Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian

Pengaruh Variasi Dosis Legin Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Hijau (Vigna radiata L.) pada Berbagai Tingkat Naungan sakinatunnisa sakinatunnisa; Syakiroh jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 16, No 1 (2020): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v16i1.1174

Abstract

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman palawija yang memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi dosis legin terhadap pertumbuhan dan produksi kacang hijau (Vigna radiata L) pada berbagai tingkat naungan dan interaksinya. Ini telah dilaksanakan di Desa Sijambe Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Splitplot, perlakuan dosis sebagai sublot dan naungan sebagai mainplot. Faktor pertama dosis legin (D0= Kontrol, D1 = 10 g/kg benih, D2 = 20 g/kg benih, D3 = 30 g/kg benih), faktor kedua tingkat naungan (N0 = Kontrol, N1 = Naungan 25 %, N2 = Naungan 50 %). Data dianalisis dengan uji F dan jika terdapat perbedaan nyata dilakukan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis legin berbeda sangat nyata terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah bintil akar, jumlah polong, berat polong kering, berat biji kering, berat 1000 biji dan berat brangkasan basah tanaman, hasil tertinggi dicapai pada dosis 20 g/kg benih. Tingkat naungan berbeda sangat nyata terhadap terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polong, berat polong kering, berat biji kering dan beraat 1000 biji, diperoleh hasil tertinggi pada naungan kerapatan 25 % (N1). Interaksi antara dosis legin dan tingkat naugan berbeda sangat nyata terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah polong, berat polong kering dan berat 1000 biji, pertumbuhan terbaik dicapai pada kombinasi dosis legin 20 g/kg benih dan naungan 25 % (D2N1). Kata kunci : Kacang hijau (Vigna radiata L.), Legin, Naungan
PENINGKATAN PRODUKSI BABY BUNCIS DENGAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT DAN PENGATURAN JARAK TANAM Ari Handriatni; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 4, No 2 (2008): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v4i2.262

Abstract

Kacang buncis (Phaseolus vulgaris L) tergolong sayuran kacang-kacangan yang cukup penting, mempunyai nilai gizi tinggi, banyak disukai dan mudah membudidayakannya. Permintaan buncis dari pasar swalayan tidak hanya berupa polong muda dengan ukuran maksimal, akan tetapi polong-polong muda benrktran kecil atail disebut jtrga "baby buncis" (Rukmana, 1995)" Produksi polong sangat ditentukan tersedianyanya unsure hara fosfat dan rung tumbuh tanaman. Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon tanaman baby buncis pemberian pupuk fosfat dan jarak tanam yang tepat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman baby buncis. Percobaan menggunakan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang disusun secara faktorial. Dosis pupuk fosfat yang terdiri atas 4 taraf yaitu 0, . 54, 108 dan 162 kg P2O5/Ha Jerak tanam yang terdiri atas 3 taraf yaitu 20 x 40 cm, 20 x 50 cm dan 20x6O cm. parameter yang diarnati meliputi : panjang tanaman , jumlah daun tanaman bobot basah brangkasan/tanaman,bobot polong/tanaman, jumlah polong/tanaman, panjang ltanaman, bobot polong / petak Hasil penelitian menunjukkan bahrwa dosis pupuk fosfat berpengaruh Terhadap semua variabel yang diamati kecuali panjang polong pertanarnan.pertumbuhan dan produksi terbaik diperoleh pada dosis 108 kg P2O5 /ha. Jarak tanam berpengaruh terhadap semua variabel yang diamati, kecuali Panjang polong per tanaman. Pertumbuhan terbaik dicapai pada jarak tanam 20x60 cm Sedangkan hasil tertinggi pada jarak tanam 20 x 40 cm. Hasil terbaik dosis pupuk fosfat 108 kg P2O5/Ha dengan jarak tanam 20x40 cm kata kunci : Baby buncis, dosis fosfat, dan jarak tanam.
Pengaruh Sistem Tanam terhadap Pertumbuhan dan Produksi beberapa Varietas Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Andreian Agus Prasetia; Syakiroh Jazilah; Ubad Badrudin
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 18, No 1 (2022): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v18i1.1887

