Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Tantangan UMKM dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Ditinjau dari Aspek Marketing dan Accounting Fauziyah Fauziyah
JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) Vol 5 No 2 (2020): Mei
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.682 KB) | DOI: 10.32503/jmk.v5i2.1008

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi UMKM di wilayah Kediri dengan adanya Revolusi Industri 4.0. Permasalahan UMKM yang begitu kompleks akan berdampak pada perkembangan dan keberlanjutan usaha di era revolusi 4.0, sehingga mau tidak mau UMKM harus melek terhadap Teknologi Informasi yang akan merubah pola kerja dan pola pikir. Penelitian difokuskan pada aspek Marketing dan Accounting, dari hasil survey diketahui bahwa sebagian besar UMKM di Kediri belum bisa dan belum mampu membuat laporan keuangan dengan benar dan permasalahan marketing yang masih lemah dimiliki oleh UMKM. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dimana peneliti mengetahui secara langsung kondisi UMKM dengan cara observasi, pengamatan dan wawancara. Disamping itu peneliti menggunakan metode penerapan dengan membuat desain model sistem pemasaran e-commerce dan sistem laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKM di wilayah kediri belum seluruhnya siap dengan adanya perubahan di era revolusi 4.0. utamanya dari aspek marketing dan accounting
DIVERSIFIKASI PRODUK UNGGULAN DAERAH BAWANG MERAH LOKAL KHAS NGANJUK UNTUK MENCIPTAKAN EKONOMI KREATIF Fauziyah Fauziyah; Tri Handayani; Riswan Eko Wahyu S; Aulia Dewi Rosanti
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ja.v7n1.p88-94

Abstract

Petani bawang merah dipertengahan tahun 2020 ini tengah merasakan panen raya, akan tetapi harga bawang merah tidak sama dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2020 harga bawang merah mengalami fluktuasi harga, dimana harga bawang merah tembus sampai harga Rp. 50.000,- /Kg . Hal ini dikarenakan hasil panen bawang merah yang kurang maksimal. Musim hujan diawal tahun menjadi faktor yang mempengaruhi hasil panen, karena bawang merah banyak yang mengalami kerusakan, Ketidakpastian distribusi yang disebabkan pembatasan mobilitas membuat produksi bawang merah menurun. Padahal bibit bawang merah harganya tetap mahal. Kondisi ini yang membuat luas tanaman bawang merah tahun 2020 ini menurun. Pelaksanaan kegiatan berfokus pada pengembangan produk olahan bawang merah dan pemasaran produk olahannya. Metode yang dilakukan dengan subsitusi teknologi tepat guna kepada mitra dan juga pendampingan teknologi pengolahan dan pemasaran olahan produk bawang merah. Hasil dari kegiatan PPPUD tahun kedua ini antara lain: (1) Pengembangan teknologi mesin pencuci dan perajang bawang merah kapasitas besar, (2) Pendampingan dalam kegiatan jasa, Pengurusan merek dagang, (3) Pelatihan produk diversifikasi bawang merah, (4) Pengurusan legalitas produk, (5) Pembuatan label produk, (6) Membuat strategi bisnis. Mitra kerjasama program pengabdian masyarakat bidang PPPUD ini sudah mampu bereksperimen, membuat dan mengembangkan produk olahan bawang merah, sehingga produk yang dihasilkan lebih beragam. Kegiatan selanjutnya membuat olahan bawang merah varian lain seperti parfum bawang merah, suplemen bawang merah, camilan bawang merah, dll. dengan bahan baku yang berasal dari Bawang Merah Lokal Nganjuk.
Analisis Perhitungan PPh final penjualan online sebelum dan sesudah mendapat insentif pajak penghasilan berdasarkan PMK No.9/PMK.03/2021 (Studi Kasus Pada I-support Kediri) Jesi Melyana; Fauziyah Fauziyah; Siti Isnaniati
JCA (Jurnal Cendekia Akuntansi) Vol 3 No 2 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/akuntansi.v3i2.2971

