Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Providensia Allah di masa Pandemi Covid-19 Hermanto; Sri Dwi Harti; Charisal B.S. Manu
JURNAL LUXNOS Vol. 7 No. 2 (2021): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI DESEMBER 2021
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v7i2.158

Abstract

Abstract: The fall of man into sin, brings consequences and rewards that cannot be       denied. In this case, man must bear the yoke of suffering caused by sin. Suffering will      always be in touch wit human life, so that all humans cannot escape suffering. In the       beginning, God made everyhting really very good, but human desires have polluted God’s created world. Thus, human disease and suffering, caused by humans  themselves, include deadly parasites and viruses. However, God never abandons the work of His hands. The purpose of this research it is to remind and strengthen beleivers in particular, to keep standing firm on Jesus Christ who is the steadfast rock. Thus, beleivers are expected to continue to have faith in God’s providence, even in difficult times doe to the pandemic. The research method used is descriptive qualitative, with a library research data collection system through the help of books and related journal  articles. In this study, it was found that even though humans are not faithful, God is still faithful to protect and care for creation. More than that, God through history demonstrated His sovereignty over the universe, namely through His foreknowledge of all things and made all things for His eternal purpose. Abstrak: Kejatuhan manusia kedalam dosa, membawa konsekuensi serta upah yang tidak dapat ditolak. Dalam hal ini, manusia harus memikul kuk penderitaan akibat yang ditimbulkan oleh dosa. Penderitaan akan selalu bersentuhan dengan kehdidupan manusia, sehingga semua manusia tidak dapat luput dari pendertaan. Pada mulanya, Allah menjadikan segala sesuatu sungguh amat baik, tetapi keinginan manusia telah membuat dunia ciptaan Allah menjadi tercemar. Dengan demikian, penyakit serta penderitaan manusia, disebabkan oleh manusia itu sendiri, termasuk parasit serta virus yang mematikan. Meskipun demikian, Allah sekali-kali tidak meninggalkan perbuatan tangan-Nya (providensia). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengingatkan serta menguatkan orang percaya secara khusus, untuk tetap berdiri teguh pada Yesus Kristus yang adalah batu karang yang teguh itu. Dengan demikian, orang percaya diharapkan tetap beriman pada pemeliharaan Allah, sekalipun di masa sulit akibat Pandemi. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan sistem pengumpulan data library research melalui bantuan buku-buku serta artikel jurnal yang terkait. Dalam penelitian ini, ditemukan fakta bahwa sekalipun manusia tidak setia, Allah tetap setia untuk menjaga dan memelihara ciptaan. Lebih dari itu, Allah melalui sejarah menunjukkan kedaulatan-Nya atas alam semesta, yakni melalui pra-pengetahuan-Nya atas segala sesuatu dan menjadikan segala sesuatu untuk tujuan kekal-Nya.
ANALISIS KRITIS TERHADAP KRISTOLOGI DALAM ISLAM Adi Putra; Charisal B.S. Manu
BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI INJILI SETIA SIAU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46558/bonafide.v2i1.53