Abstract

Tanaman padi (Oryza sativa L.) menjadi makanan pokok lebih dari setengah penduduk dunia. Penelitian bertujuan mengetahui sistem tanam dan varietas yang paling tepat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi. Telah dilaksanakan di Desa Bondansari Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan split plot, dengan dua faktor yaitu sistem tanam sebagai main plot, (S1 = jajar legowo 4:1, S2 = jajar legowo 3:1, S3 = jajar legowo 2:1, S4 = tegel) dan varietas sebagai sub plot, (V1 = Inpari IR Nutri Zinc, V2 = Inpari 32, V3 = Ciherang) dengan 3 ulangan. Data dianalisis menggunakan uji F dan jika terdapat perbedaan nyata dilanjutkan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan sistem tanam berbeda sangat nyata terhadap variabel jumlah anakan produktif, jumlah gabah hampa, bobot tanaman kering. Berbeda nyata terhadap variabel panjang daun bendera, bobot gabah basah, bobot gabah kering. Berbeda tidak nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan, panjang malai dan jumlah gabah bernas. Sistem tanam yang paling tepat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi adalah jajar legowo 2:1. Perlakuan varietas berbeda sangat nyata terhadap semua variabel yang diamati. Varietas yang paling tepat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi adalah Inpari 32. Interaksi antara sistem tanam dan varietas padi berbeda nyata terhadap panjang daun bendera dan jumlah gabah hampa, berbeda tidak nyata terhadap veriabel lainnya. Interaksi terbaik yaitu sistem tanam jajar legowo 2:1 dan varietas Inpari IR Nutri Zinc.Kata kunci : padi, sistem tanam, varietas.
Pengaruh Intensitas Cahaya dan Macam Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Putih (Brassica pekinensia L) Afif Lathifah; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 14, No 1 (2018): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v14i1.785

Abstract

Sawi putih (Brassica pekinensia L) merupakan sayuran dari suku kubis-kubisan (Brassicaceae) yang berasal dari Tiongkok dan Asia Timur. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan macam pupuk kandang serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi putih, telah dilakukan di Desa Sempu, Limpung, Batang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi (splitplot design). Faktor pertama (main plot) adalah intensitas cahaya (25%, 50%, 75%, 100%), faktor kedua (sub plot) adalah macam pupuk kandang (ayam, kambing, sapi). Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, panjang akar terpanjang, jumlah akar, bobot tanaman tanpa akar, jumlah daun, luas daun, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman dan intensitas serangan hama dan penyakit. Hasil penelitian menunjukkan intensitas cahaya berpengaruh sangat nyata terhadap semua variabel, berpengaruh nyata pada intensitas serangan hama dan penyakit. Intensitas cahaya terbaik adalah intensitas cahaya 100%. Macam pupuk kandang berpengaruh sangat nyata pada semua variabel, berpengaruh nyata pada tinggi tanaman dan tidak berpengaruh nyata pada intensitas serangan hama dan penyakit. Macam pupuk kandang terbaik adalah pupuk kandang ayam. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara intensitas cahaya dan macam pupuk kandang terhadap semua variabel, berpengaruh nyata pada jumlah daun dan tidak berpengaruh nyata pada intensitas serangan hama dan penyakit. Kombinasi terbaik diperoleh pada intensitas cahaya 100% dengan macam pupuk kandang ayam. Kata kunci: sawi putih, intensitas cahaya, macam pupuk kandang
Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Rootone F terhadap Pertumbuhan Stek Mawar (Rosa sp.) Salsabila Ilma Rohma; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 15, No 1 (2019): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v15i1.1101

