Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Studi Kebijakan Pendidikan Agama Islam Pada Lembaga Pendidikan di Indonesia Nurul Humaidi; Agus Tinus; Asrori Asrori
TADARUS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam - Fakultas Agama Islam ( FAI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.335 KB) | DOI: 10.30651/td.v10i2.12194

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah tentang studi kebijakan pendidikan agama Islam pada lembaga pendidikan di Indonesia dengan lingkup Pertama studi kebijakan pendidikan Agama Islam Masa orde lama, kedua studi kebijakan pendidikan agama Islam pada masa orde baru, ketiga studi kebijakan pendidikan agama Islam pada masa reformasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Kebijakan-kebijakan pendidikan selalu berbanding lurus dengan kebutuhan Negara, atau paling tidak kebutuhan Penguasa. Zaman Kolonial Belanda dan Jepang, pendidikan diarahkan pada pemenuhan kebutuhan mereka. Pada masa kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru, Era Reformasi menyesuaikan kebutuhan Penguasa yang melandaskan pada penafsiran terhadap pengamalan Pancasila. Sekalipun demikian, keberpihakan kebijakan pembelajaran pendidikan agama Islam semakin mendekati kesempurnaan. Hak-hak belajar dan mendalami ilmu agama difasilitasi oleh Negara   
Kajian Pendidikan Agama Islam Dalam Perspektif Sosiologi dan Antropologi Tobroni Tobroni; Isomudin Isomudin; Asrori Asrori
TADARUS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam - Fakultas Agama Islam ( FAI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.351 KB) | DOI: 10.30651/td.v10i2.12210

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pendidikan agama Islam dalam perspektif sosiologi dan antropologi dari sisi pertama, mendeskripsikan agama dalam perspektif sosioloig dan antropolog. Kedua, mendeskripsikan pai dalam perspektif nilai-nilai budaya lokal dan global. Ketiga, mendeskripsikan pai dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama. Keempat, pai dalam perspektif  pluralisme dan multikulturalisme. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah library research. Hasil penelitian pertama, Kajian agama perspektif sosiolog dan antropologi; agama memiliki lima komponen agama, antara lain: 1) emosi keagamaan; 2) sistem keyakinan; 3) sistem ritus dan upacara; 4) peralatan ritus dan upacara; 5) umat agama. Kedua, sumber nilai budaya adalah 1) adat istiadat sebagai produk budaya atau tradisi bersifat lokal. Sumber nilai adat istiadat disebut juga sebagai nilai insaniyah. 2) Al-Quran dan Hadits sebagai sumber yang shahih karena ajarannya bersifat mutlak dan universal, yang berfungsi sebagai huda, bayyinat, furqon, syifa, mauizah dan bayan. Menyikapi globalisasi, ketika dikaitkan dengan pendidikan agama Islam, setidaknya ada tiga kelompok yang menyatakan sikapnya terhadap globalisasi. Kelompok globalis, tradisionalis dan pertengahan. Ketiga Kerukunan antar umat beragama itu sendiri juga bisa diartikan dengan toleransi antar umat beragama. Dalam toleransi itu sendiri pada dasarnya masyarakat harus bersikap lapang dada dan menerima perbedaan antar umat beragama. Selain itu masyarakat juga harus saling menghormati satu sama lainnya. Keempat problematika yang mendasar dalam pendidikan agama Islam yang cenderung mengabaikan nilai-nilai plural dan multikultural disebabkan paradigma tekstualliteral yang mendominasi sebagai landasan berpikir di kalangan guru-guru pendidikan agama Islam. Untuk lebih jelasnya, kiranya persoalan ini dipelukan suatu kajian mendalam melalui suatu formulasi kerangka penelitian, sehingga benar-benar akan menghasilkan sesuatu yang kontributif terhadap peningkatan mutu dan kualitas pendidikan agama Islam.
Pengembangan Integrasi Kurikulum Khozin Khozin; Abdul Haris; Asrori Asrori
TADARUS Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam - Fakultas Agama Islam ( FAI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.824 KB) | DOI: 10.30651/td.v10i1.9090

