Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Serbuk Gergaji Kayu Sebagai Subtitusi Campuran Bata Ringan Kedap Suara R. Exaudi Simon Purba; Irwan Irwan; Nurmaidah Nurmaidah
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol 1, No 2 (2017): JCEBET SEPTEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v1i2.1679

Abstract

Serbuk kayu adalah limbah yang diperoleh dari hasil penggergajian kayu yang menggunakan mesin maupun manual. Serbuk gergaji kayu dapat juga digunakan sebagai peredam suara. Pada penelitian ini, limbah kayu dimanfaatkan untuk pengganti sebagian agregat halus yang digunakan pada campuran pembuatan bata ringan. Pada penelitian ini bertujuan membahas tentang karakteristik kedap suara dengan pemanfaatan limbah serbuk gergaji kayu, semen PC, dan pasir sebagai bahan pembentuknya. Pada kajian ini serbuk gergaji kayu yang digunakan adalah berasal dari Sumatera  Utara  dengan  variasi  komposisi  0%,  20%,  dan 30% (massa), sedangkan komposisi material lainnya dibuat tetap. dengan ukuran serbuk kayu yang dipakai 0,25 mm - 2,0 mm  . Untuk pengujian beton peredam suara akan dibuat benda uji berbentuk silinder dengan diameter 11 cm dan tebal 6 cm sebanyak 6 benda uji. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pada campuran 30% serbuk gergaji kayu yaitu pada variasi ke-III menunjukkan nilai koefisien serap bunyi terbesar yaitu 0.6832 dengan frekuensi 1000 Hz dengan koefisien absorbsi 0,50% dan dengan kecepatan rambat gelombang bunyi menunjukkan 683,2 m/det. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin besarnya persentase campuran serbuk gergaji kayu maka kemampuan untuk meredam suara semakin besar.
Pengaruh Penambahan Pecahan Kulit Kemiri Sebagai Pengganti Sebagian Agregat Kasar Pada Beton Terhadap Massa Dan Kuat Tekan Beton Dian Amri; Irwan Irwan
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol 3, No 2 (2019): JCEBT September
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v3i2.2778

Abstract

Concrete is a material that is widely used and become a major element in the building. The advantages of concrete, among others, have a strong high pressure than the tensile strength, easily formed, does not require special care, the material is easy to obtain from the surrounding, and more durable than other building materials. The more concrete is used as the constituent material of the concrete, hence encouraging research to develop the material as well as the way of making concrete. Hazelnut shell is one type of particle that is very light weight in a dry and quite hard. Where the hazelnut shell is it self known as a lot of waste accumulated and tend to become garbage because its utilization is still small or relatively small, so it needs to be handled seriously. In addition, today hazelnut shell is only used for a small need only. The purpose of this research is to find out the compressive strength of concrete and to utilize the waste of hazelnut shell as 10%, 20% and 30% concrete additives with the planned K225 concrete quality, with 28 days concrete plan, The addition of hazelnut shell to the concrete mixture resulted decrease in compressive strength of normal concrete in each variation of the percentage. This is because the mixture of hazelnut shell is not strong enough to be a substitute for coarse aggregates, resulting in a decrease in the compressive strength of the concrete
Analisis Keterlambatan Proyek Konstruksi di PT. PLN (Persero) UIP Sumbagut Irwan Irwan; Melloukey Ardan; Nuril Mahda Rangkuti; Febrina Monalisa
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol 6, No 1 (2022): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v6i1.6817

Abstract

Project delays are the main contribution to project cost overruns. The research intends to determine the main factor that cause delays in construction projects at PT. PLN (PERSERO) UIP Sumbagut. In this research, there were 31 variables which were grouped into 6 categories. The research is done by distributing questionnaires to 20 respondents from the owner who also handles the project. The data analysis used a comparison of the percentage, rank mean and standard deviation which were analyzed with Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Based on the results of data analysis, it was found that the main factor causing delays in construction projects at PT. PLN (PERSERO) UIP Sumbagut is a shortage of manpower to complete a project. In addition, there are several other dominant factors, namely labor qualifications that do not meet standards; difficulties in financial cash flow and project funding from contractors; scheduling conflicts with sub-contractors and suppliers in the completion of work; security disturbances during the project.
ANALISIS PENGARUH ASPAL MODIFIKASI DENGAN PENAMBAHAN ABU CANGKANG SAWIT TERHADAP KINERJA PERKERASAN ASPAL Agus Mahliza Fahmi; Irwan Irwan; Amsuardiman Amsuardiman
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol 5, No 2 (2021): JCEBT SEPTEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v5i2.5670

