Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Strategi pengelolaan budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan Arham Rusli; Dahlia Dahlia; Muhammad Ikbal Ilijas; Muh. Alias; Budiman Budiman
Agrokompleks Vol 20 No 1 (2020): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v20i1.153

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu komoditi budidaya laut yang menjadi unggulan Kab. Pangkep. Budidaya rumput laut K. alvarezii telah lama diusahakan oleh masyarakat di Kab. Pangkep, namun masih ditemui beberapa kendala dan permasalahan sehingga hasil yang diperoleh oleh petani dari usaha rumput laut belum maksimal. Penelitian ini bertujuan mengkaji strategi pengelolaan budidaya rumput laut di Kab. Pangkep. Penelitian dilaksanakan pada empat wilayah budidaya rumput laut di Kab. Pangkep yaitu Kec. Ma’rang, Kec. Mandalle, Kec. Segeri dan Kec. Labakkang. Data penelitian dikumpulkan menggunakan beberapa metode yaitu: Focus Group Discussion (FGD), observasi, wawancara terstruktur, dan studi literatur. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis SWOT untuk menentukan strategi pengelolaan budidaya rumput laut. Berdasarkan hasil analisis SWOT terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh pada kegiatan budidaya rumput laut di Kab. Pangkep, maka strategi yang terpilih adalah strategi yang memanfaatkan faktor peluang untuk mengatasi faktor kelemahan (strategi WO). Rumusan strategi WO yang diusulkan untuk perbaikan dan pengembangan budidaya rumput laut di Kab. Pangkep antara lain; peningkatkan bimbingan teknis dan pendampingan oleh penyuluh pada kegiatan usaha budidaya rumput laut; pembentukan usaha produksi “bibit sebar” hasil kaidah seleksi secara konsisten dan berkesinambungan di setiap kawasan/zona budidaya; kajian dan penetapan musim tanam sepanjang tahun sesuai karakter perairan dan musim di setiap zona budidaya.
Kondisi pengelolaan tambak udang windu di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dahlia Dahlia; Hartinah Hartinah; Muslimin Muslimin; Darmawan Darmawan; Arham Rusli
Agrokompleks Vol 21 No 1 (2021): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v21i1.286

Abstract

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) mempunyai prospek yang cukup potensial untuk menunjang program kebangkitan udang windu yang dicanangkan oleh pemerintah provinsi Sulawesi Selatan karena Kabupaten Pangkep memiliki wilayah perairan laut dan garis pantai yang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi pengelolaan usaha budidaya udang windu di Kab. Pangkep sebagai data dukung perbaikan tata kelola budidaya udang windu. Penelitian dilaksanakan selama lima bulan di dua Kecamatan yaitu Labakkang dan Bungoro. Pengumpulan data dilakukan dengan metode Focus Group Discussion (FGD), survey lapangan, wawancara terstruktur, dan studi literatur. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan menguraikan data dalam bentuk angka dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola budidaya udang windu yang dilakukan oleh petani tambak di lokasi penelitian masih jauh dari praktik budidaya udang yang baik. Beberapa tahapan dalam pengelolaan tambak tidak dilakukan secara maksimal, antara lain persiapan tambak yang dilakukan belum sempurna, penggunaan bibit dengan kualitas yang tidak jelas, waktu tebar yang dilakukan tidak secara serentak, dan pengelolaan hama dan penyakit belum dilakukan secara maksimal. Berdasarkan kondisi yang ada, maka beberapa permasalahan yang perlu menjadi perhatian dan ditindaklanjuti untuk perbaikan tata kelola usaha budidaya udang windu di Kab. Pangkep untuk mendukung kebangkitan produksi udang windu di Sulawesi Selatan antara lain; persiapan lahan dan perbaikan konstruksi tambak perlu ditingkatkan dengan menyediakan sarana dan prasarana pendukung, penyediaan benih udang windu yang berkualitas bagi petani untuk meningkatkan persentase kelangsungan hidup udang windu yang dipelihara, peningkatan kesadaran petambak untuk melakukan pengelolaan kualitas air dan kesehatan udang selama masa pemeliharaan.
Karakteristik Probiotik Bakteri Fakultatif Mixotrofik yang Diisolasi dari Tambak Udang Ardiansyah Ardiansyah; Andi Asdar Jaya; Amrullah Amrullah; Dahlia Dahlia; Indrayani Indrayani
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science Vol 2 No 2 (2021): SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/siganus.v2i2.985