Abstract

Integrasi kurikulum membuka peluang bagi peserta didik memahami berbagai permasalahan di lingkungan merekadengan berbagai pandangan. Integrasi kurikulum, peserta didik diharapkan mempunyai kompetensi dalam mengidentifikasi, menilai, dan memakai informasi yang ada di sekitarnya secara bermakna. Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran secarah utuh tentang: integrasi kurikulum, model integrasi kurikulum, pelaksanaan pengembangan integrasi kurikulum. Hasil penelitian ini diantaranya: Pertama, integrasi kurikulum di klasifikasi menjadi tiga tahapan, yakni: integrasi kurikulum satu disiplin ilmu, integrasi kurikulum beberapa disiplin ilmu, integrasi kurikulum campuran. Kedua model integrasi kurikulum yaitu: fragmented, connected, nested, squenced, shared, webbed, threaded, integrated, immersed, networked. Ketiga, pelaksanaan pengembangan integrasi kurikulum bisa dilakukan beberapa langkah atau tahapan: melihat tujuan integrasi pembelajaran, klasifikasi pengintegrasian tema materi, pemaduan konsep dalam pembelajaran terintegrasi
Rethingking Islam And Modernity: Menelaah Pemikiran Fathi Osman Tentang Pluralisme Dan Ham Asrori Asrori
Al Hikmah Vol 7 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.076 KB) | DOI: 10.30651/ah.v7i2.10749

Abstract

Persoalan yang sering muncul  pada beberapa tahun terakhir adalah terkait dengan  pluralisme dan HAM  yang banyak dibicarakan, terutama kajian-kajian di Indonesia. Dampak dari perkembangan zaman di mana manusia dengan segala perbedaan pandangan dan pemikirannya menjadikan pluralisme dan HAM di tempatkan dalam posisi yang berbeda. Terkadang pluralisme dan HAM menjadikan konflik antar sesama umat yang ada di bumi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah pertama, mendeskripsikan pluralisme dan HAM, Kedua  mendeskripsikan masalah-masalah dunia (Konsep HAM dan Implementasinya). Hasil dari penelitian menjelaskan tema besar pemikiran Fathi Osman  di antaranya terkait dengan pluralisme dan HAM. Konsep pluralisme dikemukakan untuk memahamkan, bahwa perbedaan yang terjadi antara manusia tidak harus dimaknai sebagai  permusuhan dan saling klaim kebenaran antara satu dengan yang lain yang ujungnya berakibat pada konflik bahkan peperangan. Sedangkan konsep HAM ditawarkan sebagai “ruh” penghormatan dan pengakuan atas hak-hak individu maupun hak-hak minoritas yang tidak boleh dilanggar. Permasalah HAM di dunia memang sangat beragam, perbedaan pandangan, konsep, budaya dan geografis masyarakat dunia menjadikan HAM belum tuntas sampai sekarang. Namun demikian jika kita telusuri, ada dua masalah serius yang dihadapi dunia berkaitan dengan HAM, yaitu tentang issu-issu konseptual dan kendala implementasinya. Issu-issu konseptual adalah issu-issu mendasar yang berkaitan dengan konsep HAM dalam Deklarasi HAM tahun 1948.
Gerakan Sosial Keagamaan dan Pendidikan Awal Abad ke 20 Asrori Asrori; Rusman Rusman
Al Hikmah Vol 8 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ah.v8i1.13329

Abstract

Pendidikan Islam sudah berlangsung di Indonesia sejak lama. Dalam definisi yang agak longgar, pendidikan Islam bisa dikatakan sudah berlangsung sejak penetrasinya Islam ke teritorial ini. Hanya saja kegiatan pendidikan Islam baru dianggap fenomenal dan mendapat perhatian serius dari para historian pada fase jayanya kerajaan-kerajaan Islam Nusantara. Pada masa kerajaan-kerajaan Islam eksistensi dan maju mundurnya aktivitas pendidikan Islam sepenuhnya tergantung pada struktur dan perhatian yang diberikan kerajaan kepadanya.Lebih lanjut, dalam kenyataan di lapangan sangat terlihat jelas bahwa pendidikan Islam memperoleh support yang relatif baik dari para raja dan sultan muslim. Hal ini terbukti dengan jumlah saintis muslim dan literatur yang mereka tinggalkan sebagai khazanah klasik Islam Nusantara. Para saintis Nusantara bahkan diketahui telah membangun scientific network yang berwatak kosmopolitan, melibatkan pusat-pusat kegiatan ilmiah terkemuka di dunia Islam.Pada abad ke-20 –setelah melalui proses panjang pembusukan sistem kerajaan Islam Nusantara dan jatuhnya teritori ini ke bawah kolonialisme bangsa-bangsa Barat–watak pendidikan Islam Indonesia mengalami perubahan yang sangat signifikan. Memudarnya kerajaan secara langsung menjadikan sistem pendidikan tradisional terdisolvasikan; lalu keadaan ini diperburuk pula oleh misi kolonialisme yang pada intinya tidak menghendaki majunya pendidikan Islam. Terdisolvasinya sistem politik dan lemahnya social system umat Islam memaksa umat Islam mengorganisasikan pendidikan dalam unit-unit dan bahkan sub-sub unit yang lebih kecil dari masyarakat Islam.Dengan kata lain, fragmentasi sosio-politik mengakibatkan fragmentasi sistem pendidikan. Salah satu aspek menarik dari totalitas proses ini adalah lahirnya sejumlah organisasi sosial keagamaan –Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, PERSIS, Al-Jam’iyatul Washliyah, Al-Irsyad, dan lain-lain– yang menjadikan pendidikan sebagai bagian yang signifikan dari programnya.Peranan dari organisasi-organisasi ini dalam menggagas, melaksanakan, dan mengembangkan kegiatan pendidikan Islam tidak saja telah berhasil memenuhi kebutuhan pendidikan umat Islam Indonesia, tetapi lebih dari itu juga telah memainkan peran yang lebih luas berdasarkan kondisi yang melingkupinya. Sejumlah penelitian telah dilakukan oleh para ahli berkenaan dengan berbagai organisasi ini.
The Function of Class Management in The Improving Effectiveness of Learning Aqidah in MTs Al-Hidayah Betoyokauman Gresik Asrori Asrori
Studia Religia : Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/sr.v3i2.3950

