Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Modifikasi Ketebalan Lapisan Mos2 Menggunakan Metode Eksfoliasi Fasa Cair Arif Rivaldi; Memoria Rosi; Ismudiati Puri Handayani
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak MoS2 berpotensi diaplikasikan pada flexible electronics dan divais optoelekronik. Pada penelitian ini, serbuk MoS2 dimodifikasi menggunakan metode eksfoliasi fasa cair berupa ultrasonikasi selama 60 jam di dalam NMP dan disentrifugasi selama 30 menit dengan kecepatan putar 2000 rpm. Selanjutnya penelitian ini mempelajari efek perubahan konsentrasi MoS2 terhadap karakteristik flakes yang diperoleh. Selain itu, penelitian ini juga membandingkan efek penambahan NaOH. Karakterisasi ketebalan dilakukan dengan mendeposisikan flakes MoS2 di atas kaca dan diukur serapan cahayanya menggunakan cahaya tampak. Hasil pengamatan menunjukkan ketebalan rata-rata lapisan MoS2 berkisar antara 3 - 14 nm saat konsentrasi MoS2 divariasi 1 - 3 mg/ml tanpa NaOH. Penambahan NaOH dapat menurunkan ketebalan lapisan. Proses modifikasi 2 mg/ml MoS2 dengan 1 mg/ml NaOH menghasilkan ketebalan rata-rata sekitar 7 nm. Nilai tersebut lebih kecil dibandingkan hasil modifikasi tanpa NaOH yang memiliki ketebalan rata-rata lapisan sekitar 10 nm. Untuk mempelajari sifat optoelektronik, flakes MoS2 dideposisi di atas SiO2. Pengukuran arus dilakukan saat tegangan divariasi dari -3 V hingga 3 V dan intensitas cahaya divariasi 0 - 1000 W/m2. Hasil penelitian menunjukkan konduktivitas lapisan MoS2 di atas SiO2 dipengaruhi oleh konsentrasi serbuk MoS2 yang dimodifikasi, konsentrasi NaOH yang digunakan, dan konduktivitas SiO2. Peningkatan konsentrasi MoS2 menyebabkan konduktivitas lapisan di atas SiO2 semakin besar. Sebaliknya, peningkatan konsentrasi NaOH menyebabkan penurunan konduktivitas lapisan MoS2. Adanya perbedaan konduktivitas SiO2 yang digunakan menyebabkan konduktivitas lapisan MoS2 yang dieksfoliasi dengan NaOH menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan proses eksfoliasi tanpa NaOH. Selain itu, efek cahaya mengakibatkan konduktivitas lapisan MoS2 semakin tinggi. Kata kunci: Serbuk, MoS2, eksfoliasi fasa cair, flakes, lapisan, ketebalan, konduktivitas. Abstract MoS2 has a potential to be applied in flexible electronics and optoelectronic devices. In this study, MoS2 powder was modified using liquid phase exfoliation method in which the MoS2 powder diluted in NMP solvent is ultrasonicated for 60 hours and centrifuged for 30 minutes with a 2000 rpm rotational speed. We studied the effect of MoS2 and NaOH variation on the properties of the obtained flakes. The flakes thickness characterization is performed by depositing the MoS2 flakes onto a glass substrate and measuring the transmission of visible light which passed through the deposited sample. The results showed that the average thickness of MoS2 layers vary from 3 to 14 nm when the concentration of MoS2 are varied from 1 - 3 mg/ml without NaOH. The addition of NaOH reduces the layer thickness. Modification process of 2 mg/ml MoS2 with 1 mg/ml NaOH produces the average thickness of about 7 nm. This value is smaller compared to the one modified without NaOH which has an average layer thickness of about 10 nm. To study the optoelectronic properties, the MoS2 flakes were deposited on SiO2 substrate. The current was measured when the voltage was varied from -3 V to 3 V and light intensity is modified from 0 - 1000 W/m2. It is found that the conductivity of MoS2 layer on SiO2 was affected by the concentration of MoS2 powders, the concentration of NaOH, and SiO2 substrate conductivity. The increasing of MoS2 concentration increases the MoS2 layer conductivity. Whereas, the increasing of NaOH concentration decreases the conductivity of MoS2 layer. The difference of SiO2 substrate conductivity used in this experiment causes incorrect result, in which the conductivity of MoS2 exfoliated with NaOH has higher conductivity than the one exfoliated without NaOH. Furthermore, the increasing of light intensity increases the conductivity of MoS2 layer. Keywords: powder, MoS2, liquid phase exfoliation, flakes, layer, thickness, conductivity