Abstract

Penelitian ini meneliti tentang Kristologi Islam. Tujuannya untuk mengungkap seperti apa sebenarnya Islam mengajarkan tentang Yesus Kristus. Hal ini dimungkinkan karena memang dalam Islam juga mengenal Yesus sebagai nabi Isa. Dengan menggunakan metode kualitatif yang memusatkan pada kajian literatur, maka diharapkan dapat mengungkapkan natur kristologi dalam Islam guna melihat kelemahan dan kekeliruannya. Setelah diteliti, ternyata memang Kristologi Islam adalah kristologi yang sesat dan keliru karena di dalamnya mereka mengklaim Yesus bukan Tuhan / Allah, Yesus hanyalah nabi, Yesus tidak pernah mati, Yesus sebagai Anak Allah adalah sesat, bahkan ajaran tentang Trinitas juga ditolak. Itulah sebabnya, melalui penelitian ini disimpulkan bahwa kristologi Islam merupakan kristologi yang sesat sehingga tidak dapat dijadikan referensi untuk belajar dan berbicara tentang Kristus. Abstrak: Penelitian ini meneliti tentang Kristologi Islam. Tujuannya untuk mengungkap seperti apa sebenarnya Islam mengajarkan tentang Yesus Kristus. Hal ini dimungkinkan karena memang dalam Islam juga mengenal Yesus sebagai nabi Isa. Dengan menggunakan metode kualitatif yang memusatkan pada kajian literatur, maka diharapkan dapat mengungkapkan natur kristologi dalam Islam guna melihat kelemahan dan kekeliruannya. Setelah diteliti, ternyata memang Kristologi Islam adalah kristologi yang sesat dan keliru karena di dalamnya mereka mengklaim Yesus bukan Tuhan / Allah, Yesus hanyalah nabi, Yesus tidak pernah mati, Yesus sebagai Anak Allah adalah sesat, bahkan ajaran tentang Trinitas juga ditolak. Itulah sebabnya, melalui penelitian ini disimpulkan bahwa kristologi Islam merupakan kristologi yang sesat sehingga tidak dapat dijadikan referensi untuk belajar dan berbicara tentang Kristus.
Kajian Biblika Terhadap Teks 1 Korintus 10:6-10 Nehemia Nome; Filmon Berek; Yunus Selan; Charisal B.S. Manu; Adi Putra
JURNAL LUXNOS Vol. 8 No. 1 (2022): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI JUNI 2022
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v8i1.204

Abstract

Abstract: This research is about biblical study of the text of 1 Corinthians 10:6-10. Where this research seeks to find out what meaning is contained in the text or passage. By using an approach approach, especially library research, the following results and conclusions are obtained. In sections 10:1-10 Key as clues referring to the stories in the Book of Exodus (cloud, sea, manna, golden calf), through the LXX. While the stories that refer to the book of Numbers (rocks, Baal Peor, snakes, murmurs in the punishment of the children of Korah) come from the Judaism tradition. It is possible that when Paul wrote his letter, he only had one copy of the LXX version of the Book of Exodus, but for Numbers he would have to rethink his studies first. Abstrak: Penelitian ini tentang kajian biblika terhadap teks 1 Korintus 10:6-10. Di mana penelitian ini berusaha mencari tahu makna apa yang terkandung di dalam teks atau perikop tersebut. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, khususnya kajian pustaka, maka diperoleh hasil dan kesimpulan penelitian berikut ini. Pada bagian 10:1-10 disimpulkan sebagai petunjuk-petunjuk yang merujuk kepada cerita-cerita dalam Kitab Keluaran (awan, laut, manna, anak lembu emas), melalui LXX. Sedangkan cerita-cerita yang merujuk kepada kitab Bilangan (batu karang, Baal Peor, ular, sungut-sungut dalam hukuman bani Korah) berasal dari tradisi Yudaisme. Mungkin saja ketika Paulus menulis suratnya, dia hanya memiliki satu eksemplar Kitab Keluaran versi LXX, tetapi untuk Bilangan ia harus mengingat kembali studinya dahulu.  
KAJIAN TEOLOGIS TERHADAP SALIB KRISTUS Adi Putra; Filmon Berek; Yane Henderina Keluanan; Sri Dwi Harti; Gunar Sahari; Charisal B. S. Manu; Nurliani Siregar
BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI INJILI SETIA SIAU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46558/bonafide.v3i2.119

Abstract

Tulisan ini merupakan sebuah penelitian tentang salib Kristus. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab setiap sikap skeptik dan cemoohan dari internal dan eksternal gereja terhadap salib Kristus. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, khususnya kajian literatur. Adapun hasil penelitiannya ditemukan bahwa setiap tuduhan dan anggapan miring terhadap salib terbantahkan melalui penelitian ini. Karena melalui penelitian ditemukan bahwa salib adalah bukti bahwa Allah setia kepada setiap janji-Nya, salib tidak dapat berdiri sendiri dan akan menjadi penting apabila dikaitkan dengan oknum atau pribadi Yesus yang tersalib untuk menggantikan manusia berdosa. Kemudian terakhir, salib merupakan identitas setiap pengikut Kristus khususnya dalam hal penderitaan.