Abstract

The success of teaching in the sense of achieving teaching objectives, it really depends on the ability of the class. Classes that can create situations to enable students to learn well are a starting point for teaching success. And students can learn well in a normal atmosphere without pressure and in conditions that are stimulating to learn. They need guidance and assistance to understand teaching materials in various learning activities. In learning activities, students need something that allows them to communicate well with the teacher, with friends and with the surrounding environment. This type of research used in this research is a case study. In this case, explaining that a case study is a research conducted on a unified system. This unit can be like a program, activity, event, or group of individuals who are bound by a certain place, time or bond. In short, a case study is a research that is directed to collect data, take meaning, gain understanding of the case. From the results of the author's research at MTs Al-Hidayah Betoyo Kauman Gresik regarding "the function of classroom management in improving the effectiveness of Islamic religious education learning" are: the steps of implementing classroom management in MTs Al-Hidayah Betoyo Kauman Gresik are as follows: Increasing self-awareness as a teacher and educator. Selection of appropriate learning methods and media. Giving a reprimand / question for students who violate the classroom rules. Pay attention to all student behavior while in class when receiving lessons. Group students who have problems learning difficulties in Islamic religious education and students who have problems. Mengenai classroom management functions to improve the effectiveness of learning in MTs Al-Hidayah Betoyo Kauman Gresik is very important to be noticed by a teacher, especially teachers of Islamic religious education. There are four functions of the teacher as the class manager as follows: Planning this is to arrange a program to be achieved by the teacher in improving the effectiveness of learning in MTs Al-Hidayah Betoyo Kauman Gresik. Organizing this is grouping students in the teaching and learning process in the classroom in order to achieve predetermined educational goals. Like the Aqidah  teacher at MTs Al-Hidayah Betoyo Kauman Gresik when teaching using methods, for example the demonstration method. To lead this is the teacher can guide, encourage the behavior of students in MTs Al-Hidayah Betoyo Kauman Gresik so that they will be ready to realize their learning goals. Supervise, by supervising the teacher as the manager can pay attention to the behavior of students in MTs Al-Hidayah Betoyo Kauman Gresik so as to achieve the stated learning goals.   Keywords: Classroom Management Functions, Effectiveness of Aqidah Learning
IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNINGDALAM MENINGKATKAN KETERAMPILANBERFIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA MUHAMAMDIYAH 2 SANGKAPURA Junaina Bintang Novita; Asrori Asrori; Rusman Rusman
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 8 No 1 (2022): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tadrib.v8i1.11232

Abstract

The application of discovery learning strategies in improving critical thinking skills at SMA Muhammadiyah 2 Singapura is the title as well as the goal of this research. This study uses research methods with a qualitative approach or type of descriptive research. The results of the research implementation of discovery learning strategies in improving students' critical thinking skills in Islamic religious education subjects went very well, this was seen from the results of observations and learning activities where students experienced an increase in critical thinking when using discovery learning strategies to get a percentage 85% with good category. Critical thinking skills in students are also good. The supporting factors of this research start from the curiosity of students, self-confidence, opportunity and time, and learning selection strategies. While the inhibiting factor is the opposite of the supporting factor, namely the lack of curiosity of students, fear, and inferiority.
Pengembangan Mutu Lembaga Pendidikan Islam Non-Formal: Eksplorasi Strategi BKPRMI pada Taman Pendidikan Al-Qur’an Ismaidah Khoirunisaa; Rusman; Asrori
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/al-thariqah.2022.vol7(1).8679