Pengaruh Kandungan Tempurung Kelapa Terhadap Luas Permukaan Spesifik Karbon Nanopori Ian Ramadhani; Ismudiati Puri Handayani; Memoria Rosi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Karbon nanopori terdiri dari bahan padat berisi karbon dan rongga kosong (pori) [1] yang memiliki ukuran kurang dari 100 nm [2]. Beberapa pemanfaatan karbon nanopori antara lain sebagai bahan penyerap dan penyimpanan gas seperti gas CO2 [3] dan gas hidrogen [4], desalinasi [5], elektroda penyimpan energi [6], dan dapat menyerap ion logam uranium [7]. Untuk bahan elektroda kapasitor yang terbuat dari karbon nanopori, diperlukan karbon dengan porositas tinggi [8] dan memiliki volume pori total diatas 90% [9]. Salah satu sumber karbon adalah tempurung kelapa [10]. Pada penelitian ini, dilakukan sintesis karbon nanopori berbahan dasar tempurung kelapa yang diambil dari lima tempat berbeda yaitu Pasar Suci, Pasar Gedebage, Pasar Kiaracondong, Pasar Caringin, dan Pasar Dayeuhkolot. Karakterisasi pori pada karbon nanopori dilakukan dengan metoda Nitrogen Isotherm Physisorption dan menghasilkan luas permukaan spesifik maksimum sebesar 891,212 m2/g dengan volum pori total 0,467 cc/g. Luas permukaan maksimum ini diperoleh dari tempurung kelapa Pasar Caringin dengan kandungan karbon sebesar 84,7418 %. Sedangkan karakterisasi sifat listrik dilakukan dengan Cyclic Voltammetry menggunakan elektroda yang terbuat dari campuran karbon nanopori, karbon black dan PVDF dengan perbandingan massa sebesar 8:1:1. Dari karakterisasi ini diperoleh kapasitansi maksimum sebesar 3,07 F/g dari tempurung kelapa Pasar Gedebage dengan kandungan karbon sebesar 83,1582 %. Dari kelima sampel yang diuji, tidak ada kaitan antara jumlah karbon pada permukaan karbon nanopori. Kata kunci: Karbon Nanopori, Luas Permukaan Spesifik, Kandungan Awal, Tempurung Kelapa Abstract Nanoporous carbon consists of a solid material containing carbon and an empty (pore) cavity [1] that has a size less than 100 nm [2]. Some of the utilization of nanoporous carbon is, for example, as an absorbent and storage material of gases such as CO2 [3] and hydrogen [4], desalination [5], energy storage electrodes [6], and can absorb uranium metal ions [7]. For capacitor electrode materials made of nanoporous carbon, carbon is required with high porosity [8] and has a total pore volume above 90% [9]. One of carbon source is a coconut shell [10]. In this research, nanoporous carbon synthesized from coconut shells that was taken from five different places: Pasar Suci, Pasar Gedebage, Pasar Kiaracondong, Pasar Caringin, and Pasar Dayeuhkolot. Pores characterization was done using Nitrogen Isotherm Physisorption method and yields a maximum specific surface area of 891,212 m2/g with total pore volume of 0,467 cc/g. This maximum specific surface area was obtained from coconut shells which was taken from Pasar Caringin consisting of 84,7418 % carbon. The characterization of electric property was conducted using Cyclic Voltammetry with nanoporous carbon, black karbon, and PVDF based electrode that has 8:1:1 mass ratio. From this characterization, a maximum capacitance of 3,07 F/g was obtained from Pasar Gedebage’s coconut shell that has 83,1582 % carbon. From all five samples, there was no relation between carbon percentage and nanoporous carbon’s specific surface area. Keywords: Nanoporous Carbon, Specific Surface Area, Initial Contents, Coconut Shell