Abstract

This research uses oil palm shell ash as a filler of 1%, 2% and 3% of the weight and uses asphalt with 60/70 penetration, the method used is AASHTO and the specifications of Bina Marga 2018. This research was conducted to determine the characteristics and the optimum strength of the asphalt mixture using oil palm shell ash as a filler. From the resultsvof the tests that have been carried out, the averange value of the marshall test on the test object with 1% filler content is 290 kn/mm, the marshall value on the test object with a filler content 2% is 293 kn/mm, then the marshall value on the test object with a filler content of 3% is 293 kn/mm.
Pengaruh Penambahan Serat Sabut Kelapa (Cocofiber) terhadap Campuran Beton sebagai Peredam Suara Pinter Susanto Zalukhu; Irwan Irwan; Denny Meisandy Hutauruk
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol 1, No 1 (2017): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v1i1.367

Abstract

Kepedulian terhadap lingkungan dapat diwujudkan dengan penggunaan material yang berasal dari serat alam sebagai bentuk konservasi energi dan perlindungan lingkungan.Contohnya serat sabut kelapa (cocofiber), Serat Sabut Kelapa adalah salah satu limbah yang belum begitu dimanfaatkan secara maksimal di Indonesia.Padahal jumlah kapasitas serat sabut kelapa yang dihasilkan dari panen kelapa setiap tahunnya di Indonesia cukup besar.Dengan alasan di atas maka perlu dikembangkan penggunaan serat alam yang banyak tersedia di Indonesia ini, agar tidak menjadi limbah yang dibuang begitu saja.Salah satu teknologi dalam memanfaatkan limbah sabut kelapa ini adalah dengan menjadikan serat sabut kelapa menjadi bahan komposit yaitu dengan membuat beton berserat sabut kelapa Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian mengenai parameter-parameter yang berpengaruh terhadap karakteristik dari beton serat ini. kajian terhadap karakteristik akustik beton serat ini memang sudah pernah dilakukan, tetapi merujuk dari pada penelitian-penelitian sebelumnya, menyarankan untuk meneliti serat sabut kelapa untuk campuran beton dengan persentase serat yang digunakan tidak sama dengan persentase yang pernah digunakan sebelumnya, maka perlu dilakukan penelitian ulang/lanjutan.Karateristik akustik diperoleh dengan cara pengujian akustik dengan menggunakan alat impedance tube. Pada pengujian ini dapat diperoleh nilai koefisien absorbsi dengan menggunakan software pendukung impedance tube yaitu DAQ vactory dan HQ control.
Analisis Sistem Informasi Penjadwalan Waktu dan Pengendalian Proyek Gedung Perkantoran dan Gudang Suzuya Windy Anisa Putri; Irwan Irwan; Melloukey Ardan
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol 5, No 1 (2021): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v5i1.5070

Abstract

Pengendalian proyek merupakan salah satu fungsi dari manajemen proyek yang sangat mempengaruhi hasil akhir proyek, pengendalian mempunyai tujuan utama meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama proses berlangsungnya proyek. Program aplikasi komputer dewasa ini sangat mempermudah para manajemen rekayasa konstruksi dalam memasukkan data proyek, mengelola aktivitas proyek, pengendalian proyek, laporan proyek maupun pengontrolan aktivitas kegiatan proyek diantaranya menyangkut sumber daya pada proyek tersebut. Penelitian ini merencanakan jadwal suatu proyek menggunakan program aplikasi  Microsoft Project 2010. Dengan tujuan  penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah schedule rencana sesuai dengan schedule pelaksanaan dan juga untuk mengetahui faktor yang menjadi kendala pada saat pelaksanaan proyek. Dari hasil analisa pengendalian & penjadwalan Proyek Pembangunan Gedung Perkantoran dan Gudang Suzuya Medan dapat disimpulkan bahwa Jadwal Rencana tidak sesuai dengan Jadwal Pelaksaan di Lapangan, dan diketahui pekerjaan yang menujukkan jalur kritis seperti: pekerjaan pendahuluan, pekerjaan pondasi, dan pekerjaan pemasangan dinding. Adapun faktor yang menjadi kendala pada saat pelaksanaan proyek adalah sering terjadi keterlambatan pengiriman barang sehingga pekerjaan tertunda dan menjadi mundur dari jadwal yang telah ditentukan.
Pengaruh Pemadatan Campuran Beton Terhadap Kuat Tekan K 175 Wahyudi Wahyudi; Irwan Irwan; Nurmaidah Nurmaidah
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol 1, No 1 (2017): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v1i1.372

