Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PERBANDINGAN METODE HOT-DECK IMPUTATION DAN METODE KNNI DALAM MENGATASI MISSING VALUES Iman Jihad Fadillah; Siti Muchlisoh
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2019 No 1 (2019): Seminar Nasional Official Statistics 2019
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.447 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2019i1.101

Abstract

Salah satu ciri data statistik yang berkualitas adalah completeness. Namun, pada penyelenggaraan sensus atau survei, sering kali ditemukan masalah data hilang atau tidak lengkap (missing values), tidak terkecuali pada data Survei Sosial Ekonomi Indonesia (Susenas). Berbagai masalah dapat ditimbulkan oleh missing values. Oleh karena itu, masalah missing values harus ditangani. Imputasi adalah cara yang sering digunakan untuk menangani masalah ini. Terdapat beberapa metode imputasi yang telah dikembangkan untuk menangani missing values. Hot-deck Imputation dan K-Nearest Neighbor Imputation (KNNI) merupakan metode yang dapat digunakan untuk menangani masalah missing values. Metode Hot-deck Imputation dan KNNI memanfaatkan variabel prediktor untuk melakukan proses imputasi dan tidak memerlukan asumsi yang rumit dalam penggunaannya. Algoritma dan cara penanganan missing values yang berbeda pada kedua metode tentunya dapat menghasilkan hasil estimasi yang berbeda pula. Penelitian ini membandingkan metode Hot-deck Imputation dan KNNI dalam mengatasi missing values. Analisis perbandingan dilakukan dengan melihat ketepatan estimator melalui nilai RMSE dan MAPE. Selain itu, diukur juga performa komputasi melalui penghitungan running time pada proses imputasi. Implementasi kedua metode pada data Susenas Maret Tahun 2017 menunjukkan bahwa, metode KNNI menghasilkan ketepatan estimator yang lebih baik dibandingkan Hot-deck Imputation. Namun, performa komputasi yang dihasilkan pada Hot-deck Imputation lebih baik dibandingkan KNNI.
PENERAPAN MODEL FAY-HERRIOT PADA ESTIMASI PREVALENSI STUNTING LEVEL KECAMATAN DI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2017 Muhammad Alfiyan Chairi Hakim; Siti Muchlisoh
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2019 No 1 (2019): Seminar Nasional Official Statistics 2019
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.005 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2019i1.105

Abstract

Penerapan survei di Indonesia telah digunakan oleh banyak pihak, salah satunya adalah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam melaksanakan Pemantauan Status Gizi (PSG). Karakteristik yang diestimasi dari survei ini salah satunya adalah angka prevalensi stunting pada balita, akan tetapi level estimasi yang dapat disajikan hanya hingga level kabuapten/kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi angka prevalensi stunting hingga ke level wilayah yang lebih rendah yaitu pada tingkat kecamatan dengan menerapkan metode small area estimation menggunakan model Fay-Herriot. Data yang digunakan pada penelitian ini berasal dari data mentah PSG Kemenkes dan juga Potensi Desa (PODES) 2014 yang dilaksanakan oleh BPS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model yang paling baik adalah EBLUP Fay-Herriot dengan variabel penyerta berbentuk jumlah. Hal ini berdasarkan nilai dari relative standard error serta rata-rata nilai gamma yang dihasilkan lebih rendah dari metode lainnya seperti estimasi langsung dan juga EBLUP Fay-Herriot dengan variabel penyerta berbentuk rasio. Kemudian berdasarkan hasil model terbaik didapatkan kecamatan dengan angka prevalensi stunting tertinggi adalah Kecamatan Praya dengan 60,83 persen, sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Aikmel dengan 17,75 persen. Dari hasil penelitian, pemerintah diharapkan mengutamakan kebijakan penurunan stunting pada daerah-daerah dengan angka prevalensi stunting yang tinggi.
KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN SEKTOR BASIS PROVINSI DI INDONESIA PADA MASA PANDEMI COVID-19 Mohammad Ammar Alwandi; Siti Muchlisoh
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2020 No 1 (2020): Seminar Nasional Official Statistics 2020
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.973 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2020i1.516

Abstract

The Covid-19 pandemic caused Indonesia’s economy to contract by 5.32 percent. Almost all business fields came under pressure in the second quarter of 2020. This is due to the massive transmission of Covid-19 in factories and offices. In addition, the implementation of large-scale social restriction (PSBBs) has decreased household consumption. The impact of a pandemic in each province is certainly different from one another, so that the policies cannot be generalized. Therefore, this study aims to analyze the characteristics of economic growth and base sector in provinces in Indonesia during the Covid-19 pandemic. This study uses the Location Quotient method to identify base sector in each province and K-Means Clustering method to map the characteristics of each province. The result of this study are provinces with an agricultural base sector and have low risk of Covid-19 transmissions which is relatively have low economic contraction. Thus, the government must continue to prioritize preventing the spread of Covid-19 while at the same time restoring the economy from agricultural sector.
PENERAPAN METODE ELL-COUNTERFACTUAL UNTUK PEMETAAN KEMISKINAN LEVEL KECAMATAN DAN DESA/KELURAHAN Dewi Widyawati; Siti Muchlisoh
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2020 No 1 (2020): Seminar Nasional Official Statistics 2020
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.757 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2020i1.522

