Andi Susilawaty
Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Identifikasi Aset Sarana Sanitasi Dasar Dengan Pendekatan Asset Based Community Development (Abcd) Di Desa Barugaia Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar. Andi Susilawaty; Nurdiyanah Nurdiyanah; Andi Aryadin
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 10, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.923 KB) | DOI: 10.24252/as.v10i1.5423

Abstract

Sarana sanitasi dasar di masyarakat harus selalu terpenuhi, upaya sanitasi dasar meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia (jamban), pengelolaan sampah dan saluran pembuangan air limbah(Azwar, 1996). Berdasarkan laporan MDGs tahun 2008 di Indonesia jumlah penduduk yang tidak memiliki akses air bersih sebesar 44,2 %, dan hanya 5,5 % penduduk di desa yang mempunyai akses air bersih. Selanjutnya pada tempat-tempat umum cakupan penduduk yang mempunyai akses air bersih hanya 32,9% (WHO, 2008).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi aset manusia, aset fisik, aset alam, aset sosial dan aset finasial yang berhubungan dengan sarana sanitasi dasar di Desa Barugaia Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif (mix method) dengan konsep pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) dengan metode In Depth Interviewatau wawancara mendalam. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 15 (lima belas) orang dan ditentukan secara Snowball Sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi aset yang berhubungan dengan sarana sanitasi dasar di Desa Barugaia Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar adalah : Aset manusia yaitu pertukangan kayu dan batu, tukang las, pembuat jaring, pembuat perahu sampan, dll; Aset fisik yaitu kantor desa, puskesmas, gedung PKK, masjid, mushollah, poskamling, posyandu, kantor Coremap, taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, jalan raya, kantor BPD dan saluran irigasi; Aset alam yaitu tanah, air, hutan da udara. Sangatlah banyak yang dapat dimanfaatkan di Desa Barugaia ini terbukti dengan aset alam yang melimpah seperti pohon kelapa, tambang batu dan tambang pasir; Aset sosial yaitu budaya gotong royong dan saling tong menolong, kelompok nelayang dan kelompo tani; Aset finansial yaitu sumber finasial masyarakat barugaia, salah satunya pada pengolahan kelapa menjadi kopra.
Tindakan Pencegahan Covid-19 pada Masyarakat Sulawesi Selatan Syahrul Basri; Dian Rezki Wijaya; Nur Hidayat; Abdul Majid H.R. Lagu; Munawir Amansyah; Nurdiyanah Syarifuddin; Andi Susilawaty
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 8 No 1 (2022): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) telah dinyatakan sebagai global pandemic oleh World Health Organization (WHO) sejak Maret 2020. Penetapan tersebut didasarkan pada sebaran 118 ribu kasus yang menjangkiti di 114 negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat penghasilan, potensi bahaya terpapar, pengetahuan dan sikap dengan tindakan pencegahan Covid-19 pada masyarakat Sulawesi Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Adapun kesimpulan dari penelitian ini yaitu tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, potensi bahaya terpapar dengan tindakan pencegahan Covid-19 pada masyarakat Sulawesi Selatan. Adapun tingkat penge-tahuan dan sikap memiliki hubungan yang signifikan dengan tindakan pencegahan Covid-19 pada masyarakat Sulawesi Selatan. Karenanya, perlu edukasi lebih lanjut mengenai informasi penyakit covid-19 yang spesifik, valid dan tepat sasaran agar dapat meningkatkan tindakan pencegahan masyarakat. Kata Kunci: Pengetahuan, sikap, tindakan, pencegahan Covid-19
Efektivitas Ekstrak Serbuk Daun Pulai (Alstonia scholaris) Sebagai Larvasida Alami Terhadap Larva Aedes sp. Instar III Rachmat Saleh; Andi Susilawaty; Abdul Majid HR Lagu; Muh. Saleh
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 8 No 1 (2022): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu tanaman di Indonesia yang dimanfaatkan masyarakat secara tradisional sebagai obat adalah batang pulai (Alstonia scholaris). Bagian tanaman yang sering digunakan adalah daun, kulit batang, dan bunga. Tumbuhan ini mengandung senyawa metabolit sekunder diantaranya flavonoid, alkaloid, steroid dan triterpenoid. Kandungan tersebut merupakan senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai larvasida alami untuk membunuh larva Aedes sp. sebagai upaya pengendalian vektor penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) yaitu nyamuk Aedes sp. Penelitian ini dilakukan pada dua lokasi yaitu Laboratorium Biologi-Farnasi dan Laboratorium Kesehatan Lingkungan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen murni (true experiment) dengan rancangan Posttest Only Control Group Design. Populasi dan sampel pada penelitian ini berjumlah 300 larva Aedes sp. Instar III sebagai hewan uji yang diambil dari Laboratorium Entomologi Universitas Hasanuddin dalam setiap replikasi menggunakan 25 larva. Perlakuan dilaksanakan dengan pemajanan terhadap larva Aedes sp. Instar III dengan konsentrasi 0%, 5%, 10% dan 15% masing-masing 2 gram serbuk daun pulai dengan tiga kali replikasi. Berdasarkan hasil pengamatan, presentase kematian larva Aedes sp. pada kontrol (-) tidak terdapat kematian, pada konsentrasi 5% yaitu 22% kematian dan pada konsentrasi 10% yaitu 46% kematian dan pada konsentrasi 15% yaitu 65% kematian. Dengan uji korelasi Pearson nilai Sig. 0,000<0,05 dan Koefisien korelasi Pearson sebesar 0,975 bahwa terdapat hubungan kuat antar variabel konsentrasi serbuk daun pulai dan jumlah kematian larva Aedes sp. serta semakin tinggi konsentrasi serbuk daun pulai yang diberikan maka semakin banyak larva Aedes sp. yang mati. Berdasarkan hasil uji analisis Probit menunjukkan nilai LC95 sebesar 42.165 atau 42% dan bila dikonversi dengan satuan part per million (ppm) adalah 126.000 ppm atau 12,6 g/l dan LT95 sebesar 2.301 menit atau 38 jam. Saran yang diberikan perlu dilakukan pengujian lebih lanjut terhadap produk serbuk daun pulai untuk melihat tingkat efektifitas dilapangan dan tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan larvasida alami dari daun pulai. Kata Kunci : Tanaman Pulai, Larvasida Alami, Kematian Larva Aedes sp.
Paparan PM10 dan PM2,5 Pada Pekerja Industri Phinisi di Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba Wahyudi Wahab; Muhammad Saleh; Munawir Amansyah; Andi Susilawaty; Syahrul Basri
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 10 No 1 (2024): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/higiene.v10i1.47991

