Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS MUTU TAHU DARI BEBERAPA PRODUSEN TAHU DI KOTA PADANG Dewi Arziyah; Lisa Yusmita; Ariyetti Ariyetti
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 23, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.764 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.23.2.143-148.2019

Abstract

Tujuan dari  penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu produk tahu yang ada di masyarakat dan untuk mengetahui adanya penggunaan formalin pada tahu sebagai pengawet. Sampel diambil dari beberapa  produsen tahu yang ada di kota Padang. Pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling dengan mempertimbangkan bahwa produsen tahu tersebut adalah produsen yang telah terdata di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kota Padang. Pengambilan sampel diwakili oleh enam produsen tahu. Masing-masing sampel akan dilakukan analisa di laboratorium, analisis sampel dilakukan secara duplo. Berdasarkan hasil penelitian,didapatkan rata-rata mutu produk tahu yang ada di Kota Padang sudah sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan pada SNI 01-3142-1992. Nilai kadar air tahu 81,33%, kadar protein 5,07%, kadar abu 0,77%, total padatan 12,83%.
Analisis Break Even Point Pada Pembuatan Cookies Dengan Pencampuran Tepung Terigu Dengan Tepung Kacang Merah Jhoni Heni Helvandari; Ariyetti Ariyetti; Anwar Kasim
Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Ilmiah Eksakta Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Hasi Penelitian Dan Pengkajian Ilmiah Eksakta - JPPIE
Publisher : LPPM Universitas Dharma Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (915.166 KB) | DOI: 10.47233/jppie.v1i1.378

Abstract

This study aims to analyze the amount of revenue and production of the company in a state of reaching the Break Even Point (BEP). The product that will be calculated is a product of processed cookies by mixing wheat flour with red bean flour. This research is descriptive using quantitative methods, where data collection is carried out according to the problems studied, so that the truth can be trusted. This study also uses a literature study to obtain the necessary theory and data. Based on the results of research on cookie products by mixing wheat flour with red bean flour, the BEP value in units of 4,084 cookies units and BEP in rupiah is Rp 3,012.49, so it can be concluded that this product is feasible to produce.
PENGEMBANGAN INDUSTRI KERUPUK KAMANG “PITARUAH MANDEH” MELALUI PERBAIKAN KEMASAN Ariyetti Ariyetti; Ruri Wijayanti; Malse Anggia; Dewi Arziyah; Lisa Yusmita; Sri Mutiar
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.6.1.103-107.2022

Abstract

Usaha Kerupuk Kamang yang terletak di Tapi, Jorong Pakan Sinayan, Nagari Persiapan Kamang Tangah, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam merupakan produsen kerupuk kamang. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah keterbatasan dalam pengolahan dan packaging kemasan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan kepada mitra sehingga permasalahan yang dihadapi dapat teratasi. Pelatihan yang dilakukan meliputi pengolahan dan packaging. Dalam pelaksanaannya, metoda yang digunakan yaitu pelatihan dalam pengolahan yang baik dan bersih serta pelatihan dan bantuan alat packaging berupa sealler, kemasan dan label kemasan. Luaran dari kegiatan ini adalah mitra dapat menghasilkan produk yang konsisten setiap kali produksi dan packaging yang menarik sehingga menarik daya minat pembeli. Hal ini juga dapat meningkatkan kualitas produk dan juga meningkatkan pendapatan mitra. Kata kunci : Pengolahan, pelatihan, packaging, kualitas, mitra ABSTRACT The business Kerupuk kamang located in Tapi, Jorong Pakan Sinayan, Nagari Persiapan Kamang Tangah, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten agam is a producer of Kerupuk Kamang. The problems faced by partners are limitations in processing and packaging.The purpose of this community service is to provide training to partners so that the problems they face can be resolved. The training carried out includes processing and packaging. In its implementation, the method used is training in good and clean processing as well as training and assistance in packaging tools in the form of sealers, packaging and packaging labels. The output of this activity is that partners can produce consistent products every time they are produced and attractive packaging that attracts buyers interest. It can also improve product quality and alsi increase partner income. Keywords : Processing, training, packaging, quality, partner
Analisis Kualitas Air Limbah Tahu di Kecamatan Kuranji Kota Padang Ariyetti Ariyetti; Malse Anggia; Ruri Wijayanti
Dampak Vol 19, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.19.2.1-6.2022

