Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pemilihan Jenis Reaktor pada Proses Mixed Acid Route di Pabrik Pupuk NPK Annisa Ridha Nahara; Aghin Asrofi Mustafa; Daril Ridho Zuchrillah
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.75930

Abstract

Seiring bertambahnya populasi negara, demikian pula jumlah kebutuhan pangan di dalam maupun luar negeri. Pertanian menjadi sektor yang sangat penting bagi negara agraris dalam menyediakan bahan pangan. Pertanian sangat erat hubungannya dengan media tanam. Media tanam yang optimal akan membantu tanaman dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan mampu menghasilkan jumlah banyak. Beberapa hal yang dibutuhkan oleh media tanam agar optimal adalah perairan yang lancar, penyiangan, dan pemupukan. Pupuk mengambil peran penting sebagai penyedia unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, kalium, kalsium, magnesium, dan unsur-unsur lain yang dibutuhkan tanaman agar tumbuh subur. Unsur N, P, dan K dapat didapatkan dari pupuk NPK. Pupuk NPK berbahan dasar NH3, H2SO4, dan H3PO4 serta bahan padat lain seperti KCl, Urea, ZA, MAP, dan DAP. Senyawa NH3, H2SO4, dan H3PO4 berbahan cair akan diolah terlebih dahulu dengan cara merekasikan ketiga senyawa tersebut dalam sebuah alat bernama reaktor pre-neutralizer. Suhu ammonia masuk sebesar 5°C, asam sulfat dan asam fosfat sebesar 30°C, sedangkan suhu slurry ZA dan MAP sebesar 120°C. Reaksi netralisasi Asam Sulfat menghasilkan slurry ZA dengan mole ratio N/S 1,8. Reaksi netralisasi selanjutnya yaitu asam fosfat menghasilkan slurry MAP dengan mole ratio N/P 0,9 dengan tujuan agar slurry tidak membubur karena semakin tinggi N/P maka slurry akan mengental/membubur sehingga menghambat pemompaan slurry ke granulator. Serta pH di jaga 2-3,5 agar tidak mudah kering. Kedua reaksi netralisasi tersebut berlangsung secara simultan. Maka dari itu diperlukan reaktor dalam keadaan steady state. Berdasarkan tinjauan kinetika didapatkan reaktor CSTR yang lebih sesuai untuk digunakan dalam proses reaksi netralisasi bila dibandingkan dengan reaktor plug flow.
Study of Zwitterionic Homopolymer Polysulfobetaine and Gel Properties in Various Solutions of Different Anion Species and Cation Valences Afan Hamzah; Daril Ridho Zuchrillah; Eva Oktavia Ningrum
IPTEK The Journal of Engineering Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23378557.v7i1.a9168

Abstract

Zwitterionic homopolymer polysulfobetaine (PBET) gels were synthesized using free radical polymerization. The effect of temperatures on adsorption behavior of the gel and transition temperature of the polymer in various solutions of LiCl, KCl, NaCl, Al(NO3)3, Zn(NO3)2, and NaNO3 were studied. The tendency of poly(BET)s transition temperature in Cl solutions very identical. All of poly(BET) solution resulted in Upper Critical Temperature (UCST). Its number increased along with the elevation of salt concentration. The number declined again when the concentration was too high. BET gel successfully adsorbed various ions with the amount of adsorption tendency of LiCl < NaCl < KCl.
Sintesis Poly (Sodium Acrylate-co¬-Acrylamide) sebagai Flokulan Anionik pada Proses Pemurnian Nira Eva Oktavia Ningrum; Nurun Nadzifah; Agung Subyakto; Daril Ridho Zuchrillah
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2019: PROSIDING SNTKK 2019
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karakteristik Biokomposit Edible Film dari Campuran Kitosan dan Pektin Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa acuminata) Daril Ridho Zuchrillah; Lily Pudjiastuti; Niniek Fajar Puspita; Afan Hamzah; Achmad Dwitama Karisma; Agus Surono; Saidah Altway; Liana Ardiani; Nur Azizatur Rohmah; Eva Oktavia Ningrum
CHEESA: Chemical Engineering Research Articles Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.628 KB) | DOI: 10.25273/cheesa.v3i1.6659