Abstract

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui mutu beton yang terbaik dari berbagai proses pemadatan yang akan di coba dengan nilai FAS yang sama dengan mutu beton K-175. Perbandingan mutu beton K-175 menggunakan bahan-bahan seperti semen, kerikil, pasir dan air. Faktor Air Semen (FAS) yang dipakai 0,60 dan bahan-bahan yang akan digunakan berasal dari Kota Binjai ,provinsi Sumatera Utara. Sehingga dalam aplikasi di lapangan perlu diperhatikan proses pemadatan yang tepat dan memberikan kekuatan tekan yang paling maksimal terhadap beton. Proses pemadatan yang akan diuji adalah proses pemadatan dengan cara dituang (tanpa pemadatan), proses pemadatan beton dengan cara di rojok dan proses pemadatan beton dengan meja getar. Benda uji pada penelitian ini adalah slinder beton dengan ukuran Ө15cm dimensi 30cm berjumlah 30 sampel .Setelah pengujian dilakukan, didapat perbandingan kuat tekan yang berbeda pada setiap percobaan maka beton yang tanpa pemadatan mempunyai kuat tekan rata-rata sebesar 9,96N/mm², beton dengan pemadatan dirojok kuat tekan rata-rata 24,18N/mm² dan beton dengan pemadatan dengan meja getar kuat tekan rata-rata 21,97N/mm².pemadatan yang menghasilkan kuat tekan terbaik adalah pemadatan dengan dirojok
ANALISIS PENGARUH BAHAN TAMBAH STYROFOAM TERHADAP KUAT TEKAN, TARIK DAN LENTUR PADA DINDING PRECAST Irwan Irwan; Nuril Mahda; Angga Winawan Hakim
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 6 No. 2 (2022): JCEBT SEPTEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v6i2.7812