Abstract

Estimated tax revenue will increase from year to year. In addition to the number that continues to increase every year, taxes are also the largest source of state revenue. Therefore, it is important for taxpayers to deposit taxes into the state treasury in accordance with applicable regulations. This study aims to find out how to apply the final tax incentives in accordance with applicable regulations given by the government in response to Covid-19. In this study the data used are primary data and secondary data. The analytical method used is descriptive quantitative with data collection techniques in the form of interviews and documentation. The results obtained that the application of tax incentives decreased the comparison of income tax in 2020 before receiving tax incentives was Rp. 19,724,164 and after receiving tax incentives was Rp. 9,859,082. Meanwhile, in 2021, it can be seen from the comparison that before receiving tax incentives it was Rp. 19,840,739 and after receiving it was 10,017,530. the difference before and after incentives in year to year is quite large, namely in 2020 it is 9,865,082 and in 2021 it is 9,823,208. It is hoped that I-Support will be more thorough and updated with changes to existing tax regulations. I-Support is expected to be able to calculate its tax in accordance with the updated regulations. This research is expected to assist researchers in increasing academic knowledge and can provide benefits for other students in conducting research related to online sales income tax incentives. Keywords: tax incentives, final tax, online sales tax
PEMANFAATAN LIMBAH KAWAT MENJADI PRODUK KERAJINAN YANG MEMPUNYAI NILAI EKONOMIS TINGGI DI DESA NGEBRAK KABUPATEN KEDIRI Fauziyah Fauziyah; Fatimah Nursandi; Untung Santoso
JURNAL ABDIKARYASAKTI Vol. 3 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/ja.v3i1.14267

Abstract

Masyarakat di Desa Ngebrak Kabupaten Kediri, aktivitasnya membuat kerajinan dari limbah kawat pabrik seperti (Hanger kawat pakaian, Kerudung/jilbab, Tempat kue, dll) namun ada juga yang bekerja sebagai petani dan buruh pabrik. Sebelumnya masyarakat tidak ada yang membuat kerajinan dari kawat. Munculnya ide mereka dalam pembuatan hanger kawat adalah adanya limbah kawat dari pabrik Zig Zag dan Pamenang yang merupakan anak perusahaan PT. Gudang Garam. Limbah kawat dari pabrik tersebut berupa kawat gulungan dari sisa pakaging, kemudian gulungan tersebut dibeli oleh kelompok usaha/warga dan diproses menjadi produk hanger kawat. Gulungan kawat dari limbah pabrik tersebut oleh masyarakat sekitar ditampung dan dimanfaatkan untuk pembuatan Hanger Pakaian. Jadi bahan baku berasal dari limbah kawat. Sehingga masih ada ketergantungan terhadap persediaan bahan baku. Pada awalnya warga desa Ngebrak hanya mampu membuat Hanger kawat secara manual dan belum pernah mendapatkan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam pembuatan kerajinan dari limbah kawat seperti : Tempat minum, tempat cangki, tempat gelas dan perabotan rumah tangga lainnya. Sehingga produk mereka hanya terbatas pada hanger kawat dan tataan panci saja, walaupun sebenarnya mereka ingin mengembangkan produk yang bervariasi. Dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan pendampingan, pelatihan, pembinaan dari aspek manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan dan memberikan keterampilan membuat diversifikasi produk kerajinan dari limbah kawat. Masyarakat desa Ngebrak mampu dan bisa membuat kerajinan dari limbah kawat seperti : Hanger kawat (anak-anak, dewasa, jilbab/kerudung); Tempat minum, Tempat cangkir, Tempat kue, Tempat sajian makanan dan perabotan rumah tangga lainnya. Kata Kunci : Limbah Kawat , Diversifikasi Produk, Kerajinan kawat, Hanger kawat. ABSTRACT The community in Ngebrak Village, Kediri Regency, makes handicrafts from factory wire waste such as (clothing wire hangers, veils/veils, cake holders, etc.) but there are also those who work as farmers and factory workers. Previously there were no people who made crafts from wire. The emergence of their idea in the manufacture of wire hangers is the presence of wire waste from the Zig Zag and Pamenang factories which are subsidiaries of PT. Gudang Garam. Wire waste from the factory is in the form of coiled wire from the remaining packaging, then the coils are purchased by business groups/citizens and processed into wire hanger products. The coils of wire from the factory waste are accommodated by the surrounding community and used for making clothes hangers. So the raw material comes from wire waste. So there is still dependence on the supply of raw materials. At first the villagers of Ngebrak were only able to make wire hangers manually and had never received special knowledge and skills in making handicrafts from wire waste such as: drinking holder, cup holder, glass holder and other household furniture. So that their products are only limited to wire hangers and pans, even though they really want to develop a variety of products. With community service activities by providing assistance, training, coaching from aspects of production management, marketing management, financial management and providing skills to diversify handicraft products from wire waste. The people of Ngebrak village are able and able to make crafts from wire waste such as: wire hangers (children, adults, headscarves/veils); Drink holder, cup holder, cake holder, food serving place and other household furniture. Keywords: Wire Waste, Product Diversification, Wire Craft, Wire Hanger.
Pendampingan Kelompok Usaha Kerajinan Bambu Untuk Peningkatan Produktivitas UMKM Di Desa Pehkulon Kabupaten Kediri Fauziyah Fauziyah; Prima Noermaning Attarie; Fatimah Nursandi; Untung Santoso; Wahyuni Sri Astutik
Jurnal ABM Mengabdi Vol 10 No 1 (2023): Juni
Publisher : STIE Malangkucecwara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31966/jam.v10i1.1201