Abstract

Mawar (Rosa sp) merupakan salah satu bunga yang paling banyak diminati masyarakat karena penampilannya yang cantik dan indah serta aromanya yang harum dan khas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Terhadap Pertumbuhan Stek Mawar (Rosa sp). Telah dilaksanakan di Kelurahan Medono Kota Pekalongan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok. Faktor pertama Konsentrasi Rootone F (Tanpa Rootone F, 500 ppm, 1000 ppm dan 1500 ppm), Faktor kedua Lama Perendaman 1 Jam, 2 Jam dan 3 Jam). Variabel pengamatan meliputi kecepatan tumbuh tunas, panjang tunas, jumlah daun, luas daun, jumlah akar, bobot basah akar, bobot kering akar, persentase stek hidup, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi Rootone F berbeda sangat nyata terhadap kecepatan tumbuh tunas, panjang tunas, jumlah daun, luas daun, jumlah akar, bobot basah akar, bobot bobot kering akar, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman. Konsentrasi optimum untuk pertumbuhan stek mawar adalah 1000 ppm. Lama Perendaman menunjukkan berbeda sangat nyata terhadap panjang tunas, jumlah daun, luas daun, jumlah akar, bobot basah akar, bobot kering akar, persentase stek hidup, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman, dan tidak berbeda nyata pada kecepatan tumbuh tunas. Hasil terbaik dicapai pada lama perendaman 2 jam. Terdapat interaksi antara perlakuan konsentrasi Rootone F dan lama perendaman, berbeda sangat nyata terhdap variabel bobot basah akar, bobot kering akar, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman. Kombinasi terbaik dicapai pada konsentrasi Rootone F 1000 ppm dengan lama perendaman 2 jam. Kata Kunci : Stek Mawar, Rootone F, dan Lama Perendaman
PENGARUH SISTEM TANAM LEGOWO DAN KONSENTRASI PUPUK PELENGKAP CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI Eko Adi Supriyanto; Syakiroh Jazilah; Wisnu Anggoro
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 8 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i8.270

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem tanam legowo dan konsentrasi pupuk pelengkap cair terhadap pertumbuhan dan produksi  padi ini telah dilaksanakan di desa Pejangkaran kelurahan Karangasem kecamatan Batang Kabupatan Batang, mulai dari bulan Desember 2007 sampai bulan April 2008.   Rancangan percobaan yang digunakan adalah Split Plot Design dengan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok Lengkap. Sistem tanam legowo ditempatkan sebagai petak utama terdiri atas 4 taraf, yaitu : L1 (25x25 cm), L2 (25x12,5x40 cm), L3 (25x12,5x50 cm), dan L4 (25x12,5x60 cm), sedangkan konsentrasi pupuk pelengkap cair ditempatkan sebagai anak petak, terdiri atas 4 taraf, yaitu P0 (tanpa pupuk pelengkap cair), P1 (2 ml per liter air), P2 (4 ml per liter air), P3 (6 ml per liter air). Kombinasi perlakuan ada 16 dengan 3 kali ulangan.Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan total per rumpun, umur berbunga, jumlah malai per rumpun, jumlah gabah isi per rumpun, bobot gabah kering per petak, bobot 1000 butir gabah, panjang malai, jumlah gabah hampa per malai, bobot gabah kering per rumpun.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tanam legowo berpengaruh nyata terhadap jumlah malai per rumpun, bobot gabah kering per petak dan berpengaruh sangat nyata terhadap panjang malai. Konsentrasi pupuk pelengkap cair berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah malai per rumpun, jumlah gabah isi per malai, bobot gabah kering per petak, bobot 1000 butir gabah, panjang malai, jumlah gabah hampa per rumpun,  bobot gabah kering per rumpun. Interaksi antara sistem tanam legowo dengan konsentrasi pupuk pelengkap cair terjadi pada variabel jumlah malai per rumpun Kata Kunci : Padi, Sistem Tanam Legowo dan Pupuk Pelengkap Cair
Pengaruh Konsentrasi dan Interval Pemberian POC Morinsa Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kale (Brassica oleracea var. Acephala) Nonny Nailah Hanum; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 17, No 1 (2021): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v17i1.1436