Abstract

Banyak inovasi baru mengenai struktur dinding yang sebelumnya bersifat konvensional dari batu bata yang diubah menjadi materi yang lebih efektif, ringan dan ramah lingkungan. Salah satu bahan alternatif yang dapat digunakan yaitu Styrofoam . Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat lentur jika ditambahkan dengan campuran Styrofoam dengan persentase 0%, 10% dan 30% serta membandingkan perilaku mekanika campuran beton dengan Styrofoam dan tanpa Styrofoam serta menganalisis hasil pengujian tersebut sebagai beton ringan sesuai dengan SNI 03-2847-2002 lalu dapat didesain sebagai dinding pracetak yang digunakan untuk partisi pada gedung-gedung tinggi, yangmemenuhi syarat dalam proses penyelesaiannya (demolding). Dalam penelitian ini pengolahan dan analisis data dilakukan mengacu pada SNI 1974-2011, SNI 03-2491-2002 dan SNI 4431:2011. Dari hasil analisis didapat bahwa berat satuan beton Styrofoam 30% adalah sebesar 1633,45 kg/m3, sehingga dapat dikategorikan sebagai beton ringan yaitu lebih kecil dari 1900 kg/m3 (SNI 03-2847-2002). Nilai kuat tekan denganvolume Styrofoam 0%, 10% dan 30% rata-rata pada umur 28 hari berturun-turut adalah 26,76 MPa (328.668 kg/cm2), 11,96 MPa (146.955 kg/cm2) dan 10,02 MPa (123.100 kg/cm2). Nilai kuat tarik belah beton dengan volume Styrofoam 0%, 10% dan 30% rata-rata pada umur 28 hari berturut-turut adalah 4,23MPa, 3,45 MPa dan 2,68 MPa, penurunan maksimum terhadap beton normal sebesar 36,64% pada volume 30% Styrofoam . Nilai kuat lentur dengan volume Styrofoam 0%, 10% dan 30% rata-rata pada umur 28 hari berturut-turut adalah 7,00 MPa, 6,59 MPa dan 6,07 MPa serta proporsi penurunan fleksibel pada penambahan volume Styrofoam 10 % dan 30% terhadap beton normal berturut-turut sebesar 5,85% dan 13,28%. Sehingga semakin besar volume Styrofoam yang ditambahkan pada beton, maka semakin rendah kekuatan tekan, tarik belah dan lentur yang dihasilkan.
EVALUASI KEKUATAN DAN KEKAKUAN BEKISTING DINDING GESER AKIBAT TEKANAN LATERAL BETON SEGAR PADA PROYEK PODOMORO CITY DELI MEDAN Eva Marsella Simaibang; Irwan Irwan; Kamaluddin Lubis; Nuril Mahda; Denny Meisandy Hutauruk
Buletin Utama Teknik Vol 18, No 2 (2023): Edisi Januari
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton membutuhkan suatu bekisting untuk mendapatkan bentuk dan ukuran yang direncanakan. Perencanaan pembuatan bekisting beton harus memperhitungkan kekuatan dan kekakuan dari bekisting beton tersebut akibat gaya-gaya yang ditimbulkan dari penuangan beton segar ke dalam bekisting. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengevaluasi kekuatan dan kekakuan bekisting dinding geser akibat tekanan lateral beton segar pada saat pekerjaan pengecoran berlangsung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi (pengamatan) langsung di lapangan serta mencari data dari perusahaan yang melaksanakan proyek. Pemeriksaan kekuatan, kekakuan, dan tegangan geser pada bekisting dinding geser ditinjau dari perhitungan berdasarkan SK-SNI T-15-1991-03. Hasil penelitian menunjukkan dari  tinjauan syarat kekuatan dengan jarak tiang vertikal, l = 250 mm lizin = 348,583 mm, dengan jarak perangkai yaitu l1 = 350 mm, l2 = 900 mm, l3 = 1100 mm lizin =1570,125 mm dan  jarak pen pusat l =750 mm lizin = 1241,293 mm. Berdasarkan tinjauan syarat kekakuan dengan jarak tiang perangkai (l) = = 250 mm lizin = 275,879 mm, dengan jarak perangkai yaitu l1 = 350 mm, l2 = 900 mm, l3 = 1100 mm lizin = 1644,372  mm dan jarak pen pusat (l) =750 mm lizin = 1115,878  mm. Berdasarkan perhitungan tegangan geser pada tiang vertikal τ = 10,3 N/mm2 τizin = 21,20 N/mm2, sedangkan pada tiang perangkai τ = 12,264 N/mm2 τizin = 100 N/mm2. Dengan demikian syarat kekutan, kekakuan, dan tegangan geser pada bekisting dinding geser terpenuhi.
Analisis Pengaruh Bahan Tambah Styrofoam Terhadap Kuat Tekan, Tarik Dan Lentur Pada Dinding Precast Angga Winawan Hakim; Irwan Irwan; Melloukey Ardan
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Arsitektur (JITAS) Vol 1, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Arsitektur (JITAS)
Publisher : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Arsitektur (JITAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jitas.v1i1.1212

Abstract

Many new innovations have been found regarding wall structures that were previously conventional from bricks, which have been changed to more effective, lightweight and environmentally friendly materials. One alternative material that can be used is Styrofoam. This study aims to determine the compressive strength, split tensile strength and flexural strength of concrete when added with a mixture of Styrofoam   with a percentage of 0%, 10% and 30% as well as to compare the mechanical behavior of the concrete mixture with Styrofoam  and without Styrofoam  and to analyze the test results as concrete. light weight according to SNI 03-2847-2002, then it can be designed as a precast wall used for partitions in high buildings, which meet the requirements in the demolding process. .In this study, data processing and analysis were carried out referring to SNI 1974-2011, SNI 03-2491-2002 and SNI 4431:2011. From the results of the analysis, it was found that the unit weight of 30% Styrofoam  concrete was 1633.45 kg/m3, so it can be categorized as lightweight concrete which is smaller than 1900 kg/m3 (SNI 03-2847-2002). The compressive strength values with 0%, 10% and 30% Styrofoam  volume at the age of 28 days respectively were 26.76 MPa (328.668 kg/cm2), 11.96 MPa (146.955 kg/cm2) and 10 ,02 MPa (123,100 kg/cm2). The value of the split tensile strength of concrete with 0%, 10% and 30% Styrofoam  volumes at the age of 28 days in a row is 4.23 MPa, 3.45 MPa and 2.68 MPa, the maximum reduction to normal concrete is 36.64 % by volume 30% Styrofoam . The flexural strength values of concrete with 0%, 10% and 30% Styrofoam volumes at the age of 28 days, respectively, were 7.00 MPa, 6.59 MPa and 6.07 MPa and the percentage decrease in flexural strength with the addition of 10 Styrofoam  volumes. % and 30% of normal concrete at 5.85% and 13.28%, respectively. So that the greater the volume of Styrofoam added to the concrete, the lower the value of compressive strength, split tensile and flexural strength produced.