Abstract

Bamboo as a natural resource must be utilized as well as possible and its existence is maintained so that it does not run out. Bamboo products actually have a high aesthetic value. If bamboo is transformed into a beautiful craft, it will add high economic value and is a bright industrial prospect. In addition, bamboo material does not damage the environment, so it helps to protect nature and reduce theoccurrence of Global Warning. Consumers will be more observant in choosingenvironmentally friendly products. The existence of Bamboo Craftsmen in PehkulonVillage grows slowly and their products are considered unattractive in thecommunity. This is because many craftsmen have switched professions, besides thelack of production tools owned by bamboo craftsmen. So far, craftsmen makebamboo crafts using only very simple tools, namely knives and machetes. Besidesthat, craftsmen do not understand management science, such as financialmanagement, production management, marketing management, accounting andhave never received entrepreneurship coaching and training. Prior to communityservice activities, the products produced by the bamboo craft business group wereo nly bamboo fences and woven bamboo. After carrying out community service activities, now the bamboo craftsman business group has been able to make various product diversification and innovations such as: bamboo decorative lights, bamboo lap top cases, bamboo keyboards, bamboo mice, bamboo furniture, bamboo fountains, bamboo decorations, etc. With mentoring, training, discussion and participatory activities, bamboo craft business groups can produce varied products and innovations so that they can compete and increase people's income
Pendampingan Pembuatan Laporan Keuangan dan Analisa Usaha Tani Pembibitan Nanas di Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri Fatimah Nursandi; Untung Santoso; Erfan Dani Septia; Fauziyah Fauziyah
Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2023): Desember
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/cendekia.v5i2.4355

Abstract

Kecamatan Ngancar kabupaten Kediri dengan luas wilayah 94,05 km2 terdiri dari 10 desa dengan jumlah penduduk 2.012 jiwa. Mayoritas pekerjaan masyarakat Ngancar sebagai petani nanas. Petani nanas dibentuk menjadi 8 kelompok tani. Kecamatan Ngancar Kediri merupakan penghasil nanas yang terbesar di Jawa Timur, dimana 75 % wilayahnya ditanami buah nanas. Produksi nanas di Jawa Timur tahun 2021 sebesar 705,88 ton atau 6,9 % dari produksi Nasional dan menduduki urutan ke 6 (enam). Terdapat berbagai macam jenis nanas di wilayah Ngancar diantaranya nanas PK 1 (Pasir Kelud 1), Nanas Simplek, Nanas Queen. Produk nanas dari Ngancar Kediri sudah menembus pasar global (ekspor). Permasalahan dari petani adalah aspek keuangan. Terbatasnya kemampuan dalam pemahaman sistem keuangan. Petani belum bisa mencatat transaksi keuangan dan membuat laporan keuangan. Kegiatan PKM melakukan pendampingan, pelatihan sistem keuangan, membuat laporan keuangan serta melakukan analisa hasil usaha tani. Dengan PKM ini, petani nanas 80% sudah bisa dan mampu mencatat transaksi keuangan, menghitung biaya produksi, membuat laporan keuangan serta melakukan analisa usaha tani. Kegiatan ini diharapkan bisa mencetak petani nanas sebagai wirausaha bibit nanas sesara mandiri serta dapat meningkatkan pendapaatan petani nanas.
Penerapan Perhitungan PPH Pasal 21 Berdasarkan Undang – Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan Tahun 2021 Terhadap Take Home Pay Karyawan Tetap Isnaini Azzahra; Fauziyah Fauziyah; Srikalimah Srikalimah
Jurnal Akuntan Publik Vol. 1 No. 4 (2023): Desember : Jurnal Akuntan Publik
Publisher : Universitas Katolik Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/jap-widyakarya.v1i4.1494

