Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan

STUDI PERENCANAAN PENATAAN KAWASAN ALUN-ALUN KOTA BREBES Santoso, Eko Budi
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 10, No 2 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The physical meaning of Brebes Square has decline todays. It is happen because the square elevation is almost same as the elevation of streets arround it, the increasing number of street hawkers and the less arrangement of utilities. For that reasons, the Brebes Square planning and arranging study is needed. The planning methods using continuation, togetherness, conflict minimalization and sustainability basic approachs. The programs are arrangement inside, including increase the elevation up to 75 cm from the streets arround it, create the water absorbtion and drainage, change the pedestrian ways, rearrangement the lamp nodes, increase the plants, arrangement the street hawkers, removing the main flag mast, relocation the statue, to mislay the gate, and increase the utilities. The arrangement outside including increase the elevation of pedestrian ways up to 25 cm from the streets arround it, increase the plants, change the pedestrian ways, increase the utilities and excuse from the advertisement board.Alun-alun Kota Brebes saat ini mengalami kemunduran makna fisiknya, disebabkan ketinggian alun-alun hampir sama dengan jalan disekelilingnya, banyaknya pedagang kaki lima dan kurang tertatanya sarana prasarana yang ada. Untuk itu diperlukan studi perencanaan penataan kawasan Alun-alun Kota Brebes. Metode perencanaan menggunakan pendekatan asas pelestarian, kebersamaan, minimalisasi konflik dan keberlanjutan. Program penataan kawasan alun-alun Kota Brebes meliputi penataan dalam alun-alun yang terdiri dari peninggikan alun-alun menjadi 75 cm dari jalan sekelilingnya, membuat resapan air dan drainase, mengganti trotoar, penataan kembali titik lampu, penambah tanaman, menata pedagang kaki lima, pemindahan tiang bendera utama, merelokasi patung, menghilangkan gerbang alun-alun dan menambah sarana prasarana; penataan luar alun-alun terdiri dari peninggian pedestrian menjadi 25 cm dari jalan sekelilingnya, menambah tanaman, mengganti trotoar, menambah sarana prasarana dan bebas dari papan reklame
EVALUASI RENCANA TINDAKAN DARURAT KEBAKARAN (RTDK) PADA BANGUNAN RUSUNAWA UNNES SEMARANG BERDASARKAN PETUNJUK TEKNIS DAN PERSEPSI MAHASISWA PENGHUNINYA Darmawan, M. Husni; Putra, Bambang Setyohadi Kuswarna; Santoso, Eko Budi
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One important thing in supporting Reliability Building to meet safety, is building capabilities in tackling a fire hazard, set out the Fire Emergency Action Plan. Reliability Action Plan Emergency Fire is an important part of the safety aspects of a building, and it can beevaluated on the readiness of the hardware and software as well as a means of supporting the Action Plan Emergency Fire which managed the building. This research is motivated curiosity of how far the readiness of Fire Emergency Action Plan in Rusunawa UNNES and how the response, feedback or ratings by students as inhabitants of the performance systems fire prevention at this Rusunawa UNNES. Based on the results of 96 students, students perceptions of readiness in Fire Emergency Action Plan are as follows.There are 6% found APEF Rusunawa was in the excellent category; 72% found Rusunawa APEF UNNES Semarang was in good categories; 16% found Rusunawa APEF UNNES was in quite-good category and 6% found Rusunawa UNNES APEFwas in not-good category.Suggestions needs for the manager enhance the safety aspects that form the Emergency Action PlanFire, by conducting periodic evaluation of the readiness of the system and the existing equipment.  Salah satu hal penting dalam menunjang Keandalan Bangunan Gedung untuk memenuhi aspek keselamatan, adalah kemampuan bangunan dalam menanggulangi  bahaya kebakaran dengan tersusunnya Rencana Tindak  Darurat Kebakaran.  Keandalan Rencana  Tindak Darurat  Kebakaran merupakan bagian penting dari aspek keselamatan suatu bangunan gedung, dan ini dapat dievaluasi dari kesiapan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) serta sarana pendukung Rencana Tindak Darurat Kebakaran (RTDK) yang di dikelola pada bangunan gedung tersebut.Penelitian ini dilatar belakangi keingintahuan seberapa jauh kesiapan  Rencana Tindak Darurat Kebakaran (RTDK) Pada Rusunawa UNNES serta bagaimana respon, tanggapan atau penilaian oleh para mahasiswa sebagai penghuninya terhadap kinerja (performance) sistem penanggulangan bahaya kebakaran. Berdasarkan hasil penelitian dari 96 mahasiswa, diperoleh keterangan persepsi mahasiswa terhadap kesiapan Rencana Tindak Darurat Kebakaran adalah sebagai berikut : 6% berpendapat bahwa RTDK Rusunawa ini dalam kategori sangat baik;  72% berpendapat bahwa RTDK Rusunawa UNNES Semarang dalam kategori baik; 16% berpendapat bahwa RTDK Rusunawa UNNES ini dalam kategori Cukup baik dan 6% berpendapat bahwa RTDK Rusunawa UNNES ini dalam kategori tidak baik.Saran perlunya pihak pengelola lebih meningkatkan aspek keselamatan yang berupa Rencana Tindak Darurat Kebakaran, dengan mengadakan evaluasi secara berkala terhadap kesiapan sistem maupun peralatan yang ada. 
STUDI PERENCANAAN PENATAAN KAWASAN ALUN-ALUN KOTA BREBES Santoso, Eko Budi
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 10, No 2 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v10i2.6956

