan pengaruh terbaik untuk induksi tunas ubi jalar kuning aksesi Arnet secara in vitro.
UTILIZING PINEAPPLE PEEL AS LIQUID ORGANIC FERTILIZER IN PADASUKA VILLAGE, CIOMAS, BOGOR Paranita Asnur; Fitri Yulianti; Ratih Kurniasih; Inti Mulyo Arti; Ivan P. Ramdan
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Darma Saskara Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Darma Saskara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/abdimasug.2022.v2i1.10002

Abstract

LPM bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pembekalan pembuatan pupuk organik cair (POC) dari limbah kulit nanas kepada warga di RT 003 RW 014 Kelurahan Padasuka, Ciomas Kabupaten Bogor. Peningkatan sampah rumah tangga sejalan dengan penambahan jumlah penduduk merupakan salah satu permasalahan di lingkungan perkotaan. Situasi inilah yang turut menginspirasi lahirnya kegiatan pengabdian masyarakat. Masyarakat pengabdian harus meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan agar dapat mengelola sampah rumah tangga dengan baik. Tangga limbah rumah adalah bahan limbah atau bahan sisa yang tidak lagi digunakan dari hasil aktivitas manusia dalam skala rumah tangga. Salah satu limbah skala rumah tangga adalah kulit nanas, kulit nanas ini dapat diolah menjadi pupuk organik cair. Pupuk Cairan organik ini dapat digunakan sebagai pupuk untuk pekarangan warga. Pupuk organik cair ini berguna selain untuk menyuburkan tanaman pekarangan, juga dapat memperbaiki struktur tanah yang rusak akibat penggunaan pupuk kimia kembali menjadi tanah gembur dan subur. Target output pengabdian kepada masyarakat ditekankan pada peningkatan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat.