Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KARAKTERISASI SOSIS AYAM DENGAN PENAMBAHAN EDAMAME SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI Wahyu Suryaningsih
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 13 No 3 (2013): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v13i3.99

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh besarnya prosentase pencampuran edamame dengan  daging ayam terhadap sifat karakterisistik dan performence sosis ayam.  Metode penelitian menggunakan  Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 1 faktor terdiri dari bentuk Edamame (A) dengan taraf A1= Edamame Segar, A2= Pasta Edamame, A3=  Bubuk Edamame dengan formulasi sosis (B) dengan 3 taraf berdasarkan konsentrasi edamame dengan daging ayam dan jumlah air dilakukan 3 ulangan, dengan analisa lanjutan menggunakan Uji BNT (beda Nyata Terkecil).  Parameter yang ditetapkan adalah  kadar air (AOAC, 1990) , kadar protein (metode Kjedal),  kadar lemak (metode Sohklet),  WHC (metode Hamm, 1972 dalam Dutson dan Pearson, 1994), stabilitas emulsi, tekstur (kekerasan ) dengan penetrometer, susu masak, uji lipatan,  warna sosis dan  pengujian organoleptik meliputi warna,tekstur, rasa, aroma, dengan mutu hedonik  serta uji kesukaan (hedonik).  Hasil penelitian menunjukkan penggunaan jenis kedelai edamame dengan berbagai konsentrasi formulasi  sangat mempengaruhi  nilai WHC dan pembetukan tekstur (Gel Strength) sosis ayam. Jika dibandingkan edamame pasta dan bubuk  lebih mampu meningkatkan nilai WHC yaitu 161, 10 % dan  tekstur (Gel Strength)  yaitu 141, 31 Gr/mm2  . Penambahan konsentrasi edamame yang tinggi akan menurunkan kadar air sosis ayam, sebaliknya meningkatkan nilai WHC dan tektur (Gel Strength) sosis ayam. Konsentrasi sampai 400 gram  masih menunjukkan kenaikan yang linier dan mempunyai kadar air , WHC dan tektur (Gel Strength). Jenis edamame sangat mempengaruhi karakteristik sosis ayam yang dihasilkan.  Jenis edamame memberikan pengaruh sangat nyata pada semua parameter yang meliputi tekstur (Gel Strength), WHC, sifat kimiawi dan sifat organoleptik sosis ayam.  Edamame pasta menghasilkan karakteristik sosis lebih baik dibanding dengan edamame segar dan edamame bubuk. Sosis ayam pasta mempunyai nilai WHC 160,27% , tekstur 166,14 Gr/ mm2, kadar air 80, 57% BB, kadar lemak 4,58 % BK, kadar protein 89,16 % BK,  warna putih dan bau khas langu yang lemah.  Pengggunaan edamame sebagai substitusi sosis ayam sampai 400 gram masih memberikan hasil yang meningkat.  Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut peningkatan konsentrasi binder agar diketahui optimasinya.
Perbaikan Kualitas dan Dekontaminasi Mikroba Kedelai Edamame Dengan Teknik Ozonated Water Abi Bakri; Wahyu Suryaningsih; Budi Hariono; Sri Hartatik
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 18 No 1 (2018): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v18i1.919

Abstract

Quality, contamination of microorganisms and pesticide residues is a major requirement in edamame export trade. Ozonated water technique is expected to replace the use of chlorine in suppressing microorganism contamination and maintaining quality. Research objectives: a) To determine the effect of various conditions of ozone concentration on quality and contamination of microorganisms on edamame soybeans, b) Comparing the effectiveness of Ozonated Water technique with chlorination, and c) Obtain optimal Ozonated Water method in maintaining quality and eliminating contaminants of microorganisms. The research method used CFRD with 2 Factors ie Factor A of ozone concentration (0, 3, 6 and 9 ppm) and Factor B is Chlorine concentration (0, 100 and 175 ppm) repeated 3 times. The statistical analysis used the Analysis of Variance with the F test and the further difference statistical test of a) the organoleptic quality with Hedonic test includes color, aroma, sweet taste and Hedonic Quality Test for Foreign Odor b) microbiological examination (Total Plate Count). The results are: a) Ozone and chlorine treatment can reduce the total content of edamame microorganisms compared to control, and ozone treatment is more effective in reducing total microbial than chlorine; b) Ozone or Chlorine treatment has no effect on hedonic color and sweetness value in edamame; and c) Ozone treatment may decrease the value of edamame aroma compared with chlorine control and treatment, although in fact Ozone treatment does not contribute to foreign odors or chemical odors to edamame. The conclusion of Ozonated water technique can significantly decrease microorganisms  contamination and maintain the color quality, sweet taste and donate foreign odors in edamame. Keywords— Ozonated Water, Chlorine , Edamame, Microorganisme
ANALISA KELAYAKAN USAHA YOGURT DIPETERNAK SAPI PERAH DESA KEMUNING LOR Wahyu Suryaningsih; Aulia Brilliantina; Irene Ratri Andia Sasmita; Budi Hariono; Rizza Wijaya
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v7i1.2978