Abstract

Development program has been implemented by government has given great attention to eraditen poverty in order to improve social welfare. Poverty alleviation programs require accurate data and reaching up to the smallest areas. Poverty indicators are obtained from the National Socio-Economic Survey (SUSENAS) held by BPS. SUSENAS is designed to get the indicator to estimated until regency/city level, so to get the estimate until the smaller level has not requirements of the sample adequacy. Small Area Estimation can be used to get poverty indicators by optimizing the available data or without the addition the number of samples.This study discusses the application of Elbers, Lanjouw, and Lanjouw (ELL) methods combined with Counterfactual methods toobtain estimates of poverty indicators at the sub-district and village levels in Yogyakarta and to visualize them with poverty map. The data used are Population Census 2010, SUSENAS (2010 and 2018), PODES (2011 and 2018), as well as other BPS publications.The results showed that the estimation of poverty indicators with the ELL method had a relative error value (RSE) compared to the immediate estimation. By obtaining the indicators of poverty at lower levels of aggregation are expected to increase the credibility of government decision-making in poverty alleviation.
PEMBENTUKAN INDEKS KETAHANAN AIR RUMAH TANGGA DI INDONESIA MENURUT LIMA ASPEK KETAHANAN AIR UN-WATER TAHUN 2018 Uzlifatul Jannah; Siti Muchlisoh
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2020 No 1 (2020): Seminar Nasional Official Statistics 2020
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.812 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2020i1.596

Abstract

Salah satu tujuan SDG’s keenam adalah pada tahun 2030 mewujudkan 100 persen akses universal dan merata kepada air minum aman dan sanitasi yang terjangkau bagi semua. Secara umum, definisi ketahanan telah ada dan dirumuskan oleh UN-Water (2013), dimana ada enam aspek yang terkandung didalamnya. Belum ada suatu ukuran di Indonesia mengenai ketahanan air rumah tangga. Untuk mengetahui dan menggambarkan kondisi ketahanan air rumah tangga di Indonesia diperlukan indeks yang sampai saat ini belum tersedia yaitu Indeks Ketahanan Air Rumah Tangga (IKART) dengan mengacu kepada definisi ketahanan air UN-Water. Metode pembentukan indeks yang digunakan mengacu pada metode yang dikembangkan oleh OECD (2008) dengan menggunakan analisis faktor. Hasil yang diperoleh dari analisis faktor terbentuk dua faktor, yaitu faktor sarana air dan faktor sosial-ekonomi. Secara keseluruhan IKART yang dimiliki Indonesia sebesar 58,20 dan berada pada tingkatan cukup terpenuhi kebutuhan air rumah tangga. Papua menjadi provinsi dengan IKART terendah yaitu sebesar 9,56, sedangkan provinsi dengan IKART tertinggi adalah DKI Jakarta sebesar 83,82.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN SUMBER AIR MINUM LAYAK DI BENGKULU TAHUN 2018 Ziko Mildulandy Rahim; Siti Muchlisoh
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2020 No 1 (2020): Seminar Nasional Official Statistics 2020
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.847 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2020i1.605

Abstract

Sumber air minum dan sanitasi layak merupakan komponen yang menjadi indikator baik buruknya lingkungan hidup. Air tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Air menjadi kebutuhan dasar dan digunakan untuk minum, memasak, mencuci, mandi dan kegiatan lain yang bergantung pada air bersih sehingga air sangat penting bagi kehidupan manusia, bahkan makhluk hidup lainnya. Selain itu juga, sumber air dan sanitasi layak menjadi salah satu dari indikator utama dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) pada tujuan 6. Sumber air dapat berpengaruh terhadap perekonomian dan juga terhadap kesehatan. Semakin baik kualitas air yang digunakan, maka akan berpengaruh secara langsung terhadap baiknya kualitas kesehatan dan juga berpengaruh secara tidak langsung terhadap perekonomian. Provinsi Bengkulu merupakan provinsi dengan persentase sumber air layak terendah di Indonesia. Lebih dari setengah penduduknya menggunakan sumber air yang tidak layak dan hal tersebut jauh dari sasaran RPJMN yaitu 100 persen akses air minum layak pada tahun 2019. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kelayakan sumber air minum yang digunakan di Bengkulu menggunakan metode regresi logistik biner. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa faktor sosial ekonomi serta klasifikasi wilayah mempengaruhi penggunaan sumber air minum layak, sedangkan jumlah anggota rumah tangga dan faktor kelangkaan tidak berpengaruh.
Pengaruh Kredit UMKM Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2019 Yogi Juniarto; Siti Muchlisoh
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2021 No 1 (2021): Seminar Nasional Official Statistics 2021
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.251 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2021i1.973

