Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT IJUK PADA PAVING BLOCK BERBAHAN PLASTIK HDPE Denny Meisandy Hutauruk; Muhammad Irwansyah; Akbar Alfa
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 7 No 3 (2021): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v7i3.232

Abstract

The waste problem continues to be a complex issue. On the one hand, the use of plastic still cannot be abandoned by humans, but on the other hand the waste produced is very difficult to decompose. In Indonesia, in 2015 the amount of waste reached 64 million tons / year. Palm fiber is one of the materials that can be used as composite fiber. In this study, a research will be conducted on the manufacture of paving blocks made from HDPE plastic combined with variations of 0%, 1%, 2% and 3% palm fiber. Plastic waste is melted and put into a mold and then combined with palm fiber. From the test results, the highest compressive strength (2% fiber variation) was 45.91 kg/cm2 and the average compressive strength was 45.28 kg/cm2. This compressive strength is under the minimum compressive strength standard of SNI Permasalahan sampah masih terus menjadi isu kompleks. Di satu sisi, penggunaan plastik masih belum bisa ditinggalkan manusia, namun di sisi lain sampah yang dihasilkan sangat sulit terurai. Di indonesia, pada tahun 2015 tercatat banyaknya sampah mencapai 64 juta ton/tahun. Ijuk merupakan salah satu material yang dapat digunakan sebagai serat komposit. Pda penelitian ini akan dilakukan penelitian mengenai pembuatan paving block berbahan dasar plastik HDPE yang dikombinasikan dengan variasi serat ijuk 0%, 1%, 2 % dan 3%. Limbah plastik dilelehkan dan dimasukkan ke dalam cetakan lalu dipadukan dengan serat ijuk. Dari hasil pengujian, didapatkan kuat tekan tertinggi (variasi serat 2%) sebesar 45,91 kg/cm2 dan kuat tekan rata-ratanya sebesar 45,28 kg/cm2. Kuat tekan ini berada di bawah standar kuat tekan minimal dari SNI.
PENGARUH SERAT BENDRAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK BERBAHAN DASAR LIMBAH PLASTIC HDPE Denny Meisandy Hutauruk
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol 5, No 1 (2021): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v5i1.4983

Abstract

Saat ini, permasalahan sampah semakin mengkhawatirkan, bahkan hingga dalam skala global. Di Indonesia, tercatat peningkatan timbunan sampah hingga 64 juta ton/tahun pada tahun 2015. Penelitian ini akan dilakukan pembuatan pembuatan paving block berbahan dasar limbah pastik HDPE yang dikombinasikan serat kawat dengan variasi persentase 0%, 1%, 2%, 3% dari volume paving block. Limbah plastik dilelehkan, dimasukkan ke dalam cetakan lalu dicampur dengan serat bendrat dengan 2 tahapan. Dari hasil pengujian, didapatkan kuat tekan tertinggi (kadar serat bendrat 3%) sebesar 110,7 kg/cm2. Kuat tekan ini memenuhi standar kuat tekan paving block mutu D, yang diperuntukkan sebagai perkerasan yang tidak memikul beban besar, seperti pada halaman rumah.
ANALISIS PEMANFAATAN LIMBAH DAUN NANAS DENGAN PENGUJIAN KUAT TARIK BELAH BETON Muhammad Khadafi; Hermansyah .; Denny Meisandy Hutauruk
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/jts.v14i1.3076

Abstract

Beton merupakan bahan yang banyak digunakan dan menjadi unsur utama pada bangunan. Waktu normal yang diperlukan beton untuk mencapai 100% kekuatan maksimumnya adalah 28 hari, sedangkan pembebanan dimulai pada umur beton minimal 7 hari dan 14 Hari. Dengan demikian pada penelitian ini di pilih serat dari daun nanas sebagai bahan tambah dalam campuran beton. Tujuannya adalah untuk megetahui pengaruh kekuatan tarik dari pemakaian serat daun nanas terhadap campuran beton. Variasi penambahan serat daun nanas pada campuran beton adalah kuat tekan 0% beton normal dan kuat tarik 0% (beton normal), 0,6%, 0,9% dan 1,2% dari berat Total keseluruhan Campuran beton dengan ukuran 1,5 cm. Hasil percobaan dalam 14 hari menunjukkan bahwa variasi 0% mendapatkan nilai tekan 12,4575 Mpa, nilai tersebut sudah mendekati standarisasi SNI 14 hari yang di konversikan senilai 12,496 Mpa sedangkan 28 hari maksimalnya adalah 14,1225 Mpa dan sudah mendekati Standart SNI yaitu 14,2 Mpa. Hasil percobaan untuk kuat tarik belah dalam 14 hari menunjukkan bahwa variasi 0% mendapatkan nilai kuat tarik belah yang di konversikan rata-rata senilai 1.535 Mpa, , 0.6% sebesar 1,65 Mpa, 0,9% Sebesar 1,75 Mpa dan 1,2% sebesar 1,985 Mpa. Kenaikan kuat uji tarik belah dari normal ke kuat tarik belah maximum adalah 29,32 % . Sedangkan Hasil percobaan untuk kuat tarik belah dalam 28 hari menunjukkan bahwa variasi 0% mendapatkan nilai kuat tarik belah yang di konversikan rata-rata senilai 2,44 Mpa, , 0.6% sebesar 2,665 Mpa, 0,9% Sebesar 2,7 Mpa dan 1,2% sebesar 3,01 Mpa. Kenaikan kuat uji tarik belah dari normal ke kuat tarik belah maximum adalah 23,36 %. Berdasarkan hasil pengujian yang tertera dia atas baik pada umur 14 hari maupun 28 hari disini menunjukan bahwa semakin besar penambahan serat serat daun nenas maka semakin meningkat kuat tarik belah yang di hasilkan
ANALISIS KEKUATAN TIANG PANCANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN JALAN BEBAS HAMBATAN MEDAN-KUALANAMU-TEBING TINGGI Askthreed Askthreed; Hermansyah Hermansyah; Denny Meisandy Hutauruk
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 9 No 2 (2023): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v9i2.306

Abstract

One of the important structures in a bridge construction is foundation. Many things need to be considered when building a foundation, from choosing the type of foundation to calculating the foundation load. The purpose of this thesis is to analyze the strength of the pile foundation in the construction project of the Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi highway bridge. Calculation of the pile foundation strength is carried out by calculating the carrying capacity of single piles and the carrying capacity of group piles in one abutment. The bearing capacity of the pile foundation is calculated based on the soil investigation test results, namely sondir, Standard Penetration Test (SPT) and Pile Driving Analyzer (PDA) using the Meyerhoff method. Based on the calculation of single pile, the bearing capacity of pile groups can be calculated using the Converse-Labarre method. The dimensions of the piles used are circular with a diameter of 60cm and a length of 22m. From the calculations using the Meyerhoff method, based on sondir data, the carrying capacity of a single pile is 200.45 tons. Based on the Standard Penetration Test (SPT) data, the single pile carrying capacity is 260.10 tons. The results from the PDA test data is 299.99 tons. Struktur penting pada suatu pembangunan jembatan salah satunya adalah pondasi. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan pada saat akan membangun pondasi, mulai dari pemilihan jenis pondasi sampai pada perhitungan beban pondasi tersebut. Maksud dari penelitian ini adalah menganalisa kekuatan pondasi tiang pancang pada proyek pembangunan jembatan jalan jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. Perhitungan kekuatan pondasi tiang pancang dilakukan dengan menghitung besar daya dukung tiang tunggal dan daya dukung tiang kelompok pada satu abutmen. Daya dukung pondasi tiang pancang dihitung berdasarkan data hasil uji penyelidikan tanah yaitu sondir, Standart Penetration Test (SPT) dan Pile Driving Analyzer (PDA) dengan menggunakan metode Meyerhoff. Berdasarkan hasil perhitungan tiang tunggal, daya dukung kelompok tiang dapat dihitung dengan menggunakan metode Converse-Labarre. Dimensi tiang pancang yang digunakan berbentuk lingkaran dengan diameter 60cm dan panjang tiang 22m. Dari perhitungan yang telah dilakukan dengan metode Meyerhoff, berdasarkan data sondir diperoleh nilai daya dukung tiang tunggal sebesar 200,45 ton. Berdasarkan data Standart Penetration Test (SPT) diperoleh nilai daya dukung tiang tunggal sebesar 260,10 ton. Hasil daya dukung yang diperoleh dari data PDA test adalah 299,99 ton.
EVALUASI KEKUATAN DAN KEKAKUAN BEKISTING DINDING GESER AKIBAT TEKANAN LATERAL BETON SEGAR PADA PROYEK PODOMORO CITY DELI MEDAN Eva Marsella Simaibang; Irwan Irwan; Kamaluddin Lubis; Nuril Mahda; Denny Meisandy Hutauruk
Buletin Utama Teknik Vol 18, No 2 (2023): Edisi Januari
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton membutuhkan suatu bekisting untuk mendapatkan bentuk dan ukuran yang direncanakan. Perencanaan pembuatan bekisting beton harus memperhitungkan kekuatan dan kekakuan dari bekisting beton tersebut akibat gaya-gaya yang ditimbulkan dari penuangan beton segar ke dalam bekisting. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengevaluasi kekuatan dan kekakuan bekisting dinding geser akibat tekanan lateral beton segar pada saat pekerjaan pengecoran berlangsung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi (pengamatan) langsung di lapangan serta mencari data dari perusahaan yang melaksanakan proyek. Pemeriksaan kekuatan, kekakuan, dan tegangan geser pada bekisting dinding geser ditinjau dari perhitungan berdasarkan SK-SNI T-15-1991-03. Hasil penelitian menunjukkan dari  tinjauan syarat kekuatan dengan jarak tiang vertikal, l = 250 mm lizin = 348,583 mm, dengan jarak perangkai yaitu l1 = 350 mm, l2 = 900 mm, l3 = 1100 mm lizin =1570,125 mm dan  jarak pen pusat l =750 mm lizin = 1241,293 mm. Berdasarkan tinjauan syarat kekakuan dengan jarak tiang perangkai (l) = = 250 mm lizin = 275,879 mm, dengan jarak perangkai yaitu l1 = 350 mm, l2 = 900 mm, l3 = 1100 mm lizin = 1644,372  mm dan jarak pen pusat (l) =750 mm lizin = 1115,878  mm. Berdasarkan perhitungan tegangan geser pada tiang vertikal τ = 10,3 N/mm2 τizin = 21,20 N/mm2, sedangkan pada tiang perangkai τ = 12,264 N/mm2 τizin = 100 N/mm2. Dengan demikian syarat kekutan, kekakuan, dan tegangan geser pada bekisting dinding geser terpenuhi.