Abstract

ABSTRACT: The shrimp farming industry continuously requires new technology in an effort to increase production output. Probiotics are non-pathogenic microorganisms, non-toxic, and without any adverse side effects when administered to aquatic organisms. Mixotrophic facultative bacteria isolated from intensive shrimp ponds are able to decompose ammonia and hydrogen sulfide in pond water. However, the potential of mixotrophic facultative bacteria to become probiotics still needs to be evaluated. The aim of this study was to evaluate the potential of mixotrophic facultative bacteria in producing extracellular proteolytic, amylolytic and lipolytic. Data obtained in the form of the enzyme activity from four selected isolates of facultative mixotrophic bacteria were statistically analyzed using SPSS. The test results showed that isolates AOB1 isolates did not have extracellular proteolytic activity, AOB1, AOB13, AOB28 isolates had proteolytic and lipolytic activities, while isolates SOB31 had proteolytic, amylolytic, and lipolytic activities. SOB31 isolate showed the largest proteolytic, amylolytic, and lipolytic activity based on the resulting clear zone. ABSTRACT: Industri budidaya udang senantiasa membutuhkan teknologi baru dalam upaya peningkatan hasil produksi. Probiotik adalah mikroorganisme nonpatogenik, tidak beracun dan tanpa efek samping yang merugikan bila diberikan pada organisme akuatik. Bakteri fakultatif mixotrofik yang diisolasi dari tambak udang intensif mampu menguraikan amonia dan hidrogen sulfida dalam air tambak. Namun potensi bakteri fakultatif mixotrofik un menjadi probiotik masih perlu dievaluasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi potensi bakteri fakultatif mixotrofik dalam menghasilkan proteolitik, amilolitik dan lipolitik ekstraseluler. Penelitian ini menggunakan metode desriptif berupa aktivitas enzimatis empat isolat terpilih bakteri fakultatif mixotrofik. Hasil uji menunjukkan bahwa isolat AOB1 tidak memiliki aktivitas proteolitik ekstraseluler, isolat AOB13, AOB28 mempunyai aktivitas proteolitik, amilolitik, dan lipolitik. Isolat SOB31 memiliki aktivitas proteolitik, amilolitik dan lipolitik terbesar berdasarkan zona bening yang dihasilkan.
TEKNIK PEMIJAHAN IKAN MAS DI BALAI BENIH IKAN MAS (BBI) PANGKAJENE KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG SULAWESI SELATAN Mia Mustamin; Wahidah Wahidah; Dahlia Dahlia
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pertama Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.193 KB)

Abstract

Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan komoditas air tawar yang bernilai ekonomi dan digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasa dagingnya gurih dan memiliki kadar protein yang tinggi. Pemenuhan permintaan ikan mas diperlukan ketersediaan induk yang memiliki kualitas yang baik dan kuantitas berkelanjutan, yang dapat diperoleh diantaranya melalui hasil pembenihan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui teknik pemijahan ikan mas yang dilakukan di Balai Benih Ikan (BBI) Pangkajene Kabupaten Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan, sehingga diharapkan dapat menghasilkan benih yang unggul baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Metode yang dilakukan adalah memijahkan induk ikan mas, dan parameter yang dievaluasi meliputi: kriteria induk (asal, umur, dan berat), jumlah telur yang dihasilkan, tingkat pembuahan (Fertility Rate-FR), tingkat penetasan telur (Hatching Rate-HR) dan parameter kualitas air media pemeliharaan (suhu dan oksigen terlarut) dilakukan pada pagi dan sore hari. Pemijahan pertama menggunakan induk ikan mas strain Punten, dengan jumlah induk jantan 32 ekor dan induk betina 16 ekor. Pemijahan kedua menggunakan induk strain Majalaya dengan jumlah induk jantan 32 ekor dan induk betina 16 ekor. Pemijahan ketiga menngunakan induk jantan strain Majalaya dengan jumlah 32 ekor dan induk betina strain Punten dengan jumlah 16 ekor. Pemijahan dilakukan secara alami, dengan tingkat pembuahan (FR) tertinggi diperoleh dari pemijahan ketiga yaitu 95 %, dan terendah dari pemijahan pertama yaitu 50 %. Tingkat penetasan (HR) tertinggi diperoleh dari pemijahan pertama yaitu 89% dan terendah dari pemijahan kedua yaitu 50%.
Penggunaan ekstrak bawang putih (Allium sativum) untuk meningkatkan performa imunitas dan pertumbuhan benih ikan nila (Oreochromis niloticus) Nur Hismah; Amrullah Amrullah; Dahlia Dahlia
Agrokompleks Vol 22 No 2 (2022): Agrokompleks Edisi Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v22i2.456