Abstract

Kale (Brassica oleracea var. Acephala) merupakan jenis sayur kelas dunia yang mempunyai nilai nutrisi, ekonomis dan prospek tinggi di Indonesia. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan interval pemberian POC Morinsa terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kale ini telah dilaksanakan di Desa Gombang Kempligi Kecamatan Wonotunggal, Batang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama konsentrasi POC Morinsa (0 ml/l, 25 ml/l, 50 ml/l, 75 ml/l), faktor kedua interval pemberian POC Morinsa ( 1 minggu sekali, 2 minggu sekali, 3 minggu sekali). Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi POC Morinsa berbeda sangat nyata pada semua variabel yang diamati.  Konsentrasi POC Morinsa optimum adalah  50 ml/l. Hasil penelitian menunjukan bahwa Interval pemberian POC Morinsa berbeda sangat nyata pada variabel tinggi tanaman dan jumlah daun kemudian berbeda nyata pada variabel berat segar tanaman tanpa akar, berat segar brangkasan, berat segar daun , panjang akar terpanjang. Interval pemberian POC Morinsa terbaik adalah 2 minggu sekali. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara konsentrasi dan interval pemberian POC Morinsa terhadap variabel berat segar daun, berat segar tanaman tanpa akar, berat brangkasan dan berbeda nyata pada variabel jumlah daun. Interaksi terbaik dicapai pada kombinasi konsentrasi 50 ml/l dengan interval pemberian POC Morinsa 1 minggu sekaliKata kunci : interval pemberian POC Morinsa, kale, konsentrasi.
Pengaruh Macam Pupuk Organik Cair (POC) dan Saat Pemberian terhadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai Merah (Capsicum annuum L) Wawan Ardiyanto; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 14, No 2 (2018): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v14i2.792

Abstract

Cabai Merah (Capsicum annum L.) merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanceae). Keluarga ini diduga memiliki sekitar 90 genus dan sekitar 2.000 spesies yang terdiri dari tumbuhan herba, semak, dan tumbuhan kerdil lainnya. Dari banyaknya spesies tersebut, hampir dapat dikatakan sebagian besar merupakan tumbuhan negeri tropis. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh macam POC dan saat pemberian serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi cabai merah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Amongrogo, Limpung, Batang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok. Faktor pertama atau Petak utama ialah Pengaruh Macam POC (POC urin kelinci, urin sapi dan urin kambing), faktor kedua ialah Saat Pemberian (1 mst, 3 mst dan 6 mst). Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang per tanaman, umur saat berbunga, jumlah bunga per tanaman, jumlah buah per tanaman, bobot per buah, panjang buah, bobot buah per tanaman, bobot basah tanaman, dan bobot kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan Macam POC berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang per tanaman, umur saat berbunga, jumlah bunga per tanaman, jumlah buah per tanaman, bobot per buah, panjang buah, bobot buah per tanaman, bobot basah tanaman, dan bobot kering tanaman. Perlakuan Macam POC terbaik ialah Macam POC urin kelinci. Perlakua Saat Pemberian berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang per tanaman, umur saat berbunga, jumlah bunga per tanaman, jumlah buah per tanaman, bobot per buah, panjang buah, bobot buah per tanaman, bobot basah tanaman, dan bobot kering tanaman. Perlakuan saat pemberian terbaik ialah 1 minggu setelah tanam. Terdapat interaksi berbeda sangat nyata antara macam POC dan saat pemberian terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah cabang per tanaman, umur saat berbunga, jumlah bunga per tanaman, jumlah buah per tanaman, bobot per buah, panjang buah, bobot buah per tanaman, bobot basah tanaman, dan bobot kering tanaman. Kombinasi terbaik diperoleh Macam POC urin kelinci dengan Saat Pemberian satu minggu setelah tanam. Kata kunci: cabai merah, macam POC, saat pemberian
Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Terhadap Konsentrasi POC dan Macam Komposisi Media Tanam Lafinah Nur Khasanah; Eka Adi Supriyanto; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 18, No 2 (2022): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v18i2.2516