Abstract

Pentingnya kontribusi sebuah organisasi Islam dalam mendukung kemajuan lembaga pendidikan Islam, baik formal, informal maupun nonformal sehingga berpengaruh terhadap kualitas kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia) dalam meningkatkan kualitas TKA-TPA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang melibatkan pihak Kementerian Agama Kota Tanah Bumbu, pengurus DPK BKPRI, dan 3 lembaga TKA-TPA. Data dikumpulkan menggunakan wawancara dan observasi serta dianalisis menggunakan teknik display data, reduksi data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan beberapa strategi yang dilakukan BKPRMI berhasil meningkatkan kualitas TKA-TPA, yaitu memberikan sosialisasi kepada TKA-TPA tentang pengajuan IJOP (Ijin Operasional) dan BOP (Bantuan Operasional Pendidikan) kepada Kementerian Agama, melaksanakan diklat dan standarisasi guru TKA-TPA, mengusulkan dana insentif kepada perangkat desa serta BPJS Ketenagakerjaan untuk guru TKA-TPA, dan melaksanakan munaqosyah dan safari wisuda santri serta FASI (Festival Anak Shaleh Indonesia) tingkat kecamatan. Penelitian ini berimplikasi pada pengembangan manajemen lembaga non-formal ditingkatkan di masa yang akan datang.
Open Ended: Inisiatif Model Pembelajaran Tajwid di Lembaga Pendidikan Islam Kipty Aviatri Marta; Asrori; Rusman
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/al-thariqah.2022.vol7(1).9757

Abstract

Urgensi pemilihan dan penggunaan model pembelajaran dalam sebuah lembaga pendidikan merupakan suatu hal yang esensial. Jika penerapan model pembelajaran tepat, maka akan berimbas pada peningkatan kompetensi pembelajar. Penelitian ini bertujuan untuk menggali seputar penggunaan model Open Ended (OE) dalam pembelajaran tajwid di lembaga kursus al-Qur’anAl-Falah Surabaya. Peneliti berpijak pada metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 10 santri yang mengikuti kelas tadārus al-quran. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan, (1) OE bukanlah satu-satunya model pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran tajwid al-quran. (2) OE sebagai penunjang model pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman santri dalam materi tajwid. (3) Terdapat kelebihan dalam penerapan OE, di antaranya aspek psikogi, sosial, dan pedagogi. (4) Adapun kendala yang dijumpai di antaranya aspek andragogi, motivasi, dan perbedaan individu. Penelitian ini berimplikasi pada pengembangan model pembelajaran pendidikan Islam di masa yang akan datang.
Internalisasi Nilai Keislaman pada Peserta Didik: Melibatkan Program Kaleng Filantropis Cilik sebagai Kesalehan Sosial dalam Pendidikan Islam Kiki Cahya Muslimah; Asrori
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/al-thariqah.2022.vol7(1).9777

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membahas program kaleng filantropis cilik, apa kelebihannya serta internalisasi nilai keislaman melalui program dari LAZIZMU Gresik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus dan bersifat deskriptif. Menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penentuan informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Hasilnya, program Kaleng Filantropis Cilik mampu membangun karakter anak untuk gemar berinfaq sejak dini. Secara teknis, dana infaq dalam Kaleng Filantropis Cilik dari setiap peserta didik disetorkan kepada wali kelas masing-masing yang nantinya akan diserahkan kepada petugas LAZIZMU. Keunggulan program; membangun karakter gemar berbagi, tenggat waktu yang diberikan sebulan dengan pelayanan jemput bola, dan adanya tanda terima serta adanya pelaporan dana dari LAZIZMU. Nilai-nilai keislaman yang ditanamkan ada dua yaitu penanaman nilai ilahiyah dan nilai insaniyah. Pembiasaan berinfaq melalui Program Kaleng Filantropis Cilik LAZIZMU Gresik mampu menciptakan atmofser religi dalam kehidupan peserta didik di perguruan Muhammadiyah yang dibutuhkan anak sejak usia dini.