Abstract

Particulat Matter (PM10) merupakan debu yang memiliki ukuran 0,25-10 mm dan Particulate Matter 2,5 adalah partikel dengan diameter aerodinamik lebih kecil dari 2,5 µm yang dengan mudahnya masuk ke saluran pernafasan melalui hidung hingga alveoli yang menyebabkan ganguan keluhan subjektif Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) selain kadar debu, karakteristik pekerja juga berpengaruh terhadap keluhan-keluhan yang dialami pekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar konsentrasi PM10 dan PM2,5 pada limbah serbuk kayu terhadap keluhan ISPA pada pekerja industri phinisi, Kec Bontobahari, Kab Bulukumba. Untuk mengetahui kadar konsentrasi PM10 dan PM2,5 pada limbah serbuk kayu terhadap keluhan ISPA pada pekerja industri phinisi di Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja perahu phinisi di Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba sebanyak 70 responden dengan menggunakan teknik pendekatan purposive sampling dan teknik analisis data yakni uji statistik chi-square. Dari hasil penelitian di dapatkan kadar di Pantai Mandala menghasilkan rata-rata 9,18 g/m3 untuk PM10 dan 0,94 g/m3 untuk PM2,5, di Pantai Bira dengan rata-rata PM10 4,02 g/m3 dan <0,1 g/m3 PM2,5 , dan Tanah Lemo dengan rata-rata 10,2 g/m3 dan 0,91 g/m3 untuk PM2,5 dimana kadar PM di lokasi tersebut tidak melebihi nilai ambang batas. Bagi pekerja di area industri phinisi agar senantiasa menggunakan masker disetiap bekerja untuk mengurangi risiko karena dengan menggunakan masker keluhan gangguan pernafasan kemungkinan bisa berkurang. Kata Kunci : Kadar PM10,Kadar PM2,5 , Industri Phinisi