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max L.) terhadap konsentrasi POC dan macam komposisi media tanam. Telah dilaksanakan di Dukuh Maron, Pesalakan, Bandar, Batang di ketinggian ± 375 mdpl pada bulan Januari-Maret 2022. Rancangan yang digunakan adalah Split Plot. Faktor pertama (main plot): Konsentrasi POC: 0 cc/l, 20 cc/l, 40 cc/l dan 60 cc/l. Faktor kedua (sub plot): Macam komposisi media tanam tanah:sekam bakar:pupuk kandang (1:1:1), (1:2:1), (1:2:2). Hasil penelitian menunjukan Konsentrasi POC berbeda sangat nyata pada variabel berat brangkasan basah. Berbeda nyata pada variabel luas daun, berat basah akar dan bobot 100 biji. Konsentrasi POC terbaik 40 cc/l (K2). Perlakuan macam komposisi media tanam berbeda sangat nyata pada variabel tinggi tanaman, jumlah polong isi per tanaman dan bobot 100 biji. Berbeda nyata pada variabel jumlah bintil akar per tanaman, panjang akar terpanjang dan berat basah akar. Macam komposisi media tanam terbaik 1:2:1 (M2). Kombinasi terbaik konsentrasi POC 40 cc/l dan macam komposisi media tanam 1:2:1 (K2M2) pada variabel luas daun, jumlah polong isi per tanaman dan bobot 100 biji.
Pengaruh Dosis Pupuk Kandang dan Macam Varietas Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai Merah (Capsicum annum L) Elis Setiyani; Ari Handriatni; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 19, No 1 (2023): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v19i1.3254

Abstract

Cabai merah keriting (Capsium annuum L) merupakan tanaman hortikultura (sayuran) yang memiliki ciri khas dengan rasa  pedas. Cabai masih termasuk kedalam suku terong-terongan atau Solanaceae. Penelitian bertujuan mengetahui Dosis dan  Macam varietas, beserta interaksi. Telah dilaksanakan di Dk Sicowet Ds. Pododadi, Kec. Karanganyar, Kab. Pekalongan, yang ketinggian tempat ± 107 mdpl. Percobaan dilaksanakan ± 4 bulan, bulan Maret - Juni 2022. Rancangan percobaan yang digunakan RAK. Faktor pertama dosis pupuk kandang  dengan dosis 0 (D0), 10 ton/ha (D1), 20 Ton/ha (D2), dan 30 ton/ha (D3). Faktor kedua macam varietas, varietas PM 999 F1 (V1), varietas Lado (V2) dan varietas Laris F1 (V3). Hasil penelitian menunjukan perlakuan dosis pupuk kandang berbeda tidak nyata terhadap semua variabel. Dosis pupuk kandang belum mencapai titik optimum. Macam varietas berbeda sangat nyata terhadap variabel saat muncul bunga, jumlah buah pertanaman, berat per buah, panjang buah, diameter buah, bobot buah pertanaman,dan berbeda tidak nyata terhadap variabel tinggi tanaman, bobot basah brangkasan, bobot kering brangkasan, dan panjang akar terpanjang. Macam varietas  terbaik didapat varietas Lado F1. Interaksi antara dosis dan macam pupuk kandang berbeda sangat nyata terhadap variabel saat muncul bunga dengan kombinasi terbaik dicapai dosis 20 ton/ha (D2) dengan macam varietas PM 999 F1 (V1).Kata kunci: Cabai Merah, Dosis Pupuk Kandang, Macam Varietas, Pupuk Kandang