Efek Variasi Substrat Terhadap Sifat Listrik Tungsten Disulfida Athalya Maida Utama; Ismudiati Puri Handayani; Memoria Rosi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah mengamati sebaran lapisan dan mempelajari sifat listrik dari lapisan Tungsten Disulfida (WS2) yang dideposisi di atas berbagai substrat. 1 mg/mL WS2 dimodifikasi dengan 2 mg/mL NaOH dan 10 mL NMP menggunakan metode eksfoliasi fasa cair. Warnadari larutan WS2 dengan bertambahnya waktu sonikasi. Hal ini mengindikasikan proses eksfoliasi. Daripengukuran transmisi, WS2 yang dieksfoliasi mengalami pergeseran dibandingkan dengan non eksfoliasi.WS2 yang dieksfoliasi menyerap cahaya dengan dengan puncak serapan pada panjang gelombang 528 nm,sedangkan WS2 non eksfoliasi menyerap cahaya dengan puncak serapan pada panjang gelombang 564 nm.Pergeseran panjang gelombang juga terlihat dari cahaya yang diemisikan. WS2 yang dieksfoliasimengemisikan cahaya pada panjang gelombang 741 nm, sedangkan WS2 non eksfoliasi mengemisikancahaya pada panjang gelombang 880 nm. Larutan WS2 yang telah dimodifikasi menyerap cahaya padapanjang gelombang 564 nm. Hasil sebaran lapisan WS2 di atas substrat PET lebih merata dibandingkan diatas substrat ITO/PET dan SiO2. Lapisan yang terbentuk memiliki ketebalan 12 nm di atas substrat PETdan 7 nm di atas substrat ITO/PET. Lapisan WS2 di atas substrat PET dan ITO/PET menyerap cahaya disekitar panjang gelombang 600 – 650 nm dengan puncak serapan 600 nm. Karakterisasi sifat listrikdilakukan dengan cara mengamati kurva karakteristik I-V dari lapisan WS2 di atas substrat PET dan SiO2.Nilai arus yang dihasilkan oleh lapisan WS2 di atas substrat PET berkisar antara – 0,78 nA sampai 1,06 nAsaat tegangan divariasi dari -10 V sampai 10 V dengan Vth = 4,037 V. Hasil perhitungan menunjukkanbahwa resistivitas WS2 bernilai 0,105 GΩ.μm. Nilai arus yang dihasilkan oleh lapisan WS2 di atas substratSiO2 berkisar antara – 9,105 μA sampai 3,59 μA saat tegangan divariasi dari -5 V sampai 5 V denganVth = 3,03 V. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa resistivitas WS2 bernilai 0,8 MΩ.μm. WS2 di atassubstrat ITO/PET tidak bisa dikarakterisasi sifat listriknya karena konduktivitas ITO/PET terlaludominan. Kata Kunci: WS2, SiO2, PET, ITO/PET, Eksfoliasi, Sifat ListrikAbstract The research is aimed to observe the layer distribution and to study the electrical properties of the TungstenDisulfide (WS2) deposited on various substrates. 1 mg/mL WS2 was modified with 2 mg/mL NaOH and 10 mLNMP using liquid phase exfoliation method. The WS2 liquid colour changes with the increasing time ofsonication process. It indicates the exfoliation process. From transmission measurement, it was observed thatthe exfoliated WS2 spectra experiences a blue shift compared to the non exfoliation one. Modified WS2 liquidabsorbed light at wavelength of 528 nm while the non exfoliation absorb light at wavelength of 564 nm. A clearemission centered at wavelength of 741 nm was observed for exfoliated sample, whereas it was at wavelengthof 880 nm for non exfoliated one. The WS2 layers on top of PET substrate were distributed more uniformcompared to the ones on the ITO/PET and SiO2 substrates. The formed layers on PET and ITO/PET substratehave average thickness of 12 and 7 nm, respectively. WS2 layer on PET and ITO/PET substrate absorbed lightat wavelength of 600 – 650 nm with absorption peak at wavelength of 600 nm. Characterization of electricalproperties was done by observing I-V curve. The current generated by the WS2 layer on the PET substrate was– 0,78 nA to 1,06 nA when voltage was varied from -10 V to 10 V with Vth = 4,037 V and the resistivity of 0,105GΩ.