Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Dengan Teknologi Budidaya Aquavertikulture Pada Lahan Sempit Septia, Erfan Dani; Windiana, Livia; Amir, Nur Ocvanny
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2018): Agustus
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.558 KB) | DOI: 10.31960/caradde.v1i1.17

Abstract

Aquaverticuture inovasi pengembangan budidaya pertanian dan perikanan dalam peningkatan usaha produktif ibu rumah tangga merupakan pengabdian masyarakat berbasis IPTEK yang bertujuan untuk membantu ibu rumah tangga dalam membantu perekonomian dan kebutuhan kelurarga, serta menjalin hubungan sinergis dengan perguruan tinggi. Metode pelaksanaan dalam program ini yaitu menggunakan metode sosialisasi mengenai teknologi budidaya aquavertikultur, pelatihan ibu rumah tangga mengenai budidaya ikan dan sayur serta pendampingan intensif bagi ibu rumah tangga. Selain itu hasil yang didapatkan dalam program ini yaitu ibu rumah tangga mendapatkan keilmuan mengenai budiaya ikan dan sayur dengan teknologi budidaya aquavertikulture, selain membangun keilmuan ibu rumah tangga program ini meningkatkan keterampilan ibu rumah tangga dalam budidaya ikan dan sayur dalam memanfaatkan lahan sempit disekitar rumah. Kemudian program ini juga membekali ibu rumah tangga dengan keahlian pengolahan hasil ikan dan sayur pada teknologi budidaya aquavertikulture serta bagaimana pengemasan dan pemasaran produk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa program pemberdayaan ibu rumah tangga dengan teknologi budidaya aquavertikulture dapat meningkatkan usaha produktif dalam menunjang kebutuhan keluarga
Pendampingan Re-Branding Produk Kopi Kelompok Tani Harapan Desa Amadanom Prakoso, Havidz Ageng; Sugiharto, Aan; Septia, Erfan Dani
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol 2, No 1 (2021): April
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/mayadani.v2i1.50

Abstract

Desa Amadanom di Kecamatan Dampit cukup dikenal dengan produk kopinya, akan tetapi memiliki masalah dengan branding. Meski di desa Amadanom terdapat beberapa kelompok petani kopi dan beberapa merk kopi lokal, tetapi mereka mengalami kendala dalam hal membranding merk kopi yang telah ada agar bisa bersaing dengan produk-produk sejenis, baikdipasarnasionalmaupunglobal.Desainkemasan,logodantaglineyangmenarikmenjadi penting untuk membentukbrandsuatu produk, yang mana ketiga hal tersebut belum dimiliki oleh kelompok tani kopi desa Amadanom, dalam hal ini adalah kelompok tani “tani harapan” yang sejak didirikan tahun 2001 belum memiliki brand yang bisa untuk bersaing dengan produk sejenis yang sudah ada.Untuk membantu mengatasi kendala-kendala yang dihadapi kelompok tani “tani harapan” dalam menciptakan brand kopi produksinya, akan dilakukan beberapa langkah; 1). Ceramah/diskusi: melakukan sosialisasi tentang pentingnya sebuah brand, hal tersebut bisa dilakukan mengingat anggota kelompok tani “tani harapan” rutin mengadakan pertemuan pada hari kamis minggu pertama setiap bulan. Di sini juga akan disosialisasikan pentingnya digital marketing serta media - media yang efektif untuk melakukan media promosi produk. 2). Demonstrasi: memberikan pelatihan tentang membuat desain kemasanprodukyang menarik, termasuk didalamnya pemilihan logo, font tulisan dan tagline. Dalam hal ini, “kopi amadanom” disepakati menjadi brand kopi produksi kelompok tani “tani harapan”. Selain itu, akun media sosial instagram dan facebook“kopi amadanom” dibuat untuk media pemasaran dan pengenalan kepada masyarakat luas. 3). Pendampingan: mendampingi kelompok tani “tani harapan” secara intensif dan berkelanjutan terutama dalam penguatan re- branding produkkopi”kopi amadanom”.
MICROBIAL COMMUNITY ASSOCIATED WITH AMBROSIA BEETLE, Euplatypus parallelus ON SONOKEMBANG, Pterocarpus indicus IN MALANG Hagus Tarno; Erfan Dani Septia; Luqman Qurata Aini
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 38, No 3 (2016): OCTOBER
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v38i3.628