Abstract

Peningkatan produksi ikan nila dapat diwujudkan dengan metode budidaya intensif, namun pada kondisi budidaya dengan taraf intensif dapat meningkatkan peluang ikan nila untuk terserang berbagai penyakit. Berbagai upaya dilakukan untuk mengendalikan penyakit bakteri, diantaranya adalah melalui penggunaan bahan imunostimulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan ekstrak bawang putih dalam meningkatkan performa imunitas dan pertumbuhan benih ikan nila. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari-Maret 2022 di Labolatorium dan Hatchery Ikan Air Laut, Jurusan Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Perlakuan P0 (kontrol/tanpa penambahan ekstrak bawang putih), P1 (5 g/kg pakan), P2 (10 g/kg pakan), P3 (15 g/kg pakan). Benih yang digunakan berkuran 2-3 cm dengan padat tebar 15 ekor/wadah, menggunakan wadah ember plastik volume 20 liter. Parameter uji terdiri atas total leukosit, aktivitas fagositosis, pertumbuhan bobot mutlak, dan kelangsungan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak bawang putih pada pakan dapat meningkatkan respon imun dan pertumbuhan ikan nila. Uji lanjut menunjukkan bahwa perlakuan dengan dosis 10 g/kg pakan (perlakuan P2) merupakan dosis terbaik, dengan meningkatkan total leukosit (770.417 sel/mL), aktivitas fagositosis (70,67%), pertumbuhan bobot mutlak (0,63 g), dan meningkatkan kelangsungan hidup ikan (82,22%).
Performa benih ikan mas (Cyprinus carpio) yang dipelihara pada tingkat kepadatan yang berbeda dengan media biofilter Serlina Serlina; Wahidah Wahidah; Dahlia Dahlia
Agrokompleks Vol 22 No 2 (2022): Agrokompleks Edisi Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v22i2.459

Abstract

Padat penebaran yang berbeda pada media pemeliharaan dapat mempengaruhi kebugaran, sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan mas. Permasalahan yang berhubungan dengan padat penebaran benih ikan mas, dapat diminimalisir dengan sistem pemeliharaan benih ikan yang terintegrasi dengan tanaman biofilter. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi padat penebaran yang optimal untuk meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan mas yang dipelihara pada media sistem biofilter. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dimana sebanyak 195 ekor benih ikan mas berukuran 2-3 cm, digunakan pada media biofilter jenis berisi air 30 L. Setiap wadah diisi dengan tingkat padat penebaran yang berbeda, dimana perlakuan A, B, C dan D berturut-turut kepadatannya 10 ekor/30L air, 15 ekor/30L air, 20 ekor/30L air, dan 25 ekor/30L. Setiap perlakuan terdiri 3 kali ulangan, sehingga terdapat 12 unit percobaan. Evaluasi pertumbuhan bobot mutlak, kelangsungan hidup dan panjang tanaman kangkung tidak berbeda nyata antar perlakuan (>0.05), sedangkan pertambahan panjang mutlak berbeda nyata antar perlakuan (<0.05). Perlakuan D menunjukan nila tertinggi pada pertumbuhan bobot mutlak (0.31 g), petambahan panjang mutlak (2.40 cm), dan kelangsungan hidup (81.33 %). Nilai tertinggi pada panjang tanaman kangkung ditemui pada perlakuan B (55.33 cm). Parameter kualitas air berada pada kisaran yang layak sebagai media hidup benih ikan mas. Hasil penelitian menunjukan penggunaan tanaman kangkung sebagai biofilter pada media hidup benih ikan mas mendukung performa pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan mas.
Perseptif finansial penambahan tepung spirulina sebagai sumber karotenoid dalam pakan juvenil ikan Koi (Cyprinus carpio) Dahlia Dahlia; Syahriadi K; Dian Asri Unga Mega
Agrokompleks Vol 22 No 1 (2022): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v22i1.469

Abstract

Penelitian pemberian pakan yang diperkaya tepung spirulina sebagai sumber karotenoid pada juvenil koi (Cyprinus carpio) bertujuan untuk mengetahui pengaruh pakan tersebut terhadap tingkat kecerahan warna, pertumbuhan dan sintasan juvenil koi serta nilai finansial dari penambahan tersebut. Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 4 perlakuan (A= pellet; B = pellet + tepung spirulina 10%; C = pellet + tepung spirulina 20%; dan D = pellet + tepung spirulina 30%) dengan masing-masing 3 ulangan. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa tingkat kecerahan warna juvenil koi pada perlakuan B, C dan D berbeda nyata dengan perlakuan A (P< 0,05). Persentase jumlah juvenil skor 3 tertinggi yang didapatkan berturut-turut yaitu perlakuan D sebesar 32,68%, perlakuan C sebesar 31,90%, perlakuan B sebesar 29,22% dan perlakuan D sebesar 19,40%. Laju pertumbuhan dan sintasan juvenil koi juga menunjukkan perbedaan yang nyata antara perlakuan B, C, dan D dengan perlakuan A. Laju pertumbuhan terbaik didapatkan pada perlakuan D dan C yaitu 9,576 % dan 9,318 % per minggu, dan sintasan tertinggi didapatkan pada perlakuan C dan D yaitu 95 % dan 90 %. Kesimpulan yang didapatkan bahwa pemberian pakan yang diperkaya tepung spirulina sebagai sumber karotenoid nyata meningkatkan kecerahan warna, laju pertumbuhan dan sintasan juvenil koi. Analisis finansial terhadap beban biaya perekor juvenil koi makin meningkat dengan peningkatan dosis spirulina, namun tidak seiring dengan pertambahan jumlah juvenil skor 3, sehingga penambahan spirulina melebihi dosis 10 persen dalam pakan tidak direkomendasikan.