Abstract

Kemasan plastik banyak digunakan pada industri makanan dan minuman di Indonesia karena praktis dan mudah. Namun, disisi lain ini merupakan bencana bagi lingkungan karena plastik merupakan bahan yang sulit terurai (nondegradable). Edible film merupakan salah satu alternatif yang dapat dipertimbangkan untuk menggantikan kemasan plastik. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan kitosan dari limbah cangkang rajungan dan pektin dari limbah kulit pisang kepok sebagai bahan baku pembuatan edible film. Kitosan diperoleh dari proses degreasing, deproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi cangkang rajungan. Pektin diperoleh dari proses hidrolisis kulit pisang kepok. Edible film yang berbasis kitosan dan pektin dibuat melalui proses blending dengan ratio (K:P) 100:0; 60:40; 50:50: 40:60 dan 0:100. Analisis karakteristik yang dilakukan meliputi warna, transparan, ketebalan, kelarutan dalam air, laju transmisi uap air (WVTR), kadar air, swelling degree, biodegradabilitas, dan aktivitas antimikroba. Hasil penelitian menunjukkan edible film kitosan dan pektin yang paling optimal adalah ratio 50:50.
Pendampingan Menuju Sertifikasi Halal pada Produk "Socolat" UMKM Pondok Modern Sumber Daya At-Taqwa Niniek Fajar Puspita; Afan Hamzah; Daril Ridho Zuchrillah; Achmad Dwitama Karisma
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : LPPM ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2021.v5i1.1611

Abstract

Pemeluk agama Islam di Indonesia mencapai 87% dari total jumlah penduduk. Kebutuhan produk halal menjadi hal wajib bagi produsen maupun konsumen muslim, tetapi, kepedulian terhadap kehalalan suatu produk masih sangat rendah. Sertifikasi halal berfungsi tidak hanya sebagai perlindungan konsumen khususnya masyarakat muslim tetapi juga sebagai strategi perdagangan internasional. Pondok Modern Sumber Daya At-Taqwa memiliki Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menghasilkan produk salah satunya adalah Socolat. Namun, produk tersebut belum memiliki sertifikasi halal. Produk Socolat merupakan produk makanan berbahan dasar coklat putih dan daun kelor. Produk ini belum memiliki sertifikat halal. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan UMKM dari Pondok modern Sumber Daya At-Taqwa (POMOSDA), hingga mampu membawa produk Socolat menuju proses sertifikasi halal. Strategi yang dilakukan antara lain:Melakukan pelatihan kader halal, pemetaan produk, menetapkan titik kritis halal berdasarkan Sistem Jaminan Halal (SJH) dan melakukan pendampingan sampai produk Socolat disubmit seluruh dokumen untuk mendapat sertifikasi halal. Pada akhir kegiatan ini, produk Socolat resmi menjadi binaan Pusat Kajian Halal ITS dan seluruh dokumen ajuan sertifikasi halal beserta kelengkapannya berhasil dibuat dan diajukan kepada Majelis Ulama Indonesia melalui Pusat Kajian Halal ITS.
Pendampingan UMKM Binaan Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Surabaya Menuju Sertifikasi Halal Daril Ridho Zuchrillah; Saidah Altway; Achmad Dwitama Karisma; Elly Agustiani; Suprapto Suprapto
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : LPPM ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2022.v6i2.2346