Abstract

Recently, most of sonokembang, Pterocarpus indicus trees are dying in Malang.  In 2012, the death rate of trees reached ca. 11%. In addition, death of trees spread to other regencies in East Java. Euplatypus parallelus is a specific species of ambrosia beetles that were the causal agents to the dying and wilting of sonokembang trees in Malang. Wilting is caused mainly by the pathogenic fungi carried by ambrosia beetles. To confirm the microbial communities related to E. parallelus that attack sonokembang, E. parallelus and some attacked trees were collected in Malang city. Isolation and identification of these species were conducted at the Laboratory of Mycology, Faculty of Agriculture, University of Brawijaya and Laboratory of Molecular Biology, Islamic State University, Malang. Results showed that there were nine microbes including five genera of fungi, two genera of yeasts and one genus of bacterium were identified. The microbial communities that were found namely Aspergillus spp., Penicillium spp., Trichoderma spp., Fusarium spp., Acremonium spp., Gliocladium spp. (fungi), Streptomyces spp. (bacteria), Saccharomyces spp., and Candida spp. (yeast).    
Pendampingan Re-Branding Produk Kopi Kelompok Tani Harapan Desa Amadanom Havidz Ageng Prakoso; Aan Sugiharto; Erfan Dani Septia
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol. 2 No. 1 (2021): April
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/mayadani.v2i1.50

Abstract

Desa Amadanom di Kecamatan Dampit cukup dikenal dengan produk kopinya, akan tetapi memiliki masalah dengan branding. Meski di desa Amadanom terdapat beberapa kelompok petani kopi dan beberapa merk kopi lokal, tetapi mereka mengalami kendala dalam hal membranding merk kopi yang telah ada agar bisa bersaing dengan produk-produk sejenis, baikdipasarnasionalmaupunglobal.Desainkemasan,logodantaglineyangmenarikmenjadi penting untuk membentukbrandsuatu produk, yang mana ketiga hal tersebut belum dimiliki oleh kelompok tani kopi desa Amadanom, dalam hal ini adalah kelompok tani “tani harapan” yang sejak didirikan tahun 2001 belum memiliki brand yang bisa untuk bersaing dengan produk sejenis yang sudah ada.Untuk membantu mengatasi kendala-kendala yang dihadapi kelompok tani “tani harapan” dalam menciptakan brand kopi produksinya, akan dilakukan beberapa langkah; 1). Ceramah/diskusi: melakukan sosialisasi tentang pentingnya sebuah brand, hal tersebut bisa dilakukan mengingat anggota kelompok tani “tani harapan” rutin mengadakan pertemuan pada hari kamis minggu pertama setiap bulan. Di sini juga akan disosialisasikan pentingnya digital marketing serta media - media yang efektif untuk melakukan media promosi produk. 2). Demonstrasi: memberikan pelatihan tentang membuat desain kemasanprodukyang menarik, termasuk didalamnya pemilihan logo, font tulisan dan tagline. Dalam hal ini, “kopi amadanom” disepakati menjadi brand kopi produksi kelompok tani “tani harapan”. Selain itu, akun media sosial instagram dan facebook“kopi amadanom” dibuat untuk media pemasaran dan pengenalan kepada masyarakat luas. 3). Pendampingan: mendampingi kelompok tani “tani harapan” secara intensif dan berkelanjutan terutama dalam penguatan re- branding produkkopi”kopi amadanom”.
Keanekaragaman dan Sebaran Mikroba Endofit Indigenous Pada Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Erfan Dani Septia; Fitra Parlindo
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 3 No 1 (2019): MARET
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v3i1.159

