Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERBEDAAN DOSIS ALUMINIUM SULFAT (TAWAS) TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA DAN KADAR ALUMINIUM DALAM TESTIS MENCIT (Mus Musculus) SWISS WEBSTER Nuraini Hidayah Khasanah; Gratiana Ekaningsih Wijayanti; Sorta Basar Ida Simanjuntak
Scripta Biologica Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Biologi | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study designated to evaluate the quality of reproductive organs system in the form of testicular weight, testicular volume and weight of epididymis; quality of spermatozoa include concentration, viability, motility, and morphology of spermatozoa; and aluminum accumulation in mice testis after administration of different aluminum sulfate dose, i.e., 0, 122,5, 245 and 490 mg/kg bb for 45 days were orally administrated using feeding tube through oral route for 45 days. The next objective is to evaluate the correlation between the doses of aluminum sulfate with each variable, as well as to assess the most influential doses of aluminum sulfate in reducing testicular weight and volume, epididymal weight, concentration, viability, motility, and morphology of cauda epididymal spermatozoa and increasing aluminum levels in testes Mice. The results showed that aluminum sulfate did not significantly (p>0.05) decrease testicular weight, testicular volume, epididymal weight, concentration and viability of spermatozoa, but significantly (p<0.05) decreased spermatozoa motility at doses of 245 and 490 mg/kg bb and reduce the proportion of spermatozoa with normal morphology at 490 mg/kg BW. The decrease of motility and percentage of spermatozoa with normal morphology is inversely proportional to the dose of aluminum sulfate each with the value of r = -0.034 and r = -457. Administration of aluminum sulfate for 45 days did not increase aluminum levels in the testes of mice. The use of aluminum sulfate in food processing or drinking water is still safe for human reproductive health.
UJI KEEFEKTIFAN INFUSA AKAR KAIK – KAIK (Unicara cordata)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli Diana Yuli Nisasari; Febri Nur Ngazizah; Nur Aini Hidayah Khasanah
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.911 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v5i2.257

Abstract

Tumbuhan memiliki banyak manfaat dan komponen kimia yang terdapat didalamnya. Tumbuhan ini juga dimanfaatkan oleh masyarakat Kalimantan sebagai obat tradisional adalah akar kaik-kaik nama Uncaria cordata (Lour). Merr. Dilakukan penelitian untuk mengetahui adanya uji keefektifan infusa U. cordata terhadap pertumbuhan Eschericia coli dan mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri dengan berbagai kosentrasi. Uji aktivitas antibakteri yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode difusi agar. Efektifitas antibakteri ditandai dengan terbentuknya zona bening disekitar kertas cakram yang disebut dengan zona hambat. Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan kosentrasi yaitu : 100%, 75%, dan 50%. Zona hambat yang terbentuk termasuk zona hambat kataegori lemah ≤ 5 mm.
GAMBARAN KADAR SGPT ( SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE ) PADA PEROKOK AKTIF DI USIA 17 - 25 TAHUN DENGAN LAMA MEROKOK < 10 TAHUN Kresna Latafodes Wicaksana; Riky Riky; Nur Aini Hidayah Khasanah
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.868 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v4i2.247

Abstract

Data WHO (World Health Organization) Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara perokok terbanyak. Rokok adalah hasil olahan tembakau dan dalam sebatang rokok mengandung 4000 bahan kimia yang sangat berbahaya dan tiga kandungan rokok yang paling berbahaya adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Paparan asap rokok terus menerus menimbulkan berbagai penyakit seperti kerusakan fungsi hati. Hati merupakan organ penting yang berfungsi untuk melakukan proses metabolisme dan detoksifikasi. Kerusakan hati dapat diketahui dengan meningkatnya kadar SGPT dalam aliran darah. SGPT merupakan enzim yang banyak ditemukan pada sel hati serta efektif untuk mendiagnosis destruksi hepatoseluler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar SGPT perokok aktif pada usia 17 - 25 tahun dengan lama merokok <10 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian Croos Sectional. Tekhnik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan 11 sampel memiliki kadar SGPT yang normal termasuk perokok ringan – sedang dan 4 sampel yang mengalami peningkatan kadar SGPT yang termasuk kedalam kategori perokok berat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan gambaran kadar SGPT perokok aktif pada usia 17 – 25 tahun dengan lama merokok <10 tahun bahwa perokok aktif dalam kategori ringan hingga sedang berada dalam batas normal, sedangkan perokok aktif kategori berat mengalami peningkatan kadar SGPT.Kata Kunci : kadar SGPT, perokok aktif, usia 17 – 25 tahun, lama merokok < 10 tahun 
OPTIMALISASI PERAN KADER DALAM BUDI DAYA TOGA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI RANGIT Fakhruddin Fakhruddin; Nur Aini Hidayah Khasanah; Ni Wayan Rahayu Ningtyas
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (18.869 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v3i2.152