Abstract

The rapid development of the tofu industry will have the potential to increase environmental pollution. Before the waste is discharged into the environment, it is necessary to identify and measure the contamination in order to get the proper waste treatment. This study aims to identify and measure contamination from tofu industrial wastewater that has the potential to pollute the environment, especially in Kuranji District, Padang City. The samples were taken at three locations and two sampling points, near the wastewater discharge and near community settlements. The parameters were BOD, COD, pH, TSS, N-NH3, and N-Total. Values of BOD, COD, pH, TSS, N-NH3 and N-Total at the first location and the first point were 544 mg/L; 278 mg/L; 4.87; 324 mg/L; 10.2 mg/L and 12.5 mg/L repectively, while at the second point the value were 210 mg/L; 432 mg/L; 5.56; 124 mg/L; 3.12 mg/L and 5.16 mg/L. At the second location and the first point: 413 mg/L; 876 mg/L; 4.21; 165 mg/L; 3.45 mg/L and 5.24 mg/L, while at the second point: 155 mg/L; 289 mg/L; 5.43; 89 mg/L; 2.15 mg/L and 3.11 mg/L. Next, the third location and the first point: 325 mg/L; 610 mg/L; 4.63; 190 mg/L; 3.87 mg/L and 4.28 mg/L, while at the second point: 121 mg/L; 287 mg/L; 5.87; 134 mg/L; 2.07 mg/L and 2.89 mg/L. The results obtained indicate the pH of tofu wastewater at all locations and points were not within the effluent quality standard limits according to the Minister of Environment Regulation No. 5 of 2014 and prove that indeed tofu wastewater in Kuranji District, Padang City has polluted the environment. Keywords: tofu wastewater, BOD, COD, TSS  ABSTRAK Perkembangan industri tahu yang semakin pesat akan berpotensi meningkatnya pencemaran lingkungan. Sebelum limbah dibuang ke lingkungan, maka perlu dilakukan identifikasi dan mengukur cemaran sehingga mendapatkan pengolahan limbah yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengukur cemaran dari air limbah industri tahu yang berpotensi mencemari lingkungan, terutama di Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Metoda penelitian yang dilakukan yaitu dengan mengambil sampel limbah cair industri tahu pada tiga lokasi dan dua titik pengambilan sampel untuk masing-masing lokasi, yaitu didekat tempat pembuangan air limbah dan didekat pemukiman masyarakat. Parameter pengujiannya meliputi : BOD, COD, pH, TSS, N-NH3, dan N-Total. Hasil pengujian pada lokasi pertama dan titik pertama, nilai parameter secara berurutan dari BOD, COD, pH, TSS, N-NH3 dan N-Total adalah 544 mg/L; 278 mg/L; 4,87; 324 mg/L; 10,2 mg/L dan 12,5 mg/L, sedangkan pada titik kedua nilainya 210 mg/L; 432 mg/L; 5,56; 124 mg/L; 3,12 mg/L dan 5,16 mg/L. Selanjutnya, lokasi kedua dan titik pertama : 413 mg/L; 876 mg/L; 4,21; 165 mg/L; 3,45 mg/L dan 5,24 mg/L, sedangkan pada titik kedua: 155 mg/L; 289 mg/L; 5,43; 89 mg/L; 2,15 mg/L dan 3,11 mg/L. Selanjutnya, lokasi ketiga dan titik pertama : 325 mg/L; 610 mg/L; 4,63; 190 mg/L; 3,87 mg/L dan 4,28 mg/L, sedangkan pada titik kedua:121 mg/L; 287 mg/L; 5,87; 134 mg/L; 2,07 mg/L dan 2,89 mg/L. Hasil yang didapatkan menunjukkan kondisi air limbah tahu dengan parameter pH pada semua lokasi dan titik melewati batas baku mutu yang diizinkan menurut Permen Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2014 dan membuktikan bahwa memang air limbah tahu di Kecamatan Kuranji Kota Padang telah mencemari lingkungan.   Kata kunci: air limbah tahu, BOD, COD, TSS         
ANALISIS SENSORI TERHADAP MINUMAN KOPI CELUP REMPAH YANG DISUKAI PANELIS Malse Anggia; Ruri Wijayanti; Ariyetti Ariyetti
Gontor AGROTECH Science Journal Vol. 8 No. 3 (2022): Special issue Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SNST) 2022
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v8i3.9439

Abstract

Kopi Robusta mempunyai kualitas, cita rasa, dan harga yang tinggi dibandingkan dengan jenis kopi lain. Saat ini, terdapat trend penambahan berbagai rempah pada kopi untuk memberikan aroma dan meningkatkan selera melalui efek menyegarkan dan menghangatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesukaan panelis terhadap minuman kopi celup dyang ditambahkan berbagai rempah.  Identifikasi sensori  kejernihan, rasa, aroma, dan warna terhadap minuman kopi celup rempah yang dihasilkan dengan metode hedonik. Rempah yang ditambahkan adalah jahe, sereh, kapulaga, dan cengkeh. hasil penelitian menunjukkan bahwa panelis menyukai komposisi yang berbeda di tiap jenis rempahnya, yaitu 8 g Kopi + 0,2 g jahe, 1,8 g Kopi + 0,2 g sereh, 1,5 g Kopi + 0,5 g cengkeh dan1,5 g Kopi + 0,5 g kapulaga. Namun, secara keseluruhan formulasi kopi kontrol (2,0-gram kopi bubuk) lebih disukai dibandingkan dengan kopi yang ditambahkan rempah
GELATIN HALAL DARI KULIT KAMBING ETAWA (Capra aegagrus hircus) DENGAN BAHAN CURING ASAM DAN BASA Sri Mutiar; Lisa Yusmita; Ariyetti Ariyetti
Agroindustrial Technology Journal Vol. 7 No. 1 (2023): "Special issue Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SNST) 2022"
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/atj.v7i1.9495