Abstract

Permintaan yang tinggi terhadap komoditas Kedelai seiring dengan peningkatan konsumsi masyarakat pada produk-produk olahannya. Kenyataan tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan produktivitas kedelai dalam negeri. Riniarsi (2016) melaporkan bahwa produktivitas kedelai tahun 2016 bahkan mengalami penurunan sebesar 3.95% dibandingkan tahun sebelumnya.  Faktor yang menyebabkan penurunan produksi kedelai salah satunya karena penyakit yang disebabkan oleh virus tanaman. Seiring dengan tren pengurangan bahan kimia sintetis pada praktik budidaya tanaman, aplikasi mikroba endofit indigenous menjadi solusi alternatif dalam pengendalian penyakit yang disebabkan oleh virus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman mikroba endofit indigenous pada berbagai bagian jaringan tanaman kedelai dan menguji virulensinya secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi. Hasil eksplorasi cendawan endofit indigenous berjumlah 11 isolat dan bakteri berjumlah 3 isolat. Cendawan endofit indigenous berhasil diisolasi dari seluruh jaringan tanaman, kecuali polong. Keragaman cendawan endofit indigenous tertinggi terdapat pada jaringan akar dan batang, yaitu masing-masing berjumlah 4 isolat. Identitas cendawan endofit indigenous yang berhasil diidentifikasi antara lain adalah Fusarium sp., Verticilllum sp., Alternaria sp., Aspergillus sp., dan Penicillium sp. Adapun 6 isolat lainnya tidak dapat terindentifikasi. Bakteri endofit indigenous hanya terisolasi dari jaringan polong, akar, dan tanah. Seluruh bakteri merupakan golongan bakteri Gram negatif. Berdasarkan hasil Uji Hipovirulensi, terhadap 7 isolat cendawan endofit indigenous yang masuk dalam kategori hipovirulen dan 4 isolat lainnya bersifat virulen. Sedangkan semua isolat bakteri endofit indigenous yang diuji menunjukkan kategori virulen.
Tingkat Produksi Biji, Kualitas Crude Jatropha Oil dan Biodiesel Jatropha curcas sebagai Sumber Biofuels Maftuchah Maftuchah; Helvi Ardana Reswari; Ahmad Fauzan; Dini Kurniawati; Iis Siti Aisyah; Erfan Dani Septia; Agus Zainudin
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 20 No 3 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v20i3.2352

Abstract

Jarak pagar (Jatropha curcas L.) merupakan salah satu komoditi perkebunan tropis yang memiliki potensi sebagai  pengganti bahan bakar minyak. Biji jarak pagar mengandung kadar minyak cukup tinggi dan sangat potensial sebagai bahan baku biodiesel.  Kegiatan penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi tentang tingkat produksi biji, kualitas crude jatropha oil dan biodiesel  J.curcas Linn. sebagai sumber biofuels. Penelitian dilaksanakan di Desa Kedung Pengaron Pasuruan dan Laboratorium Teknologi Minyak Nabati Universitas Muhammadiayh Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok empat ulangan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa genotip J.curcas berpengaruh secara signifikan terhadap rerata jumlah buah per tanaman, jumlah biji per tanaman, berat kering biji per tanaman dan kadar minyak biji. Jumlah buah per tanaman dan berat kering biji per tanaman yang dihasilkan genotip JCUMM (JCUMM-5, JCUMM-6, JCUMM-7, JCUMM-18) lebih tinggi daripada kontrol IP3A dan IP3P. Jumlah biji per tanaman berkisar 91,3 (IP3P) hingga 236,6 (JCUMM-5). Berat  kering 100 biji dari berbagai genotip J.curcas berkisar antara 64,1 g (JCUMM-6) hingga 69,7 g (JCUMM-5) sedangkan kadar minyak biji berkisar antara 39,5% (JCUMM-6) hingga 57,7% (JCUMM-7). Hasil uji esterifikasi menunjukkan hasil Free Fatty Acid dari crude jatropha oil berkisar antara 0,2% (JCUMM-18) hingga 1,97% (IP3A). Seluruh genotip memiliki kadar FFA kurang dari 2% sehingga masih layak dipergunakan sebagai bahan biodiesel. Nilai bilangan asam yang diperoleh antara 2,9 mg-KOH/g (JCUMM-6) hingga 6,40 mg-KOH/g (IP3A). Sedangkan bilangan Iodine diperoleh hasil antara 94,5 g I2/100g (JCUMM-5) hingga 102,4 g I2/100g (JCUMM-6)
Screening of Hybrid Jatropha curcas L. Genotypes for Drought Tolerant Abilities as a Source of Superior Variety Characteristics Erfan Dani Septia; Siti Rofidah; Sofyan Arief; Maftuchah Maftuchah
Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture Vol 36, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/carakatani.v36i1.38634