Abstract

Adanya pandemic covid 19, menyebabkan 30 % susu segar yang diproduksi peternak sapi perah desa Kemuning lor, kabupaten Jember tidak terjual, sehingga peternak mengalami kerugian sebesar Rp. 150.000, setiap hari.  Sedangkan peternak tidak mempunyai pengetahuan untuk memanfaatkan susu menjadi produk olahan susu yang mempunyai masa simpan lama. Disisi lain susu merupakan bahan pangan yang mudah rusak, sehingga susu tersebut hanya dikonsumsi keluarganya dan diberikan kepada anak sapi.   Kegiatan  pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan kepada peternak sapi perah  ini bertujuan untuk  meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan membuat  yogurt  dan menghitung analisa kelayakan usaha produksi yogurt.  Hal ini agar susu yang tidak terjual dapat menjadi produk olahan susu yang bernilai ekonomis dan tahan lama,  dapat dijadikan sebagai deversivikasi usaha sehingga  akan  meningkatkan pendapatnya.  Metodologi kegiatan  dilakukan  secara bertahap yaitu   Observasi, Sosialisasi, Pelatihan terdiri demontrasi pembuatan yogurt dan perhitungan  analisa kelayakan finasial usaha produksi yogurt.  Hasilnya menunjukkan bahwa   peternak sapi perah telah dapat membuat yogurt dengan baik. Berdasarkan perhitungan analisa kelayakan usahanya , jika memproduksi yogurt sebanyak 15 kali dalam sebulan  dengan kapasitas 10 L susu segar akan menghasilkan  keuntungan Rp 2.219.777,78 / bulan, laju keuntungan 62,4, B/C Ratio 1,62, nilai BEP produksi 3.564 kemasan berkapasitas 120 mL atau senilai  Rp. 130.254,66
Pengaruh Pasteurisasi Non-Thermal Metode UV dan Ozon Terhadap Sifat Mikrobiologi dan Organoleptik Susu Segar Wahyu Suryaningsih; Supriono Supriono; Budi Hariono; Titik Budiati
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i2.3295

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui sifat mikrobiologis, laju inaktivasi bakteri E Coli dan Bacillus, sp. dan sifat organoleptik susu segar pasteurisasi non termal metode Ultraviolet (UV) dan ozon. Metodologi penelitian menggunakan rancangan acak lengkap factorial, yaitu waktu penyinaran UV 3, 6, dan 9 menit dan waktu pemaparan ozon 1,3 dan 5 menit, Penentuan laju inaktivasi bakteri menggunakan analisis regresi linier. Hasilnya menunjukkan bahwa pasteurisasi non-termal metode UV dan ozon mampu menonaktifkan bakteri E. coli dan bacillus, sp. Nilai laju inaktivasi bakteri E. coli lebih tinggi dibandingkan bakteri Bacillus, sp. Pasteurisasi metode UV dan UV-ozon menghasilkan model laju inaktivasi bakteri E. coli (µ) = 0,006 ln CFU/menit, model kinetika Y = - 0,006x + 0,1383 dengan R2 = 0,0577. Sedangkan laju inaktivasi bakteri Bacillus sp (µ) = 0,0002 ln CFU/menit, model kinetika Y = - 0,002x + 0,0566 dengan R2 = 0,0006. Nilai D bakteri E Coli dan Bacillus sp terendah pada pasteurisasi non-termal kombinasi penyinaran UV 6 menit dengan paparan ozon 5 menit. Pasteurisasi non-termal UV-ozon tidak mempengaruhi sifat organoleptik susu sapi, memiliki warna putih cerah, bau khas susu, bau ozon lemah, konsistensi cair yang homogen. Sifat organoleptik susu pasteurisasi non-termal menggunakan metode UV dan ozon sama dengan susu segar