Abstract

Wilayah sungai rangit terletak di pinggir Kabupaten Kotawaringin Barat, lokasinya berada agak jauh dari pusat kota Pangkalanbun, sehingga wilayah sungai rangit ini dapat dikategorikan masuk dalam wilayah pedesaan. Wilayah sungai rangit cukup luas dan tidak terlalu padat, sehingga masih banyak pekarangan luas di wilayah tersebut. Dari kegiatan ini diketahui bahwa para kader dan masyarakat ternyata masih belum memahami tentang Tanya. Sebagian kader dan hampir seluruh masyarakat sekitar puskesmas belum mengerti dan paham tentang Tanya dengan metode demontrasi. Setelah kegiatan ini terlaksana, para kader dan masyarakat menjadi mengerti dan paham tentang apa itu Tanya dengan metode demonstrasi. Hal itu ditandai dengan mampu menjawab pertanyaan tentang Tanya dengan metode demontrasi. Kata kunci : metode demontrasi 
GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA SUPIR BUS DI PANGKALAN BUN BERDASARKAN DURASI TIDUR Rena Agustina; Iqlila Romaidha; Nur Aini Hidayah Khasanah
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.238 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v5i1.232

Abstract

Hemoglobin merupakan protein yang kaya akan zat besi yang terdapat di sel darah merah yang berfungsi menstranspor oksigen keseluruh tubuh. Faktor yang dapat mempengaruhi kurangnya kadar hemoglobin pada manusia diantaranya adalah kurang tidur pada malam hari, hal ini dapat menyebabkan produksi sel darah merah berkurang. Sedangkan faktor lain yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin adalah perokok dengan kategori berat, hal ini di karenakan karbon monoksida mempunyai afinitas yang kuat terhadap hemoglobin sehingga oksigen yang seharusnya berikatan dengan hemoglobin menjadi rendah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar hemoglobin pada supir bus berdasarkan durasi tidur di Pangkalan Bun.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Metode yang digunakan dalam pemeriksaan ini menggunakan metode Cyanmethemoglobin, kelebihan metode ini  karna pemeriksaannya akurat dan reagen serta alat untuk mengukur kadar hemoglobin dapat dikontrol dengan larutan standar yang stabil. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian Croos Sectional. Pengolahan data menggunakan software SPSS versi 20. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan kadar hemoglobin dari 32 responden untuk kadar hemoglobin normal pada supir sebanyak 14 responden, kadar hemoglobin rendah rendah sebanyak 13 responden dan kadar hemoglobin tingi sebanyak 5 resonden.Supir bus yang memiliki kadar hemoglobin dengan durasi tidur ≤ 7 jam sebagian besar 15 (21,87 %) memiliki kadar hemoglobin normall.Kata Kunci : Hemoglobin, Supir Bus, Durasi Tidur, Cross Sectional
UJI ANTIBAKTERI BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia(L) Merr) SECARA INFUSA TERHADAP BAKTERI Eschericia coli Indah Herlisya Ramadhani; Febri Nur Ngazizah; Nur Aini Hidayah Khasanah
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.512 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v4i2.246