Abstract

The physical meaning of Brebes Square has decline todays. It is happen because the square elevation is almost same as the elevation of streets arround it, the increasing number of street hawkers and the less arrangement of utilities. For that reasons, the Brebes Square planning and arranging study is needed. The planning methods using continuation, togetherness, conflict minimalization and sustainability basic approachs. The programs are arrangement inside, including increase the elevation up to 75 cm from the streets arround it, create the water absorbtion and drainage, change the pedestrian ways, rearrangement the lamp nodes, increase the plants, arrangement the street hawkers, removing the main flag mast, relocation the statue, to mislay the gate, and increase the utilities. The arrangement outside including increase the elevation of pedestrian ways up to 25 cm from the streets arround it, increase the plants, change the pedestrian ways, increase the utilities and excuse from the advertisement board.Alun-alun Kota Brebes saat ini mengalami kemunduran makna fisiknya, disebabkan ketinggian alun-alun hampir sama dengan jalan disekelilingnya, banyaknya pedagang kaki lima dan kurang tertatanya sarana prasarana yang ada. Untuk itu diperlukan studi perencanaan penataan kawasan Alun-alun Kota Brebes. Metode perencanaan menggunakan pendekatan asas pelestarian, kebersamaan, minimalisasi konflik dan keberlanjutan. Program penataan kawasan alun-alun Kota Brebes meliputi penataan dalam alun-alun yang terdiri dari peninggikan alun-alun menjadi 75 cm dari jalan sekelilingnya, membuat resapan air dan drainase, mengganti trotoar, penataan kembali titik lampu, penambah tanaman, menata pedagang kaki lima, pemindahan tiang bendera utama, merelokasi patung, menghilangkan gerbang alun-alun dan menambah sarana prasarana; penataan luar alun-alun terdiri dari peninggian pedestrian menjadi 25 cm dari jalan sekelilingnya, menambah tanaman, mengganti trotoar, menambah sarana prasarana dan bebas dari papan reklame
EVALUASI RENCANA TINDAKAN DARURAT KEBAKARAN (RTDK) PADA BANGUNAN RUSUNAWA UNNES SEMARANG BERDASARKAN PETUNJUK TEKNIS DAN PERSEPSI MAHASISWA PENGHUNINYA Darmawan, M. Husni; Putra, Bambang Setyohadi Kuswarna; Santoso, Eko Budi
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v18i1.6696