μm. The current generated by the WS2 layer on the SiO2 substrate was – 9,105 μA to 3,59 μA when voltagewas varied from -5 V to 5 V with Vth = 3,03 V and the resistivity of 0,8 MΩ.μm. The WS2 layers on top ofITO/PET substrate could not be characterized by its electrical properties because ITO/PET conductivity was dominant. Keywords: WS2, SiO2, PET, ITO/PET, Exfoliation, Electrical Properties
Efek Variasi Substrat Terhadap Sifat Listrik Boron Nitrida Asep Wildan Sugiman; Ismudiati Puri Handayani; Memoria Rosi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tugas akhir ini mempelajari sebaran lapisan BN dan sifat lstrik BN (Boron Nitrida) yang dideposisidi atas substrat Polyethylene Terephthalate (PET), Indium Tin Oxide/Polyethylene Terephthalate(ITO/PET), dan SiO2.Lapisan BN dibuat dengan cara memodifikasi 1 mg/mL BN menggunakanmetode eksfoliasi fasa cair yang ditambahkan interkalator 2 mg/mL NaOH dan diikuti dengan dropcasting di atas substrat. Sebaran lapisan BN pada PET dan ITO/PET terlihat merata, sedangkanpada SiO2 terlihat daerah tipis dan sebagian tebal. Perilaku semikonduktor terlihat pada BN/PETyang menghasilkan arus -315 nA sampai 154 nA saat tegangan divariasi dari -10 v sampai 10 vdengan Vth = 2V dan memiliki resistivitas 0,29x104 Ωcm. Perilaku yang sama ditunjukan olehBN/SiO2 yang menghasilkan arus -0,7 mA sampai 0,1 mA saat tegangan divariasi dari -10V sampai 10V dengan Vth = 4V dan mempunyai resistivitas 1,1 Ωcm. Hal ini berbeda pada BN pada ITO/PETyang menunjukkan perilaku gabungan insulator dan semikonduktor serta menghasilkan arusberkisar antara -4,3 mA sampai 3,14 mA saat tegangan divariasi dari -5V sampai 5V dan memilikiresistivitas 0,02 Ωcm. Dapat disimpulkan bahwa substrat mempengaruhi sebaran BN, ketebalanlapisan BN, dan sifat listrik BN. Namun tidak ada pengaruh substrat terhadap serapan dan emisispektrum cahaya. Kata Kunci: BN, PET, ITO, SiO2, Eksfoliasi, Sifat ListrikAbstract This final project aims to understand the distribution of Boron Nitride (BN) layer and the electricalproperties of BN deposited on Polyethylene Terephthalate (PET), Indium Tin Oxide/PolyethyleneTerephthalate (ITO/PET), and SiO2 substrate. The BN layer was created by modifying 1 mg/mL BNusing liquid phasse exfoliation method which was added by intercalator 2 mg/mL NaOH followed bydrop casting deposition on top of the substrates. BN layers were distributed more uniform on PET andless uniform on ITO/PET, while BN layers on SiO2 consisted of thick and thin layers. Electricalcharacterization was conducted by varying bias voltage and observing output current. Typicalsemiconductor characteristic I-V curve was observed on BN/PET. The current varies between -315 nAto 154 nA with bias voltage ranging from -10 v to 10 v and the Vth = 2 v. It has resistivity of 0,29x10Ωcm. The same characteristic is showed by BN/SiO2 which produces currents -0.7 mA to 0.1 mA withbias voltage ranging from -10 to 10v and the Vth = 4 v. It has resistivity of 1.1 Ωcm. This is differentwith BN deposited on ITO/PET showing both insulators and semiconductors which produces currents ranging from -4.3 mA to 3.14 mA with bias voltage ranging from -5 v to 5 v. It has resistivity of 0.02Ωcm. It can be concluded that substrates influence the BN layer distribution, BN layer thickness, andelectrical properties. However, there is no effect on optical spectrum measurement. Keywords: BN, PET, ITO, SiO2, Exfoliation, Electrical Properties, Mechanical Properties.