Abstract

Sejak lama Negara Indonesia memiliki potensi besar dalam industri halal karena mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Langkah pemerintah Indonesia semakin jelas terlihat dengan diberlakukannya UU No. 33 tahun 2014 dan PP No. 31 tahun 2019 tentang Jaminan Produk Halal (JPH) yang mengatur perubahan sistem prosedur dan registrasi sertifikasi halal dari bersifat sukarela menjadi wajib sejak 17 Oktober 2019. Hal tersebut berdampak pada seluruh pelaku usaha. Tak terkecuali pelaku UMKM binaan dari Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Surabaya. Koperasi Wanita yang berdiri sejak 1975 telah memiliki 13.615 anggota dan ratusan binaan UMKM. Pelaku UMKM binaan Kopwan SBW belum mengetahui pentingnya sertifikasi halal dan prosedural pendaftarannya. Oleh karena itu, peran perguruan tinggi hadir dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk mendampingi para UMKM binaan Kopwan SBW mengurus sertifikasi halal. Terdapat 4 strategi kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian kepada masyarakat ini. Strategi yang pertama yaitu berdiskusi dalam rangka menyampaikan ide gagasan jangka pendek dan Panjang kepada pengurus Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Surabaya. Strategi selanjutnya adalah mendaftarkan para UMKM binaan dalam pelatihan Kader Penggerak Halal (KPH) yang dilaksanakan kolektif oleh Pusat Kajian Halal ITS. Setelah itu melakukan visitasi dan pendampingan langsung kepada masing-masing UMKM binaan dan strategi yang terakhir adalah pemetaan binaan UMKM dalam mengikuti program bimbingan teknis audit halal atau program sertifikasi halal gratis (SEHATI). Harapan dari pengabdian masyarakat ini adalah dapat memberdayakan para binaan UMKM untuk bersaing produk halal di industri halal dalam skala internasional.
Pelatihan Aplikasi Kimia Industri Pada Pengolahan Garam Sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Guru SMK bidang Teknik Kimia Seluruh Jawa Timur Daril Ridho Zuchrillah; Saidah Altway; Lailatul Qomariyah; Achmad Dwitama Karisma
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 3 No 1 (2023): I-Com: Indonesian Community Journal (Maret 2023)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.522 KB) | DOI: 10.33379/icom.v3i1.2165

Abstract

Saat ini pendidikan vokasi di Indonesia sedang diperhatikan dengan harapan lulusannya bisa terserap di dunia industri. Proses belajar mengajar di vokasi memerlukan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi yang mumpuni agar dapat menghasilkan lulusan yang berkompeten sesuai dengan kebutuhan industri. Namun ternyata Indonesia masih mengalami kesenjangan kompetensi tersebut dari level tenaga pendidik. Para guru sekolah menengah kejuruan banyak berasal dari latar belakang Pendidikan non kejuruan. Hal tersebut merupakah salah satu faktor terjadi kesenjangan kompetensi. Oleh karena itu, tim Pengabdian kepada Masyarakat Departemen Teknik Kimia Industri Vokasi ITS menyelenggarakan pelatihan aplikasi kimia industri pada pengolahan garam bekerja sama dengan PT. Garam (Persero). Pelatihan ini merupakan upaya peningkatan kompetensi guru SMK bidang Teknik Kimia. Pelatihan ini diikuti oleh 183 peserta dari 60 SMK di Indonesia serta dilengkapi dengan pengujian dan luaran aktualisasi diri berupa laporan praktikum dan video best practice sebagai bentuk analisa keberhasilan dari kegiatan. Pelatihan ini telah menunjukkan keberhasilan dengan meningkatnya rata-rata nilai ujian para peserta guru SMK serta keterlibatan dalam eksperimen pengolahan garam sederhana. Diharapkan pelatihan ini kedepannya bisa merangkul lebih banyak peserta dari seluruh Indonesia.
Produksi Serat Kasar dari Limbah Daun Nanas Melalui Ekstraksi Mekanik di Desa Satak Kabupaten Kediri Soeprijanto Soeprijanto; Niniek Fajar Puspita; Eva Oktavia Ningrum; Afan Hamzah; Achmad Dwitama Karisma; Saidah Altway; Daril Ridho Zuchrillah
Sewagati Vol 5 No 3 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5357.513 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v5i3.80

Abstract

Desa Satak Kabupaten Kediri secara geografis terletak tidak jauh dari kawasan gunung Kelud. Karena letak desa Satak secara geografis berada disekitar kaki gunung kelud, maka daerah ini memiliki tanah pertanian yang potensial dan subur untuk pengembangan industri argo seperti tanaman pohon sengon, tanaman sayuran, buahbuahan seperti tanaman nanas. Tanaman nanas yang tumbuh di daerah kaki gunung kelud merupakan tanaman potensial bagi petani dari beberapa desa, karena tanaman nanas tersebut tumbuh dan berkembang tersebar luas di daerah kabupaten Kediri sampai perbatasan dengan kabupaten Kediri. Berdasarkan informasi dari petani setempat rata-rata 1 ha lahan ditanami pohon nanas antara 50 ribu sampai 70 ribu pohon dengan rata-rata jumlah daun setiap pohon antara 29-32 helai. Ketika masa panen tiba daun nanas sebagai limbah oleh petani hanya dibiarkan saja menumpuk disekitar lahan tanpa diolah, sehingga menjadi masalah bagi petani. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka limbah daun nanas dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi sehingga diharapkan menjadi mata pencaharian alternatif bagi masyarakat. Target pengolahan limbah daun nanas pasca panen adalah produk serat serat kasar sebagai bahan baku produksi tekstil dan material komposit melalui proses ekstraksi mekanik.
Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru-Guru SMK Jurusan Keteknik Kimiaan Se-Jawa Timur dalam Bidang Pengolahan Limbah Cair Saidah Altway; Karenina Anisya Pratiwi; Mochammad Zayyan Difa Fadhillah; Daril Ridho Zuchrillah; Soeprijanto; Elly Agustiani; Danawati Hari Prajitno; Agus Surono; Lily Pudjiastuti; Orchidea Rachmaniah
Sewagati Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1243.612 KB)