Abstract

One important thing in supporting Reliability Building to meet safety, is building capabilities in tackling a fire hazard, set out the Fire Emergency Action Plan. Reliability Action Plan Emergency Fire is an important part of the safety aspects of a building, and it can beevaluated on the readiness of the hardware and software as well as a means of supporting the Action Plan Emergency Fire which managed the building. This research is motivated curiosity of how far the readiness of Fire Emergency Action Plan in Rusunawa UNNES and how the response, feedback or ratings by students as inhabitants of the performance systems fire prevention at this Rusunawa UNNES. Based on the results of 96 students, students' perceptions of readiness in Fire Emergency Action Plan are as follows.There are 6% found APEF Rusunawa was in the excellent category; 72% found Rusunawa APEF UNNES Semarang was in good categories; 16% found Rusunawa APEF UNNES was in quite-good category and 6% found Rusunawa UNNES APEFwas in not-good category.Suggestions needs for the manager enhance the safety aspects that form the Emergency Action PlanFire, by conducting periodic evaluation of the readiness of the system and the existing equipment.  Salah satu hal penting dalam menunjang Keandalan Bangunan Gedung untuk memenuhi aspek keselamatan, adalah kemampuan bangunan dalam menanggulangi  bahaya kebakaran dengan tersusunnya Rencana Tindak  Darurat Kebakaran.  Keandalan Rencana  Tindak Darurat  Kebakaran merupakan bagian penting dari aspek keselamatan suatu bangunan gedung, dan ini dapat dievaluasi dari kesiapan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) serta sarana pendukung Rencana Tindak Darurat Kebakaran (RTDK) yang di dikelola pada bangunan gedung tersebut.Penelitian ini dilatar belakangi keingintahuan seberapa jauh kesiapan  Rencana Tindak Darurat Kebakaran (RTDK) Pada Rusunawa UNNES serta bagaimana respon, tanggapan atau penilaian oleh para mahasiswa sebagai penghuninya terhadap kinerja (performance) sistem penanggulangan bahaya kebakaran. Berdasarkan hasil penelitian dari 96 mahasiswa, diperoleh keterangan persepsi mahasiswa terhadap kesiapan Rencana Tindak Darurat Kebakaran adalah sebagai berikut : 6% berpendapat bahwa RTDK Rusunawa ini dalam kategori sangat baik;  72% berpendapat bahwa RTDK Rusunawa UNNES Semarang dalam kategori baik; 16% berpendapat bahwa RTDK Rusunawa UNNES ini dalam kategori Cukup baik dan 6% berpendapat bahwa RTDK Rusunawa UNNES ini dalam kategori tidak baik.Saran perlunya pihak pengelola lebih meningkatkan aspek keselamatan yang berupa Rencana Tindak Darurat Kebakaran, dengan mengadakan evaluasi secara berkala terhadap kesiapan sistem maupun peralatan yang ada. 
EVALUASI RENCANA TINDAKAN DARURAT KEBAKARAN (RTDK) PADA BANGUNAN RUSUNAWA UNNES SEMARANG BERDASARKAN PETUNJUK TEKNIS DAN PERSEPSI MAHASISWA PENGHUNINYA Darmawan, M. Husni; Putra, Bambang Setyohadi Kuswarna; Santoso, Eko Budi
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v18i1.6696