Karakterisasi Sifat Optik Dan Optoelektronik Pada Multilayer Molibdenum Disulfida (mos2) Fitri Atikah; I. P. Handayani; Memoria Rosi
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Molibdenum disulfida (MoS2) menarik perhatian karena sifat photoluminescence dan optoelectronics yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan perangkat photodetector, phototransistor, dan LED. Pada tugas akhir ini, penulis melakukan penelitian dengan tujuan mengamati sifat optik pada larutan MoS2, sifat listrik MoS2, pengaruh intensitas cahaya pada sifat listrik multilayer MoS2, dan pengaruh gangguan mekanik terhadap sifat listrik. Pengujian sifat listrik dilakukan dengan cara mendeposisikan MoS2 di atas substrat PET menggunakan metode drop casting, membuat elektroda pasta perak, dan mengukur kurva IV menggunakan Keithley 2400
Karakterisasi Raman Spektroskopi Pada Heterostruktur Mos2/ws2 Fitria Dwi Puspitaningrum; Ismudiati Puri Handayani; Memoria Rosi
eProceedings of Engineering Vol 8, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Material 2D graphena menghasilkan banyak inovasi baru dibidang material antara lain sebagai superkapasitor, lithium baterai dan penyimpanan energi pada sel surya. Namun diantara sifat-sifat baik yang dimiliki graphena, ketidak adaan celah pita energi graphene membuat celah pita energi material tersebut tidak mudah dikontrol seperti semikonduktor. Material dichalcogenida yang memiliki sifat semikonduktor diusulkan menjadi pelengkap graphene dan biasanya dikombinasikan menjadi suatu heterostruktur. Selain itu heterostruktur dichalgonide juga banyak diteliti dan menghasilkan sifat menarik seperti sebagai fotodetektor. Pada tugas akhir ini penulis mempelajari heterostruktur MoS2/WsS2 yang dibuat diatas substrat fleksibel PET dan dihasilkan dalam ruang terbuka dengan metode pengelupasan mekanik. Karakterisasi Raman spektroskopi dilakukan dengan menggunakan Xplora dan HR Horiba Raman Spektrometer, laser eksitasi berpanjang gelombang 532 nm dan range pengukuran 100-500 cm-1 . Mode-mode vibrasi MoS2 dan WS2 teramati dengan cukup jelas dan mencirikan perbedaan bahan monostruktur dan bahan heterostruktur. Pengembangan heterostruktur MoS2/WsS2 multilayer ini diharapkan dapat menyajikan informasi mengenai karakteristik pada bahan yang digunakan untuk mempermudah analisis dalam peningkatan pengembangan perangat elektronik berbasis nanodevice dimasa mendatang. Kata kunci: heterostruktur MoS2/WS2, spektroskopi Raman, eksfoliasi mekanik. Abstract Graphene 2D material produces many new innovations in the field of materials such as supercapacitors, lithium batteries and energy storage in solar cells. But among the good properties that graphene has, the ins and no gaps in graphene energy bands make the gaps in the material's energy bands not easily controlled like semiconductors. Dichalcogenide material that has semiconductor properties is proposed to be a complement to graphene and is usually combined into a heterostructure. In addition, heterostructure dichalgonide is also widely researched and produces interesting properties such as photodetektor. In this Final Project the author studied the MoS2/WsS2 heterostructure created on top of the PET flexible substrate and produced in an open space by mechanical exfoliation method. Characterization of Raman spectroscopy is done using Xplora and HR Horiba Raman Spectrometer, laser excitation with wavelength of 532 nm and measurement range of 100- 500 cm-1. MoS2 and WS2 vibration modes are observed quite clearly and characterize differences in monostructure materials and heterostructure materials. The development of the MoS2/WS2 multilayer heterostructure is expected to provide information on the characteristics for future nanodevice-based electronics. Keywords: MoS2/WS2 multilayer heterostructure, Raman spectroscopy, mechanical exfoliation method