Abstract

The scarcity of fuel oil in the future needs to be anticipated by preparing alternative energy. One of the alternative energy sources developed is Jatropha. However, the development of Jatropha should use marginal land as a cultivation area, like a dry land, because the food crops and horticulture use productive land for cultivation. Furthermore, Jatropha development through breeding is an effort to obtain superior varieties as biodiesel producers. This study aimed to determine the best phenotype characteristics of hybrid Jatropha plants as superior candidate trees. This research applied a descriptive qualitative method to determine the characteristics of Jatropha crossing results. The Jatropha characterization was conducted at the experimental garden of Kedung Pengaron Village, Kejayan Sub-district, Pasuruan Regency. The experimental garden was included dry land for Jatropha cultivation. The result showed ten selected genotypes of hybrid Jatropha were found, including 05.01.01, 05.01.02, 05.02.02, 05.02.09, 05.03.17, 05.03.16, 05.04.16, 05.04.15, 06.01.02, 06.01.15. These were based on the two-phase observations, consisting of vegetative and generative observations. The plants’ morphological characters were observed, comprising the stems, leaves, flowers, fruits and seeds. In the vegetative phase, diversity was found in the number of leaves, leaf length and age of flowering, while in the qualitative phase, the shoot colors were more diverse. Moreover, less variations were figured out in the color character of the petiole and the number of shoots. These ten genotypes of hybrid Jatropha are the best genotypes that are resistant to drought with selected agronomic characters.
PENDAMPINGAN TEKNOLOGI HYDRO MINI GARDEN BERBASIS BUDIDAYA TANAMAN POLIKULTUR SECARA HIDROPONIK SEBAGAI UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN KELUARGA DI MASA PANDEMI (Studi Pendampingan Pada Ibu-Ibu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Merjosari, Kota Malang) Erfan Dani Septia; Maftuchah Maftuchah; Hanif Alamudin Manshur
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 5 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i5.1719-1729

Abstract

Pangan merupakan kebutuhan utama dasar masyarakat khususnya di masa pandemi saat ini. kondisi tersebut menyebabkan terganggunya sistem pangan Indonesia. Selain kondisi tersebut Indonesia juga dihadapkan dengan kondisi jumlah penduduk usia lanjut mengalami penurunan akibat tingginya angka kematian akibat Covid -19 dan peningkatan jumlah angka kehamilan saat pemberlakuan work from home. Sehingga peranan keluarga menjadi hal penting dalam menjaga anggota keluarganya dalam kondisi sehat. Sehingga ibu rumah tangga merupakan sasaran untuk meningkatkan keterampilan dalam menyediakan kebutuhan pangan keluarga dalam kondisi pademi dan lesunya perekonomian saat ini. Oleh karena itu hydro mini garden dengan system budidaya polikultur hidroponik adalah solusi dalam permasalahan tersebut yang sesuai dengan kebutuhan keluarga yang relatif menginginkan pemenuhan kebutuhan yang cepat. Sistem budidaya polikultur hidroponik ini sesuai untuk beberapa jenis tanaman pangan dan hortikultura, khususnya sayuran dan buah. Hal ini dikarenakan konsumsi sayur dan buah akan membantu peningkatan imunitas dan kesehatan keluarga
EDUKASI DAN PENDAMPINGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PISANG HASIL IN VITRO PADA MASYARAKAT DESA HUTAN DI KABUPATEN LUMAJANG Erfan Dani Septia; Maftuchah Maftuchah; Aulia Zakia
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 6 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i6.2262-2273

Abstract

Indonesia is a country that is in a strategic position, so it has a high potential to develop horticultural subsectors, one of which is banana commodities. According to data from BPS, there are three provinces in Indonesia with the most banana production, including East Java, Lampung, and West Java. East Java Province produced 2,059,923 tons, followed by Lampung Province with 1,438,559 tons, and West Java Province with 1,125,899 tons. Banana is one type of tropical fruit that is commonly found in Indonesia. The various types of bananas known include Raja bananas, Mas Bananas, Cavendish, Barangan, Kepok, etc. The availability of several types of bananas is constrained due to limited supply. One of the crucial factors in banana development is the availability of healthy and uniform seeds in adequate quantities. The availability of healthy banana seeds is very vital. The way that can be taken to obtain healthy banana seedlings in large amounts is through tissue culture methods. So far, the production of banana seedlings has been hampered by the low level of plantlet multiplication and the high percentage of browning, which causes the death of explants in the initiation phase. In addition, obtaining ready-to-plant banana seedlings usually takes many stages of subculture, thus requiring a lot of time and resources. In vitro plant culture is a method of taking certain plant parts (isolation) to be used as planting material grown under aseptic conditions (free from contaminants) and in a controlled environment. This can be an effective method for the mass propagation of bananas in Indonesia. The utilization of forest land and forest village communities are natural resources and human resources that have the potential to develop this banana commodity. For this reason, it is necessary to provide technical assistance for banana cultivation to the community, especially forest village communities. Through this program, it is hoped that the downstream procedures for planting bananas from in vitro cultures can be widely known and implemented by the local community as a solution to overcoming the problem of the availability of banana seeds during banana cultivation. The service activity begins with discussion and consolidation to identify banana farmers' real issues in Lumajang.
RESPON STEK PU CUK AGLAONEMA SNOW WHITE DENGAN PERLAKUAN MEDIA TANAM DAN PERENDAMAN ZAT PENGATUR TUMBUH AUKSIN Fatimah Nursandi; Fadiyah Azzam Bauzir; Machmudi Machmudi; Muhidin Muhidin; Erfan Dani Septia; Untung Santoso
Agrika Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v17i1.4628