Abstract

One important thing in supporting Reliability Building to meet safety, is building capabilities in tackling a fire hazard, set out the Fire Emergency Action Plan. Reliability Action Plan Emergency Fire is an important part of the safety aspects of a building, and it can beevaluated on the readiness of the hardware and software as well as a means of supporting the Action Plan Emergency Fire which managed the building. This research is motivated curiosity of how far the readiness of Fire Emergency Action Plan in Rusunawa UNNES and how the response, feedback or ratings by students as inhabitants of the performance systems fire prevention at this Rusunawa UNNES. Based on the results of 96 students, students' perceptions of readiness in Fire Emergency Action Plan are as follows.There are 6% found APEF Rusunawa was in the excellent category; 72% found Rusunawa APEF UNNES Semarang was in good categories; 16% found Rusunawa APEF UNNES was in quite-good category and 6% found Rusunawa UNNES APEFwas in not-good category.Suggestions needs for the manager enhance the safety aspects that form the Emergency Action PlanFire, by conducting periodic evaluation of the readiness of the system and the existing equipment.  Salah satu hal penting dalam menunjang Keandalan Bangunan Gedung untuk memenuhi aspek keselamatan, adalah kemampuan bangunan dalam menanggulangi  bahaya kebakaran dengan tersusunnya Rencana Tindak  Darurat Kebakaran.  Keandalan Rencana  Tindak Darurat  Kebakaran merupakan bagian penting dari aspek keselamatan suatu bangunan gedung, dan ini dapat dievaluasi dari kesiapan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) serta sarana pendukung Rencana Tindak Darurat Kebakaran (RTDK) yang di dikelola pada bangunan gedung tersebut.Penelitian ini dilatar belakangi keingintahuan seberapa jauh kesiapan  Rencana Tindak Darurat Kebakaran (RTDK) Pada Rusunawa UNNES serta bagaimana respon, tanggapan atau penilaian oleh para mahasiswa sebagai penghuninya terhadap kinerja (performance) sistem penanggulangan bahaya kebakaran. Berdasarkan hasil penelitian dari 96 mahasiswa, diperoleh keterangan persepsi mahasiswa terhadap kesiapan Rencana Tindak Darurat Kebakaran adalah sebagai berikut : 6% berpendapat bahwa RTDK Rusunawa ini dalam kategori sangat baik;  72% berpendapat bahwa RTDK Rusunawa UNNES Semarang dalam kategori baik; 16% berpendapat bahwa RTDK Rusunawa UNNES ini dalam kategori Cukup baik dan 6% berpendapat bahwa RTDK Rusunawa UNNES ini dalam kategori tidak baik.Saran perlunya pihak pengelola lebih meningkatkan aspek keselamatan yang berupa Rencana Tindak Darurat Kebakaran, dengan mengadakan evaluasi secara berkala terhadap kesiapan sistem maupun peralatan yang ada. 
STUDI PERENCANAAN PENATAAN KAWASAN ALUN-ALUN KOTA BREBES Santoso, Eko Budi
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 10, No 2 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v10i2.6956

Abstract

The physical meaning of Brebes Square has decline todays. It is happen because the square elevation is almost same as the elevation of streets arround it, the increasing number of street hawkers and the less arrangement of utilities. For that reasons, the Brebes Square planning and arranging study is needed. The planning methods using continuation, togetherness, conflict minimalization and sustainability basic approachs. The programs are arrangement inside, including increase the elevation up to 75 cm from the streets arround it, create the water absorbtion and drainage, change the pedestrian ways, rearrangement the lamp nodes, increase the plants, arrangement the street hawkers, removing the main flag mast, relocation the statue, to mislay the gate, and increase the utilities. The arrangement outside including increase the elevation of pedestrian ways up to 25 cm from the streets arround it, increase the plants, change the pedestrian ways, increase the utilities and excuse from the advertisement board.Alun-alun Kota Brebes saat ini mengalami kemunduran makna fisiknya, disebabkan ketinggian alun-alun hampir sama dengan jalan disekelilingnya, banyaknya pedagang kaki lima dan kurang tertatanya sarana prasarana yang ada. Untuk itu diperlukan studi perencanaan penataan kawasan Alun-alun Kota Brebes. Metode perencanaan menggunakan pendekatan asas pelestarian, kebersamaan, minimalisasi konflik dan keberlanjutan. Program penataan kawasan alun-alun Kota Brebes meliputi penataan dalam alun-alun yang terdiri dari peninggikan alun-alun menjadi 75 cm dari jalan sekelilingnya, membuat resapan air dan drainase, mengganti trotoar, penataan kembali titik lampu, penambah tanaman, menata pedagang kaki lima, pemindahan tiang bendera utama, merelokasi patung, menghilangkan gerbang alun-alun dan menambah sarana prasarana; penataan luar alun-alun terdiri dari peninggian pedestrian menjadi 25 cm dari jalan sekelilingnya, menambah tanaman, mengganti trotoar, menambah sarana prasarana dan bebas dari papan reklame