Fabrikasi Elektroda Karbon Aktif Superkapasitor Dengan Menggunakan Metode Hotpress Faridz Abimanyu; Memoria Rosi; Abrar Abrar
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Superkapasitor merupakan perangkat penyimpanan muatan yang sedang dikembangkan dari kapasitor konvensional. Terdapat dua material penting penyusun superkapasitor yaitu elektroda dan elektrolit. Elektroda terdiri dari material berpori (karbon aktif), material konduktif (carbon black), dan perekat binder Pada pembuatan elektroda terjadi permasalahan kurangnya daya rekat (adhesivitas) antara ketiga campuran bahan tersebut dengan pelat pengumpul arus (Current Collector). Hal ini disebabkan ketidakcocokan ikatan antara partikel ketiga bahan tersebut. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut maka dilaku
PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT RW 6 DESA CITEUREUP MELALUI PRODUKSI MASAL, PEMASARAN, DAN PENGURUSAN IJIN EDAR PRODUK SABUN Ismudiati Puri Handayani; Memoria Rosi; Hertiana Bethaningtyas
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.954 KB) | DOI: 10.25124/cosecant.v2i2.18634

Abstract

Pendampingan masyarakat pada proses pemulihan ekonomi pasca pandemi perlu dilakukan terus menerus hingga masyarakat dapat secara mandiri mengelola kegiatan usahanya. Dengan pendapatan rata-rata masyarakat RW 6 Desa Citeureup sekitar 1-3 juta dan pengeluaran berkisar antara 1- 5 juta, perlu diberikan alternatif kegiatan usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Pada kegiatan pengabdian masyarakat skema Community Service Engagement (CSE) tahun 2022 ini kami melanjutkan kegiatan sebelumnya dengan cara memformulasikan kembali resep sabun cuci piring yang dapat diproduksi massal dan dipasarkan oleh ibu-ibu rumah tangga kader PKK RW 6 Desa Citeureup. Hasil formulasi telah dapat diproduksi dan dipasarkan sebanyak 147 L pada bulan Oktober dan November dengan cara bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Citeureup. Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengurusan ijin edar Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) produk sabun cuci agar dapat dipasarkan lebih luas lagi serta meningkatkan partisipasi kader PKK RW lain di Desa Citeureup dan diversifikasi produk PKRT lainnya. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini mendukung program SDGs “Memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia”. Kegiatan ini juga bagian dari upaya pemberdayaan perempuan khususnya ibu rumah tangga kader PKK dan implementasi keahlian di Teknik Fisika khususnya bidang Material.Kata Kunci: Peningkatan ekonomi, pemberdayaan perempuan, sabun cuci piring, PKRT, diversivikasi produk
PEMBUATAN SEL CAPACITIVE DEIONIZATION BERBASIS KARBON AKTIF DAN MEMBRAN UNTUK DESALINASI AIR GARAM Leah Mina Permatasari; Memoria Rosi; Linahtadiya Andiani
Telkatika: Jurnal Telekomunikasi Elektro Komputasi & Informatika Vol 1, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Perpustakaan Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Capacitive Deionisation (CDI) merupakan salah satu metode desalinasi dengan cara  mengikat ion-ion garam air laut dengan memberikan tegangan di antara dua elektroda karbon berpori. Metode ini banyak dikembangkan karena biaya yang murah dan hemat energi karena dioperasikan pada tegangan DC yang rendah (1, V). Bahan elektroda yang sering digunakan adalah karbon aktif. Karena memiliki luas permukaan spesifik yang besar (lebih dari 1000 m2/g) yang berfungsi untuk menyimpan ion-ion garam. Pada beberapa aplikasi desalinasi dilaporkan penambahan membran penukar ion dapat menahan ion-ion garam untuk terlepas dari pori-pori karbon aktif. Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran menggunakan sel CDI yang terbuat dari material karbon aktif, CMC, dan membran penukar ion (SSA) dengan debit rendah, yaitu 10 ml/menit. Serta dilakukan perbandingan pengukuran antara sel CDI dengan variasi membran dan sel CDI tanpa membran pada debit yang sama. Diperoleh hasil pengukuran pada sel CDI variasi membran dengan pengurangan konduktivitas sebesar 59,30% dalam 55 siklus, sedangkan sel CDI tanpa membran memiliki tingkat pengurangan kadar garam pada debit 10 ml/menit sebesar 26,58% dalam 23 siklus. Kata Kunci: Capacitive Deionisation (CDI), Karbon Aktif, Membran SSA, Desalinasi.
PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA CITEUREUP MELALUI PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI, PENGEMASAN, DAN PEMASARAN DIGITAL PRODUK SABUN Ismudiati Puri Handayani; Memoria Rosi; Hertiana Bethaningtyas; Fariz Akbar Kautsar; M. Yusup ABD Salam; Desti Umdatul Islamiyah; Astrid Rinaldi; Bintang Ilhamdihardian; Henny Maratusholihah; Theresia Regina Marbun
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract To help improving the family economic level, the Engineering Physics Team Telkom University held community service program in RW 6 Desa Citeureup Kecamatan Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat. The program is supported by Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknolog and is continuance of previous Telkom Univeristy’s Community Service Engagement . The participants were the PKK and Karang Taruna members. From 2021 until 2022 we trained them for healthy living and soap production. Even though the program had been suscessful, the product quality, the packaging, and the marketing process have to be improved. Therefore, in 2023, the program is focussing on improving the product quality, packaging, and digital marketing. For that purpose, two consecutive trainings on printed packaging and digital marketing as well as production of new formula soap have been held. Students are also involved in this program via Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Besides, this program is also supported by the village-owned enterprise (BUMDES) Citeureup. This program is expected to solve the small and medium enterprise challenges in packaging which usually requires large orders above 1000 pieces and enlarge the UMKM target markets. Abstrak Dalam rangka membantu masyarakat meningkatkan ekonomi keluarga, Tim Pengabdian Masyarakat (ABDIMAS) Teknik Fisika Universitas Telkom melaksanakan program ABDIMAS di RW 6 Desa Citeureup Kecamatan Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program Community Service Engagement Universitas Telkom yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2021 dalam bentuk pelatihan hidup sehat dan pembuatan sabun. Kegiatan bekerjasama dengan BUMDES Desa Citeureup dan diikuti oleh Kader PKK serta karang taruna. Meskipun kegiatan sudah berhasil membuat dan menjual sabun hingga sekitar 100 L, kualitas sabun, kemasan, dan penjualannya perlu ditingkatkan. Pada tahun 2023 ini Tim ABDIMAS mendapatkan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan berfokus pada upaya peningkatan kualitas produk sabun, pembuatan kemasan secara mandiri, dan pemasaran melalui platform digital. Kegiatan juga melibatkan mahasiswa yang mengikuti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Proses pelatihan pembuatan kemasan dan pemasaran digital telah dilaksanakan. Diharapkan kegiatan ini dapat membantu masyarakat yang selama ini mengalami kendala dalam pencetakan kemasan yang biasanya mensyaratkan minimal pemesanan 1000 eksemplar dan pemasaran produk yang masih terbatas di sekitar Dayeuhkolot.