Abstract

The government passed Law on Harmonization of Tax Regulations no. 7 of 2021 In an effort to restore economic stability after the pandemic. In this provision, there are six changes regulated, one of which is regarding changes to the income tax rate in article 21. These changes in rates have been adjusted to reflect the conditions of society when facing the Covid-19 pandemic. The aim of this research is to analyze changes before and after the implementation of the Law on Harmonization of Tax Regulations in all Pizza Hut Branches in Kediri City. The method used in this research is descriptive quantitative with data collection techniques through observation and interviews. The results of the research show that the Take Home Pay of employees at Pizza Hut Restaurant according to the Law on Harmonization of Tax Regulations is IDR 154,555,773 and according to the Income Tax Law it is IDR 154,015,439. Meanwhile, at Pizza Hut Delivery Branch 2, the total employee take home pay according to the Law on Harmonization of Tax Regulations is IDR 119,712,095 and according to the Income Tax Law it is IDR 119,374,160. Take Home Pay for permanent employees with PKP below IDR 50,000,000 does not change because it is still within one layer of the tax rate. It is hoped that this research can contribute to companies in optimizing employee income tax calculations so that they can increase employee take home pay.
PENGARUH PENGUNGKAPAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT TERHADAP NILAI PERUSAHAAN SUB SEKTOR BAHAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2020-2022 Yollanda Anastasiadely; Fauziyah Fauziyah; Imarotus Suaidah
Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 2 No. 4 (2023): Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v2i4.1027

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengungkapan Enterprise Risk Management (ERM) terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sub sektor bahan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2020-2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor bahan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2020-2022. Sampel penelitian ini adalah 13 perusahaan yang dipilih dari populasi dengan menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan dan keuangan perusahaan. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan bantuan program SPSS 26. Berdasarkan hasil regresi linier sederhana dan juga pengujian hipotesis yang diujikan membuktikan bahwa pengungkapan Enterprise Risk Management (ERM) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Perubahan Tarif Pajak, Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Pembayaran Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Lidya Agustina; Fauziyah Fauziyah; Srikalimah Srikalimah
Intellektika : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol. 1 No. 6 (2023): November : Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/intellektika.v1i6.497

Abstract

The type of research applied in this research uses quantitative descriptive. This research was carried out at the Kediri City Micro Business and Manpower Service. The research sample for a population of 230 and the 90% confidence level is 70. The results of this study show that the tax rate change variable (X1) has a partially significant effect on taxpayer compliance (Y). This shows that the significant value of the tax rate change variable is 0.001< 0.05, then H1 is accepted and H0 is rejected. The tax sanctions variable (X2) has a partially significant effect on taxpayer compliance (Y). This shows that the significant value of the organizational commitment variable is 0.000 < 0.05, so Ha2 is accepted and H0 is rejected. Tax payment awareness variable (X3 ) has a partially significant effect on taxpayer compliance (Y). This shows that the significant value of the organizational culture variable is 0.000<0.05, so Ha3 is accepted and H0 is rejected. The variables changes in tax rates (X1), tax sanctions (X2) and awareness of tax payments (X3) have a significant effect simultaneously on taxpayer compliance (Y). This is shown by the significant value of the solidarity, organizational commitment and organizational culture variables of 0.000<0.05, then Ha4 is accepted and H0 is rejected.
PENDAMPINGAN INOVASI PRODUKSI PUPUK ORGANIK CAIR BERBASIS URINE SAPI PADA PETANI NANAS KECAMATAN NGANCAR, KABUPATEN KEDIRI, JAWA TIMUR Erfan Dani Septia; Fatimah Nursandi; Untung Santoso; Fauziyah Fauziyah; Ilmam Zulfahmi; Iqbal Maulana Zulfan; Akhmad Rizal Oktafian; Pinarci Handes Saputra
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 11 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i11.3893-3900

Abstract

Program "Pendampingan Inovasi Produksi Pupuk Organik Cair Berbasis Urine Sapi pada Petani Nanas Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur" adalah upaya yang bertujuan untuk meningkatkan pertanian nanas yang berkelanjutan di wilayah tersebut. Program ini mencakup pelatihan, pendampingan teknis, dan sosialisasi penggunaan pupuk organik cair inovatif yang berbasis urine sapi. Melalui pelatihan dan pendampingan teknis, petani nanas diberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memproduksi pupuk organik cair dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan di wilayah mereka, seperti urine sapi, bekatul, molase, decomposer, dan empon-empon. Hasil produksi pupuk organik cair ini telah membawa peningkatan hasil panen, pengurangan biaya produksi, serta mempromosikan praktik pertanian yang ramah lingkungan. Selain itu, program ini telah berhasil menyebarkan pengetahuan tentang pentingnya pertanian berkelanjutan dan pupuk organik cair melalui seminar, workshop, dan media sosial. Ini memperkuat kesadaran komunitas petani tentang praktik pertanian yang berkelanjutan dan perlunya melindungi lingkungan setempat. Dengan peningkatan hasil pertanian, pengurangan dampak lingkungan negatif, dan peningkatan kesadaran komunitas, program ini memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan petani nanas dan menjadikan pertanian berkelanjutan sebagai pijakan untuk masa depan yang lebih cerah.