Abstract

Komposisi media tanam pada stek tanaman hias aglaonema sangat menentukan keberhasilan pertumbuhan stek. Media tanam yang dipakai untuk tanaman ekspor biasanya hanya menggunakan serbuk sabut kelapa (cocopeat), sementara media untuk tanaman pot aglaonema menggunakan campuran sekam, pupuk kendang dan tanah. Selain komposisi media,tanam, pemakaian zat pengatur tumbuh (ZPT) perangsang akar juga sering digunakan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh media tanam dan kombinasi konsentrasi-lama perendaman ZPT terhadap pertumbuhan stek pucuk tanaman aglaonema snow white. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok faktorial (RAK). Faktor pertama yaitu komposisi media tanam dan faktor kedua adalah kombinasi konsentrasi ZPT dan lama perendaman. Hasil penelitian menunjukkan komposisi media tanam yang berbeda yaitu M1 (pukan+cocopeat+tanah+sekam+arang sekam) dan M2 (cocopeat+arang sekam) tidak menunjukkan perbedaan terhadap peubah stek berakar, jumlah dan panjang akar, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah dan luas daun serta bobot basah tanaman. Konsentrasi ZPT dan lama perendaman hanya menunjukkan perbedaan pada peubah panjang akar yaitu perlakuan K1 (air perendaman 30 menit), K3 (rootone-F 0,5 g/l perendaman 60 menit) dan K5 (prokar10 ml/l perendaman 30 menit) mempunyai akar lebih panjang dibandingkan perlakuan lainnya. Peningkatan bobot basah tanaman umur 45 HST dan 90 HST pada perlakuan K4 (prokar 10 ml/l perendaman 15 menit) dan K5 (prokar10 ml/l  perendaman 30 menit) adalah sebesar 3,71 g dan 4,04 g lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya yaitu hanya 0,03-0,83 g. The composition of the planting medium on aglaonema ornamental plant cuttings greatly determines the success of the growth of cuttings. The planting medium used for export crops usually only uses coconut husk powder (cocopeat), while the media for potted aglaonema plants uses a mixture of husks, manure and soil. In addition to the composition of the planting media, the use of root-stimulating growth regulators (GR) is also often used. The aim of the study was to determine the effect of growing media and the combination of concentration-time of soaking GR on the growth of shoot cuttings of Aglaonema snow white. The experimental design used was a factorial randomized block design (RBD). The first factor is the composition of the planting medium and the second factor is the combination of ZPT concentration and soaking time. The results showed that the composition of the different planting media, namely M1 (manure + cocopeat + soil + husk + husk charcoal) and M2 (cocopeat + husk charcoal) showed no difference in the variables of rooted cuttings, number and length of roots, plant height, stem diameter, number of and leaf area and plant wet weight. ZPT concentration and soaking time only showed differences in root length variables, namely treatments K1 (water soaking 30 minutes), K3 (rootone-F 0.5 g/l soaking 60 minutes) and K5 (prokar 10 ml/l soaking 30 minutes) had roots longer than other treatments. The increase in fresh weight of plants aged 45 DAP and 90 HST in treatment K4 (10 ml/l soaking 15 minutes) and K5 (10 ml/l soaking 30 minutes) was 3.71 g and 4.04 g higher than the other treatments i.e. only 0.03-0.83 g.