Abstract

Agama Islam mengwajibkan umatnya mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal. Penggunaan bahan dasar yang berasal dari salah satu bahan yang diharamkan atau proses pengolahannya tidak sesuai menjadi masalah dalam hal ini. Gelatin yang diproduksi dari bahan baku kulit dari babi yang banyak diproduksi saat ini menimbulkan masalah bagi para pemeluk agama Islam karena berkaitan dengan kehalalannya. Untuk memenuhi kebutuhan gelatin, hingga saat ini Indonesia masih melakukan impor gelatin dari beberapa negara. Oleh sebab itu penggunaan bahan baku yang halal dan banyak tersedia di dalam negeri menjadi solusi untuk dapat menghasilkan gelatin yang halal dan karakteristik yang memenuhi standar.  Hal ini memberikan peluang untuk produksi gelatin yang aman dan halal seperti kulit kambing yang merupakan by-product dari pemotongan yang sebagian besar dimanfaatkan sebagai bahan baku industri penyamakan kulit. Metode penelitian yang digunakan dalam produksi gelatin adalah dengan menggunakan ekstraksi dengan bahan curing asam dan basa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gelatin dari kulit kambing Etawa yang diproduksi melalui proses asam dan basa menghasilkan karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan standar. Gelatin yang dihasilkan memiliki karakteristik yang memenuhi standar. Produksi gelatin dari kulit kambing Etawa berpeluang sebagai bahan baku pembuatan gelatin yang halal. 
Pengaruh penambahan arang aktif dengan metode steam blanching terhadap kadar kalsium oksalat dan glukomanan tepung umbi porang (Amorphophallus oncophyllus) Malse Anggia; Ariyetti Ariyetti
AGROINTEK Vol 17, No 3 (2023)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v17i3.15976

Abstract

Porang is one of the plants having high glucomannan content. Porang which glucomannan will experience problems if the porang are processed into food ingredients with the presence of oxalate compounds in the porang. This study aims to determine the effect of adding activated carbon in steamed porang tubers to decrease calcium oxalate and determine the most appropriate concentration that should be added to porang tubers to produce porang tuber flour with optimum glucomannan content. The method used was a completely randomized design (CRD) with 5 treatments (addition of activated carbon 0 %, 2 %, 4 %, 6 %, and 8 %) and 3 replications. The results showed that the yield, water content, and glucomannan content of the resulting porang flour had no significant effect. In contrast, calcium oxalate levels significantly affected the addition of activated carbon. Optimum porang flour was found in addition 6 % activated carbon with 14,79 % yield, 0,16 % calcium oxalate, and 39,01 % glucomannan content. The moisture content of porang tuber flour is 8.84 % - 10.66 % already meets SNI Standard 7939:2013.
ANALISA KUALITAS AIR LIMBAH TAHU DI KECAMATAN NANGGALO KOTA PADANG Ariyetti Ariyetti; Malse Anggia; Ruri Wijayanti
Jurnal Katalisator Vol 5, No 1 (2020): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jk.v5i1.4868