Abstract

Unemployment is one of the problems that are always faced by a country, including Indonesia. Micro-business have emerged as one of the most developed jobs in Indonesia. With the continued growth of the number of micro-business in Indonesia, there is a policy of providing micro-credit with the hope that micro-business can grow and be able to open more new jobs, so that the unemployment rate can be suppressed. West Java Province is one of the three provinces that have the highest number of micro-credit in Indonesia. This study aims to identify whether the provision of micro-credit can have a significant effect in reducing the unemployment rate in West Java. Based on the results of the study using the panel data regression method with the FEM SUR model, it was found that the provision of micro-credit significantly succeeded in reducing the unemployment rate in West Java.
Determinan Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Timur Tahun 2017-2019 Menggunakan Spatial Error Model dengan pendekatan Fixed Effect Muhammad Rifqi Maulana Firdaus; Siti Muchlisoh
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2021 No 1 (2021): Seminar Nasional Official Statistics 2021
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.859 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2021i1.974

Abstract

Pada tahun 2019 terjadi pengelompokan tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Jawa Timur. Tingkat kemiskinan yang tinggi berada di wilayah utara, sementara wilayah bagian tengah hingga bagian selatan Jawa Timur sudah memiliki tingkat kemiskinan yang tergolong rendah. Hal ini mengindikasikan tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Jawa Timur memiliki keterkaitan spasial antarwilayah. Pola keterkaitan spasial ini juga terlihat di tahun 2017 dan 2018. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi keterkaitan spasial tingkat kemiskinan kabupetan/kota di Jawa Timur dan variabel-variabel yang memengaruhi tingkat kemiskinan tersebut dari tahun 2017 sampai 2019. Model yang diterapkan adalah SEM dengan pendekatan FEM. Penelitian ini mencakup seluruh wilayah di Jawa Timur. Variabel dependen dari penelitian ini merupakan tingkat kemiskinan. Variabel yang diduga memengaruhi tingkat kemiskinan adalah pertumbuhan ekonomi, IPM, dan jumlah penduduk. Data keseluruhan variabel dikutip dari BPS. Periode penelitian ini dari tahun 2017 sampai 2019. Periode penelitian ini dipilih dengan pertimbangan ketersediaan data untuk berbagai variabel yang diperlukan. Dari model terbaik diperoleh pertumbuhan ekonomi, IPM, dan jumlah penduduk berpengaruh signifikan dalam penurunan tingkat kemiskinab. Selain faktor tersebut ada faktor lain yang dapat memengaruhi tingkat kemiskinan yang berada pada wilayah yang dianggap bertetanggaan.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pendapatan Industri Mikro Kecil di Indonesia Tahun 2017-2019 Ahmad Arif Firmansyah; Siti Muchlisoh
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2021 No 1 (2021): Seminar Nasional Official Statistics 2021
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.673 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2021i1.1001

Abstract

Transformasi struktural di Indonesia yang lambat mengakibatkan pertumbuhan ekonomi stagnan pada angka 5,1 persen (2013-2019). Salah satu cara untuk mendorong transformasi struktural adalah dengan mengembangkan Industri Mikro Kecil (IMK). Namun, perkembangan IMK dari tahun 2017-2019 mengalami permasalahan, yaitu penurunan pendapatan IMK dan ketimpangan pendapatan IMK antarprovinsi. Provinsi dengan pendapatan IMK tinggi mengelompok di KBI terutama di Pulau Jawa. Pengelompokan ini mengindikasikan adanya keterkaitan spasial antarprovinsi. Maka dari itu, penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi keterkaitan spasial antarprovinsi dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pendapatan IMK. Analisis dengan model Spatial Durbin Error (SDEM) fixed effect digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa terdapat keterkaitan spasial antarprovinsi. Kemudian, faktor-faktor yang mampu meningkatkan pendapatan IMK secara langsung adalah penggunaan internet dan penerimaan bantuan pemerintah. Disisi lain, efek dari keterkaitan spasial (spillover) penggunaan internet akan menurunkan pendapatan IMK. Efek spillover ini juga diberikan oleh error secara positif.
Determinan Status Kesehatan Balita di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2019 Muh. Reza Agung Wirawan; Siti Muchlisoh
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2021 No 1 (2021): Seminar Nasional Official Statistics 2021
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.444 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2021i1.1042

Abstract

Health is a fundamental right for every human being. Babies are the most vulnerable group of the population to have health problems. East Nusa Tenggara Province is one of provinces with low levels of babies’ health. Within three years, 2017-2019, the percentage of population aged 0-4 years who had health complaint increased from 47,69 percent in 2017 to 52,31 percent in 2019. The purpose of this research is to identify basic information about baby’s health status, to identify variables that affect baby’s health status and the tendency those variables to baby’s health status in Nusa Tenggara Timur Province in 2019. The data used in this research is raw data from National Socio-Economics Survey Housing and Health Module (Susenas MKP) in 2019 which is obtained from Badan Pusat Statistik. The analytical method used logistic binary regression. The results of research show that baby's age, mother's education level, mother's employment, mother’s health and sanitation access significantly affect baby’s health status. Babies who aged under two years, had mothers with education level are graduated high school or higher, employment, unhealthy and having bad sanitation access are riskier to get unhealthy.