Abstract

Tujuan dari pengabdian masyarakat ini yaitu peningkatan kemampuan Guru Pengajar jurusan Keteknik Kimiaan se-Jawa Timur dalam bidang pengolahan limbah cair untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar dalam bidang teknik kimia. Workshop ini dimaksudkan untuk memberi bekal mendasar dengan memberikan pemahaman ilmu dan perhitungan terkait bidang keteknikkimiaan sehingga menjadi acuan saat melakukan praktek dan meningkatkan kemampuan secara praktikal. Hal ini diharapkan dapat mendukung merealisasikan misi SMK jurusan Keteknik Kimiaan di Jawa Timur untuk menghasilkan tenaga kerja yang profesional sesuai dengan tuntutan dunia usaha/industri. Kegiatan peningkatan kemampuan sumber daya guru pengajar teknik kimia di SMK Jawa Timur tidak bisa dilakukan sekaligus atau bahkan hanya beberapa jam atau beberapa hari saja, namun kegiatan tersebut harus diberikan secara mendasar, bertahap dan terencana. Pada tahap ini, sesuai dengan pembicaraan dan kesepakatan dengan pihak mitra yang merupakan pengguna langsung kegiatan ini, peningkatan kemampuan yang diberikan berupa Pendalaman Teori dan Praktek Pengolahan Limbah Cair. Program pelatihan guru-guru jurusan Keteknik Kimiaan dilakukan dalam bentuk Daring sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen-dosen Departemen Teknik Kimia Industri Fakultas Vokasi –ITS dengan total jam pelatihan adalah 32 jam, mengingat kondisi pandemi Covid-19 saat ini yang tidak memungkinkan untuk mengadakan pelatihan secara tatap muka (offline/Luring).
Sosialisasi Pemanfaatan Desinfektan Sebagai Tindakan Preventif Infeksi Covid-19 di Lingkungan Tempat Tinggal Achmad Dwitama Karisma; Saidah Altway; Eva Oktavia Ningrum; Niniek Fajar Puspita; Daril Ridho Zuchrillah; Afan Hamzah; Lily Pudjiastuti; Warlinda Eka Triastuti
Sewagati Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1560.684 KB)

Abstract

COVID-19 adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 (severe acute respiratory syndrome coronavirus-2), dimana COVID-19 ini merupakan virus corona jenis baru. Virus corona merupakan virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus) dengan pelindung lapisan lemak. Lapisan lemak tersebut dapat dirusak oleh desinfektan sehingga membuat virus corona cukup lemah, dibandingkan dengan norovirus yang merupakan virus tanpa selubung dan virus lainnya yang memiliki cangkang protein yang lebih kuat. Dengan tingginya kasus positif Covid-19 di Indonesia, pemerintah dan warga negara Indonesia telah berupaya untuk menurunkan penyebaran dari virus ini, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), bekerja dan bersekolah dari rumah masing-masing, serta membiasakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, di tempat umum maupun di kawasan tempat tinggal warga banyak yang memanfaatkan desinfektan sebagai tindakan preventif penyebaran virus ini. Akan tetapi, masih banyak warga yang belum paham akan kegunaan dan standar keselamatan dan kesehatan dalam penggunaan desinfektan ini. Instansi pendidikan khususnya universitas/institut merupakan elemen yang tak terpisahkan dari masyarakat, sehingga wajib memberikan dampak yang baik terhadap masyarakat secara umum. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan edukasi terkait dengan pemanfaatan desinfektan sebagai tindakan preventif penyebaran Covid-19 di lingkungan tempat tinggal. Sosialisasi dilaksanakan di rumah masing-masing secara daring.