Abstract

Salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk antibakteri adalah bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.), merupakan tanaman herbal Kalimantan yang memiliki kandungan senyawa kimia flavonoid, alkaloid, glikosida, fenolik, kuinon, steroid, dan tannin. Senyawa tersebut memiliki kemampuan menghambat dan mematikan aktivitas bakteri. Salah satunya adalah bakteri Escherichia coli. E. coli biasanya hidup di usus manusia dan hewan. Uji antibakteri E. palmifolia dilakukan secara infusa menggunakan pelarut air. Metode ini dilakukan dengan cara menyari simplisia pada suhu 90°C selama 15 menit. Selanjutnya membuat variasi konsentrasi infusa 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%. Pengujian dengan zona hambat infusa E. palmifolia terhadap pertumbuhan bakteri E. coli dilakukan dengan metode difusi menggunakan kertas cakram, adanya zona hambat ditandai dengan daerah bening di sekitar cakram. Hasil penelitian menunjukan infusa E. palmifolia mempunyai aktivitas menghambat bakteri E. coli dengan diameter zona hambat masing- masing konsentrasi 100%= 0,94 mm, 50% = 0,9 mm, 25% = 0,82 mm, 12,5% = 0,8 mm dan 6,25%= 0,3 mm. Konsentarasi 100% memiliki diameter zona hambat tertinggi dibandingkan dengan konsentasi lainnya. Hal ini menandakan bahwa aktivitas antibakteri pada konsentrasi 100% pada infusa simplisia E. palmifolia lebih tinggi yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. coli meskipun perbandingan nilai nya tidak jauh berbeda dengan konsentrasi lainnya.Kata Kunci : E. palmifolia, E. coli, Zona Hambat
Peningkatan Kadar Kolesterol dan Usia Pada Ibu Rumah Tangga Fajar Husen; Nuniek Ina Ratnaningtyas; Nur Aini Hidayah Khasanah; Nilasari Indah Yuniati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v11i2.775

Abstract

Introduction; Cholesterol is a metabolite of fat that contains sterol compounds and is primarily concentrated in cell membranes in the body and the circulatory system. Purpose; To determine the total cholesterol level in homemakers (IRT) based on the age range category of 25-80 years and the relationship between increasing total cholesterol levels with the age of IRT. Method; The research method is descriptive-analytical with a cross-sectional approach, with a total sample of 30 and the sampling technique is purposive sampling. Data on the relationship between total cholesterol levels and age were statistically analyzed by bivariate analysis with the Pearson correlation index on SPSS software. Results; Total of 30 IR respondents, the average cholesterol level was 198.07 mg/dL, and the average age was 47.87 years. 50% of respondents have good cholesterol levels, 26.67% in the border category, and 23.33% in the danger category, with the highest cholesterol levels being 297 mg/dL and the lowest being 130 mg/dL. Conclusion; Total cholesterol levels in IRT in Tanjung are dominated by women over 45 years, with cholesterol levels ranging from 130 to 300 mg/dL, and there is a strong relationship between increased cholesterol levels in the body and rising age
Edukasi Peningkatan Kebersihan Diri Santriwati Saat Menstruasi Di Pesantren Miftahul Huda Putri Ulfa Rudatiningtyas; Nur Aini Hidayah Khasanah; Fajar Husen
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 2 No 4 (2022): JPMI - Agustus 2022
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.716

Abstract

Santriwati merupakan kelompok remaja yang berusia 13-15 tahun dimana usia ini termasuk kelompok rentan terhadap resiko penyakit infeksi pada organ reproduksinya saat menstruasi dimana santriwati di Pondok Pesantren banyak memiliki kegiatan seperti mengaji serta kegiatan di sekolah. Menstruasi adalah siklus yang terjadi setiap bulan dimana terjadi proses peluruhan pembuluh darah di lapisan dinding rahim yang berlangsung sekitar 5-7 hari. Saat menstruasi, menjaga kebersihan diri adalah suatu hal yang sangat penting karena organ intim perempuan ketika menstruasi berpeluang tinggi untuk terpapar bakteri. Pemeliharaan kebersihan diri santriwati selama menstruasi di pesantren putri dapat dilakukan melalui upaya perawatan kebersihan diri.  Perawatan yang bersih dan baik saat menstruasi dapat mencegah gangguan dan penyakit pada organ reproduksi. Pengabdian masyarakat ini bertujuan agar santriwati bisa mengetahui bagaimana perilaku perawatan kebersihan diri saat menstruasi yang baik. Berdasarkan uraian tersebut penyuluh tertarik untuk mengkaji bagimana perilaku perawatan kebersihan diri yang baik saat menstruasi pada santriwati di pesantren Miftahul Huda Putri. Distribusi santriwati tertinggi usia 15 tahun dengan 64%, dengan tingkat pengetahuan kebersihan diri tertinggi 63.6% pada kategori baik, serta terjadi peningkatan pengetahuan kebersihan diri setelah penyuluhan sebesar 87.9% pada kategori baik.