Abstract

Air limbah industri tahu berpotensi mencemari lingkungan, maka sebelumnya perlu dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Dimana salah satu upaya awal untuk menangani hal tersebut dengan melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi cemaran air limbah industri tahu terutama di Kecamatan Nanggalo Kota Padang. Metoda penelitian dilakukan dengan mengambil sampel air limbah industri tahu pada dua lokasi dan dua titik pengambilan sampel untuk masing-masing lokasi, yaitu didekat tempat pembuangan air limbah dan yang berdekatan dengan tempat tinggal masyarakat. Parameter pengujiannya meliputi : BOD, COD, pH, TSS, N-NH3, dan N-Total. Hasil pengujian pada lokasi pertama dan titik pertama, nilai parameter secara berurutan dari BOD, COD, pH, TSS, N-NH3 dan N-Total adalah 226 mg/L; 387 mg/L; 5,10; 156 mg/L; 2,20 mg/L dan 2,54 mg/L, sedangkan pada titik kedua nilainya 153 mg/L; 287 mg/L; 5,82; 128 mg/L; 1,17 mg/L dan 2,02 mg/L. Kemudian pada lokasi kedua dan titik pertama nilai nya secara berurutan, yaitu 154 mg/L; 282 mg/L; 4,87; 120 mg/L; 2,06 mg/L dan 2,76 mg/L, sedangkan pada titik kedua nilainya 121 mg/L; 234 mg/L; 5,11; 88 mg/L; 1,24 mg/L dan 1,67 mg/L. Hasil yang didapatkan menunjukkan kondisi air limbah tahu dengan parameter pH pada semua lokasi dan titik  melewati batas baku mutu yang diizinkan menurut Permen Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan Kedelai. Tofu industry wastewater has the potential to pollute the environment, so it needs to be trated before it is discharged into the environment. Where is one of the initial efforts to deal with this by conducting research. This study aims to identify tofu industry wastewater contamination, especially in Nanggalo District, Padang City. The research method is carried out by taking tofu industrial wastewater samples at two locations and two sampling points for each location and two sampling points for each location, which are near the waste water disposal site and which is adjacent to the community residence. The testing parameters include : BOD, COD, pH, TSS, N-NH3 and N-Total. The test results at the first location and first point, the parameter values in arrow of BOD, COD, pH, TSS, NH3 and N-Total are 226 mg/L; 387 mg/L; 5,10; 156 mg/L; 2,20 mg/L and 2,54 mg/L, while at the second point the value is 153 mg/L; 287 mg/L; 5,82; 128 mg/L; 1,17 mg/L and 2,02 mg/L. Then  at the second location and the first point the values are in sequence, which is 154 mg/L; 282 mg/L; 4,87; 120 mg/L; 2,06 mg/L and 2,76 mg/L, while at the second point the value is 121 mg/L; 234 mg/L; 5,11; 88 mg/L; 1,24 mg/L and 1,67 mg/L. The results obtained indicate the condition of tofu wastewater with pH parameters at all location and the point of exceeding the permitted quality standard according to Environmental Regulation No.5 of 2014 concerning Wastewater Quality Standars for Soybean Business and / or Processing Activities.
Penggunaan Limbah Logam Tembaga yang Didaur Ulang untuk Antibakteri dan Degradasi Metil Merah Secara Fotolisis Ariyetti Ariyetti; Muhammad Nasir; Safni Safni; Syukri Darajat
Jurnal Katalisator Vol 4, No 1 (2019): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1229.878 KB) | DOI: 10.22216/jk.v4i1.3663

Abstract

Metil merah merupakan salah satu zat warna golongan azo yang sering digunakan dalam industri dan laboratorium. Penggunaan metil merah dapat menimbulkan efek terhadap kesehatan dan lingkungan. Oleh sebab itu dilakukan metode fotodegradasi dengan menggunakan semikonduktor dan radiasi sinar tampak. Semikonduktor yang digunakan yaitu berbahan dasar tembaga sulfat hidrat dan perak nitrat. Prekusor tembaga sulfat hidrat dibuat dari pengolahan limbah logam tembaga hasil pemotongan tembaga yang ada di bengkel Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung. Bahan semikonduktor juga memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Hasil optimum yang didapatkan dalam proses fotodegradasi dan antibakteri merupakan gabungan antara kedua prekusor tembaga sulfat hidrat dan perak nitrat dengan bantuan penyinaran. Kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri didapatkan persentase kematian 100 % untuk masing-masing bakteri, yaitu Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Aktifitas fotokatalitiknya dengan konsentrasi semikonduktor 10 ppm untuk mendegradasi zat warna metil merah 5 ppm, selama 23 jam, dimana persentase degradasi yang didapatkan dengan penyinaran lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa penyinaran. Pengaruh pH larutan terhadap degradasi metil merah yaitu optimum pada pH 12 (basa).Methyl red is one of the azo group dyes that is often used in industry and laboratories. The use of methyl red can have an effect on health and the environment. Therefore photodegradation method is done by using semiconductor and visible light radiation. The semiconductor used is based on copper sulfate hydrate and silver nitrate. The copper sulphate hydrate precursor is made from the processing of copper-cut copper metal waste in the workshop of the Indonesian Institute of Sciences (LIPI) in Bandung. Semiconductor materials also have the ability to inhibit bacterial growth. The optimum results obtained in the photodegradation and antibacterial process are a combination of both copper sulfate hydrate precursor and silver nitrate with the help of irradiation. The ability to inhibit bacterial growth obtained 100% mortality for each bacterium, namely Escherichia coli and Staphylococcus aureus. Photocatalytic activity with 10 ppm semiconductor concentration to degrade methyl red dye 5 ppm, for 23 hours, where the percentage of degradation obtained by irradiation is higher than without irradiation. The effect of pH of the solution on the degradation of methyl red is optimum at pH 12 (base).